Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search
Journal : AGRIKAN Jurnal Ilmiah Agribisnis dan Perikanan

Hubungan faktor oseanografi dengan hasil tangkapan ikan pelagis besar di Perairan Batang Dua, Propinsi Maluku Utara Sahidi, Sadam; Sapsuha, Gusti D.; Laitupa, Ahmad F.; Tangke, Umar
AGRIKAN Jurnal Agribisnis dan Perikanan Vol 8, No 1 (2015): AGRIKAN Jurnal Ilmiah Agribisnis dan Perikanan
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/agrikan.8.1.77-86

Abstract

Penggunaan armada penangkapan ikan di yang sebagian besar menggunakan cara konvensional, sehingga waktu operasi penangkapan ikan lebih banyak dipakai untuk mencari daerah penangkapan ikan. Untuk menunjang peningkatan produksi hasil tangkapan, maka perlu dilakukan penelitian tentang distribusi dan mengkaji hubungan antara hasil tangkapan ikan cakalang, madidihang dan tongkol dengan faktor oseanografi untuk dapat mengetahui distribusinya di perairan pesisir pulau batang dua sehingga dalam melakukan operasi penangkapan nelayan tidak lagi menggunakan pengalaman, tetapi memanfaatkan informasi distribusi ikan tersebut. Penelitian dengan tujuan untuk mengkaji hubungan antara hasil tangkapan ikan pelagis besar dengan factor oseanografi di pesisir pulau Batang Dua Provinsi Maluku Utara dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2015 dengan menggunakan metode survey. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara bersama-sama parameter oseanografi diantaranya suhu permukaan laut dan salinitas berpengaruh terhadap hasil tangkapan dengan (F Hit 14.544 > F Tabel 3.172) dan R2= 0.618, uji t menunjukan bahwa secara individu hasil tangkapan hanya dipengaruhi oleh dua factor oseanografi yakni SPL dan Klorofil-a dengan nilai koefisien determinasi (R2) 0.4228 untuk SPL dan 0.5313 untuk klorofil-a dan sebaran SPL dan klorofil-a pada daerah penangkapan selama penelitian (Maret-Mei 2015) masing-masing adalah 28.3-30.8 oC untuk SPL dan 0.03-0.35 untuk klorofil-a dengan total jumlah hasil tangkapan 1.669.93 kg.
Pemanfaatan sistem informasi perikanan dalam pengelolaan sumberdaya Tangke, Umar
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 4, No 2 (2011)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Wuna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.4.2.52-59

Abstract

Tantangan dalam pengembangan usaha perikanan di Indonesia adalah lemahnya sistem data dan informasi perikanan yang berpengaruh terhadap akurasinya dan ketepatan waktunya. Kelemahan ini dapat mengakibatkan salah perencanaan yang pada akhirnya bermuara pada kegagalan usaha. Sebagai negara kepulauan, Indoensia sudah seharusnya mempunyai Sistem Informasi Perikanan. Sistem informasi ini akan memberikan manfaat yang besar terutama didalam pemanfaatan sumberdaya perikanan secara berkelanjutan. Sistem informasi memiliki tiga elemen utama, yaitu data yang menyediakan informasi, prosedur yang memberitahu pengguna bagaimana mengoperasikan sistem informasi, dan orang-orang yang membuat produk, menyelesaikan masalah, membuat keputusan, dan menggunakan sistem informasi tersebut.  Keterpaduan dari berbagai elemen sistem informasi perikanan secara sinergis akan memberikan atau menciptakan kondisi yang kondusif dalam pemanfaatan sumberdaya perikanan secara arif dan bijaksana dengan berpedoman pada aspek konservasi.
Perbandingan Jenis Umpan Organik Dan An-Organik Terhadap Jumlah Hasil Tangkapan Bubu Dasar Di Perairan Pulau Tiga Kabupaten Maluku Tengah Tangke, Umar
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 1, No 1 (2008): Edisi Spesial - Publikasi Perdana Agrikan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Wuna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.1.1.15-23

