Claim Missing Document
Check
Articles

Sistem Penyelenggaraan Makanan, Preferensi Menu dan Tingkat Kepuasan di PPLP Jawa Barat Aditya Sagara Putra; Putri Ronitawati; Laras Sitoayu; Rachmanida Nuzrina; Vitria Melani
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 5 No 1 (2021): July
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v5i1.152

Abstract

Preferensi konsumen menggambarkan suatu kecenderungan perilaku konsumen pada pola konsumsi dan daya tarik mereka terhadap nilai-nilai yang disediakan oleh pihak penyelenggara makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisa penyelenggaraan makanan, hubungan preferensi menu dengan tingkat kepuasan makanan di Pusat Pendidikan Latihan Pelajar (PPLP) Jawa Barat. Jenis penelitian ini adalah penelitian Cross Sectional dengan metode survey observational. Sampel sebanyak 81 responden dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Analisa statistik menggunakan Uji Korelasi Pearson. Penelitan ini menunjukkan bahwa preferensi menu memiliki hubungan dengan tingkat kepuasan makanan (p=0.000), tidak ada hubungan antara variasi menu dengan tingkat kepuasan makanan (p=0.630), penampilan makanan memiliki hubungan dengan tingkat kepuasan makanan (p=0.000), dan rasa makanan memiliki hubungan dengan tingkat kepuasan makanan (p=0.000). Semakin pihak institusi memperhatikan preferensi menu atlet, maka atlet akan merasa puas dengan penyelenggaraan makanan yang disediakan institusi
Perbedaan Kualitas Non Ketogenik dan Diet Ketogenik Pada Wanita Usia Subur Milka Alana Sabu; Mertien Sa'pang; Harna Harna; Rachmanida Nuzrina; Putri Ronitawati
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 4 No 2 (2020): December
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v4i2.154

Abstract

Gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat merupakan faktor penyebab utama dari gangguan kesehatan, meskipun ada penyebab lain seperti faktor genetik dan pencemaran lingkungan. Menurut data Riskesdas tahun 2013 dan 2018 terdapat peningkatan kasus obesitas pada perempuan. Diet digunakan sebagai salah satu alternatif untuk menurunkan berat badan, salah satunya adalah diet ketogenik yang banyak dijalankan untuk menurunkan berat badan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perbedaan kualitas diet non ketogenik dan diet ketogenik pada wanita usia subur. Penilaian kualitas diet menggunakan Diet Quality Index (DQI) dan uji statistik yang digunakan adalah T-test independent. Hasil penelitian ini menunjukkan pada kelompok diet ketogenik memiliki nilai komponen variasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelomok tidak diet, dan tidak ada perbedaan yang signifikan (p=0.890) pada kedua kelompok. Kelompok diet ketogenik juga memiliki nilai komponen kecukupan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok tidak diet dan tidak ada perbedaan yang signifikan pada kedua kelompok (p=0.210). Untuk komponen moderasi, kelompok diet ketogenik memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok tidak diet, dan terdapat perbedaan yang signifikan (p=0.001) pada kedua kelompok. Nilai rerata komponen keseimbangan lebih tinggi pada kelompok tidak diet, dan ada perbedaan yang signifikan pada kedua kelompok (p=0.001). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada perbedaan kualitas diet antara kelompok diet ketogenik dan kelompok tidak diet ketogenik
HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN DAN KUALITAS PELAYANAN MAKANAN TERHADAP BIAYA SISA MAKANAN DAN ZAT GIZI YANG HILANG PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOJA JAKARTA Putri Ronitawati; Michael Fujima; Laras Sitoayu; Mertien Sa'pang; Lintang Purwara Dewanti
GIZI INDONESIA Vol 44, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36457/gizindo.v44i1.527

