Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN OLEH PERAWAT PELAKSANA Swastikarini, Sunarti; Yulihasri, Yulihasri; Susanti, Mira
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 9 No 2 (2019): April
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.552 KB) | DOI: 10.32583/pskm.9.2.2019.125-134

Abstract

Identifikasi pasien adalah suatu sistem identifikasi kepada pasien untuk membedakan antara pasien satu dengan yang lain. Kesalahan identifikasi pasien dapat berakibat fatal, misalnya kematian dan sebagai pemicu kesalahan lainnya.Data dari KKPRS X tahun 2015 terjadi 98 insiden, 14 insiden berasal dari kesalahan identifikasi, 12 insiden berasal dari pasien jatuh dan 74 berasal dari insiden lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor hubungan dengan pelaksanaan ketepatan identifikasi pasien di RS X Pekanbaru. Penelitian ini berjenis kuantitatif dengan desain cross sectional.Sampel berjumlah 166 perawat pelaksana diambil menggunakan teknik propotional simple random sampling.Hasil penelitian dengan uji chi square didapatkan ada hubungan pengetahuan (p=0,002), sikap (p=0,004), faktor tim (p=0,001), faktor lingkungan kerja (p=0,000) dan faktor manajemen dan organisasi (p=0,018) dengan pelaksanaan ketepatan identifikasi pasien. Untuk faktor motivasi (p=0,099)  dan faktor tugas dan teknologi (p=0,188) tidak memiliki hubungan dengan pelaksanaan ketepatan identifikasi pasien. Analisis multivariat didapatkan variabel paling berhubungan dengan pelaksanaan ketepatan identifikasi pasien adalah faktor lingkungan kerja dengan OR=5,535. Peneliti menyarankan pada pihak manajemen rumah sakit untuk mengadakan pelatihan, mensosialisasikan SPO identifikasi pasien, memberikan lingkungan kerja yang positif, melakukan supervisi berjenjang, melakukan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan ketepatan identifikasi pasien.   Kata kunci : Identifikasi pasien, perawat   THE FACTORS RELATED TO THE IMPLEMENTATION ACCURACY OF PATIENT IDENTIFICATION   ABSTRACT Patient Identification is a patient identification system to differentiatepatients with. Patient identification errors can be fatal, such as death and as a trigger for other errors. misidentification may be due to many factors. Data from KKPRS X 2015the 98 incidents, 14 incidents came from misidentification, 12 incidents came from patients fell and 74 are from other incidents. This study aims to look at the factors related to the implementation accuracy of patient identification in hospital X Pekanbaru. This research was quantitative with cross sectional design. Sample of 166 nurses were taken using the proportional simple random sampling technique. Results of research with chi square test found relation between knowledge (p = 0.002), attitude (p = 0.004), factor the team (p = 0.001), environmental factors (p = 0.000) and factor management and organization (p = 0.018) with implementation of patient identification accuracy. For motivational factors (p = 0.099) and the duty factor and technology (p = 0.188) had no connection with the implementation of the accuracy of patient identification.Multivariate analysis found that the variables most associated with the implementation of the accuracy of patient identification is the work environment factors with OR = 5.535. Researchers suggest in the hospital management to conduct training, socializing SPO patient identification, provide a positive work environment, conducting tiered supervision, conduct periodic evaluation of the implementation of the accuracy of patient identification.   Keywords: Patient Identification, nurse.
AN ANALYSIS OF PERFORMANCE ASSESSMENT BASED ON KPKU Mawirda, Mawirda; Yulihasri, Yulihasri
JURNAL MANAJEMEN DAN BISNIS INDONESIA Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.256 KB) | DOI: 10.32528/jmbi.v5i2.2879

Abstract

Performance measurement is the main thing in conducting and the basis for evaluating and improving a company. Conducting continuous improvement and evaluation is an absolute requirement for companies with a vision to develop. Based on the results of research with the qualitative method carried out during the assessment of PT Mitra Kerinci's Superior Performance Assessment Criteria (KPKU), the following conclusions can be drawn: from the aspect of KPKU indicators that have been further analyzed by PT Mitra Kerinci through several processes such as 1. Application of the compilation Performance Appraisal based on PT Mitra Kerinci's Superior Performance Evaluation Criteria (KPKU) for the RNI Group's Superior Performance Assessment Criteria (KPKU) assessment which still uses partial. 2. The arrangement of Performance Appraisal based on PT Mitra Kerinci's Superior Performance (KPKU) evaluation criteria begins with completing and filling out a Questionnaire consisting of 13 items. 3. conducting an assessment of the seven criteria. 4. The third stage is to determine OFI (Opportunity for Improvement) as a result of the discussion of the Seven Superior Performance Assessment Criteria (KPKU). 5. Results of Performance Evaluation for superior and superior management practices.
STRATEGI PENGEMBANGAN ATRAKSI PENGOLAHAN RENDANG (MARANDANG) SEBAGAI DAYA TARIK WISATA GASTRONOMI DI KAMPUNG RENDANG KOTA PAYAKUMBUH Ardy, Novit; Yulihasri, Yulihasri
Jurnal Ekonomi Vol 23, No 2 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi H. Agus Salim Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47896/je.v23i2.216

