Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JITPI : Jurnal Ilmu Dan Teknologi Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science and Technology)

Production and Nutrirition Value of Regrowth of Several Tree Legumes with Different Cutting Interval Yusuf Akhyar Sutaryono; Uhud Abdullah; Imran Imran; Harjono Harjono; Mastur Mastur; Ryan Aryadin Putra
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Indonesia (JITPI), Indonesian Journal of Animal Science and Technology Vol 5 No 2 (2019): Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Scie
Publisher : Faculty of Animal Husbandry, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.456 KB) | DOI: 10.29303/jitpi.v5i1.56

Abstract

Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pertumbuhan, produksi dan nilai nutrisi 5 (lima) legum pohon yang ditanam tanpa pengairan dan dipangkas pada musim kemarau. Legum pohon telah berumur satu tahun pada saat penelitian dimulai. Legume dipotong paksa setinggi 150cm dari permukaan tanah untuk penyeragaman. Masing-masing masing legume terdiri atas 15 tanaman dengan jarak tanam 2x1 meter dan diperlakukan umur pemangkasan tanaman 1, 2 dan 3 bulan setelah potong paksa. Parameter yang diukur adalah pertumbuhan, produksi hijauan dan kualitas nutrisi berupa kandungan bahan kering, protein kasar, serat kasar, KcBK dan KcBO. Data dianalisis dengan analisis of varianberdasarkan rancangan acak kelompok dan perbedaan antar perlakuan dianalisis uji beda Duncan. Hasil penelitian menunjukkanlegume pohon yang ditanam pada musim kemarau tetap dapat menghasilkan hijauan pakan yang baik dan disukai oleh ternak ruminansia. Kaliandra menunjukkan pertumbuhan kembali dan hijauan paling tinggi tetapi nilai kecernaan paling rendah. Legume pohon lainnya yang mendekati produksi Kaliandra adalah Turi dan Indigofera. Nilai kandungan protein legume menunjukkan nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan kandungan protein legume pohon yang tumbuh pada musim hujan. Semua legume menunjukkan palatabilitas yang baik meskipun palatabilitas rendah ditunjukkan oleh Kelor dan Kaliandra. Nilai KcBK dan KcBO cukup tinggi pada Turi, Indigofera, Kelor dan Lamtoro, tetapi rendah pada Kaliandra. Disimpulkan bahwa semua tanaman legum pohon ini berpotensi dikembangkan sebagai sumber pakan ternak sapi dimusim kemarau.
Dampak Pemupukan Si Plus Terhadap Pertumbuhan, Produksi dan Nilai Nutrisi Rumput Brachiaria Mulato pada Defoliasi Kedua Imran Imran; Uhud Abdullah; Yusuf Akhyar Sutaryono
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Indonesia (JITPI), Indonesian Journal of Animal Science and Technology Vol 2 No 1 (2016): Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Scie
Publisher : Faculty of Animal Husbandry, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.759 KB) | DOI: 10.29303/jitpi.v2i1.22

Abstract

The study aimed to assess the impact of Si Plus fertilization on the growth, production and nutritional value ofgrass Brachiaria Mulato on second defoliation. This study uses a randomized complete design with fourtreatments, P1: grass given fertilizer silicate plus on day 10 and 20, P2: grass given fertilizer silicate plus ondays 10, 20 and 30, P3: grass given fertilizer silicate plus on day 10, 20, 30, and 40, after the firt defoliation.Parameters measured were grass growth include: plant height, leaf number and the number of tillers, plantproduction will be calculated after the crop is harvested that at the age of 120 days (second defoliation). Thenutritional value is the proximate and the digestibility in vitro. The results showed the content of dry matterl,crude lipid, crude protein, crude fiber and digestibility of dry matter and organic matter digestibility in thesecond defoliation showed no significant differences for spraying Si Plus with different intensities. It wasconcluded that spraying fertilizer Si Plus does not affect the growth, production, nutritional value and in-vitrodigestibility of grass Mulato on defoliation II