Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI DI SMA N 12 SEMARANG Prayogo, Doni; Aji, Ananto; Suroso, Suroso
Edu Geography Vol 4 No 3 (2016)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat aktivitas belajar siswa dalam model pembelajaran kooperatif dan untuk mengetahui seberapa besar hubungan aktivitas belajar siswa dalam model pembelajaran kooperatif dengan hasil belajar geografi. Pengambilan data diperoleh dengan observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dan korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa dalam model kooperatif tergolong tinggi. Dikatakan tinggi karena mayoritas siswa bertanggung jawab pada tugas yang diberikan dan kerja sama antar siswa yang terjalin. Selain itu, hasil uji korelasi product moment menunjukkan bahwa hubungannya tinggi antara aktivitas belajar siswa dalam model pembelajaran kooperatif dengan hasil belajar. Dengan demikian, dalam kegiatan pembelajaran siswa yang mempunyai aktivitas belajar dalam model pembelajaran kooperatif yang tinggi maka akan mendapatkan hasil belajar yang tinggi pula. Saran, pada aktivitas siswa yang masih tergolong rendah perlu adanya perbaikan, yaitu siswa terus berlatih berkomunikasi dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan menerima pendapat siswa lainnya. This study aims to know how much the improvement of students learning activity using cooperative learning model and to know how much the correlation of learning activities in cooperative learning with learning outcomes geography. The data collection gained by the observation and documentation. The use of statistical analyses of the product moment correlation and descriptive statistical. The results of the study shows that students learning activity in cooperative model is in high category. It can be said because the majority of students are responsible for the task given and cooperation among students of being interwoven. In addition, the results of the product moment correlation showed that the impact high between the activity of student learning in the model of cooperative learning towards learning outcomes. Thus, in students learning activity who have learning activities in high cooperative, they will get learning outcomes which also high. The suggestion, in the students activity which is still relatively low need to be improved, that students need to practice to communicate using good and right Indonesian language, and accept the opinion from other students.
KENDALA SISWA DALAM PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI MADRASAH ALIYAH NEGERI BATANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Safarida, Nurul; Suroso, Suroso
Edu Geography Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkanpelaksanaan modelpembelajaran kooperatif dalam mata pelajaran geografi memiliki nilai ketuntasan yang bervariasikhususnyapada model Make a Match nilaiketuntasanlebih rendah dibandingkan modelNumber Heads TogetherdanExample Non Example. Diindikasikan terdapat kendala dalam pelaksanaanmodel kooperatifpadamatapelajarangeografi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kendala yang dialami siswa dalam modelpembelajaran kooperatif pada matapelajarangeografi di MadrasahAliyah Negeri Batang. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Dalam pelaksanaan model kooperatifpada mata pelajaran Geografi di MadrasahAliyah Negeri Batang mempunyai kategori yang cukup terkendala, ditinjau dari empat aspek karakteristik yaitu dalam kesiapanmateri meliputi pencarian dan pemanfaatan sumber belajar pada siswa belum maksimal,padaaspekpemahamankonsepyaitusiswatidakdapatmerumuskan danmendeskripsikanjawaban, selanjutnya dalam memadukan konsep siswa hanya mampu mengenali, mengelompokan dan menghubungkan fakta berdasarkan satu buku sajakemudianpada saat mengkontraskan dan mengevaluasi konsepbarurata-rata siswa masih kesulitan, pada tahap pengembangankonsep siswa menjelaskan konsep baru dengan bahasa yang kurang bisa dipahami, siswa tidak mampu dalam mengemukakan ide (pasif).Diajukan saran agar siswa sering dilatih membaca berbagai referensi sumber belajarsepertijurnalmaupunreferensilainnyadari internet. The implementation of cooperative learning model in the geography subject has a variety of minimum standard mastery that is Make a Match model has lower minimum standard mastery than Number Heads Together and Example Non-Example model. It was indicated that there are constraints in the implementation of the cooperative learning model in geography subject. This study aims to determine the constraints experienced by the students in cooperative learning model in the geography subject at State Islamic Senior High School Batang. This study is designed in quantitative descriptive approach. In the implementation of cooperative model in geography subjects at State Islamic Senior High School Batang has this quite constrained categories, first, in terms of the four aspects characteristics, namely in the preparation of material including the search and use of learning resources for students has not yet maximized, second, in the aspect of understanding the concept that students are not able to define and describe the answer , then in combining the concepts students were only able to identify , categorize and connect the facts based on one book, then when contrasting and evaluating the new concept of the average student is still struggling, at the stage of concept development of students explains new concepts with less understandable language , students are not capable of expressing ideas (passive). Submitted suggestions that the students are often trained to read various references of learning resources such as journals and other reference from the internet.
