cover
Contact Name
Yudi Pranoto
Contact Email
yudipranoto@polnes.ac.id
Phone
+6281391028305
Journal Mail Official
yudipranoto@polnes.ac.id
Editorial Address
Jl. DR. Ciptomangunkusumo, Kampus Gunung Lipan, Samarinda, Kalimantan Timur,
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
INERSIA
ISSN : -     EISSN : 27236161     DOI : -
Jurnal Inersia receives a manuscript from the following area below civil engineering science and development with the interdisciplinary and multidisciplinary approach: Structural Engineering Transportation Engineering Geotechnical Engineering Water Resources Engineering Road and Bridge Engineering Building Materials and Structures Constructions Technology Earthquake Engineering Highway Engineering Surveying and Geo-Spatial Engineering Urban Drainage
Articles 151 Documents
PENENTUAN KONDISI DAN PROGRAM PEMELIHARAAN RUAS JALAN MENUJU LOKASI WISATA ANDALAN DI TIMOR Melchior Bria; Anastasia H. Muda; Lodofikus Dumin
JURNAL INERSIA Vol. 7 No. 2 (2015): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penambahan lapisan tebal perkerasan, sering menyebabkan masalah. Karena masalah ini studi teknologi Daur Ulang (Reclyment Asphalt Pavement-RAP) diperlukan. Analisis kondisi jalan dilakukan dengan melakukan survei di jalan-jalan, kondisi jalan menentukan nilai menggunakan RCI (Road Condition Index), dan analisis stabilitas berdasarkan RDS 70 (1989). Selanjutnya, evaluasi alternatif dalam bentuk program pemilu pemeliharaan menggunakan metode analisis kuantitatif subyektif menggunakan Analyticall Hierarchy Process (AHP). Hasil dari penelitian ini adalah pantai Lasiana mengalami kerusakan ringan, nilai RCI adalah 3,5; kondisi Kupang Tablolong, RCI adalah 7; RCI nilai segmen II adalah 2 (rusak berat); Batakte - Oenesu RCI adalah 2 (Heavy Kerusakan); Lakafehan - KOLAM Susuk RCI adalah 8 (Baik); KOLAM Susuk - Teluk Gurita RCI adalah 3 (Heavy Kerusakan); Maubesi Kefamenanu RCI adalah 7 (moderat); Soe Kapan nilai RCI adalah 6 (Rusak Ringan); Kapan Fatumnasi RCI adalah 2 (Rusak berat); dan Taman Doa nilai Oebelo dari RCI adalah 4 (sedikit rusak). Sedangkan evaluasi alternatif diperoleh prioritas penanganan jalan adalah program perbaikan jalan.
PENGARUH STYROFOAM DAN SEMEN PORTLAND KOMPOSIT PADA CAMPURAN ASPAL LAPIS PERMUKAAN (AC – WC) TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL Fahrunnisa; Salma Alwi; Pramono
JURNAL INERSIA Vol. 7 No. 2 (2015): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lapis Aspal Beton (LASTON) merupakan suatu lapisan pada konstruksi jalan raya yang terdiri dari campuran aspal keras dan agregat yang bergradasi menerus, dicampur, dihampar dan dipampatkan dalam keadaan panas pada suhu tertentu. Pada saat ini kebutuhan akan jalan raya semakin meningkat sehingga diperlukan kualitas perkerasan yang baik. Oleh sebab itu, penggunaan bahan tambah (additive) dan filler menjadi salah satu alternatif salah satunya penggunaan styrofoam sebagai bahan tambah dan filler semen yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas beton aspal. Pada penelitian ini yang ditinjau adalah karakteristik Marshall yang meliputi stabilitas, flow, VIM, VMA, Marshall Qountient. Variasi kadar styrofoam adalah 0%; 0.02%; 0.04%; 0.06%; dan 0.08%. Variasi kadar filler adalah 0%; 2.5%; 5%; 7.5%; dan 10 %. Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode Marshall diperoleh kadar aspal optimum (KAO) adalah 6.1%, kadar styrofoam optimum (KSO) adalah 0.0325 %, dan kadar filler optimum (KFO) adalah 7.45%.
PERENCANAAN SUMUR RESAPAN SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF PENGENDALI BANJIR JALAN GERILYA KOTA SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR SSN. Banjarsanti; Frina Audita Oktavia Asmawati; Daru Purbaningtyas
JURNAL INERSIA Vol. 7 No. 2 (2015): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan sistem drainase yang selama ini diterapkan (konvensional), yaitu air permukaan dari daerah tangkapan air langsung dialirkan ke sungai, dinilai kurang tepat. Hal ini menyebabkan sungai akan menerima beban air yang cukup besar dari berbagai arah aliran drainase sehingga kesempatan air untuk meresap ke dalam tanah berkurang. Oleh karena itu, diperlukan adanya penanganan baru yang berupa konsep yang berkaitan dengan usaha konservasi sumber daya air, dengan prinsip mengendalikan air hujan supaya masuk dan meresap ke dalam tanah. Jalan Gerilya dipilih sebagai wilayah studi untuk melakukan penanganan banjir yang kerap terjadi di wilayah tersebut, dikarenakan permasalahan sistem drainase. Perencanaan sumur resapan sebagai salah satu alternatif pengendali banjir Jalan Gerilya bertujuan untuk pengendali banjir, menyimpan air pada saat musim kemarau dan menerapkan teknologi ramah lingkungan. Analisis debit banjir menggunakan Metode HSS Nakayasu, dan perancangan jumlah sumur resapan menggunakan SNI 03-2453-2002. Berdasarkan hasil perhitungan, sumur resapan mampu meresapkan debit air yang berlebih sehingga debit banjir yang menuju saluran menjadi berkurang. Hal ini menunjukkan bahwa sumur resapan dinilai efektif sebagai salah satu alternatif untuk mengurangi limpasan air di Jalan Gerilya.
PERENCANAAN RUAS JALAN LOLENG - MUARA KAMAN ILIR (STA 0+000 s/d 5+000) DI KECAMATAN KOTA BANGUN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Ichsan Maulana; Ibayasid; Priyo Suroso
