Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS PERBEDAAN ASUPAN ZAT GIZI BERDASARKAN STATUS GIZI WANITA DEWASA PESERTA MAJLIS TAKLIM NURUL HIDAYAH CIPULIR KEBAYORAN LAMA JAKARTA SELATAN Ronitawati, Putri; Elvandari, Miliyantri
Jurnal Nutrire Diaita (Ilmu Gizi) Vol 9, No 02 (2017): NUTRIRE DIAITA
Publisher : Lembaga Penerbitan Unversitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/nut.v9i02.2200

Abstract

Food and nutrition are related because the nutritional status of an individual is influenced by the food consumed. A balanced nutritional intake is required to achieve optimal health and prevention of non-communicable diseases. In adulthood the age will change many changes both physical changes and changes in psychology and social. Riskesdas 2010 results show that 21.7% of Indonesian adults are overweight (including obese), and women have a higher prevalence (26.9%) than males (16.3%) (Balitbangkes 2010). The purpose of this research is to analyze the difference of nutrient intake based on nutritional status of adult woman. The type of this study was observational with cross sectional study design with total subjects of 33 people (total sampling). Analysis with independent t-test showed that there were significant differences in protein intake (p Value 0.043) and vitamin B1 intake (p Value 0.049) based on nutritional status of respondents. Intake of nutrients need to be adjusted with balanced nutrition so that the need for nutritional education gradually so as to meet the adequacy of nutrients. Keywords: nutritional intake, nutritional status, adult women
Perbedaan Konsumsi Cairan, Besaran Energi Minuman, dan Berat Jenis Urine pada Murid Kelas 4-5 Sekolah Dasar Negeri Sudimara 8 dan Sekolah Dasar Swasta Yadika 3 Ciledug Aryani, Dian; Rahmawati, Siti Mutia; Ronitawati, Putri
Jurnal Nutrire Diaita (Ilmu Gizi) Vol 2, No 2 (2010)
Publisher : Lembaga Penerbitan Unversitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/nut.v2i2.675

Abstract

AbstractWater is a major component of the body’s thermoregulatory system, substition of the body’s metabolism, for digestion, foodprocessing, muscle contractions, etc. The purpose of this study was to determine the differences between water consumption, total of energy drinks, and urine specific gravity in 4-5 grade student public primary school. The method used simple random sampling and the total of subject is 62 students. The data were collected such as; 1). Characteristics of sample: gender, age, Weight, Height, the amount of pocket money, knowledge about drinking water, and physical activity; 2). Consumption of water and energy drinks,taken from 3x24 hours food recall; 3). The density of urine, taken from the examination in the laboratory. The results shows the average consumption of water is 2097.9 ml (±152.241) for public primary school, whereas the private primary school is 2657.2 ml (±327.6); the total of energy drinks is 173.4 kcal (±82.8), it is from powder and tea drinks without packing, whereas the private primary school 434.7 kcal (±179.5), it is from milk without packaging, juice without bottled, and tea packaging; urine specific gravity in public primary school is 1022 (±7.7) 1whereas in private primary school is 1015 (±6.6). There are significant differences between water consumption (p<0.05), total of energy drinks (p<0.05), and urine specific urine specific gravity in 4-5 grade student public primary school (p<0.05). In public primary schools are still below the recomended intake of water requirement, therefore we should encourage student to increase their water consumption.Keywords: water consumption, total energy drinks, urine specific gravity AbstrakAir merupakan suatu komponen utama thermoregulatory system tubuh, pengganti metabolisme tubuh, untuk pencernaan, pengolahan bahan makanan, kontraksi otot, pengatur suhu tubuh, dll. Kebutuhan cairan anak usia 1-18 tahun relatif lebih besar. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari perbedaan konsumsi cairan, besaran energi minuman, dan berat jenis urine murid kelas 4-5 sekolah dasar negeri dan sekolah dasar swasta. Pengambilan data dilakukan pada bulan Juni 2009. Cara pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana, sehingga total subjek di dapat 62 orang. Data yang dikumpulkan meliputi: 1)Karakteristik sampel: Jenis kelamin, umur, BB, TB, besaran uang saku, pengetahuan tentang air minum, dan aktivitas fisik; 2)Konsumsi cairan dan besaran energi dari minuman, diambil melalui food recall 3x24 jam; 3)Berat jenis urine,diambil melalui pemeriksaan di laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata konsumsi cairan sekolah dasar negeri 2097,9 ml (±152,241),sedangkan sekolah dasar swasta 2657,2 ml (±327,6); besaran energi minuman sekolah dasar negeri 173,4kkal (±82,8) berasal dari minuman serbuk dan teh tanpa kemasan, sedangkan sekolah dasar swasta 434,7kkal (±179,5) berasal dari susu tanpa kemasan, jus tanpa kemasan, dan teh kemasan; berat jenis urine sekolah dasar negeri 1022 (±7,7) sedangkan sekolah dasar swasta 1015 (±6,6). Ada perbedaan yang signifikan antara konsumsi cairan (t=8,622);(p<0,05), besaran energi minuman (t=7,362);(p<0,05), dan berat jenis urine pada murid kelas 4-5 sekolah dasar negeri dan sekolah dasar swasta (t=3,903);(p<0,05). Pada sekolah dasar negeri konsumsi cairan masih dibawah anjuran perlu di dorong untuk meningkatkan konsumsi cairan yang relatif tinggi.Kata kunci: konsumsi air, energi minuman, berat jenis urine
Pengaruh media AR Book terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap gizi seimbang pada anak usia sekolah Putri, Vira Herliana; Sitoayu, Laras; Ronitawati, Putri
AcTion: Aceh Nutrition Journal Vol 6, No 2 (2021): AcTion Vol 6 No 2 Tahun 2021
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/action.v6i2.380