Abstract

Bubu adalah perangkap yang mempunyai umwnnya dikenal dikalangan ne/ayan perairan tersebut. Bubu termasukjenis a/at tangkap yang sifatnya pasif atau menetap di dasar perairan yang bertujuan untuk menangkap ikan-ikan demersal. Peneltian bertujuan untuk mengetahui jumlah dan komposisi jenis hasil tangkapan bubu dasar dari beberapa perlakuan pemberian umpan organik dan anorganik yang digunakan dalam penangkapan ikan demersal. Hasil penelitian menunjukan setiap jenis umpan berdistribusinormal dengan uji t-student, umpan A dengan B berbeda nyata (1, 77), A dengan C berbeda sangat nyata (3, 05), A dengan D berbeda sangat nyata (3,63), B dengan C tidak berbeda nyata (0,80), B dengan D tidak berbeda nyata (1,62), C dengan D tidak berbeda nyata(l.90), sedangkan komposisi jenis hasil tangkapan yaitu umpan pecahan piring keramik putib tertinggi adalah ikan kakatua (19.11%), dan terendah ikan ekor laming (1,33%, umpan usus ayam kampung tertinggi adalah ikan biji nangka (17,800A,), terendah ikan jambian (1,05%) dan ikan tembang tertinggi adalah ikan biji nagka (22,56%), terendah ikan jambian (1,22%) serta tanpa umpan (control) tertinggi adalah ikan biji nangka (26,51%) dan terendah adalah ikan tiga waja, ikan buntel dan ikan lingkis (2, 41 %). Perbandingan hasil tangkapan dengan a/at bubu dasar pada setiap jenis umpan dengan hasil tangkapan tertinggi pada umpan pecahan piring keramik putih (58,24 kg). menyusul umpan usus ayam kampung (48,27kg), umpan ikan tembang (44, 17 kg) dan hasil tangkapan terkecil yaitu tanpa umpan (control) (38, 73 kg).
Potensi dan tingkat pemanfaatan ikan layang (Decapterus sp) di perairan Pulau Ternate Mujais B Sangaji; Umar Tangke; Djabaludin Namsa
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 9, No 2 (2016)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.9.2.1-10

Abstract

Wilayah perairan Pulau Ternate memiliki sumberdaya ikan yang berlimpah dan beraneka ragam, data statistik tahun 2013 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan produksi dan jumlah nelayan untuk melakukan penangkapan jenis ikan ekonomis penting. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk serta kebutuhan pangan dan gizi yang lebih baik akan sangat memacu tingkat permintaan ikan yang tentu akan berpengaruh positif bagi peningkatan pendapatan nelayan, namun perlu disadari bahwa peningkatan permintaan sumberdaya tersebut selalu diikuti tekanan untuk melakukan eksploitasi. Sampai tahun 2015 hasil tangkapan khususnya ikan layang (Decapterus sp) di Perairan Pulau Ternate telah mencapai 336,480.29 ton. Melihat jumlah produksi sumberdaya yang ada, maka tentunnya pengelolaan perikanan menjadi alat yang sangat penting untuk menjaga keberlanjutan sumberdaya ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Potensi Lestari (Maximum Sustainable Yield) dan Upaya pemanfaatan optimum, tingkat pemanfaatan serta produksi CPUE, dari tahun 2008 sampai 2015 dan hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengelolaan ikan layang (Decapterus sp) secara berkelanjutan di perairan PulauTernate, Provinsi Maluku Utara. Hasil penelitian menunjukan bahwa besarnya potensi lestari (MSY) ikan layang (Decapterus sp) di perairan Pulau Ternate adalah sebesar 311,516.493 ton/tahun dengan upaya maksimum (F-Opt) adalah 10,765.155 trip/tahun. Untuk tingkat pemanfaatan maksimum yang di ijinkan adalah sebesar 80% dari MSY sehingga tingkat pemanfaatan maksimumnya yang dianjurkan adalah sebesar 249,205.19 ton/tahun.
Evaluasi dan Pengembangan Disain Kapal Pole and Line di Pelabuhan Dufa-Dufa Provinsi Maluku Utara Umar Tangke
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 2, No 1 (2009)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.2.1.1-9