Abstract

One indicator of the success of a food delivery system is food waste, which is a simple indicator for evaluating the success of hospital nutrition services. Good quality of food service can reduce the patient's leftovers. The study aimed to analyze the food reservation system, relationships of satisfaction level, and foodservice quality towards fee, leftover, and lost nutrition in patients of Koja Hospital North Jakarta. The study used a descriptive observational method and cross-sectional type with sample calculation using absolute determination. The number of samples is 132 respondents. The results of the bivariate analysis used the Spearman correlation test. The result of the study showed that related to lost costs are food taste, menu variations, animal side variations, vegetable dish variations, vegetable menu variations, fruit menu variations, the accuracy of feeding schedules, state of eating utensils, and satisfaction levels. Variables related to missing nutrients are gender, food taste, menu variations, animal side dishes, vegetable side dishes, vegetable menu variations, fruit menu variations, the accuracy of feeding schedules, and satisfaction levels. The conclusion of the study there is a relationship between the characteristics of the respondent (sex) with nutrients lost, there is a relationship between the quality of food service and the level of satisfaction with the costs and nutrients lost.ABSTRAKSalah satu indikator keberhasilan suatu sistem penyelenggaraan makanan adalah sisa makanan, yang menjadi indikator sederhana untuk mengevaluasi keberhasilan pelayanan gizi rumah sakit. Kualitas pelayanan makanan yang baik dapat mengurangi sisa makanan pasien. Tujuan penelitian untuk menganalisis sistem penyelenggaraan makanan, tingkat kepuasan dan kualitas pelayanan makanan terhadap biaya sisa makanan dan zat gizi yang hilang pada pasien rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Koja Jakarta Utara. Penelitian menggunakan metode deskriptif bersifat observasional dan berjenis cross sectional dengan perhitungan sampel menggunakan ketetapan absolut. Jumlah sampel sebanyak 132 responden. Hasil analisis bivariat menggunakan uji statistik korelasi spearman. Hasil Uji Korelasi Spearman menunjukan variabel yang berhubungan dengan biaya yang hilang adalah rasa makanan, variasi menu, variasi lauk hewani, variasi lauk nabati, variasi menu sayur, variasi menu buah, ketepatan jadwal pemberian makan, keadaan peralatan makan, dan tingkat kepuasan. Variabel yang berhubungan dengan zat gizi yang hilang adalah jenis kelamin, rasa makanan, variasi menu, variasi lauk hewani, variasi lauk nabati, variasi menu sayur, variasi menu buah, ketepatan jadwal pemberian makan, dan tingkat kepuasan. Kesimpulan menunjukkan adanya hubungan antara karakteristik responden (jenis kelamin) dengan zat gizi yang hilang, ada hubungan kualitas pelayanan makanan dan tingkat kepuasan dengan biaya dan zat gizi yang hilang.Kata kunci: tingkat kepuasan, sisa makanan, biaya yang hilang, zat gizi yang hilang 
Edukasi perencanaan menu dan ketepatan pemorsian berdasarkan prinsip gizi seimbang di panti sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4 Cengkareng Putri Ronitawati; Prita Dhyani Swamilaksita; Rachmanida Nuzrina; Putri Nurhasanah
KACANEGARA Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 4, No 2 (2021): Juli
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28989/kacanegara.v4i2.874