Pengaruh Cara Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi Di Sma Negeri 2 Pekalongan Natakusuma, Adhitya; Suroso, Suroso; Hardati, Puji
Edu Geography Vol 5 No 3 (2017): Vol 5 No 3 (2017)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A good study result supported by many factors, such as how students learn. Based on the data values of repeat daily students in geography subject (2016/2017), 181 of 277 students (65,34%) X IPS and 82 of 120 students (68,33%) XI IPS SMA Negeri 2 Pekalongan get value of geography subject has not yet reached the KKM. The purpose of the research to find out how student learning, results of students learning, influence of how to learn against students learning result. Analysis using descriptive frecuency to know how to students learn, results of student learning using descriptive analysis, influence of how to learn using simple linier regression analysis method. The results showed that how student learning generally already regular, the average of students learning result has not yet reached the value of KKM, influence how to student learn showed that the increase of how to learn against the results of the study is 0,51 with the positive regression coefficient. The conclusion of the research there is influence of how to students learn against students learning result in the geography subject. The advices are let students to choose the how to learn proper for themself, the teachers should pay attention to the results of student learning in geography subject. Hasil belajar yang baik didukung oleh banyak faktor, seperti cara belajar siswa. Berdasarkan data nilai ulangan harian siswa mata pelajaran geografi tahun 2016/2017 dapat diketahui bahwa 181 dari 277 (65,34%) siswa kelas X IPS dan 82 dari 120 (68,33%) siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Pekalongan mendapatkan nilai ulangan geografi yang belum mencapai KKM. Tujuan penelitian untuk mengetahui cara belajar siswa, hasil belajar siswa, pengaruh cara belajar terhadap hasil belajar siswa. Analisis data cara belajar menggunakan deskriptif frekuensi, hasil belajar siswa menggunakan analisis deskriptif, pengaruh cara belajar terhadap hasil belajar siswa menggunakan metode analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan cara belajar siswa secara keseluruhan sudah teratur, rata-rata nilai hasil belajar siswa belum mencapai nilai KKM, pengaruh kenaikan cara belajar terhadap hasil belajar siswa sebesar 0,51 dengan koefisien regresinya positif. Simpulan adalah terdapat pengaruh cara belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi. Saran adalah siswa hendaknya memilih cara belajar yang tepat, guru hendaknya memperhatikan hasil belajar siswa mata pelajaran geografi.
