Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search
Journal : Pattingalloang : Jurnal Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan

Negara Boneka Belanda (Negara Indonesia Timur) 1945- 1950 Laessach M Pakatuwo; Mustari Bosra; Ahmadin Ahmadin
PATTINGALLOANG Vol. 5, No. 1, April 2018
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.322 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v5i2.8467

Abstract

Penelitian ini membahas tentang latar belakang terbentuknya pemerintahan Kota Makassar dan perkembangan Kota Makassar dari masa pemerintahan kolonoial Hindia Belanda hinga Revolusi Fisik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa awal pembentukan pemerintahan kota di Makassar baru terbentuk di masa akhir pemerintahan kolonial Belanda, yaitu pada awal abad ke-20 setelah diundangkannya Undang-undang Disentralisasi tahun 1903. Diundangkannya peraturan tersebut sedikit banyak membawa perubahan dalam tatanan pemerintahan di Hindia belanda. Pada tahun 1906 daerah Makassar mendapatkan status otonom menjadi sebuah kota berdasarkan Ordonansi 12 Maret 1906 Staatsblad van Netherlandsch-Indie Nomor 171 tahun 1906 terhitung sejak 1 April 1906 walaupun demikian roda pemerintahan baru dapat berjalan secara defenitif sejak diangkatnya Mr.J.E Dambrik selaku walikota pada tahun 1918 hingga berakhir 1927. Pemerintahan Kota Makassar masih tetap di pertahankan ketika Jepang berhasil menduduki Kota makassar. Adapun yang bertindak sebagai pejabat walikota adalah Yamasaki. Ketika memasuki masa kemerdekaan, Kota Makassar mengalami perkembangan yang begitu pesat pada tahun 1950. Dapat ditarik kesimpulan bahwa terbentuknya pemerintahan di Kota Makassar tidak terlepas dari undang-undang Disentralisasi yang kemudian membawa dampak yang besar dalam sejarah perkembangan Kota Makassar. Kata Kunci : Kolonoial Hindia Belanda, Kota Makassar Abstract This study discusses the background of the formation of the Makassar City government and the development of Makassar City from the Dutch East Indies colonial period until the Physical Revolution. The results showed that the initial formation of city government in Makassar was only formed in the late Dutch colonial rule, namely at the beginning of the 20th century after the promulgation of the Decentralization Act of 1903. The promulgation of these regulations brought about a change in the governance system in the Dutch East Indies. In 1906 the Makassar region gained an autonomous status as a city based on the Ordinance of March 12, 1906, Staatsblad van Netherlandsch-Indie Number 171 of 1906, effective April 1, 1906, although the new government wheel could run definitively since the appointment of Mr.JE Dambrik as mayor in 1918 until the end of 1927. The Makassar City Government was still maintained when Japan succeeded in occupying the City of Makassar. As for acting as mayor's official is Yamasaki. When entering independence, Makassar City experienced a rapid development in 1950. It can be concluded that the formation of government in the city of Makassar was inseparable from the decentralization law which then had a major impact in the history of the development of Makassar City. Keywords: Kolonoial Dutch East Indies, Makassar City
Pedagang Etnis Cina di Pattallassang Kabupaten Takalar 1971-2017 Utami Nanda Pertiwi; Mustari Bosra; Asmunandar Asmunandar
PATTINGALLOANG Vol. 6, No. 2, Agustus 2019
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v6i2.10781

