cover
Contact Name
Yudi Pranoto
Contact Email
yudipranoto@polnes.ac.id
Phone
+6281391028305
Journal Mail Official
yudipranoto@polnes.ac.id
Editorial Address
Jl. DR. Ciptomangunkusumo, Kampus Gunung Lipan, Samarinda, Kalimantan Timur,
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
INERSIA
ISSN : -     EISSN : 27236161     DOI : -
Jurnal Inersia receives a manuscript from the following area below civil engineering science and development with the interdisciplinary and multidisciplinary approach: Structural Engineering Transportation Engineering Geotechnical Engineering Water Resources Engineering Road and Bridge Engineering Building Materials and Structures Constructions Technology Earthquake Engineering Highway Engineering Surveying and Geo-Spatial Engineering Urban Drainage
Articles 151 Documents
Analisa Kebutuhan Ruang Parkir Hotel Mercure, Mall City Centrum, Dan Hotel Ibis Kota Samarinda Bernadeta Leng Hong Bong; H. Ibayasid; Rafian Tistro
JURNAL INERSIA Vol. 15 No. 1 (2023): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v15i1.875

Abstract

Pusat bisnis dan perbelanjaan saat ini semakin maju dan meningkat dengan adanya tempat-tempat modern mengikuti tren terkini banyak perkembangan yang diikuti untuk kemajuan ekonomi seperti munculnya pusat-pusat bisnis disetiap kota, terkhusus Kota Samarinda. Dengan adanya aktivitas yang dilakukan di area Hotel Mercure, Mall City Centrum, dan Hotel Ibis sehingga sangat berpengaruh adanya ketersediaan lahan parkir untuk kenyamanan dan keamanan pengunjung selama meninggalkan kendaraan di ruang parkir. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis karakteristik parkir dan regresi linier sederhana yang menghubungkan antara kapasitas yang tersedia dengan kebutuhan daya tampung pada area parkir. Hasil dari penelitian ini menunjukan kapasitas parkir tertinggi untuk mobil terjadi pada hari rabu yaitu 345 kendaraan untuk ruang P1, P2A, dan P2B dan 124 kendaraan untuk ruang P3, P4, dan P5 dengan kebutuhan yang tertinggi 1377 kendaraan. Sedangkan untuk area parkir motor kapasitas tertinggi terjadi pada hari sabtu yaitu 859 kendaraan dengan kebutuhan yang tertinggi 1158 kendaraan. Durasi penggunaan ruang parkir selama 18 jam penelitian paling lama terjadi pada hari senin yaitu 12,31 jam/kendaraan untuk mobil dan 12,23 jam/kendaraan untuk motor. Pola parkir yang digunakan adalah pola parkir sudut 90° untuk mobil maupun motor.
ANALISIS INTENSITAS HUJAN PADA STASIUN PENGUKUR HUJAN DI SAMARINDA Daru Purbaningtyas; Riza Setiabudi Kurniawan
JURNAL INERSIA Vol. 6 No. 1 (2014): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran sebaran dan intensitas hujan di lima stasiun pengukur hujan di Samarinda untu kala ulang 2, 5, 10, 15, 20, 25 dan 50 tahun. Intensitas hujan dihitung dengan Persamaan Mononobe dan disajikan dalam bentuk kurva Intensitas-Durasi_Frekuensi (IDF). Hujan harian maksimum tiap stasiun pengukur hujan dicatat dan dibandingkan dengan besaran hujan di stasiun hujan yang lain pada hari yang sama untuk memperoleh gambaran sebaran hujan di Samarinda. Jenis distribusi data hujan yang sesuai untuk kelima stasiun tersebut adalah Distribusi Log Pearson III. Hujan rencana terbesar kala ulang 50 tahun yaitu 256,9 mm terjadi Stasiun Temindung dan terendah 114,9 mm di Stasiun Rapak Dalam. Intensitas hujan tertinggi untuk kala ulang 50 tahun sebesar 294,08 mm/jam terjadi di Stasiun Temindung dan terendah 131, 56 mm/jam di Stasiun Samarinda Seberang. Pencatatan data hujan 10 tahun terakhir menunjukkan bahwa hujan harian maksimum tertinggi terjadi di empat stasiun yaitu Temindung, Karang Paci, Tanah Merah dan Rawamakmur.
Pemanfaatan Material Lokal Kutai Barat Terhadap Kuat Tekan Dan Kuat Lentur Beton Normal Resha Utami Parasuda; Sujiati Jepriani; M. Hidayat
JURNAL INERSIA Vol. 15 No. 1 (2023): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v15i1.877