Abstract

Stunting in school-age children is still a problem in Indonesia, including chronic malnutrition. One of the causes is the lack of good knowledge about balanced nutrition. Increasing knowledge of balanced nutrition in school-age children can use AR Books, and students are exposed to real objects that are studied. This study aims to determine the provision of AR Book media to increase knowledge and attitudes of balanced nutrition for school-age children. The research design used Quasy Experimental through a pre-post test control group design. The sample size is 65 students, 27 students in the intervention group and 38 students in the control group. Measurements of pre-test and post-test were carried out in each group, with a duration of up to two weeks. Data analysis used Paired Sample T-Test, Wilcoxon, Independent T-test, and Mann Whitney. The results showed an increase in the average score of nutritional knowledge in the intervention group using AR Book by 77,8, and attitudes about nutrition also increased by 92,0. The provision of AR Book media affects increasing knowledge of balanced nutrition (p= 0,0001) and balanced nutrition attitudes (p= 0,001). In conclusion, the AR Book media on balanced nutrition is one of the alternative educational media that can be used to increase knowledge and attitudes of balanced nutrition in elementary school-aged children
MEDIA ULAR TANGGA MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG KEAMANAN MAKANAN JAJANAN ANAK SEKOLAH Swamilaksita, Prita Dhyani; Sari, Ira Purnama; Ronitawati, Putri
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 7, No 02 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v7i2.3963

Abstract

Latar Belakang: Anak sekolah belum mengerti tentang keamanan makanan jajanan, mereka membeli jajanan menurut kesukaan mereka tanpa memikirkan bahan-bahan yang terkandung didalamnya. Pemberian edukasi gizi terhadap anak sekolah membutuhkan alat bantu untuk mempermudah penyampaian materi yaitu dengan menggunakan media permainan ular tangga. Ular tangga merupakan metode pembelajaran bermain yang cocok diterapkan pada siswi SD. Tujuan: Mengetahui peningkatan pengetahuan dan sikap siswa/i kelas 4 SD tentang keamanan makanan jajanan anak sekolah. Metode: Jenis penelitian quasy experimental dengan rancangan penelitian Pretest Posttest Control Group dengan subjek sebanyak 60 responden yaitu 30 responden kelompok perlakuan dan 30 responden kelompok kontrol. Variabel yang diteliti adalah pengetahuan dan sikap pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol berdasarkan nilai pre-test, post-test1, dan nilai post-test2. Pengambilan data menggunakan kuesioner yang dianalisis menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa ada peningkatkan pengetahuan tentang keamanan makanan jajanan anak sekolah sebesar 22,9% dari sebelum diberikan intervensi, sedangkan sikap positif siswa/i tentang keamanan makanan jajanan anak sekolah meningkat sebesar 20% setelah diberikan intervensi. Hasil uji statistik menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test diperoleh hasil pengetahuan dan sikap p=0,000 sehingga p<0,05 yang berartiditerima, yang artinya ada peningkatan pengetahuan dan sikap yang signifikan antara pre-test, post- test 1 dan post-test 2 sehingga permainan ular tangga berpengaruh terhadap pengetahuan dan sikap tentang keamanan makanan jajanan anak sekolah. Permainan ular tangga dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang keamanan makanan jajanan anak sekolah serta metode pembelajaran dengan permainan ular tangga dapat menjadi salah satu media yang efektif untuk menyampaikan informasi pada anak sekolahdasar. Kata kunci: ular tangga, keamanan makanan, pengetahuan, sikap
PENDIDIKAN SARAPAN SEHAT MENUJU BANGSA SEHAT BERPRESTASI BAGI ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI MAUK III KABUPATEN TANGERANG BANTEN Ronitawati, Putri; Sa’Pang, Mertien; Sitoayu, Laras; Nuzrina, Rachmanida; Melani, Vitria; Dhyani S, Prita; Novianti, Anugerah
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v4i2.2281