Abstract

Asupan zat gizi pada lansia berbeda dengan kebutuhan ketika usia muda. Asupan zat gizi yang cukup serta seimbang pada lansia berguna untuk kelangsungan hidupnya di hari tua. Faktor yang belum diperhatikan yaitu, ketersediaan bahan makanan dipasar dan food habit serta preference yang masih kurang baik. Selain itu kurang memperhatikan ketersediaan bahan di pasar, evaluasi menu dan kebutuhan gizi lansia yang diperhitungkan. Namun di dalam pelaksanaannya, standar menu yang ada tidak selalu diterapkan terutama bila masih ada sisa bahan makanan kemarin dihidangkan lagi untuk hari selanjutnya, tetapi pada saat turun lapang seperti buah yang masih tersisa disediakan kembali dihari berikutnya walaupun hari itu buahnya bukan buah tersebut. Kegiatan pengabdian ini untuk memberikan edukasi mengenai pengetahuan perencanaan menu dan porsi yang sesuai bagi kebutuhan lansia kemudian dilanjutkan dengan pembinaan terkait perencanaan menu dan ketepatan pemorsian meliputi makanan khusus bagi lansia dengan penyakit tertentu, pengetahuan mengenai menu, ketepatan pemorsian pada menu yang disajikan pada pihak panti dan penjamah makanan dan membuat perencanaan menu yang baik untuk lansia sesuai standar di Panti Werdha Budi Mulia 4 Cengkareng. Melalui kegiatan pengabdian ini juga agar makanan yang disediakan untuk lansia bisa lebih bervariasi sehingga meningkatkan selera makan lansia.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS KONSUMSI PANGAN DAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI PERKOTAAN Putri Ronitawati; Nazhif Ghifari; Rachmanida Nuzrina; Putri Nurhasanah Yahya
Jurnal Sains Kesehatan Vol 28, No 1 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37638/jsk.28.1.1-11

Abstract

Remaja merupakan kelompok yang rentan mengalami kegemukan dan masalah gizi lainnya. Pada fase ini, remaja mengalami peralihan serta perkembangan fisik, biologis, dan psikososial yang signifikan dari anak-anak menuju dewasa dan mulai terjadi pembentukan kebiasaan dan perilaku, salah satunya kebiasaan makan. Penilaian kualitas konsumsi pangan pada remaja penting dilakukan untuk mengetahui makanan yang dimakan sudah sesuai atau belum dengan pedoman gizi seimbang dan dikaitkan sebagai penilaian kecukupan gizi seseorang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas konsumsi pangan dan status gizi pada remaja di wilayah perkotaan. Metode penelitian ini kuantitatif yang bersifat analitis dengan desain Cross Sectional. Sampel pada penelitian ini adalah remaja di SMU Negeri Se-Jakarta sebanyak 2.500 siswa. Sampel pada penelitian diambil menggunakan teknik Systematic Random Sampling, Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan pada kualitas konsumsi terkait keragaman konsumsi pangan (DDS) pada remaja di perkotaan terhadap status gizi (p=0,314). Tidak ada hubungan yang signifikan pada variabel pengetahuan gizi, uang saku dan penghasilan orangtua terhadap kualitas konsumsi pangan pada remaja di perkotaan (p=0,435, p=0,975 dan p=0,302). Perlu adanya edukasi gizi seimbang pada remaja dengan menambahkan pelajaran gizi di dalam kurikulum anak sekolah.
Knowledge, Attitude and Use of Cooking Oil on Traders Around Esa Unggul University Fenny Anngraeny Nasution; Laras Sitoayu; Putri Ronitawati
Jurnal Sains Kesehatan Vol 25, No 1 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37638/jsk.25.1.1-8

Abstract

Use cooking oil for everyday cooking very often used it makes the majority of community especially the food trade is highly dependent on cooking oil. Cooking oil serves as a conductor of heat, savory flavor enchancer, and adding value calorie fried foods. This study aimed to determine the relationships of knowledge, attitude, and use of cooking oil at taders around University Esa Unggul. This research is an analytical survey  with cross sectional Study design. The data were obtained using questionnaire. Data processing using Chi Square Test with a confidence level of 95% and α = 0,05. This study conducted in Desember 2016 till Febuary 2017. This study population all traders in Universitasy  Esa Unggul with sample 45 peoples. There is a relationship between knowledge an use of cooking oil p value 0.011 (p0.05)  and there is a relationship attitude and use of cooking oil p value 0.024 (p0.05). Keywords: attitude,  cooking oil, knowledge, trader
Energy and nutrient density, nutrient density intake and nutrient contribution of lunch among employees at foundation Ninda Aini Syaher; Putri Ronitawati; Prita Dhyani Swamilaksita; Rachmanida Nuzrina; Laras Sitoayu
Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics) VOLUME 9 ISSUE 1, 2021
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21927/ijnd.2021.9(1).40-48