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah keberadaan pedagang Etnis Cina di Pattallassang Kabupaten Takalar (1971-2017), hubungan pedagang Etnis Cina dengan masyarakat setempat di tinjau dari segi ekonomi dan sosial, serta bagaimana pola perdagangan Etnis Cina. Penelitian ini merupakan  penelitian sejarah yang menggunakan metode sejarah melalui tahapan kerja yakni heuristik atau pengumpulan data, kritik sumber, interpretasi, historiografi atau hasil penulisan. Kedatangan para pedagang Cina di Takalar khususnya di desa Pattallassang secara Historis belum ditemukan angka pasti, namun ditemukan bukti Arkeologi di daerah Pattallassang yaitu salah satu kuburan etnik Cina yang berkisar tahun 1953-an yang terdapat di batu nisan tersebut dan masih menggunakan ejaan lama seperti kata Kuburnja. Namun barulah pada tahun 1971, terdapat etnis Cina yang bekerja sebagai pedagang. Dalam proses perdagangan etnis Cina yang datang ke Kabupaten Takalar, mereka  melakukan pembauran dengan masyarakat seperti perkawinan yang keturunannya kemudian disebut Cina peranakan. Istilah ini menunjuk pada masyarakat keturunan Cina yang kakek-neneknya telah menikah dengan masyarakat lokal yang juga dikenal dengan istilah Cina Baba dan Cina Nona. Sistem perdagangan yang dianut pedagang Etnis Cina berakar kuat pada sistem kongsi. Kongsi adalah suatu permufakatan antara dua orang atau lebih untuk melakukan usaha secara bersama dengan tujuan menikmati secara bersama manfaat atau keuntungan yang diperoleh dari usaha itu. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara penelitian lapangan terdiri dari wawancara ( Ryan Lie, Cici Nova, Ery Chou, Baba Henry, dan Baba Ling) dan mengumpulkan sumber arsip ( dokumen dari kantor desa dan BPS Kabupaten Takalar ) serta literatur-literatur yang berhubungan.
Yayasan Pendidikan Islam Tompobulu, 1962-2010 Resky Ananda; Mustari Bosra
PATTINGALLOANG Vol. 6, No. 3, Desember 2019
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v6i3.12166

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang, perkembangan, serta dampak keberadaan Yayasan Pendidikan Islam Tompobulu di Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri atas empat tahapan yaitu: heuristik, kritik sumber, interpertasi, dan historiografi. Data untuk penelitian ini diperoleh dari situs resmi dari Badan Pusat Statistik Kecamatan Tompobulu, serta hasil wawancara dengan beberapa pihak yang berperan penting dalam Yayasan Pendidikan Islam Tompobulu. Beberapa sumber buku yang terkait dengan dengan kajian penulis yang diperoleh dari Perpustakaan Kota Makassar, Perpustakaan Umum Universitas Negeri Makassar, Perpustakaan Prodi Pendidikan Sejarah, serta beberapa situs di internet. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan Yayasan Pendidikan Islam Tompobulu memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan di Kecamatan Tompobulu. Yayasan ini berdiri sebagai solusi bagi masyarakat Tompobulu yang mengalami kendala dalam pendidikan. Seiring dengan berjalannya waktu, maka yayasan ini juga mengalami perkembangan mengikuti zaman, sehingga  madrasah-madrasah naungan Yayasan Pendidikan Islam Tompobulu mampu bersaing dengan sekolah-sekolah lain yang ada di Kabupaten Gowa, khususnya di Kecamatan Tompobulu. Yayasan ini memiliki peranan yang besar dalam mencerdaskan serta meningkatkan mutu perekonomian masyarakat Kecamatan Tompobulu. Kata kunci : Yayasan, Pendidikan Islam, Tompobulu Abstract This research and writing aims to determine the background, development, and impact of the existence of the Tompobulu Islamic Education Foundation in Tompobulu District, Gowa Regency. This study uses a historical research method which consists of four stages, namely: heuristics, source criticism, interpretation, and historiography. Data for this study were obtained from the official website of the Central Statistics Agency of Tompobulu District, as well as the results of interviews with several parties who played an important role in the Tompobulu Islamic Education Foundation. Several book sources related to the study of writers obtained from the Makassar City Library, Makassar Public University Public Library, Historical Education Study Library, and several sites on the internet. The results of this study indicate that the existence of the Tompobulu Islamic Education Foundation has an important role in the world of education in Tompobulu District. This foundation stands as a solution for the people of Tompobulu who experience obstacles in education. As time goes by, the foundation also develops with the times, so that the Islamic Education Foundation Tompobulu madrassas are able to compete with other schools in Gowa Regency, especially in Tompobulu District. This foundation has a large role in educating and improving the economic quality of the people of Tompobulu Distric. Keywords: Foundation, Islamic Education, Tompobulu
Kelompok Tani Tebu Rakyat di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone 2006-2016 Andi Suhaeni; Mustari Bosra; Muh. Saleh Madjid
PATTINGALLOANG Vol. 5 No. 2, Agustus 2018
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.861 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v5i3.8538