Abstract

Pekerjaan konstruksi khususnya perkerasan jalan di Provinsi Kalimantan Timur banyak menggunakan material penyusun seperti agregat kasar dan agregat halus yang didatangkan dari luar pulau Kalimantan. Sedangkan Kabupaten Kutai Barat memiliki banyak ketersediaan material lokal berupa agregat kasar dan agregat halus yang sudah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan pembuat beton. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang pemanfaatan material lokal tersebut, yaitu agregat Muara Asa dan Keay. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik material lokal Kutai Barat terhadap kuat tekan dan kuat lentur beton normal. Harapannya, penelitian ini dapat digunakan sebagai pengembangan dalam pemanfaatan material lokal di Kalimantan Timur. Benda uji yang digunakan untuk pengujian kuat tekan beton adalah silinder beton dengan ukuran 15 cm ´ 30 cm dan benda uji untuk pengujian kuat lentur beton adalah balok beton dengan ukuran 15 cm ´ 15 cm ´ 60 cm. Pembuatan mix design menggunakan metode SNI 03-2834-2000 dengan umur beton 28 hari. Hasil penelitian menunjukan bahwa kuat tekan variasi batu pecah Muara Asa dan pasir Muara Asa sebesar 11,87 MPa pada umur beton 28 hari serta kuat lentur sebesar 2,838 MPa pada beton umur 28 hari, pada variasi batu pecah Muara Asa dan pasir Keay didapatkan hasil 12,03 MPa dan kuat lentur beton sebesar 3,568 MPa pada beton umur 28 hari.
PEMODELAN PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI UNTUK PERJALANAN MENUJU KAMPUS MENGGUNAKAN KENDARAAN PRIBADI DAN KENDARAAN UMUM (POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA) Anton Esfianto
JURNAL INERSIA Vol. 6 No. 1 (2014): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui the of karakteristik mahasiswa pengguna kendaraan pribadi dan umum, serta membuat model pemilihan moda untuk perjalanan dari tempat tinggal menuju kampus. Survei dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada setiap jurusan secara cluster random sampling. Hasil survei dianalisis dengan Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan urutan faktor pemilihan moda serta menguji sensitivitasnya. Hasil analisis terhadap 156 responden memperlihatkan bahwa faktor yang paling berpengaruh dalam memilih moda mobil pribadi adalah prestise, sepeda motor adalah kemudahan dan kendaraan umum adalah keamanan. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar mahasiswa POLNES memilih sepeda motor sebagai moda transportasi menuju ke kampus dengan pertimbangan kemudahan, kenyamanan dan waktu, sedangkan moda transportasi yang lain seperti mobil, kendaraan umum tidak menjadi pilihan utama moda transportasi. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor diantaranya biaya, waktu tempuh dan keamanan.
KAJIAN EKSPERIMENTAL DINDING BATATON TERHADAP BEBAN LATERAL SIKLIK Yudi Pranoto
JURNAL INERSIA Vol. 6 No. 1 (2014): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gempa yang belakangan ini sering terjadi di wilayah Indonesia banyak mengakibatkan kegagalan struktur, dimana persentase kerusakan terbesar adalah rumah-rumah sederhana berdinding bata atau batako. Rumah-rumah di Indonesia pada umumnya menggunakan bata dan batako sebagai bahan utama pembuatan dinding. Dalam pelaksanaanya seringkali kualitas strukturnya kurang memiliki kinerja yang memadai dalam menahan beban gempa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan karakteristik berbagai macam dinding rumah tembokan. Untuk mengetahui karakteristik model kerusakan dinding yaitu meliputi hubungan beban-simpangan, pola retak, kekakuan dan daktilitas, maka dalam penelitian ini digunakan dinding dengan ukuran 3000x3000x140 mm yang meliputi dinding tanpa bukaan (Wall Without Opening, WTO) dan dinding dengan bukaan (Wall With Opening, WWO) yang terbuat dari bahan bataton. Metode pembebanan dilakukan dengan beban bolak-balik untuk memodelkan beban gempa yang mengacu pada standar ACI 374.1-05 (American Concrete Institute). Dari hasil penelitian, didapatkan Ppeak yang terjadi pada benda uji WTO sebesar 71,08 kN lebih besar 34,93 % dari benda uji WWO yaitu 46,25 kN. Simpangan yang terjadi pada saat Ppeak benda uji WTO sebesar 3,93 mm lebih kecil 30,69 % dari benda uji WWO yang memiliki simpangan sebesar 5,67 mm.
Abu Daun Bambu Sebagai Bahan Subtitusi Semen Terhadap Kinerja Beton Normal Arkham Iskandar; M. Hidayat; Sujiati Jepriani
JURNAL INERSIA Vol. 15 No. 1 (2023): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v15i1.880