Abstract

AbstractIn the 6-12 year period, school-aged children are very sensitive in shaping their cognitive development. If during this period they experience hunger then the opportunity to study in school to be reduced (WFP 2006). One message Balanced Nutrition (message six), based on Permenkes No. 41/2014 is a habit of breakfast. Nutrition education accompanied by the provision of food in schools such as a healthy breakfast will run more effectively when walking in tandem. Healthy breakfast education activity aims to raise public awareness, especially school children about the importance of breakfast, the benefits of breakfast, the type of healthy breakfast, and snacks safe. This activity is held in order to commemorate World Health Day and National Education Day and aim to socialize healthy breakfast education activity for School Children at SDN Mauk III of Tangerang Regency of Banten. Socialization is done by providing nutrition education with comic media "Come Breakfast" as one of education media which accompanied by healthy breakfast together in class as much as 268 School Children attend and follow this activity with good Understanding and socialization is strengthened by education media and practice directly related healthy breakfast together in accordance with Balanced Nutrition used and given to the participants so easily understood and applied in everyday life both at home and at school. Such activities are important every year with different target targets, so that the socialization of healthy breakfast in accordance with the principles of balanced nutrition with nutrition education can be achieved well. Keywords: primary school children, nutrition education, healthy breakfast AbstrakPada periode 6-12 tahun, anak usia sekolah sangat sensitif dalam membentuk perkembangan kognitifnya. Bila pada periode ini mereka mengalami kelaparan maka kesempatan untukbelajar di sekolah menjadi berkurang(WFP 2006).Salah satu pesan Gizi Seimbang (pesan keenam), berdasarkan Permenkes No 41/2014 adalah biasakan sarapan.Pendidikan gizi disertai penyelenggaraan makanan di sekolah seperti Sarapan sehat akan berjalan lebih efektif bila berjalan beriringan. Kegiatan pendidikan sarapan sehat bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya anak sekolah mengenai pentingnya sarapan, manfaat sarapan, jenis sarapan sehat, dan jajanan aman. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Dunia dan Hari Pendidikan Nasional serta bertujuan untuk  mensosialisasikan kegiatan pendidikan sarapan sehat bagi Anak Sekolah di SDN Mauk III Kabupaten Tangerang Banten. Sosialisasi dilakukan dengan memberikan pendidikan gizi dengan media komik “Ayo Sarapan” sebagai salah satu media edukasi yang disertai dengan sarapan sehat bersama di kelas sebanyak 268 Anak Sekolah hadir dan mengikuti kegiatan ini dengan baik  Pemahaman dan sosialisasi diperkuat dengan adanya media edukasi serta praktek secara langsung terkait sarapan sehat bersama sesuai dengan Gizi Seimbang yang digunakan serta diberikan pada peserta sehingga mudah dipahami dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah maupun di sekolah. Kegiatan seperti ini penting dilakukan setiap tahun dengan target sasaran yang berbeda-beda, sehingga sosialisasi sarapan sehat sesuai dengan prinsip gizi seimbang yang disertai pendidikan gizi dapat tercapai dengan baik. Kata kunci : anak sekolah dasar, pendidikan gizi, sarapan sehat
PENILAIAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR DURI KEPA 11 MENGGUNAKAN INDEKS TINGGI BADAN MENURUT UMUR DAN INDEKS MASSA TUBUH MENURUT UMUR Nuzrina, Rachmanida; Melani, Vitria; Ronitawati, Putri
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v3i1.1663

