Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Pelatihan Perancangan Pembelajaran Berbasis Computational Thinking untuk Guru Sekolah Dasar Ence Surahman; Saida Ulfa; Sulthoni; Sumaji
JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 1 No 2 (2020)
Publisher : Politeknik Dharma Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37339/jurpikat.v1i2.277

Abstract

Pelatihan ini bertujuan untuk membekali para guru tentang computational thinking untuk pembelajaran di sekolah dasar. Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada Kamis, 13 Agustus 2020 bertempat di SDN Penggungan Kota Malang Jawa Timur. Metode pelatihan menggunakan perpaduan antara tatap muka dan online. Untuk mengoptimalkan pencapaian materi, para peserta diberikan bahan ajar pelatihan berupa handout materi, kuis online dan tanya jawab. Pengukuran ketercapaian tujuan pelatihan dilakukan dengan menggunakan pre test dan post test, kuisioner pelatihan dan observasi selama kegiatan. Secara umum respon peserta kategori baik, peserta mengaku materi Computational thinking merupakan istilah yang baru mereka dapatkan. Para peserta mengaku tertarik untuk mengimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil pengukuran pre test dan pos test terjadi peningkatan cukup signifikan, skor pre test sebesar 35,33 sedangkan skor post test sebesar 58,33. Dapat disimpulkan para peserta dapat memahami materi yang pelatihan dan tertarik untuk mengimplementasikannya dalam pembelajaran di kelas
Analisis Tingkat Relevansi Kualifikasi Profesi Guru dari Bidang Teknologi Pendidikan di Sekolah Thaariq, Zahid Zufar At; Surahman, Ence; Kusworo, Nindia Rada
widiyanto Vol 7, No 2 (2021): JPK, Jurnal Profesi Keguruan
Publisher : LP3 Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpk.v7i2.32881

Abstract

Teknologi pendidikan merupakan keilmuan yang penting dalam dunia pendidikan. Hal ini didasarkan pada asumsi teoritis maupun fakta empiris, rumusan pendidikan berusaha untuk memberdayakan sumber daya manusia yang berkualitas. Hal ini dikarenakan tidak terlepas dari tinjauan definisi teknologi pendidikan yang menitikberatkan pada “memfasilitasi belajar” dan “meningkatkan kinerja” yang digunakan sebesar-besarnya untuk memecahkan masalah pendidikan. Namun yang menjadi suatu problematika adalah pengakuan profesi ini dengan mendasarkan pada kebutuhan instansi. Walaupun semenjak tahun 2009 telah ada pengakuan Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP) secara hukum, namun bukan berarti pengakuan tersebut berarti sudah dapat dikatakan cukup memenuhi kebutuhan dari profil lulusan teknologi pendidikan. Hal ini didasarkan pada edaran yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam edaran tersebut memuat beberapa kualifikasi profesi teknologi pendidikan yang cenderung kurang memiliki relevansi dengan bidang keilmuan teknologi pendidikan yang sebenarnya. Berdasarkan fakta ini, penulis tertarik untuk menelaah problematika arahan kualifikasi profesi teknologi pendidikan berdasarkan pada surat-surat keputusan yang dikeluarkan oleh berbagai instansi yang membutuhkan keilmuan ini. Analisis yang menjadi pijakan penulis adalah arahan dari profesi teknologi pendidikan yang cenderung ada yang berada di luar bidang itu sendiri. Metode yang digunakan adalah literature review dengan teknik analisis konten yang berarti menjabarkan Surat Edaran yang dikeluarkan oleh Dirjen GTK dan menganalisisnya berdasarkan pada tingkat relevansi. Melalui kajian analisis ini penulis dapat memberikan pandangan tentang penempatan profesi teknologi pendidikan yang ideal di sekolah.Educational technology is an important science in the world of education. This is based on theoretical assumptions as well as empirical facts, the formulation of education seeks to empower quality human resources. This is because it cannot be separated from the review of the definition of educational technology which focuses on "facilitating learning" and "enhancing performance" which is used as much as possible to solve educational problems. However, what becomes problematic is the recognition of this profession based on the needs of the agency. Although since 2009 there has been legal recognition of Learning Technology Developers (PTP), it does not mean that this recognition means that it can be said to be sufficient to meet the needs of the profile of education technology graduates. This is based on a circular issued by the Directorate General of Teachers and Education Personnel (Dirjen GTK) from the Ministry of Education and Culture. The circular contains several qualifications of the educational technology profession which tend to be less relevant to the actual scientific field of educational technology. Based on this fact, the author is interested in examining the problematic direction of the qualification of the educational technology profession based on decrees issued by various agencies that require this knowledge. The analysis on which the author is based is the direction of the educational technology profession which tends to exist outside the field itself. The method used is a literature review with content analysis techniques, which means describing Circulars issued by the Director General of GTK and analyzing them based on the level of relevance. Through this analytical study, the author can provide views on the ideal placement of educational technology professions in schools.
Peningkatan Keterampilan Mengajar Dosen Muda Melalui Lesson Study Ence Surahman; Achmad Supriyanto
Edcomtech Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.108 KB)