JURNAL INERSIA Vol. 11 No. 1 (2019): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan jalan pada ruas Jalan Loleng - Muara Kaman Ilir ini dilatarbelakangi oleh banyaknya tikungan dan kelandaian yang terdapat dari STA 0+000 sampai STA 5+000. Perencanaan ini bertujuan untuk merencanakan kecepatan, tikungan dan kelandaian yang memenuhi syarat agar para pengendara aman, nyaman, lancar dan ekonomis. Adapun setelah analisa selesai dilakukan, dilakukan perhitungan tebal perkerasan kaku. Untuk merencanakantebalperkerasankakumakadibutuhkanmetodeyangefisiendanekonomis, metode yang digunakan adalah metode Bina Marga. Dari hasil perencanaan geometrik, didapatkan bahwa tikungan maupun kelandaian sesuai dengan batas aman atau syarat minimum dari teori-teori yang ada, sementara tebal perkerasan kaku pada Jalan Loleng – Muara Kaman Ilir sudah memenuhi standar aman yaitu 17 cm. Maka dengan direncanakannya jalan pada ruas jalan ini, diharapkan menghasilkan insfrastruktur yang efesien.
PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN PENJADWALAN PADA GEDUNG KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR Winda Dwi Ningrum; Anung Sudibyo; Rafian Tistro
JURNAL INERSIA Vol. 11 No. 1 (2019): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah salah satu komponen utama dalam pembangunan struktur gedung Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur untuk mengetahui banyaknya biaya yang dibutuhkan. Untuk mendapatkan besaran biaya yang dibutuhkan, maka dengan menghitung volume pada item pekerjaan, dilanjutkan dengan menganalisa pekerjaan dengan mengacu pada Analisa Harga Satuan Pekerjaan bidang cipta karya (2008), dilanjutkan dengan menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB )dan didapatkan harga masing-masing item pekerjaan yang akan di rekapitulasikan. Untuk hasil rekapitulasi pada proyek ini didapat hasil sebesar Rp. 2.683.554.000,-(Two Billion Six Hundred Eighteen Three Million Five Hundred Fifty Four Thousand) untuk pekerjaan strukturnya saja.Time Schedule yang berfungsi untuk mengatur waktu pelaksanaan pada proyek dan sebagai acuan untuk memulai dan mengakhiri sebuah kontrak kerja proyek didapat selama119 hari kerja atau 17 minggu.
PENGARUH PENGGUNAAN CRUMB RUBBER DENGAN MATERIAL PALU DAN FILLER BATU LATERIT TERHADAP NILAI KARAKTERISTIK MARSHALL PADA ASPHALT CONCRETE – BINDER COURSE (AC-BC) Rahmat Mulyadi; M. Hidayat; Karminto
JURNAL INERSIA Vol. 11 No. 1 (2019): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aspal Concrete – Binder Course ( AC-BC ) adalah Lapisan yang berguna untuk meneruskan beban menuju ke pondasi. Untuk meningkatkan sifat fleksibilitas, salah satunya dengan penggunaan Crumb Rubber berasal dari limbah ban ukuran lolos saringan No. 4 (4,75 mm) sebagai bahan Tambah. Penelitian ini bertujuan mengetahui kadar aspal optimum campuran AC-BC dan mengetahui pengaruh penambahan Crumb Rubber dan filler batu laterit terhadap nilai karakteristik Marshall serta nilai kadar optimum penambahan crumb rubber pada campuran AC-BC. Tahapan awal penelitian mencari Kadar Aspal Optimum (KAO), kemudian dilakukan penambahan Crumb Rubber kadar 0%, 2%, 4%, 6%, dan 8% terhadap total berat benda uji dan filler batu laterit dengan kadar 5 %. Hasil penelitian didapatkan nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) sebesar 5,4 % dan Nilai stabilitas, VMA, dan MQ tertinggi didapat pada kadar crumb rubber 2 % adalah 1111 kg dan 16,66%, nilai flow tertinggi pada kadar 8 % adalah 13,18 mm, nilai VIM tertinggi pada kadar 4 % adalah 4,96%. Nilai optimum yang dapat digunakan dalam campuran AC-BC adalah 2%. Penggunaan crumb rubber pada campuran AC-BC mampu menahan kelelehan plastis lebih baik dari campuran aspal konvensional.
ANALISA TINGKAT KERUSAKAN PERMUKAAN PERKERASAN JALAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (STUDI KASUS: RUAS JALAN POROS TENGGARONG-LOA JANAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA) Rachmat Medinal Aqsa; Tommy Ekamitra Sutarto; Ibayasid
JURNAL INERSIA Vol. 11 No. 1 (2019): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengan terus berjalannya waktu, lapisan permukaan perkerasan jalan pasti akan mengalami penurunan kualitas dimana hal tersebut ditandai dengan terjadinya beberapa kerusakan pada permukaan perkerasan jalan seperti yang terjadi pada jalan poros Tenggarong-Loa Janan yang terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara. Oleh karena itu, diperlukan suatu studi analisa untuk mengetahui jenis dan nilai tingkat kerusakan pada jalan poros Tenggarong-Loa Janan km. 5+500 s/d km. 11+500 agar bisa ditentukan jenis penanganan yang tepat dan biaya yang diperlukan untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi. Studi kali ini menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI) untuk mengetahui nilai kondisi jalan dengan melakukan kegiatan survei secara langsung dilapangan dan membagi bagian jalan yang disurvei sepanjang 6 kilometer kedalam 120 unit sampel pengamatan. Hasil identifikasi di lapangan menemukan 12 jenis kerusakan yaitu retak kulit buaya, retak blok, permukaan turun, gelombang, amblas, retak pinggir, retak reflektif sambungan, retak memanjang/melintang, tambalan, lubang, alur dan sungkur dengan nilai PCI rata-rata sebesar 80,58. Jenis penanganan yang dapat dilakukan berdasarkan metode bina marga tahun 1995 yaitu pengaspalan setempat, pengisian retakan, penambalan lubang, dan perataan dengan estimasi perkiraan biaya yang diperlukan untuk perbaikan sebesar Rp. 322.952.500.
Analisis Kuat Tarik Belah dan Kuat Lentur Beton dengan Limbah Batu Bara (Fly Ash) Sebagai Subtitusi Parsial Semen Salsabilla Putri Arafah; Salma Alwi; Budi Nugroho
JURNAL INERSIA Vol. 15 No. 1 (2023): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v15i1.872

