Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi membuat manusia terpapar akan seluruh informasi yang ada dalamruang dan waktu. Manusia juga dapat berinteraksi satu sama lain secara instan dan ruang sudah tidak menjadi masalahuntuk komunikasi melalui dunia digital. Akibatnya, seluruh informasi yang tersebar di dunia virtual akan tersimpanuntuk digunakan dalam waktu kini hingga waktu kedepan. Salah satu arsip informasi tersebut berupa media sosialFacebook yang membuat interaksi festival virtual bagi pengguna internet. Perspektif konstruktivis yang membantupembangunan identitas kultural Belu, NTT, di dunia digital menjadi pandangan penelitian ini, dimana identitaskultural direpresentasikan dari adat istiadat melalui Festival Forohai. Berberapa ritual adat tersebut berupa Fohon Hareyang berada di Desa Matabesi, Ukun Badu dan Hasa’e Kakaluk di Desa Mandeu Raimanus, An Tama di DesaDuarato-Nualain, hingga ritual Nokar Ui dan Bei Gege Asu di Desa Dirun. Hasil dari penelitian ini menunjukkanjaringan budaya yang tercipta dari Festival Forohai yang mempersatukan seluruh penganut budaya di NTT dariwilayah yang berbeda