Abstract

Tulisan ini membahas mengenai Kelompok Tani Tebu Rakyat di Kecamatan Libureng Kabupaten Bone (2006-2016) yang akan terurai dalam beberapa submateri yaitu pembentukan kelompok tani, dinamika kelompok tani dan kehidupan sosial ekonomi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang terbentuknya kelompok tani yaitu memanfaatkan peluang berada di wilayah penanaman tebu dan karena keinginan untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi masyarakat. Kelompok Tani Tebu Rakyat di Kecamatan Libureng pertama kali terbentuk pada tahun 2006, usaha ini merupakan usaha yang cukup menjanjikan meskipun hanya merupakan pekerjaan sampingan. Meskipun kelompok tani mengalami pasang surut dalam pengolahan tebu namun itu hanya merupakan suatu tantangan dalam bertani dan tetap bertahan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Dalam bidang sosial terjalin kerjasama antar petani yag dididukung oleh pembentukan kelompok tani. Dalam bidang ekonomi usaha pengolahan tebu cukup membantu pendapatan petani untuk memenuhi kebutuhannya. Jenis penelitian ini adalah penelitian Kualitatif. Penelitian ini dilakukan melalui wawancara dan kajian pustaka dengan menggunakan metode sejarah melalui beberapa tahapan yaitu, heuristik (pengumpulan sumber), kritik sumber, interpretasi, dna historiografi.Kata Kunci: Kelompok Tani, Tebu, Kecamatan Libureng
SEJARAH SOSIAL DESA SALAJO KAB. GOWA (1993-2013) Muh Rizal; Mustari Bosra; Najamuddin Najamuddin
PATTINGALLOANG Vol. 2 No. 2 April - Juni 2015
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.905 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v2i2.8430

Abstract

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa paada tahun 1993 Salajo resmi menjadi desa definitif. Kehidupan ekonomi masyarakat Salajo banyak mengalami perubahan terutama dibidang pertanian yang sebelumnya hanya menggunakan alat tradisional dan mengandalkan sawah tadah hujan, kini telah menggunakan peralatan modern seperti traktor dan mesin pompa air yang digunakan ketika musim kemarau. Begitupun bidang agama, pengaruh Muhammadiyah dan dengan berdirinya Madrasah Ibtidaiyah di Desa Patani membawa pengaruh besar pada masyarakat Salajo dan telah meninggalkan kepercayaan nenek moyang. Begitupun dengan pertumbuhan penduduk di Desa Salajo yang dalam lima tahun terakhir terus berkembang, walaupun tidak sedikit warga yang urbanisasi ke daerah lain, namun ini dapat diimbangi dengan tingginya angka kelahiran dan menurunnya angka kematian serta banyaknya pernikahan warga Salajo dengan warga dari desa lain yang menetap di Salajo.Kata Kunci: Definitf, Madrasah, Urbanisasi, Animisme
Perkembangan Akademi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi (ATRO) Muhammadiyah Makassar, 1993-2018 nursyamsi Selfi; MUstari Bosra; Bustan Bustan
PATTINGALLOANG Vol. 6, No. 2, Agustus 2019
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v6i2.10414

Abstract

Penelitian bertujuan menguraikan sejarah dan perkembangan Akademi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi (ATRO) Muhammadiyah Makassar, mengungkapkan latar belakang berdirinya, perkembangan tenaga pendidik, administrasi, mahasiswa,  kurikulum, sarana dan prasarana. Serta kontribusi ATRO Muhammadiyah kepada dunia pendidikan dan kepada masyarakat. Menggunakan metode historis dengan tahapan, heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan masih kurangnya tenaga rontgen khusunya di Kawasan Indonesia Timur. Awal berdirinnya tahun 1993, kampus ini bernama Akademi Penata Rontgen (APRO), kemudian pada tahun selanjutnya yakni pada tahun 1995 berubah menjadi Akademi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi (ATRO) Muhammadiyah Makassar. ATRO Muhammadiyah Makassar mengalami perkembangan.Hal ini dapat dilihat dari perkembangan sarana dan prasarana, tenaga pendidik, tenaga administrasi dan mahasiswa. Kontribusi yang diberikan ATRO Muhammadiyah Makassar yaitu memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menempuh Pendidikan Tinggi Kejuruan dibidang Radiologi.Selain itu lulusan ATRO Muhammadiyah Makassar bekerja di Instansi milik pemerintah maupun SwastaKata kunci : Kampus, Radiologi, dan Muhammadiyah