Abstract

Fly ash merupakan limbah padat yang dihasilkan dari pembakaran batubara. Penelitian campuran limbah batu bara biasa dilakukan oleh para peneliti dengan melakukan penggantian sebagian material penyusun beton seperti contohnya adalah semen. Subtitusi parsial pada semen menggunakan limbah batubara tersebut dilakukan dengan berbagai variasi persentase penambahan yang konstan. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau kuat tarik belah dan kuat lentur nya yang di mana sebagian semen telah diganti komposisinya dengan fly ash. Benda uji yang digunakan berupa balok dengan ukuran 15cm × 15cm × 60cm untuk pengujian kuat lentur dan benda uji silinder dengan ukuran 15cm × 30cm untuk pengujian kuat tarik belah. Dari hasil pengujian kuat tarik belah beton tersebut diperoleh nilai kuat tarik belah yang tidak memenuhi kuat tarik belah rencana yaitu sebesar f’t = 2,5 Mpa. Pada pengujian kuat lentur diperoleh nilai kuat lentur yang memenuhi nilai kuat lentur rencana pada variasi 0-12,5% yaitu dengan nilai di atas fr = 3 Mpa. Dari kedua pengujian karakteristik beton tersebut, dapat disimpulkan bahwa penambahan fly ash dengan persentase tertentu masih dapat dianjurkan pada pengujian kuat lentur.
Pengaruh Penambahan Abu Cangkang Kelapa Sawit Terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Tanah Lempung Kurnia Annisa Rahma; Kukuh Prihatin; Raudah Ahmad
JURNAL INERSIA Vol. 15 No. 1 (2023): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v15i1.873