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Salah satu syarat keselamatan dan kesehatan kerja adalah dengan memenuhi kebutuhan gizi guna meningkatkan derajat kesehatan pekerja. Perencanaan menu perlu memperhatikan kualitas atau keragaman pangan. Semakin tinggi keanekaragaman makanan yang dikonsumsi akan diikuti dengan semakin terpenuhinya kebutuhan zat gizi seseorang yang selanjutnya akan berpengaruh pada produktivitas kerja pegawai.Tujuan: Menganalisis densitas energi dan zat gizi pangan, densitas energi konsumsi, densitas asupan zat gizi, dan kontribusi zat gizi makan siang pada pegawai Yayasan Islam Asy-Syukriyyah TangerangMetode: Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling dengan jumlah responden sebanyak 74 pegawai. Analisis bivariat menggunakan uji statistik Korelasi Spearman.Hasil:Sebagian besar responden berusia 31 – 50 tahun (middle adult) dan sebagian besar status gizi responden adalah gizi lebih. Hasil uji korelasi menunjukan ada hubungan antara densitas asupan vitamin A, vitamin C, zat besi makan siang pegawai dengan kontribusi vitamin A, vitamin C, zat besi makan siang pegawai (p-value=0,0001, p-value=0,0001, p-value=0,0001). Tidak ada hubungan antara densitas asupan protein dan kalsium makan siang pegawai dengan kontribusi protein dan kalsium makan siang pegawai (p-value=0,051, p-value=0,087). Kesimpulan: Ada hubungan antara densitas asupan vitamin A, vitamin C, zat besi makan siang dengan kontribusi vitamin A, vitamin C, zat besi makan siang. Hal ini dikarenakan kurang beragam dan berkualitasnya pangan yang digunakan pada menu makan siang. Sehingga zat gizi seperti vitamin dan mineral tidak terpenuhi.KATA KUNCI: densitas asupan zat gizi; densitas energi dan zat gizi pangan; densitas energi konsumsi; kontribusi zat gizi; pegawaiABSTRACTBackground: One of the requirements for occupational health and safety is to fulfill the nutritional needs to improve the health status of workers. Menu planning needs to pay attention to the quality and diversity of food. The higher the variety of food consumed, the more nutritional needs can be fulfilled and affect employees' work productivity.Objectives: To analyze energy and nutrient density, energy density intake, nutrient density intake, and nutrient contribution of lunch in employees at Asy-Syukriyyah Islamic Foundation Tangerang.Methods: This study was a cross-sectional study. Sampling was done by a total sampling technique with a total of 74 employees. Bivariate analysis using Spearman's Correlation statistical test.Results: Most of the respondents were 31 – 50 years old (middle adult), and most of the respondents' nutritional status was overweight.The correlation test results showed a relationship between vitamin A, vitamin C, iron density intake of employee’s lunch with vitamin A, vitamin C, and iron contribution of employee’s lunch (p-value = 0.0001, p-value = 0.0001, p-value=0.0001). There was no relationship between protein and calcium density intake of employee’s lunch with protein and calcium contribution of employee’s lunch (p-value=0.051, p-value=0.087).Conclusions: There is a relationship between the nutrient density intake (vitamin A, vitamin C, iron) with the nutrient contribution (vitamin A, vitamin C, iron) of lunch. This result is because of the lack of diversity and quality of food used on the lunch menu. So, the nutrients such as vitamins and minerals are not fulfilled.KEYWORDS: employees; energy and nutrient density; energy density intake; nutrient density intake; nutrient contribution 
ANALYSIS OF MENU PLANNING, CONSUMPTION ENERGY DENSITY RELATIONSHIPS AND FOOD LEFTOVERS OF THE ELDERLY NUTRITIONAL STATUS IN SOCIAL ORPHANS Aspiyani Aspiyani; Putri Ronitawati; Prita Dhyani Swamilaksita; Rachmanida Nuzrina; Mertien Sa'pang
Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics) VOLUME 8 ISSUE 2, 2020
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21927/ijnd.2020.8(2).80-86