Aktivitas Belajar Siswa dalam Pembelajaran Kontekstual Menggunakan Model Jelajah Alam Sekitar Pada Mata Pelajaran Geografi Materi Atmosfer di SMA Negeri 1 Kejobong Nalisa, Ganes; Hariyanto, Hariyanto; Suroso, Suroso
Edu Geography Vol 6 No 2 (2018): Vol 6 No 2 (2018)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research are (1) to find out the level of activity in Contextual Teaching and Learning with the Jelajah Alam Sekitarmodel in atmosphere lesson in SMA Negeri 1 Kejobong, Purbalingga. The technique of data collection in this research are the observation with a sample of as many as 30 student with techniques of purposive sampling. The results showed that: (1) learning activities of students inContextual Teaching and Learning with the Jelajah Alam Sekitarmodel can be known to the average activity as much as 8,8 students are planning, analysis of 12,33, then presentation of 10,05.. From the all of third activities included to high category.Meanwhile, the average of activities taking data as much as 13,28 that very high category. In general the level of learning activities of students inContextual Teaching and Learning with the Jelajah Alam Sekitarmodel showed an average of44,66,included in the high category; correlation. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran kontekstual menggunakan model Jelajah Alam Sekitar pada materi Atmosfer di SMA Negeri 1 Kejobong, Purbalingga.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi dengan sampel sebanyak 30 siswa dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Aktivitas belajar siswa dalampembelajaran kontekstual menggunakan model Jelajah Alam Sekitar dapat diketahui rata-rata aktivitas siswa dalam perencanaan sebesar 8,8, rata-rata aktivitas siswa dalam analisis sebesar 12,33, kemudian rata-rata aktivitas siswa dalam presentasi sebesar 10,05. Ketiga aktivitas tersebut masuk dalam kategori tinggi. Sedangkan rata-rata aktivitas siswa dalam pengambilan data sebesar 13,28 yang masuk dalam kategori sangat tinggi.Secara umum tingkat aktivitas belajar siswa dalampembelajaran kontekstual menggunakan model Jelajah Alam Sekitarmenunjukkan rata-rata sebesar 44,66, termasuk dalam kategori tinggi
Partisipasi Siswa dalam Program Sekolah Adiwiyata SMA N 11 Semarang Sugiarti, Laras Sih; Suroso, Suroso
Edu Geography Vol 6 No 2 (2018): Vol 6 No 2 (2018)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research is to find out how the participation of students in the school program adiwiyata. The population in this study i.e., high school student N 11. The sample in this study i.e., students who are found at the time of research. The variable in this study i.e. students participation in following school programs adiwiyata. Data collection techniques using t question form and documentation. Analytical techniques descriptive test data using the percentage. The results showed that the participation of the students in the activities program of the school adiwiyata high school N 11 Semarang includes categories often. Students follow the activities into school programs adiwiyata in high school N 11 Semarang properly. Students follow the appropriate procedures or activities of an existing rule to complete the activity. The average student giving participation in any activity that is made by the school to achieve the goals of the school. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana partisipasi siswa dalam program sekolah adiwiyata. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa SMAN 11 Semarang. Sampel dalam penelitian ini yaitu siswa yang dijumpai pada saat penelitian. Variabel dalam penelitian ini yaitu partisipasi siswa dalam mengikuti program sekolah adiwiyata. Teknik pengumpulan data menggunakan t angket dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan uji deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi siswa dalam kegiatan program sekolah adiwiyata di SMAN 11 Semarang termasuk kategori sering. Siswa mengikuti kegiatan yang menjadi program sekolah adiwiyata di SMA N 11 Semarang dengan baik. Siswa mengikuti kegiatan sesuai prosedur atau aturan yang ada sampai selesai kegiatan. Rata-rata siswa memberikan partisipasi dalam setiap kegiatan yang dibuat oleh sekolah untuk mencapai tujuan sekolah.
Terapi Relaksasi Progresif Untuk Menurunkan Kecemasan Siswi Dalam Menghadapi Menarche Jumrotin, Jumrotin; Suroso, Suroso; Meiyuntariningsih, Tatik
Persona:Jurnal Psikologi Indonesia Vol 7 No 1 (2018): Juni
Publisher : Faculty of Psychology Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/persona.v7i1.1525

Abstract

Abstract                 The purpose of this study to determine the effectiveness of progressive relaxation therapy in reducing the anxiety students facing menarche. This research includes Quasi Experimental research with One Group Pretest and Posttest Design. Variables in this research is Progressive Relaxation as independent variable (X) and Anxiety face menarche as dependent variable (Y). The population in this study were students of grade V and VI MI Bahrul Ulum who have not experienced menarche (menstruation for the first time) a number of 45 students. Research subjects as many as 15 students were taken using purposive sampling technique with criteria: 1) subjects have not experienced menarche; 2) experience anxiety. Data were collected using an anxiety scale that scored with Likert scale. Research data were analyzed using t-test with the help of SPSS for Windows program. The results showed a significant decrease in anxiety in subjects facing menarche (p = 0.000 <0.05) between post-treatment progressive relaxation.Keywords: progressive relaxation, anxiety facing menarche, young women
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF TIPE JIGSAW SISWA SDN PANDANTOYO I KEC. NGANCAR Suroso, Suroso
PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran Vol 1 No 1 (2015): Pijar Nusantara
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.08 KB) | DOI: 10.29407/pn.v1i01.104

Abstract

Abstrak. Penggunakan Metode kooperatif tipe Jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar PKn materi Kebebasan Berorganisasi. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe Jigsaw, untuk mengetahui peningkatan aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran, dan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar PKn. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas V. Oleh karena itu disarankan kepada guru kelas V untuk menggunakan metode kooperatif tipe Jigsaw   dalam pembelajaran PKn.   Kata Kunci: Konsep Organisasi, PKn, Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw.