Abstract

Pada umumnya, kerusakan konstruksi sering terjadi karena memiliki daya dukung tanah dasar rendah yang biasa ditemukan pada tanah lempung bersifat sangat kohesif, memiliki kekuatan geser rendah serta proses konsolidasi yang lambat, dari permasalahan tersebut perlu dilakukan stabilisasi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan abu cangkang kelapa sawit pada tanah lempung terhadap nilai berat jenis (Gs), indeks plastisitas (PI), kekuatan geser dan koefisien konsolidasi (Cv) dengan variasi penambahan sebesar 6%, 8%, 10%, 12% dan 14%. Tanah yang digunakan pada penelitian ini berdasarkan klasifikasi AASHTO termasuk dalam kelompok A-7-5 dengan nilai Gs tanah lempung sebesar 2,61, nilai PI 14,40%, nilai kuat geser 0,7463 kg/cm2 serta nilai Cv pada tekanan 0,5 kg/cm2 sebesar 0,00502 cm2/det, tekanan 1 kg/cm2 0,00315 cm2/det, tekanan 2 kg/cm2 0,00224 cm2/det dan tekanan 4 kg/cm2 0,00127 cm2/det. Pada pengujian Gs dengan penambahan abu cangkang kelapa sawit terjadi penurunan pada setiap variasi dengan penurunan terbesar pada variasi 14% sebesar 2,22 dan dari pengujian PI terjadi peningkatan hingga variasi 8% sebesar 23,53%. Pada pengujian geser langsung nilai kuat geser optimum terjadi pada variasi 8% dengan nilai 0,5364 kg/cm2. Pada pengujian Cv terjadi penurunan pada setiap variasi penambahan dengan penurunan terbesar pada variasi 14% dengan tekanan 0,5 kg/cm2, 1 kg/cm2, 2 kg/cm2 dan 4 kg/cm2 sebesar 0,00326 cm2/det, 0,00261 cm2/det, 0,00205 cm2/det dan 0,00167 cm2/det.
Pengaruh Penambahan Abu Daun Bambu pada Sifat Fisik dan Sifak Mekanis Tanah Lempung Harley Tamme; Raudah Ahmad; Kukuh Prihatin
JURNAL INERSIA Vol. 15 No. 1 (2023): Jurnal Inersia
Publisher : POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/inersia.v15i1.874

Abstract

Tanah lempung dengan sifat plastisitas yang tinggi, mempunyai kandungan air yang tinggi yang mempengaruhi kekuatan tanah dan kestabilan tanah oleh karena itu diperlukan perbaikan tanah tersebut. Penelitian ini bermaksud untuk menganalisa pengaruh penambahan abu daun bambu pada sifat fisik dan sifat mekanis tanah lempung. Tanah lempung lunak pada penelitian ini menggunakan sampel dengan klasifikasi A-7-5, dengan bahan campur yaitu abu daun bambu yang dihaluskan kemudian disaring dengan saringan nomor 200. Variasi abu daun bambu yaitu 0%, 2%, 6%, dan 10% terhadap berat tanah kering dengan lama pemeraman 0 hari, 7 hari dan 21 hari. Hasil pengujian Atterberg Limit tanah yang dicampur dengan abu daun bambu menurunkan nilai indeks plastisitas tanah, yaitu sebesar 15.89% pada penambahan 10% yang menunjukkan bahwa tanah mengalami perbaikan sifat. Hasil pengujian kuat tekan bebas tanah dicampur dengan abu daun bambu diperoleh nilai optimum pada variasi 2% dengan pemeraman 21 hari, yaitu 2.516 kg/cm2 serta mengalamin penurunan pada variasi 6% dan 10%, yaitu 1.739 kg/cm2 dan 1.563 kg/cm2 pada pemeraman 21 hari. Hasil pengujian CBR tidak rendaman yang dicampur dengan abu daun bambu didapatkan nilai CBR design optimum pada variasi 2% dengan pemeraman 21 hari, yaitu 12% serta mengalamin penurunan pada variasi 6% dan 10%, yaitu 11.5% dan 11% pada pemeraman 21 hari.

Page 8 of 16 | Total Record : 151