cover
Contact Name
Yudi Pranoto
Contact Email
yudipranoto@polnes.ac.id
Phone
+6281391028305
Journal Mail Official
yudipranoto@polnes.ac.id
Editorial Address
Jl. DR. Ciptomangunkusumo, Kampus Gunung Lipan, Samarinda, Kalimantan Timur,
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
INERSIA
ISSN : -     EISSN : 27236161     DOI : -
Jurnal Inersia receives a manuscript from the following area below civil engineering science and development with the interdisciplinary and multidisciplinary approach: Structural Engineering Transportation Engineering Geotechnical Engineering Water Resources Engineering Road and Bridge Engineering Building Materials and Structures Constructions Technology Earthquake Engineering Highway Engineering Surveying and Geo-Spatial Engineering Urban Drainage
Articles 151 Documents
ANALISIS KUALITAS AIR SUMUR DANGKAL DENGAN FILTRASI SEDERHANA BERDASARKAN PARAMETER DO DAN DHL Eko Prayitno
JURNAL INERSIA Vol. 7 No. 1 (2015): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, masyarakat pada umumnya cenderung menggunakan air tanah, yaitu dengan cara membuat sumur gali. Seperti halnya penduduk daerah Jalan Bantul KM 6,5 Desa Nyemengan Rt 04 Rw 25 Kec. Kasihan, Bantul, Yogyakarta, sebagaian besar masyarakatnya mendapatkan sumber air dari sumur gali. Keadaan Airnya kurang mengguntungkan karena tidak memenuhi syarat-syarat kesehatan untuk keperluan rumah tangga. Untuk mengasilkan kadar DO dan DHL sesuai dengan syarat-syarat kesehatan dilakukan dengan proses aerasi dan filtrasi dengan media pasir kwarsa dan pasir zeolit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jarak ketinggian air pada proses filtrasi dan aerasi terhadap analisis kadar DO dan DHL pada air sumur dangkal. Air baku diambil dari sumur dangkal salah seorang penduduk kemudian diuji dan dianalisis di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Dan Pemberantasan Penyakit Menular Yogyakarta di Jalan Wiyoro Lor, Baturetno, Banguntapan Bantul, Yogyakarta. Proses aerasi filtrasi dengan menggunakan media pasir kwarsa dan pasir zeolit dan dengan jarak ketinggian air yaitu 10 cm, 20 cm, 30 cm. Secara umum, proses aerasi filtrasi dengan media pasir kwarsa dan pasir zeolit sudah mampu meningkatkan kadar DO dan menurunkan kadar DHL pada jarak ketinggian air 30 cm. Nilai DO (outlet) pasir kwarsa = 4.5 mg/l dan nilai DHL (outlet) pasir kwarsa = 576 µmhos/cm. Nilai DO (outlet) pasir zeolit =5.4 dan nilai DHL (outlet) pasir zeolit = 322 µmhos/cm.
ANALISA GEOMETRIK DAN TEBAL PERKERASAN KAKU JL. LONG PAHANGAI – TIONG OHANG STA. 0+000 – STA. 5+339 KAB. MAHAKAM ULU KALIMANTAN TIMUR Muhammad Rizky; Ibayasid; Pramono
JURNAL INERSIA Vol. 8 No. 1 (2016): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi geometrik Jalan Long Pahangai – Tiong Ohang terdapat banyak tikungan dan tanjakan di sepanjang STA. 0+000 hingga STA. 5+339. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kondisi jalan di lapangan sesuai dengan teori. Setelah dianalisis dan dihitung mengenai geometrik jalan yang tepat, maka data-data tersebut dipergunakan untuk menganalisa tebal lapis perkerasan kaku pada jalan tersebut. Hasil analisa menyatakan bahwa beberapa tikungan dan tanjakan pada Jalan Long Pahangai – Tiong Ohang dari STA. 0+000 hingga STA. 5+339 ada yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tebal perkerasan yang ada pada jalan tersebut memiliki tebal 20 cm yang merupakan batas terendah dari tebal perkerasan kaku.