Abstract

AbstractThe quality of Indonesian children is an important determinant for the quality of Human Resources in the next generation, so that Indonesian can be taken into account at the global level. High quality human resources is determined by several factors, such as adequate nutrient intake and optimal nutritional status. This activity aimed to measure the height and weight of students to obtain the nutritional status of primary school students using BAZ Score and HAZ Score. This activity carried out in March 2016. The sample size of this activity are 83 school age children grades 3 and 4 elementary school. Nutritional status measurement was done by measuring the height and weight of the children and then calculate the Z score. Z Score result then compared with the nutrtional status WHO 2005 standards. Results showed that most of children have normal nutritional status according to HAZ Score Index , however there are five children who on Stunted and severe stunted nutritional status. While based on the BAZ Score Indeks , Most of children (52 persons) have normal nutritional status. There are 25 children who are overweight. Periodic assessment of nutritional status were needed as a basis to an interventions to nutritional problems among schhol age children.Keywords: nutritional status, BAZ Score, HAZ score, school age children AbstrakKualitas anak-anak Indonesia merupakan penentu kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di masa mendatang dan menjadi generasi penerus pembangunan negara serta investasi Indonesia menuju negara maju yang dapat diperhitungkan di tingkat global. Terbentuknya SDM yang berkualitas, yaitu sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif ditentukan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah terpenuhinya kebutuhan pangan yang bergizi dan tercapainya status gizi optimal. Kegiatan ini bertujuan untuk mengukur tinggi badan dan berat badan siswa sehingga didapatkan gambaran status gizi siswa sekolah dasar dengan indeks TB/U dan IMT/U. Waktu kegiatan dilakukan pada bulan Maret 2016. Besar sampel kegiatan ini adalah anak-anak usia sekolah kelas 3 dan 4 yang berjumlah 83 orang. Pengukuran status gizi dilakukan dengan cara mengukur tinggi badan dan berat badan kemudian dilakukan perhitungan Z Score dan dibandingkan dengan baku standar WHO 2005. Berdasarkan hasil kegiatan didapatkan hasil bahwa menurut indeks TB/U sebagian besar anak berstatus gizi normal, namun terdapat 5 orang berstatus gizi pendek dan pendek sekali. Sedangkan berdasarkan indeks massa tubuh menurut umur, 52 orang anak berstatus gizi normal dan 25 orang berstatus gizi lebih serta sisanya berstatus gizi kurang. Perlu diadakan penilaian status gizi berkala serta intervensi terhadap masalah gizi yang dialami oleh siswa dan siswi di SDN Duri Kepa 11 Jakarta Barat.Kata Kunci : status gizi, IMT/U, TB/U, siswa sekolah dasar.
Formulasi banana soymilk: susu nabati tinggi kalium dan rendah lemak Adhella Komala Dewi; Vitria Melani; Khairizka Citra Palupi; Mertien Sa&#039;pang; Putri Ronitawati
Ilmu Gizi Indonesia Vol 5, No 1 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/ilgi.v5i1.214

Abstract

Latar Belakang: Tingginya asupan natrium dan lemak, serta rendahnya asupan kalium meningkatkan risiko penyakit tidak menular. Salah satu upaya pencegahannya dengan mengonsumsi makanan atau minuman tinggi kalium dan rendah lemak. Kandungan kalium tertinggi pada kacang-kacangan dan buah dapat ditemukan pada kedelai dan pisang uli. Pisang merupakan komoditi dengan produktivitas tinggi di Indonesia, memiliki keunggulan kandungan lemak yang rendah. Sedangkan kedelai merupakan bahan yang sering diolah menjadi sari kedelai. Oleh karena itu, kedua bahan ini layak untuk dikembangkan menjadi produk olahan dalam bentuk banana soymilk yang mengandung tinggi kalium dan rendah lemak. Tujuan: Mengetahui formulasi terbaik untuk pengembangan banana soymilk dengan bahan dasar kedelai dan pisang uli. Metode: Jenis penelitian experimental, dengan persentase penambahan pisang uli 0%(F0), 10%(F1), 30%(F2), dan 50%(F3). Pengujian organoleptik menggunakan uji hedonik dengan skala Likert dilakukan oleh 30 panelis konsumen sesuai kriteria inklusi. Uji kadar kalium dilakukan dengan metode spektrofotometri serapan atom (SSA) dan kadar lemak dengan metode Soxhlet. Uji proksimat, kekentalan, angka lempeng total dan umur simpan (direct evaluasi sensori) bertujuan untuk standarisasi kualitas produk. Analisis data menggunakan uji statistik One Way Anova dan uji lanjut Duncan. Hasil: Berdasarkan uji hedonik, terdapat perbedaan daya terima (warna, rasa, aroma, tekstur, dan tingkat kesukaan keseluruhan) yang signifikan antar kelompok perlakuan. Formula banana soymilk F2 (30% pisang uli) menjadi formula terbaik berdasarkan daya terima panelis, dengan kriteria rendah lemak (1,35%), dan tinggi kalium (731,83 mg/100 g). Kesimpulan: Formula F2 adalah formulasi banana soymilk terbaik yang dapat dikembangkan sebagai susu nabati tinggi kalium dan rendah lemak.
ANALISIS KONSUMSI BUAH DAN SAYUR PADA MODEL SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN DI SEKOLAH DASAR Putri Ronitawati; Budi Setiawan; Tiurma Sinaga
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 12 No. 1: MARET 2016
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.33 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v12i1.551