Abstract

????????????????????????????????????
Hubungan faktor oseanografi dengan hasil tangkapan pelagis besar di perairan Batang Dua, Propinsi Maluku Utara Sadam Sahidi; Gusti D. Sapsuha; Ahmad F. Laitupa; Umar Tangke
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 8, No 2 (2015)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.8.2.53-63

Abstract

Penggunaan armada penangkapan ikan di yang sebagian besar menggunakan cara konvensional, sehingga waktu operasi penangkapan ikan lebih banyak dipakai untuk mencari daerah penangkapan ikan. Cara ini tentunya kurang efektif dan efisien, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengkaji hubungan antara hasil tangkapan ikan pelagis besar diantaranya ikan cakalang, madidihang dan tongkol dengan faktor oseanografi untuk dapat mengetahui distribusinya di perairan pesisir pulau Batang Dua sehingga dalam melakukan operasi penangkapan nelayan tidak lagi menggunakan pengalaman, tetapi memanfaatkan informasi tersebut. Penelitian dengan tujuan untuk mengkaji hubungan antara hasil tangkapan ikan pelagis dengan faktor oseanografi di pesisir pulau Batang Dua Prop. Maluku Utara dilaksanakan selama bulan maret sampai mei 2015 dengan menggunakan metode survey dan analisis regresi untuk melihat hubungan hasil tangkapan dengan parameter oseanografi. Hasil penelitian terlihat bahwa secara bersama-sama parameter oseanografi berpengaruh terhadap hasil tangkapan dengan (FHit 14.544 > FTabel 3.172) dan R2 = 0.618, uji t menunjukan bahwa secara individu hasil tangkapan hanya dipengaruhi oleh dua factor oseanografi yakni SPL dan Klorofil-a dengan nilai koefisien determinasi (R2) 0.4228 untuk SPL dan 0.5313 untuk klorofil-a dan sebaran SPL dan klorofil-a pada daerah penangkapan selama penelitian (Maret-Mei 2015) masing-masing adalah 28.3-30.8 oC untuk SPL dan 0.03-0.35 untuk klorofil-a dengan total jumlah hasil tangkapan 1.669.93 kg.
Analisis kelayakan usaha perikanan tangkap menggunakan alat tangkap gill net dan purse seine di Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku Umar Tangke
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 4, No 1 (2011)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.4.1.1-13

Abstract

Kecamatan Leihitu memiliki letak geografis yang menunjukan bahwa daerah tersebut dengan wilayah lautnya yang dominan memiliki potensi perikanan yang besar.  Purse seine dan gill net merupakan jenis alat tangkap yang lebih dominan di gunakan oleh nelayan pada daerah tersebut.  Apabila dilihat dari ketersediaan jumlah stok ikan di daerah tersebut maka perlu di lakukan pemanfaatan yang lebih optimal dengan meningkatkan jumlah unit alat tangkap pada daerah tersebut oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk  menentukan unit penangkapan ikan yang layak dikembangkan berdasarkan penilaian analisis aspek biologi, teknis, sosial dan ekonomis di wilayah Kecamatan Leihitu. Metode skoring dapat digunakan untuk penilaian kriteria yang mempunyai satuan berbeda.  Skoring diberikan dari nilai terendah sampai nilai tertinggi.  Untuk menilai suatu kriteria atau aspek digunakan nilai tukar, sehingga nilai tukar mempunyai standar yang sama.  Unit usaha yang memperoleh nilai skor tertinggi lebih baik daripada yang lain, demikian pula sebaliknya.  Hasil analisis aspek biologi, teknis, ekonomis dan sosial terhadap kedua unit penangkapan ikan di Kec. Leihitu, maka pengembangan unit penangkapan ikan yang bertujuan untuk meningkatkan produksi dan pendapatan nelayan serta efektif untuk dioperasikan adalah purse seine.  Sedangkan untuk pengembangan unit penangkapan yang bertujuan agar mudah dijangkau dan diterima masyarakat nelayan tanpa mengabaikan faktor pemeliharaan dan peningkatan kelestarian sumberdaya perikanan adalah gillnet.
Produksi dan Nilai Jual Ikan Pelagis Dominan di TPI Higienis Pelabuhan Perikanan Nusantara Ternate Umar Tangke
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 13, No 1 (2020)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.13.1.97-107