TINJAUAN JARINGAN DAN FUNGSI JALAN PRIMER KOTA SAMARINDA PADA RTRW KOTA SAMARINDA TAHUN 2014 Anton Sugiarto; Ibayasid; Budi Nugroho
JURNAL INERSIA Vol. 7 No. 1 (2015): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalan adalah salah satu fasilitas penunjang terpenting bagi pertumbuhan suatu kawasan. Permasalahan yang ada di Kota Samarinda terkait dengan kondisi ruas jalan yang ada yakni beberapa diantaranya belum memenuhi persyaratan baik secara fisik maupun kualitas. Oleh karena itu penetapan jaringan jalan dan fungsi jalan primer di Kota Samarinda yang tercantum pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Samarinda Tahun 2014 perlu ditinjau ulang. Tinjauan jaringan jalan perlu memperhatikan rencana struktur ruang dan sistem pusat pelayanan kota serta rencana sistem jaringan prasarana kota agar sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 Tentang Jalan serta Peraturan Menteri PU Nomor 03/PRT/M/2012 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penetapan Fungsi dan Status Jalan. Hasil peninjauan menunjukkan bahwa sebanyak 7 ruas (35%) dari 20 ruas jalan kolektor primer perlu diubah fungsinya menjadi jalan arteri primer. Kemudian sebanyak 3 ruas (21%) dari 14 ruas jalan arteri primer dan sebanyak 7 ruas (35%) dari 20 ruas jalan kolektor primer belum memenuhi persyaratan lebar badan jalan minimal yakni 11 meter (arteri primer) dan 9 meter (kolektor primer).
EVALUASI LOKASI “BLACKSPOT” DAN TINGKAT RESIKO TERJADINYA KECELAKAAN PADA JALAN ARTERI JL. DAAN MOGOT JAKARTA BARAT Wheryn Tandi; Hendry -; Mulatua Hasiholan Hutagalung
JURNAL INERSIA Vol. 9 No. 1 (2017): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalan daan mogot jakarta (KM 1 sampai KM 11) merupakan ruas jalan dengan angka kecelakaan yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menganalisa karakteristik Blackspot serta memperhitungkan nilai Resiko terjadinya kecelakaan kemudian mencari korelasi antara nilai resiko dengan nilai EAN. Penelitian dimulai dengan menganalisa data sekunder untuk menentukan lokasi Blackspot, kemudian data primer yang didapat dari hasil pengukuran secara langsung terhadap desain-desain jalan dan fasilitas pelengkap jalan untuk kemudian di cari nilai penyimpangan terhadap standar keselamatan yang akan menghasilkan nilai “peluang” terjadinya kecelakaan, nilai “dampak” dan nilai “resiko” terjadinya kecelakaan di setiap zona yang telah di tentukan. Berdasarkan pengolahan data sekunder yang di dapat dari korlantas polri terdapat 10 zona Blackspot pada jalan daan mogot. karakteristik kecelakaan pada sepanjang jalan daan mogot di dominasi oleh kelalaian pengendara, teserempet saat ingin mendahului, pindah lajur, kecepatan pengendara, menabrak pejalan kaki dan kecelakaan saat berbelok/memutar arah. Tingginya nilai resiko di pengaruhi sebagian besar oleh kurang nya rambu lalu lintas, marka jalan, penerangan jalan dan fasilitas jembatan penyebrangan orang. Pada studi kasus jl. Daan mogot nilai resiko tertinggi berada di zona 5 yaitu 108.375 untuk arah jakarta-Tangerang dan 102,125 untuk arah Tangerang-Jakarta. Hasil pengujian hubungan antara nilai EAN dan nilai resiko mendapatkan nilai 0,82 yang berarti terdapat hubungan yang sangat kuat antara EAN dan Resiko terjadinya kecelakaan pada studi kasus jalan daan mogot pada lokasi Blackspot.
PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA DI JALAN BUNG TOMO SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR Cahyaning Permata Dewi; Anton Esfianto; Salma Alwi
JURNAL INERSIA Vol. 8 No. 1 (2016): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan senantiasa membawa aspirasi dan tuntutan baru bagi masyarakat untuk mewujudkan kualitas kehidupan yang baik, salah satu bangunan yang dapat memenuhi kebutuhan adalah Gedung Serbaguna. Sebelum membangun sebuah bangunan diperlukan Rencana Anggaran Biaya dan Manajemen suatu proyek yang merupakan faktor berjalannya suatu proyek. Rencana Anggaran Biaya adalah seni memperkirakan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan pada informasi yang dimiliki pada saat itu yang bertujuan untuk memberikan perkiraan yang paling baik mengenai biaya akhir dari suatu proyek. Untuk pembuatan RAB memerlukan beberapa data yaitu Standar Nasional Indonesia (SNI), Harga Satuan Pokok, dan Gambar. Hasil perhitungan RAB menghasilkan biaya proyek senilai 54.581.363.263,53 (Lima puluh empat milyar lima ratus delapan puluh satu juta tiga ratus enam puluh tiga ribu dua ratus enam puluh tiga rupiah). Dan diperlukan lama waktu pelaksanaan proyek ini adalah 880 hari atau 116 bulan.