Abstract

Prevalensi nasional kurang makan buah dan sayur pada penduduk umur >10 tahun adalah 93,6%. Adanya penyelenggaraan makanan di sekolah diharapkan dapat meningkatkan frekuensi konsumsi buah dan sayur sehingga asupan serat, vitamin A dan vitamin C dapat memenuhi AKG. Penelitian ini bertujuan menganalisis konsumsi buah dan sayur pada model sistem penyelenggaraan makanan di sekolah dasar. Desain penelitian menggunakan cross sectional study. Penelitian dilaksanakan dari bulan Mei 2015 sampai September 2015 di SDI Al Muslim Cibitung, Bekasi dan SDIT Al Hidayah Cibinong, Bogor. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa sekolah dasar kelas 4 dan 5 yang mendapatkan makan di sekolah selama 5 hari. Pengambilan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengukuran TB, penimbangan BB, status gizi (IMT), dan food recall (2x24 hours). Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan uji t tidak berpasangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p>0.05) antara vitamin A dan vitamin C pada kedua sekolah tetapi terdapat perbedaan yang signifikan pada serat (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi buah dan sayur masih berada di bawah AKG di kedua sekolah. Pendidikan gizi perlu ditanamkan dan diberikan kepada siswa secara berkala oleh seorang ahli gizi di sekolah.
Pengembangan Roti Tawar Sumber Protein Dengan Penambahan Tepung Ampas Kelapa Dan Tepung Kedelai Wahyu Pratama; Prita Dhyani Swamilaksita; Dudung Angkasa; Putri Ronitawati; Reza Fadhilla
Jurnal Pangan dan Gizi Vol 11, No 2 (2021): Kajian Pangan dan Gizi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jpg.11.2.2021.111-124

Abstract

Pendahuluan: Penganekaragaman konsumsi pangan dapat berupa pemanfaatan pangan fungsional. Ampas kelapa dan kedelai merupakan bahan pangan fungsional dan dapat berkembang menjadi roti tawar yang memiliki nilai gizi sumber protein. Tujuan: Menganalisis daya terima dan nilai gizi hasil pengembangan roti tawar dengan penambahan tepung ampas kelapa dan tepung kedelai sumber protein. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor (AK = tepung kelapa dan K = tepung kedelai) dan empat taraf perlakuan. Perbandingan tepung ampas kelapa dan tepung kedelai yang digunakan adalah F0 (0%AK: 0% K), F1 (40% AK: 60% K), F2 (50% AK: 50% K) dan F3 (60% AK: 40% K). Analisis varian satu arah dan uji kontinu Duncan α (0,05) untuk menjawab tujuan tersebut. Hasil: Berdasarkan hasil nilai gizi, semua formulasi memiliki perbedaan secara nyata. Roti tawar sumber protein penambahan tepung ampas kelapa dan tepung kedelai yang paling disukai menjadi formula terpilih adalah F3 dimana tepung ampas kelapa 60% dan tepung kedelai 40%. Kadar protein roti tawar pilihan 12,93%, kadar serat kasar 6,57%, kadar karbohidrat 49,16%, kadar lemak 2,8%, kadar air 38,67%, kadar abu 1%. Derajat kesukaan, aroma, rasa, warna, tekstur dan keseluruhan secara berurut adalah 3,20; 3,22; 3,20; 3,24 dan 3,42 (suka). Kesimpulan: Tepung ampas kelapa dan tepung kedelai dapat dikembangkan menjadi roti tawar sumber protein yang diterima dan hampir memenuhi SNI dan Direktorat Gizi Depkes.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN MINYAK BERULANG PADA PELAKU USAHA MAKANAN Putri Ronitawati; Viki Riantama; Khairizka Citra Palupir
JURNAL RISET GIZI Vol 8, No 2 (2020): November (2020)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrg.v8i2.6357