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Unit Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pelabuhan Perikanan Nusantara Ternate pada bulan Mei  2020, dengan metode observasi dan wawancara langsung dengan penjual ikan di TPI Higienis, nelayan yang mendaratkan ikan dan pihak PPN Ternate. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini analisis deskriptif  dengan penyajian data dalam bentuk grafik, tabel, presentase, frekuensi, diagram, grafik, mean, modus untuk mengkaji jenis ikan, jumlah produksi ikan, nilai jual dan distribusi daerah penangkapan ikan yang dipasarkan pada Unit Tempat Pelelangan Ikan Higienis. Hasil penelitian didapat bahwa jenis ikan pelagis dipasarkan di TPI Higienis PPN Ternate didominasi oleh ikan cakalang, ikan layang, ikan madidihang, ikan tongkol dan ikan kembung, dengan daerah penangkapan ikan yang di daratkan di PPN Ternate adalah daerah Ternate, Tidore, Makian, Kayoa dan Bacan. Jumlah produksi total pada tahun 2018 adalah sebesar 4.605.737 ton dengan nilai jual perjenis ikan pelagis berkisar antara Rp. 10.000-20.000 per kg.
Perencanaan disain pengelolaan sumberdaya perikanan berbasis sistem informasi manajemen Umar Tangke
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 3, No 2 (2010)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.3.2.15-22

Abstract

Pengelolaan  sumberdaya  Perikanan  harus  dilakukan  secara  bertanggung  jawab dan  tepat, dengan memanfaatkan data yang kontinyu dan teknologi yang mampu menggambarkan  wilayah,  potensi  sumberdaya  perikanan  dengan  baik.  Integrasi penginderaan  jauh  dan  Sistem  Informasi  Geografi  (SIG)  merupakan  salah  satu cara  untuk  mengelola  sumberdaya  perikanan  dengan  data  yang  kontinyu  dan sebaran  spasial  yang  bisa  menampilkan  secara  sederhana  bentuk  dan  potensi sumberdaya  perikanan.  Tantangan  dalam  pengembangan  usaha  perikanan  di Indonesia adalah lemahnya sistem data base dan sistem informasi perikanan yang berpengaruh  terhadap  akurasi  dan  ketepatan  waktunya,  kelemahan  ini  dapat mengakibatkan   salah   perencanaan   akan   berakibat   pada   kegagalan   usaha, sehingga   dalam   merencanakan   disain   pengelolaan   sumberdaya   perikanan berbasis sistem informasi manajemen, perlu beberapa kegiatan yang dilaksanakan diantaranya  (1) penyempurnaan metode dan kerangka survei statistik perikanan,  (2)  penyempurnaan  buku  pedoman  survei  statistik  perikanan,  (3)  pengembangan sistem data statistik, (4) pelatihan enumerator dan supervisor pengumpulan data serta  pengolah  data,  (5)  uji  coba  pedoman  survei  statistik  perikanan  dan  (6) sosialisasi sistem data statistik.
Analisis hubungan karakteristik oseanografi dan hasil tangkapan yellowfin tuna (Thunnus albacares) di perairan Laut Banda Umar Tangke; Achmar Mallawa; Mukti Zainuddin
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 4, No 2 (2011)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.4.2.1-14

Abstract

Penelitian dimulai dari bulan Januari - Mei 2011 bertujuan untuk menganalisis hubungan antara faktor oseanogrfi dan hasil tangkapan yellowfin tuna  di perairan laut Banda.  Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan regresi linier berganda untuk melihat pengaruh parameter oseanografi secara bersama-sama dan secara individual terhadap hasil tangkapan  yellowfin tuna. Hasil analisis regresi berganda diketahui bahwa dari lima parameter oseanografi secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan yellowfin tuna ini dapat dilihat pada hasil Uji F  dengan nilai signifikansi 0.000 < 0.01, dan Fhitung lebih besar dari Ftabel (8.23 > 2.44), Hasil uji t menunjukan bahwa secara individual terdapat tiga dari lima faktor Oseanografi yang berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan ikan yellowfin tuna, diantaranya suhu permukaan laut (SPL), kedalaman dan kecepatan arus.