TINJAUAN JARINGAN DAN FUNGSI JALAN PRIMER BERDASARKAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2012 - 2032 Reza Fachrizal; Ibayasid -; M.Salmani -
JURNAL INERSIA Vol. 9 No. 1 (2017): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

38 Perkembangan kota yang cukup pesat setiap tahunnya, menyebabkan angka pertumbuhan volume kendaraan yang melintas juga ikut meningkat. Hal ini tentu berdampak pada infrastruktur berupa jalan. Berdasarkan kondisi ini, sistem jaringan dan fungsi jalan primer di Kota Balikpapan yang telah ditetapkan berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Balikpapan Tahun 2012 - 2032 perlu ditinjau ulang, apakah kondisinya masih sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 Tentang Jalan serta Peraturan Menteri PU Nomor 03/PRT/M/2012 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penetapan Fungsi dan Status Jalan. Hasil penelitian menunjukan bahwa 2 ruas jalan direkomendasikan untuk ditambahkan sebagai jalan arteri dan kolektor primer. 3 ruas jalan berubah fungsinya dari arteri sekunder menjadi arteri primer. Hanya 11 % atau sebanyak 3 segmen jalan dari 28 segmen jalan arteri yang memenuhi persyaratan jalan masuk dibatasi dan untuk jalan kolektor tidak yang memenuhi persyaratan ini.
STUDI EKSPERIMENTAL FONDASI DANGKAL DENGAN BEBAN TARIK PADA TANAH PASIR Raudah Ahmad; Agus Darmawan Adi; Hary Christady Hardiyatmo
JURNAL INERSIA Vol. 7 No. 1 (2015): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Investigasi pada gaya tarik ke atas fondasi dangkal telah diungkapkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan antara beban tarik ke atas dan perpindahannya adalah bentuk telapak dan kedalaman fondasi. Hasil uji di Laboratorium ditampilkan dalam studi ini yang dibandingkan dengan metode analisis dari teori yang telah ada. Penelitian dilakukan pada tanah pasir murni. Bentuk telapak yang digunakan adalah persegi dan lingkaran dengan diameter 30 cm. Rasio kedalaman terhadap diameter telapak adalah 0,33;0,67 dan 1. Hasil uji Laboratorium menunjukkan perbedaan hasil dengan Hasil analisis. Hasil pengujian tarik diperoleh kapasitas ultimit tarik dan diameter bidang runtuh di permukaan meningkat dengan bertambahnya kedalaman. Prisma tanah yang terangkat membentuk sudut kelongsoran yaitu q = ½f. Hasil pengujian tarik model fondasi dangkal dengan telapak persegi lebih besar 28,35% terhadap telapak lingkaran pada lebar (B) dan diameter (D) yang sama. Das dan Seeley (1975) menghasilkan nilai kapasitas ultimit tarik terbesar. Metode Bowles (1988) menghasilkan nilai terkecil. Metode Murray dan Geddes (1987) memiliki nilai yang mendekati hasil pengamatan.