Abstract

Background: Based on SUSENAS (2013) data for 2013 cooking oil consumption figures were 8,92 liters/capita/year. The prediction of palm cooking oil consumption at the household level in 2014 is 9,21 liters/capita/year. The behavior of using it in the community which has a tendency to be spent by using it repeatedly or leaving oil that is not suitable for disposal into waterways or yards, can have a negative impact on health and the environment because repeatedly used oil can potentially cause cancer and narrowing of blood vessels that can trigger coronary heart disease, stroke and hypertension.Objectives: Knowing the factors related to recurrent oil use in food businesses in DKI Jakarta.Method: This study was conducted in five urban areas in DKI Jakarta by cross-sectional method. The population in this study were all food businesses in DKI Jakarta that use cooking oil, with a total sample of 88 respondents. The analysis used the chi-square test.Results: The results of this study indicate an understanding variable of 0,123, a reason variable of 0,104, a knowledge variable of 0,04, a consideration variable of 0,063, an attitude variable of 0,039, an availability variable of 0,264, and environmental variable of 0,045.Conclusion: These results stated that there was a relationship between knowledge, attitudes, and environment with the behavior of recurrent oil use in food businesses in DKI Jakarta. The next researchers expected to educate food businesses about the correct and appropriate use of recurrent oil.
Co-Authors Adhella Komala Dewi Aditya Sagara Putra Anggraeni, Diah Asalwa, Nabila Ashifa Meyta Kristya Aspiyani Aspiyani Bestari, Dania Senja BUDI SETIAWAN Budiarti, Tia Bunga F Ayupradinda Chairunissa Aulia Zikrika Dewanti, Lintang Purwara Dian Aryani Dudung Angkasa Dudung Angkasa Dudung Angkasa Dudung Angkasa Dwi Noviyantini Elika Mareta Rahim Elistia Elvandari, Miliyantri Erry Yudhya Mulyani Erry Yudhya Mulyani Fadilatunnisa Hayatunnufus Febriyani Febriyani Fenny Anngraeny Nasution Fernanda, Catrine Gifari, Nazhif Harna Harna Harna, Harna Hartati, Lilik Sri Ima Yudiyanti Inggriani Puji Lestari Intan Ali Ramadhiany Intan Dwi Asmarani Khairizka Citra Khairizka Citra Palupi Khairizka Citra Palupir Laras Sitoayu Laras Sitoayu Laras Sitoayu Leyrina Rizky Utami Lubis, Stefany Maria Tambunan Mertien Sa’pang Michael Fujima Mika Puspita Milka Alana Sabu Mury Kuswari Mury Kuswari Mury Kuswari Nabilah, Anisa Nadina Karima Nadiyah Nadiyah Nadya Faradilla Nanda Aula Rumana Nazhif Ghifari Ni Putu Dewi Ninda Aini Syaher Nisak, Nova Khairun Novia Indri Saputri Novianti, Anugerah Novianti, Anugerah Novianti, Anugrah Nur Azizah Palupi, Khairizka Citra Prabowo, Mas Dwi Yoga Prita Dhyani Swamilaksita Putri Nurhasanah Putri Nurhasanah Yahya Putri Nurhasanah Yahya Putri, Vira Herliana Rachmanida Nuzrina Rachmi Octaviana Rahmatia Risda Rahmawati Rasidin Ratri Oktaria Jasmine Reza Fadhilla Rianti Sri Widayati Risa Martiana Rumana, Nanda Aula Sarah Mardiyah Sari, Ira Purnama Septia Rosdyaningrum Simangunsong, Desi W.T Siti Badriyah Siti Mutia Rahmawati Sry Rizki Amelia Tiurma Sinaga Tri Puspita, Tri Viki Riantama Vira Herliana Putri Vitria Melani Vitria Melani Vitria Melani Vitria Melani Vitria Melani Vitria Melani, Vitria Wahyu Pratama Wahyu Pratama Yulia Wahyuni Yuni Pradila