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PASOKAN PANGAN DOMESTIK TELUR AYAM DI KABUPATEN PATI Suroso, Suroso
Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK Vol 14, No 1 (2018): Juni
Publisher : Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.969 KB)

Abstract

ENGLISHFood supply is very important to ensure adequate food comsumption for community. The objectives of the research are: (1) to analyze the production of chicken eggs; (2) to analyze the consumption of chicken eggs; and (3) to analyze the balance and food supply chain of chicken eggs in the study area.This research used descriptive-quantitative approach. The research used primary and secondary data. Data collecting was conducted by interview and survey. The reserch used descriptive analysis. The research has 3 findings. Firstly, in Pati Regency production of race chicken eggs are 13,008,982 granules equal to 455,922.69 kilograms and the consumption of race chicken eggs are 455,922.69 kilograms so it has minus balance (-7,465,713.83) kilograms of race chicken eggs for a year. Secondly, the production local chicken eggs are 23,355,221 granules eggs equal to 830,745.21 kilograms and the consumption of local chicken eggs are 198,392.25 kilograms so it has surplus balance 632,353 kilograms of local chicken eggs for a year. Thirdly, in composite, the production of chicken eggs is less than consumption of chichen eggs and the supply of chicken eggs in Pati Regency is mostly derived from other regions including: Tuban, Blitar, Lamongan, Nganjuk and Bojonegoro. Then the sale trade of chicken eggs fot outside market is just little especially in the market of Kudus Regency. INDONESIAPasokan pangan sangat penting untuk menjamin konsumsi pangan memadai bagi masyarakat. Penelitian ini memiliki tujuan: (1) menganalisa tingkat produksi telur ayam; (2) menganalisa tingkat konsumsi telur ayam dan (3) menganalisa neraca dan rantai pasokan pangan komoditas telur ayam di area studi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kuantitatif. Data penelitian meliputi data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara dan survey. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Penelitian ini memiliki 3 temuan. Pertama, Kabupaten Pati memiliki produksi telur ayam ras sebanyak 13.008.982 butir setara dengan 455.922,69 kg dan konsumsi telur ayam ras sebanyak 8.116.162,95 kg maka daerah ini memiliki neraca minus (-7.465.713,83) kg telur ayam ras per tahun. Kedua, Kabupaten Pati memiliki produksi neto telur ayam buras 23.355.221 butir setara dengan 830.745,21 kg dan konsumsi telur ayam buras sebanyak 198.392,25 kg maka daerah ini memiliki neraca surplus 632.353 kg telur ayam buras per tahun. Ketiga, secara komposit, produksi telur di Kabupaten Pati lebih sedikit dibandingkan konsumsi telur dan rantai pasokan pangan komoditas telur ayam sebagian besar didatangkan dari luar daerah meliputi: Tuban, Blitar, Lamongan, Nganjuk dan Bojonegoro. Kemudian perdagangan penjualan telur ayam keluar daerah relatif kecil dengan target pasar Kabupaten Kudus.