Abstract

This study aims: (1) To determine the strengths and weaknesses of the rendang processing attraction (marandang) as a gastronomic tourism attraction in Kampung Rendang Payakumbuh City (2) To determine the opportunities and threats of rendang processing attractions (marandang) as a gastronomic tourist attraction in Rendang Village Payakumbuh City (3) To find out the strategy of developing rendang processing attractions (marandang) as a gastronomic tourism attraction in Rendang Village, Payakumbuh City by using SWOT Analysis. The results showed that the attraction of rendang processing (marandang) as a gastronomic tourism attraction in Rendang Kampung Payakumbuh City from the analysis of the SWOT matrix obtained quadrant coordinates I namely supporting aggressive strategies, which are in the most favorable situation, in other words marandang attractions have the opportunity and strength. The strategy that must be taken under these conditions is to support an aggressive growth policy or growth oriented strategy by utilizing the opportunities available and the internal strengths of Kampung Rendang, Payakumbuh City.Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan atraksi pengolahan rendang (marandang) sebagai daya tarik wisata gastronomi di Kampung Rendang Kota Payakumbuh (2) Untuk mengetahui peluang dan ancaman atraksi pengolahan rendang (marandang) sebagai daya tarik wisata gastronomi di Kampung Rendang Kota Payakumbuh (3) Untuk mengetahui strategi pengembangan atraksi pengolahan rendang (marandang) sebagai daya tarik wisata gastronomi di Kampung Rendang Kota Payakumbuh dengan menggunakan SWOT Analisys. Hasil penelitian menunjukkan bahwa atraksi pengolahan rendang (marandang) sebagai daya tarik wisata gastronomi di Kampung Rendang Kota Payakumbuh dari hasil analisa pada matrik SWOT diperoleh koordinat kuadran I yakni mendukung strategi agresif, yaitu berada pada situasi yang paling menguntungkan, dengan kata lain atraksi marandang mempunyai peluang dan kekuatan. Strategi yang harus diambil dalam kondisi seperti ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif atau growth oriented strategy dengan memanfaatkan peluang yang ada serta kekuatan internal yang dimiliki Kampung Rendang Kota Payakumbuh.
PENGARUH PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT, PROSEDURAL JUSTICE TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PADA PERAWAT RSUD RASYDIN PADANG Yoga, Trio Candra; Yulihasri, Yulihasri
Jurnal Menara Ekonomi : Penelitian dan Kajian Ilmiah Bidang Ekonomi Vol 7, No 1 (2021): Volume VII No.1 April 2021
Publisher : Jurnal Menara Ekonomi : Pelatihan dan Kajian Ilmiah Bidang Ekonomi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/me.v7i1.2542

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh perceived organizational support, procedural justiceterhadap organizational citizenship behavior dimediasi oleh kepuasan kerja pada perawat RSUD Rasydin Padang, Sumatera Barat. Populasinya adalah seluruh perawat pada RSUD Rasydin Padang.Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 137 responden.Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan SmartPLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived organizational support, procedural justice dan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap organizational citizenship behavior, perceived organizational support, procedural justiceberpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerjadankepuasan berperan sebagai mediasi parsial antara perceived organizational support, procedural justiceterhadap organizational citizenship behavior. Kata kunci:Perceived Organizational Support, Procedural Justice, Kepuasan Kerja, Organizational Citizenship Behavior
Dampak Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Puskesmas Imran, Imran; Yulihasri, Yulihasri; Almasdi, Almasdi; Syavardie, Yimmi
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains dan Humaniora Vol 5, No 3 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.005 KB) | DOI: 10.23887/jppsh.v5i3.40846