PENINGKATAN KUAT GESER JOINT STRUKTUR KAYU MENGGUNAKAN TYPE SAMBUNGAN KOMBINASI PEREKAT-BAUT Fakhri; Haji Gusstafri; Yohanes
JURNAL INERSIA Vol. 8 No. 2 (2016): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu aspek penting dari segi kekuatan konstruksi kayu terdapat pada lokasi sambungannya, yang mana titik-titik tersebut berpotensi gagal secara konstruksi karena merupakan titik terlemah konstruksi, oleh karena itu perlu diperhitungkan dengan teliti dan cermat serta pemilihan jenis alat sambung yang sesuai. Pada dasarnya secara teoritis, alat sambung kayu yang paling efisen adalah jenis alat sambung perekat, namun sambungan perekatan sulit diaplikasikan dalam konstruksi karena secara teknis sulit untuk memberikan tekanan pada garis perekatan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kekuatan sambungan tiga jenis kayu olahan (Kempas, Keruing, dan Meranti) dengan sambungan perekat Epoxy dan baut. Peralatan terdiri dari mesin bor kayu; alat pengencang baut, universal testing machine. Kayu diolah menjadi balok-balok ukuran 30 x 120 mm panjang 400 mm, dan 60 x 120 mm panjang 400 mm, benda uji disusun sejajar serat, luas bidang geser sambungan dibuat 120 x 210 mm2, jarak antar baut dibuat setiap70 mm, baut dipasang masing-masing benda uji sebanyak empat buah baut. Benda uji dibuat masing-masing tiga ulangan, terdiri dari 3 ulangan benda uji x 3 jenis kayu x 2 model sambungan (baut, dan kombinasi baut-perekat). Untuk sambungan kombinasi dilakukan dengan cara pelaburan perekat terlebih dahulu, kemudian dipasang baut yang sudah dipasang ring pada kedua sisi luarnya, serta dikencangkan dengan alat pengencang. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kuat tekan-geser sambungan sangat tergantung dari jenis kayu, kayu Meranti dan kayu Keruing memperlihatkan kinerja perekatan yang baik sehingga cocok untuk sambungan kombinasi baut-lem.
TINJAUAN JARINGAN DAN FUNGSI JALAN SEKUNDERBERDASARKAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA SAMARINDA TAHUN 2014 - 2034 Immanuel Pala’langan; Ibayasid -; Daru Purbaningtyas
JURNAL INERSIA Vol. 9 No. 1 (2017): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jaringan jalan merupakan salah satu fasilitas penunjang bagi perkembangan suatu perkotaan. Permasalahan yang ada di Kota Samarinda terkait dengan jaringan jalan khususnya jaringan jalan sekunder yaitu apakah jaringan dan fungsi jalan sekunder yang ditetapkan pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Samarinda Tahun 2014-2034 masih sesuai dengan fungsi perkotaan Samarinda saat ini dan apakah sudah sesuai dengan peraturan tentang jalan (UU No.38 Tahun 2004, PP No.34 Tahun 2006 dan Permen PU No.03/PRT/M/2012). Oleh karena itu penetapan jaringan dan fungsi jalan sekunder yang terdapat pada RTRW Kota Samarinda Tahun 2014-2034 perlu dilakukan tinjauan ulang. Metode yang digunakan dalam tinjauan adalah Pedoman (PdT-18-2004-B) tentang penentuan klasifikasi fungsi jalan di perkotaan. Hasil tinjauan menunjukkan bahwa terdapat beberapa ruas jalan sebagai jaringan dan fungsi jalan sekunder yang sudah tidak sesuai dengan fungsi perkotaan Samarinda saat ini dan tidak sesuai dengan peraturan tentang jalan.
PEMANFAATAN COAL ASH DAN LATERIT SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS TERHADAP KEKUATAN BETON Deni Rudianto; Tumingan; Kukuh Prihatin
JURNAL INERSIA Vol. 7 No. 1 (2015): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton merupakan bahan bangunan yang banyak digunakan dalam konstruksi pembangunan gedung dan perkerasan jalan. Salah satu material penyusun beton adalah agregat halus Agregat halus yang digunakan pada penelitian ini yaitu coal ash dan laterit. Dengan memanfaatkan limbah dari pengolahan batubara (coal ash) dan laterit yang telah dihancurkan menggunakan stone crusher sebagai pengganti salah satu material penyusun beton (agregat halus) dengan tujuan penelitian untuk menentukan kuat tekan, kuat tarik belah optimum beton campuran coal ash dan laterit serta membandingkan hasil tersebut terhadap kondisi normal (tanpa penggunaan coal ash dan laterit), beton campuran coal ash dan laterit ini dibuat dengan delapan silinder tiap campuran dengan semen : 5.07 kg , coal ash : 2.37 kg , air : 3.02 kg , pasir laterit : 7.95 kg , batu palu ½ 10.65 kg, dengan perbandingan tersebut, beton campuran coal ash dan laterit mampu mencapai 25.80 MPa pada umur 28 hari dan mampu mencapai kuat tekan yang direncanakan fc’ 25 MPa, maka beton campuran coal ash dan laterit dapat digunakan sebagai bahan pengganti agregat halus dengan persentase agregat kasar batu palu ½ 50% , coal ash 12.5% , dan laterit 37.5%.

Page 3 of 16 | Total Record : 151