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PASOKAN PANGAN DOMESTIK TELUR AYAM DI KABUPATEN PATI Suroso, Suroso
Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK Vol 14, No 1 (2018): Juni
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.412 KB) | DOI: 10.33658/jl.v14i1.104

Abstract

ENGLISHFood supply is very important to ensure adequate food comsumption for community. The objectives of the research are: (1) to analyze the production of chicken eggs; (2) to analyze the consumption of chicken eggs; and (3) to analyze the balance and food supply chain of chicken eggs in the study area.This research used descriptive-quantitative approach. The research used primary and secondary data. Data collecting was conducted by interview and survey. The reserch used descriptive analysis. The research has 3 findings. Firstly, in Pati Regency production of race chicken eggs are 13,008,982 granules equal to 455,922.69 kilograms and the consumption of race chicken eggs are 455,922.69 kilograms so it has minus balance (-7,465,713.83) kilograms of race chicken eggs for a year. Secondly, the production local chicken eggs are 23,355,221 granules eggs equal to 830,745.21 kilograms and the consumption of local chicken eggs are 198,392.25 kilograms so it has surplus balance 632,353 kilograms of local chicken eggs for a year. Thirdly, in composite, the production of chicken eggs is less than consumption of chichen eggs and the supply of chicken eggs in Pati Regency is mostly derived from other regions including: Tuban, Blitar, Lamongan, Nganjuk and Bojonegoro. Then the sale trade of chicken eggs fot outside market is just little especially in the market of Kudus Regency. INDONESIAPasokan pangan sangat penting untuk menjamin konsumsi pangan memadai bagi masyarakat. Penelitian ini memiliki tujuan: (1) menganalisa tingkat produksi telur ayam; (2) menganalisa tingkat konsumsi telur ayam dan (3) menganalisa neraca dan rantai pasokan pangan komoditas telur ayam di area studi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kuantitatif. Data penelitian meliputi data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara dan survey. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Penelitian ini memiliki 3 temuan. Pertama, Kabupaten Pati memiliki produksi telur ayam ras sebanyak 13.008.982 butir setara dengan 455.922,69 kg dan konsumsi telur ayam ras sebanyak 8.116.162,95 kg maka daerah ini memiliki neraca minus (-7.465.713,83) kg telur ayam ras per tahun. Kedua, Kabupaten Pati memiliki produksi neto telur ayam buras 23.355.221 butir setara dengan 830.745,21 kg dan konsumsi telur ayam buras sebanyak 198.392,25 kg maka daerah ini memiliki neraca surplus 632.353 kg telur ayam buras per tahun. Ketiga, secara komposit, produksi telur di Kabupaten Pati lebih sedikit dibandingkan konsumsi telur dan rantai pasokan pangan komoditas telur ayam sebagian besar didatangkan dari luar daerah meliputi: Tuban, Blitar, Lamongan, Nganjuk dan Bojonegoro. Kemudian perdagangan penjualan telur ayam keluar daerah relatif kecil dengan target pasar Kabupaten Kudus.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN JAMINAN KESEHATAN BAGI MASYARAKAT MISKIN DI KABUPATEN PATI Suroso, Suroso
Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK Vol 13, No 1 (2017): Juni
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.719 KB) | DOI: 10.33658/jl.v13i1.91

Abstract

ENGLISHHealth insurance payment for the poor is mandated in Indonesian laws. The objectives of the research is to analyze coverage and distribution of health insurance payment for the poor. This research uses descriptive-quantitative approach. There are two variables in the research: (1) coverage of health insurance payment for the poor; and (2) distribution of health insurance payment. Data collecting is conducted by observing documents and interviews. The data analysis uses descriptive and correlative one. This research has thee main findings. Firstly, the coverage of health insurance payment for the poor in Pati Regency has ratio coverage 1.95 (195%), fulfilling for