Abstract

Kualitas pelayanan yang disebabkan oleh sumber daya manusia, fasilitas, dan rujukan yang belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien Puskesmas. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengunjung yang datang ke  Puskesmas. Pengambilan sampel dailakukan dengan teknik purposive sampling. Adapun mjumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner dengan skala likert. Teknik analisi yang dilakukan dengan metode analisis regresi berganda dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian menujukkan bahwa  dimensi tangible mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien, dimensi reliable mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien, dimensi responsiveness mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien, dimensi anssurane mempunyai pangruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien, dimensi emphaty  mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien. Dimensi yang paling dominan pengaruh yaitu tangible, sedangkan yang paling rendah yaitu responsiveness.  Dimensi tangible, reliable, responsiveness, assurance dan emphaty secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien. Hasil penelitian diharapkan agar pihak pengelolan Puskesmas Banja Loweh Kabupaten Lima Puluh Kota lebih meningkatkan kualitas pelayanan terutama pada dimensi responsiveness yang paling rendah.
Impact of Job Stress on Job Performance of Health Worker with Work Life Balance as Mediating Variable Arif, Adhy Lutfi; Rivai, Harif Amali; Yulihasri, Yulihasri
Management Analysis Journal Vol 11 No 1 (2022): Management Analysis Journal
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/maj.v11i1.55012

Abstract

The role of health professionals in a country is important to maintain health care society. The needs of health worker significantly increase in-line with the demand of the society towards improving quality of health. Increasing number of patients from day to day demands jobs for health worker also to be increase. That condition will be affecting the job stress level and the work life balance of the health worker which in turn affects their job performance. In this research job stress and work life balance found to significantly affect job performance of health workers, and job stress found to significantly affect work life balance. This research also found the mediation effect of work life balance on the correlation from job stress on job performance.
AN ANALYSIS OF PERFORMANCE ASSESSMENT BASED ON KPKU Mawirda Mawirda; Yulihasri Yulihasri
JURNAL MANAJEMEN DAN BISNIS INDONESIA Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.256 KB) | DOI: 10.32528/jmbi.v5i2.2879

Abstract

Performance measurement is the main thing in conducting and the basis for evaluating and improving a company. Conducting continuous improvement and evaluation is an absolute requirement for companies with a vision to develop. Based on the results of research with the qualitative method carried out during the assessment of PT Mitra Kerinci's Superior Performance Assessment Criteria (KPKU), the following conclusions can be drawn: from the aspect of KPKU indicators that have been further analyzed by PT Mitra Kerinci through several processes such as 1. Application of the compilation Performance Appraisal based on PT Mitra Kerinci's Superior Performance Evaluation Criteria (KPKU) for the RNI Group's Superior Performance Assessment Criteria (KPKU) assessment which still uses partial. 2. The arrangement of Performance Appraisal based on PT Mitra Kerinci's Superior Performance (KPKU) evaluation criteria begins with completing and filling out a Questionnaire consisting of 13 items. 3. conducting an assessment of the seven criteria. 4. The third stage is to determine OFI (Opportunity for Improvement) as a result of the discussion of the Seven Superior Performance Assessment Criteria (KPKU). 5. Results of Performance Evaluation for superior and superior management practices.
Hubungan Kepuasan Kerja dengan Kinerja Perawat di Rumah Sakit Raja Syafrizal; Yulihasri Yulihasri; Zifriyanthi Minanda Putri
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 21, No 3 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v21i3.1716

Abstract

The performance of nurses can be seen from several cases that occur in hospitals. The incidence of falls in patients, nosocomial infections, inadequate documentation is the result of nurses' low performance. Factors that affect the performance of nurses in hospitals are job satisfaction. So this study aims to describe the relationship between job satisfaction and nurse performance. This study used a cross-sectional study design with a sample of 85 nurses at Arosuka Hospital using proportional sampling technique. The research instrument used a job satisfaction survey questionnaire and the Individual Work Performance quasi (IWPQ) and statistical tests used frequency distribution and chi-square tests. The results showed that the majority of nurses' job satisfaction was in the satisfied category as much as 56.5% and the majority of nurses' performance in the high category was 51.8%. Then obtained a significant relationship between job satisfaction and nurse performance with a p-value of 0.000. So it is expected that hospitals can pay attention to aspects of nurse job satisfaction in making policies
Dampak Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Puskesmas Imran Imran; Yulihasri Yulihasri; Almasdi Almasdi; Yimmi Syavardie
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains dan Humaniora Vol. 5 No. 3 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.005 KB) | DOI: 10.23887/jppsh.v5i3.40846