Abstract

Background: The most important thing in giving food to the elderly is that the food served must meet the nutritional needs, the food served is given regularly in small portions but often, the food must be gradual and varied so as not to cause boredom, the food must be according to doctor's instructions for certain elderly and food must be soft. The elderly who live in the Werdha Nursing Home are faced with a different situation than before they lived in an orphanage. This causes the elderly to make adjustments so that their needs can be fulfilled. Health conditions in the elderly stage are largely determined by the quality and quantity of nutritional intake.Objective: This study aims to determine the analysis of menu planning, the relationship of energy consumption density and food waste to the nutritional status of the elderly at the Social Home Method: This study was an observational study of cross-sectional study design. Sampling was done by purposive sampling technique with a  total of 50 elderly respondents. Bivariate analysis using Chi-Square statistical tests. Results: Planning the menu at the Social Home is carried out once a year with a seven-day menu cycle compiled by a Puskesmas Nutritionist and has a menu structure consisting of the frequency of feeding 3 main meals and 2 interludes. The application in feeding has not been adjusted to the menu made by a Nutritionist. Most respondents were aged 60-74 years (elderly). Correlation test results showed that there was no relationship between energy consumption density with the nutritional status of the elderly     ( p = 0.589 ) (p> 0.05) and there was a relationship between food waste and the nutritional status of the elderly (p = 0.010 ) (p <0.05). Conclusion: Some menu planning at the Social Institution was carried out and some did not meet the factors that influenced menu planning at the institution. There is a relationship between food waste with the nutritional status of the elderly, the main factor affecting nutritional status is food intake. This is because not only because of the small amount of food left (<20%) which causes the risk of malnutrition, but there are other factors based on the questions and the results of the MNA score.
COOKIES SUMBER KALIUMBERBASIS TEPUNG PISANG (Musa paradisiaca), TEPUNG MAIZENA (Zea mays), DAN KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus L.) Vitria Melani; Intan Ali Ramadhiany; Erry Yudhya Mulyani; Putri Ronitawati
Jurnal Gizi dan Pangan Soedirman Vol 6 No 1 (2022): JURNAL GIZI DAN PANGAN SOEDIRMAN
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi, Jurusan Kesmas Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.817 KB) | DOI: 10.20884/1.jgipas.2022.6.1.4832

Abstract

Hypertension is a condition where systolic blood pressure greater than 140 mmHg and diastolic blood pressure greater than 90 mmHg. One of the factors that can prevent hypertension is potassium deficiency. Foods that contain high potassium are bananas and mung beans. These foods can be developed as raw ingredients for making cookies for people with hypertension. In addition, cornstarch is used as a carbohydrate source which is commonly used in the making of snacks. The objective of this study is to determine the effect of adding banana flour and cornstarch to cookie’s nutritional and organoleptic content. The addition of mung beans is the same for all formulations. An experimental study with four formulations which are F0, F1, F2 and F3. This study involved 25 semi-trained panelists and 30 consumer panelists for organoleptic testing. Data analysis using ANOVA and Duncan test. Based on the ANOVA test results, there were significant differences in preference, quality and nutritional value between the four formulations. The selected cookie formulation is F2 with a ratio of 80% banana flour and 20% cornstarch which contains 442 kcal, protein 4.28 g, fat 16.82 g. 68.5 g carbohydrates, 0.25 g fiber and 4016 mg potassium per 100 g cookies.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN TOTAL FOOD LOSS AND WASTE (FLW) PADA KARYAWAN PT. CAMILOPLAS JAYA MAKMUR SELAMA PANDEMI COVID-19 Nur Azizah; Prita Dhyani Swamilaksita; Harna Harna; Putri Ronitawati
Jurnal Gizi dan Pangan Soedirman Vol 5 No 2 (2021): JURNAL GIZI DAN PANGAN SOEDIRMAN
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi, Jurusan Kesmas Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.295 KB) | DOI: 10.20884/1.jgipas.2021.5.2.4766