Abstract

Hasil pembakaran daun bambu akan menghasilkan abu yang mengandung silika (SiO2) yaitu suatu bahan yang juga ada pada semen. Silika berfungsi sebagai pengikat material penyusun beton. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui karakteristik beton yang optimal dengan variasi penambahan abu daun bambu. Beton dirancang dengan mutu beton fc’20 MPa dengan variasi penambahan abu daun bambu 0%, 8%, 12%, dan 16% dari campuran semen. Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada umur 7 dan 28 hari berbentuk silinder ukuran 10 cm x 20 cm dan pengujian kuat lentur beton dilakukan pada umur 28 hari berbentuk balok ukuran 15 cm x 15 cm x 60 cm. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa beton yang optimal terdapat pada variasi penambahan abu daun bambu 8% dengan kuat tekan dan kuat lentur beton sebesar 11,51 MPa dan 2,12 MPa
PENENTUAN KUAT TEKAN OPTIMUM BETON NORMAL MENGGUNAKAN SEMEN PCC DENGAN VARIASI NILAI FAS DAN UMUR BETON Salma Alwi; Muhammad Salmani
JURNAL INERSIA Vol. 6 No. 2 (2014): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini ditujukan untuk mengukur nilai kuat tekan optimum beton normal menggunakan dua jenis semen PCC merek Tonasa dan Tigaroda. Nilai kuat tekan optimum beton diukur berdasarkan variasi nilai faktor air semen dan umur beton. Penelitian dimulai dengan pengujian material penyusun beton, perancangan komposisi material beton dengan kuat tekan 30 Mpa. Variasi nilai fas yang digunakan yaitu: 0,4, 0,5, dan 0,6. Benda uji adalah selinder dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm sejumlah 72 buah. Selanjutnya dilakukan pengujian kuat tekan pada umur 28, 60 dan 90 hari. Hasil penelitian dari kedua jenis semen PCC didapatkan bahwa, semakin kecil nilai fas, maka semakin besar nilai kuat tekan beton. Nilai kuat tekan optimum untuk kedua jenis semen adalah pada nilai fas 0,4 dan umur 90 hari.
POHON ULIN SEBAGAI KONSTRUKSI STABILITAS LERENG DI DESA PAMPANG SAMARINDA Hendro Wardono; Sujiati Jepriani
JURNAL INERSIA Vol. 6 No. 2 (2014): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pohon Ulin(eusideroxylon zwageri) adalah salah satu jenis pohon yang termasuk jenis kelas kuat satu, keras, warna gelap, tahan terhadap air laut dengan ketinggian dapat mencapai 50 m dengan diameter 120 cm. Kayu ulin biasa digunakan sebagai bahan konstruksi maupun furniture.Karena semakin langka dan sulit didapatkan baik di hutan maupun di perkebunan/pertanian, maka perlu dibudidayakan untuk pelestariannya. Penelitian ini bertujuan untuk budidaya kayu ulin agar dapat memanfaatkannya sebagai konstruksi yang dapat mengamankan jalan yang berada di lereng dari longsor. Penelitian ini dilakukan di Desa Pampang Kecamatan Samarinda Utara sepanjang 3220 m, dengan penanaman bibit pohon ulin dibagian sisi kanan berm jalan Pampang Muara yang sebagian besar berada padatebing yang mungkinlongsor. Bibit pohon ulin yang ditanam berumur 1 tahun, memiliki ketinggian antara 70- 90 cm dan ditanam sebanyak 65 pohon dengan interval 50 m. Hasil penelitian setelah masa tanam 4 bulan sejak bulan Juni sampai dengan Oktober 2014 diperoleh bahwa tanaman pohon ulin yang masih hidup sebanyak 53 pohon (81,54 %).Dari 53 pohon yang hidup, 27 pohon ulin (50,94%) tumbuh di lereng yang menurun sehingga berpotensi menjadi salah satu bangunan pelengkap jalan yaitu sebagai tembok penahan tanah yang yang dapat menstabilkan lereng sehingga mengamankan jalan menuju Desa Pampang dari bahaya longsor.
ANALISA PERBANDINGAN VARIASI TINGGI RANGKA BATANG PADA JEMBATAN RANGKA TIPE WARREN Tumingan; Budi Nugroho; Azizah Marwa Sukma
JURNAL INERSIA Vol. 15 No. 1 (2023): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v15i1.883