Abstract

Kualitas pelayanan yang disebabkan oleh sumber daya manusia, fasilitas, dan rujukan yang belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien Puskesmas. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengunjung yang datang ke  Puskesmas. Pengambilan sampel dailakukan dengan teknik purposive sampling. Adapun mjumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner dengan skala likert. Teknik analisi yang dilakukan dengan metode analisis regresi berganda dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian menujukkan bahwa  dimensi tangible mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien, dimensi reliable mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien, dimensi responsiveness mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien, dimensi anssurane mempunyai pangruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien, dimensi emphaty  mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien. Dimensi yang paling dominan pengaruh yaitu tangible, sedangkan yang paling rendah yaitu responsiveness.  Dimensi tangible, reliable, responsiveness, assurance dan emphaty secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien. Hasil penelitian diharapkan agar pihak pengelolan Puskesmas Banja Loweh Kabupaten Lima Puluh Kota lebih meningkatkan kualitas pelayanan terutama pada dimensi responsiveness yang paling rendah.
Hubungan Monitoring dan Evaluasi Berdasarkan Penerapan Sistem Pengembangan Manajemen Kinerja Klinis (SPMKK) dengan Dokumentasi Keperawatan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit TK III DR. Reksodiwiryo Padang mona ariestia; Yulihasri Yulihasri; Supiyah Supiyah
Ners Jurnal Keperawatan Vol 15, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.006 KB) | DOI: 10.25077/njk.15.2.147-154.2019

Abstract

ABSTRAK Pendokumentasian keperawatan yang kurang baik mempengaruhi komponen asuhan keperawatan lainnya dan terkait dengan keselamatan pasien.  Hal ini hanya akan dapat diperbaiki dengan monitoring dan evaluasi yang sesuai dengan Sistem Pengembangan Manajemen Kinerja. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan analisa hubungan pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi berdasarkan Penerapan Sistem Pengembangan Manajemen Kinerja Klinis (SPMKK) dengan Pelaksanaan Dokumentasi Keperawatan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain cross sectional study. Teknik pengambilan sampel dengan proporsional simple random sampling sebanyak 83 responden. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat untuk melihat hubungan variabel dependen dan variabel independen menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak (49,4%) responden kurang baik dalam melaksanakan kegiatan monitoring berdasarkan SPMKK,  (42,2%) kurang baik dalam melakukan evaluasi dan 42, 2% kurang baik dalam dokuemntasi keperawatan.   Terdapat hubungan kegiatan monitoring dengan dokumentasi keprawatan dan terdapat hubungan antara kegiatan evaluasi dengan dokumentasi keperawatan, Disimpulkan kurang dari sepraroh kegiatan monitoring, evaluasi dan dokumentasi keperawatan yang dilaksanakan dengan kurang baik. Disarankan kepada pihak rumah sakit sebaiknya monitoring  SPMKK sebaiknya tetap dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan praktek asuhan keperawatan.  Evaluasi terhadap SPMKK pun perlu dilaksanakan guna menegakkan kedisiplinan kinerja Perawat yang bertugas.Kata Kunci : Monitoring, Evaluasi, Dokumentasi KeperawatanDaftar Pustaka : 12 (1999-2016)ABSTRACT             Improperly documenting nursing affects other nursing care components and is associated with patient safety. This will only be corrected by monitoring and evaluation in accordance with the Performance Management Development System. The general objective of this research is to obtain an analysis of the implementation of Monitoring and Evaluation based on the Application of Clinical Performance Management Development System (SPMKK) with the Implementation of Nursing Documentation. The type of this research is analytical descriptive with cross sectional study design. Technique of sampling with proportional simple random sampling counted 83 respondents. Data analysis was done univariat and bivariate to see the relation of dependent variable and independent variable using Chi Square test. The result of the research showed that 49,4% of respondents were not good in conducting monitoring activity based on SPMKK, 42,2% not good in evaluation and 42,2% less good in nursing documentation. There is a correlation between monitoring activities with nursing documentation and ther is a correlation between evaluation activities and nursing documentation. It is concluded that less than one of the activities of monitoring, evaluation and nursing documentation are performed poorly. It is suggested that the hospital should monitor SPMKK should still be implemented to overcome the problems that arise in the implementation of nursing care practices. Evaluation of SPMKK also need to be implemented in order to enforce discipline of nurse performance in charge. Keywords: Monitoring, Evaluation, Documentation of NursingReferences: 12 (1999-2016)