Abstract

The implementation of large-scale social restrictions during the COVID-19 pandemic has made employees do their work at home so they spend more time ordering food online. This will lead to bad habits that cause food loss and waste (FLW) because the food available at home if not consumed will be wasted. This study aims to determine the factors related to total food loss and waste (FLW) in PT Camiloplast Jaya Makmur employees during the COVID-19 pandemic. The research method is quantitative with a design cross-sectional. Engineering samples total sampling.The analysis of this study used the chi-square. Data were collected using the FLW behavior questionnaire and the form estimated food record 3x24 hours. The results showed that there was a relationship between age (p=0.000, OR=14,385) and gender (p=0.000, OR=20,855) to total food loss and waste (FLW) but there was no relationship between knowledge (p=0,139), income (p=0,826), food selection (p=0,332), lifestyle (p=0,486), frequency of eating (p=0,492) and meal times including breakfast (p=1,000), lunch (p=0,346), and dinner (p=0.476 to the total food loss and waste (FLW). Therefore, employees are expected to be wiser in ordering food online and endeavor to make a list of food to be purchased in order to minimize the occurrence of food loss and waste (FLW).
Co-Authors Adhella Komala Dewi Aditya Sagara Putra Anggraeni, Diah Asalwa, Nabila Ashifa Meyta Kristya Aspiyani Aspiyani Bestari, Dania Senja BUDI SETIAWAN Budiarti, Tia Bunga F Ayupradinda Chairunissa Aulia Zikrika Dewanti, Lintang Purwara Dian Aryani Dudung Angkasa Dudung Angkasa Dudung Angkasa Dudung Angkasa Dwi Noviyantini Elika Mareta Rahim Elistia Elvandari, Miliyantri Erry Yudhya Mulyani Erry Yudhya Mulyani Fadilatunnisa Hayatunnufus Febriyani Febriyani Fenny Anngraeny Nasution Fernanda, Catrine Gifari, Nazhif Harna Harna Harna, Harna Hartati, Lilik Sri Ima Yudiyanti Inggriani Puji Lestari Intan Ali Ramadhiany Intan Dwi Asmarani Khairizka Citra Khairizka Citra Palupi Khairizka Citra Palupir Laras Sitoayu Laras Sitoayu Laras Sitoayu Leyrina Rizky Utami Lubis, Stefany Maria Tambunan Mertien Sa’pang Michael Fujima Mika Puspita Milka Alana Sabu Mury Kuswari Mury Kuswari Mury Kuswari Nabilah, Anisa Nadina Karima Nadiyah Nadiyah Nadya Faradilla Nanda Aula Rumana Nazhif Ghifari Ni Putu Dewi Ninda Aini Syaher Nisak, Nova Khairun Novia Indri Saputri Novianti, Anugerah Novianti, Anugerah Novianti, Anugrah Nur Azizah Palupi, Khairizka Citra Prabowo, Mas Dwi Yoga Prita Dhyani Swamilaksita Putri Nurhasanah Putri Nurhasanah Yahya Putri Nurhasanah Yahya Putri, Vira Herliana Rachmanida Nuzrina Rachmi Octaviana Rahmatia Risda Rahmawati Rasidin Ratri Oktaria Jasmine Reza Fadhilla Rianti Sri Widayati Risa Martiana Rumana, Nanda Aula Sarah Mardiyah Sari, Ira Purnama Septia Rosdyaningrum Simangunsong, Desi W.T Siti Badriyah Siti Mutia Rahmawati Sry Rizki Amelia Tiurma Sinaga Tri Puspita, Tri Viki Riantama Vira Herliana Putri Vitria Melani Vitria Melani Vitria Melani Vitria Melani Vitria Melani Vitria Melani, Vitria Wahyu Pratama Wahyu Pratama Yulia Wahyuni Yuni Pradila