Abstract

Jembatan rangka tipe Warren merupakan jembatan yang paling banyak ditemui di Indonesia. Karena jembatan rangka tipe Warren memiliki rasio tegangan atau stress ratio yang tidak terlalu besar sehingga jembatan tipe Warren sering digunakan di Indonesia karena daya tahannya cukup kuat. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan jembatan tipe Warren dengan lendutan dan stress ratio paling minimum dengan berbagai variasi ketinggian. Penelitian ini dilakukan perbandingan 3 variasi tinggi jembatan 5 m, 6 m dan 7 m yang masih masuk standar ruang bebas jembatan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006, tinggi ruang bebas minimum adalah 5 m. Penelitian ini menggunakan program SAP2000 dengan pembebanan sesuai peraturan SNI 1725: 2016. Hasil analisa menunjukkan bahwa semakin tinggi rangka batang jembatan maka lendutan yang dihasilkan semakin kecil, lendutan maksimum terdapat pada rangka batang dengan tinggi 5 m memiliki nilai 0,0525 m. Sedangkan semakin tinggi rangka batang jembatan maka nilai stress ratio yang dihasilkan semakin besar. Nilai stress ratio paling besar terdapat pada rangka batang dengan tinggi 7 m, yaitu 0,700 yang masih memiliki kategori aman terhadap tegangan ijinnya 0,8.
PEMANFAATAN SERBUK KAYU LOKAL KALIMANTAN DAN PASIR MAHAKAM SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BATAKO KOMPOSIT MORTAR SEMEN Yudi Pranoto; Cisyulia Octavia
JURNAL INERSIA Vol. 6 No. 2 (2014): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Serbuk kayu adalah limbah organik yang merupakan bahan sisa hasil penggergajian yang belum dimanfaatkan secara optimal. Sebagai daerah penghasil kayu tentunya kalimantan memiliki limbah kayu yang cukup besar. Apabila hal ini tidak dicarikan solusi penanganannya tentunya akan menyebabkan masalah lingkungan, karena limbah gergaji membutuhkan ruang untuk pembuangan. Beberapa penelitian telah dilakukan mengenai bahan bangunan dengan memanfaatkan serbuk kayu yang memberikan hasil semakin besarnya penggunaan serbuk kayu pada campuran menjadikan bahan bangunan semakin lebih ringan, akan tetapi kekuatannya semakin rendah. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kekuatan batako yaitu dengan memberikan komposit pada lapisan luar keliling batako. Proses pembuatan batako terdiri dari dua tahapan, tahapan pertama dengan meletakan campuran beton ringan serbuk kayu, kemudian dilanjutkan dengan tahapan yang kedua yaitu dengan memberikan lapisan mortar semen dengan variasi ketebalan 2 cm, 3 cm dan 4 cm. Hasil penelitian didapat kenaikan kuat tekan batako komposit mortar semen pada keliling batako dengan ketebalan mortar semen masing masing 2 cm, 3 cm dan 4 cm dihasilkan berturut-turut adalah 1,25 MPa, 1,56 MPa dan 1,94 MPa untuk batako serbuk kayu ulin, 0.91 Mpa, 1,26 Mpa dan 1,1 Mpa untuk batako serbuk kayu galam sedangkan untuk batako serbuk kayu kapur masing masing 0,42 Mpa, 0,78 Mpa, dan 0,93 Mpa. Berat jenis untuk untuk kayu ulin rata-rata adalah 362,6 kg, bataton kayu galam adalah 328,3 kg sedangkan untuk kayu kapur 308,7 kg.

Page 9 of 16 | Total Record : 151