adequacy. Secondly, there is a gap among districts for the coverage of health insurance payment for the poor in which the biggest ratio coverage 3.01 (301%) and the smallest ratio coverage 0.90 (90%). Thirdly, distribution equity of health insurance payment is relatively poor which is shown by Spearman Rank Correlation having Rho value 0.226 less than Rho table value (0.439). It means that there is no correlation between the needs of health insurance payments for the poor and the recievers of health insurance payments for each district. INDONESIABantuan iuran jaminan kesehatan merupakan amanat perundang-undangan di Indonesia. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisa cakupan dan distribusi bantuan iuran jaminan kesehatan bagi penduduk miskin di Kabupaten Pati. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kuantitatif. Ada 2 variabel dalam penelitian: (1) coverage bantuan iuran jaminan kesehatan bagi penduduk miskin ;dan (2) distribusi penerima bantuan iuran (PBI) jaminan kesehatan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi dokumen dan wawancara. Analisa data menggunakan analisis deskriptif dan korelatif. Penelitian ini memiliki 3 temuan. Pertama, coverage bantuan iuran jaminan kesehatan bagi penduduk miskin di Kabupaten Pati memenuhi batas kecukupan minimal dengan status ratio coverage 1,95 (195%). Kedua, coverage bantuan iuran jaminan kesehatan anatar kawasan mengalami timpangan dengan ratio coverage terbesar 3,01 (301%) dan ratio coverage terkecil 0,90 (90%). Ketiga, keadilan distribusi bantuan iuran jaminan kesehatan relatif kurang baik yang ditunjukkan uji statistik Spearman Rank Correlation dengan nilai Rho hitung (0,226) lebih kecil dari nilai Rho tabel (0,439) yang berarti tidak ada kesesuaian antara tingkat kebutuhan bantuan iuran jaminan kesehatan bagi penduduk miskin dengan penerima bantuan iuran (PBI) jaminan kesehatan.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abd. Rasyid Syamsuri Abdi, Nugraha Rangga Adewasti, Adewasti AGUS MULIADI PUTRA, AGUS MULIADI Agus Purnomo Alvin, Fauzi Ananto Aji, Ananto Ananto, Aji Antoro, Landung Malik Apik Budi Santoso Apriliza, Anggia Nur Apriliza, Anggia Nur Arum Uktiani, Arum Benedikta Anna Haulian Siboro Bregas Widya Pratama, Bregas Widya Bursandy, Azimi Bursandy, Azimi Daru Tri Nugroho Denny Zebyan, Denny Devy, Rosindi Arta Dewi Liesnoor Setyowati Diana Ariswanti Triningtyas, Diana Ariswanti Dini Yuniar Safitri, Dini Yuniar Dolly Arthur Siregar, Dolly Arthur Doni Prayogo, Doni dwi ayu lestari, dwi ayu Eka Susanti Emilia Hesti Endang Wuryandini, Endang Endhar Gilang Pradipta, Endhar Erni Suharini Esmijati Esmijati, Esmijati Garnis, Aishah Garnis, Aishah Hari Prasetijo Heri Tjahjono Herlan Pratikto Ibnu Ziad, Ibnu Igaa Noviekayati, Igaa Islami, Qonitath Bella Jumrotin, Jumrotin Khairul Ismi, Khairul Lestari, Maria Sekar Luh Putu Ratna Sundari Maharani, Prita Yulia Maliatul Inayati, Maliatul Manullang, Jessica M Maramis, Fandy Marchus Budi Utomo, Marchus Budi Martono Martono Moch., Arifien Moh.Hadi Mahmudi Muhammad Eka Putra, Muhammad Eka Muhammad Erwin Mulyadi, Wiwid Bangun Nalisa, Ganes Nalisa, Ganes Nasron Nasron Natakusuma, Adhitya Natakusuma, Adhitya Ngurah Ayu Nyoman Murniati Nora Idiawati Nugroho, Danit Aji Nurul Safarida, Nurul Prayugo, Muchammad Inggit Puji Hardati Purnamasari, Aini Nadhifah Puspasari, Ayu Putra Muhammad Rifqi, Putra Muhammad Putri, Astriana Rahma Qosim, Marlin Ibnu Rifaldi, Kgs Muhammad Sahat Saragih Sally Cahyati Samrotul Rizqiyah, Samrotul Sardulo Gembong, Sardulo Satria Ardhi Permana Sopian Soim, Sopian Sri Sayekti Sri Wahyuni Sri Widyarti Sriyanto Sriyanto Stefanus Santosa Sugiarti, Laras Sih Sugiarti, Laras Sih Suhendrianto Suhendrianto, Suhendrianto Suhendro, Budi Sujatno Sujatno Sukamti Sukamti, Sukamti Sukoco, Nesa Sulistiyo, Andri Sunarko Sunarko suprapto, Mohammad Nur suprapto, Mohammad Nur Tatik Meiyuntariningsih Tjaturahono Budi Sanjoto Tukidi Tukidi, Tukidi Wahyu Setyaningsih Wahyu Widiyanto, Wahyu Wasitoh Meirani Widawati, Dwi Winasis Winasis Wisnu Kurniawan Yundari, Yundari Yustinus Yustinus, Yustinus