Abstract

Abstrak: Artikel ini bertujuan untuk menguraikan hasil pengamatan penulis terhadap peningkatan keterampilan mengajar dosen muda Fakultas Ilmu Pendidikan melalui praktik Lesson Study. Metode pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan pengamatan pada setiap tahap plan, do dan see pada tiga siklus proses Lesson Study yang dilaksanakan. Lesson Study memugkinkan proses peningkatan keterampilan mengajar dosen muda. Hal itu terjadi sebagai hasil dari proses perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi pembelajaran yang dilakukan secara bersama-sama. Sehingga umpan balik dapat terjadi secara langsung dan otentik untuk perbaikan pembelajaran berkelanjutan. Kritik, saran dan masukan yang disampaikan oleh observer dapat membangkitkan kesadaran praktikan untuk memperbaiki kekurangan dan kelemahannya dalam merencanakan, melaksanakan dan menilai pembelajaran. Abstract: This article aims to describe the author's observations on improving the teaching skills of young lecturers at the Faculty of Education through lesson study practice. The data collection method was carried out through observation at each stage of the plan, do and see stages in the three cycles of the Lesson Study process that were carried out. Lesson Study enables the process of improving the teaching skills of young lecturers. This happened as a result of the planning, implementation, and reflection of learning processes that were carried out together. So that feedback can occur directly and authentically for continuous learning improvement. Criticism, suggestions and input submitted by the observer can raise awareness of the practitioner to correct deficiencies and weaknesses in planning, implementing and assessing learning.
How does educational technology answer challenges? Empirical theoretical studies and public perspectives Zahid Zufar At Thaariq; Ence Surahman
Journal of Education and Learning (EduLearn) Vol 15, No 3: August 2021
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.756 KB) | DOI: 10.11591/edulearn.v15i3.19598

Abstract

Educational technology is part of a scientific that is mostly engaged in education. Actually, this scientific has significant benefits, especially in the field of education. However, many people do not understand the role of educational technology in education. This can be seen from the diverse perspectives of society on educational technology. When it is associated with educational technology science, there are many views of the community that are very opposite to the scientific clusters of educational technology taught from lectures. So, the purpose of this study was to find out the various perspectives of society regarding educational technology itself. This paper is presented with the addition of theoretical educational technology clumps. This research employed a descriptive qualitative approach. This study used indirect interviews, which means giving unstructured questions but still focusing on what will be researched. The subjects in this study were six participants who were people outside the educational technology scientific clump. In addition, the author also conducted a literature review which was taken from six articles from three different journals. The results of this study reveal a diverse picture of views on educational technology. All participants argue that educational technology has a significant role, but in terms of the dominant conception they still do not understand it like other scientific. From the results it can be a separate challenge for educational technology. It can be used as an alternative reference in improving the quality of educational technology, either through formal education or other forms.
Pengembangan adaptive mobile learning pada mata pelajaran biologi SMA sebagai upaya mendukung proses blended learning Ence Surahman; Herman Dwi Surjono
Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan Vol 4, No 1 (2017): April
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.77 KB) | DOI: 10.21831/jitp.v4i1.9723

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan produk Adaptive Mobile Learning yang layak menurut ahli materi, ahli media dan pengguna, (2) mengetahui kebermanfaatan produk melalui ketuntasan hasil belajar peserta didik, dan kemampuan program untuk mendukung blended learning. Penelitian pengembangan ini mengikuti langkah-langkah yang dikembangkan oleh Alessi dan Trollip yang terdiri dari tiga tahap, yakni perencanaan, perancangan, dan pengembangan. Produk awal divalidasi oleh ahli media dan ahli materi kemudian dilakukan revisi. Tahap berikutnya dilakukan tes beta 1 terhadap beberapa calon pengguna, dan diujicobakan kepada 29 pengguna. Selanjutnya tes sumatif terhadap 29 peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) produk Adaptive Mobile Learning dinyatakan layak sebagai media pembelajaran berdasarkan validasi ahli materi, ahli media, dan pengguna dengan rerata kelayakan mencapai skor 3,35 dengan kategori “sangat baik”; (2) kebermanfaatan produk dibuktikan melalui perbedaan hasil belajar mencapai angka kenaikan sebesar 33,80 sesudah menggunakan produk Adaptive Mobile Learning dan terbukti mendukung blended learning dengan skor 3,42 dengan kategori “sangat baik”.Kata kunci: adaptive learning, mobile learning, blended learning. THE DEVELOPING OF ADAPTIVE MOBILE LEARNING IN SENIOR HIGH SCHOOL BIOLOGY SUBJECT AS EFFORTS TO SUPPORT THE PROCESS OF BLENDED LEARNINGAbstractThis research study aims: (1) producing Adaptive Mobile Learning which fulfil the criteria and appropriateness according to the experts, media experts, and users; and (2) the usefulness of the product seen from the completeness of the student learning outcomes and ability the product to support blended learning process. This research and development study refers to the stages developed by Alessi and Trollip which classified into three stages namely planning, designing, and developing. Early product was validated by the media and experts (alpha test), followed by revision. The next stage namely beta 1 test was done by some users and then tested by the 29 students as the users of the product. After that, a summative test was administered to them. The result of the study shows that: (1) the product namely Adaptive Mobile Learning fulfils the criteria and has been claimed as appropriate to be used as learning media according to the validation from the materials experts, media experts, and students who use the product with the average appropriateness score of 3.35 which belongs to the category of “very good”; and (2) the usefulness of the product is confirmed by the difference of the results of the last and early tests, that of after and before the use of the product of Adaptive Mobile Learning with raise the score of 33,80 after use the product, and that it supports the process of blended learning with the average appropriateness score of 3,42 which belongs to the category “very good”.Keywords: adaptive learning, mobile learning, blended learning
Pelatihan Standar Pengelolaan Sekolah Luar Biasa Berbasis Digital untuk Mewujudkan Smart School Society 5.0 Rizqi Fajar Pradipta; Dimas Arif Dewantoro; Ence Surahman; Herlina Ike Oktaviani
JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 1 No 2 (2020)
Publisher : Politeknik Dharma Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37339/jurpikat.v1i2.284

Abstract

Dapodik adalah salah satu alat yang dibuat untuk pengelolaan manajemen sekolah berbasis ICT. Oleh karenanya penting sekali pada era saat ini untuk mendigitalisasi pengelolaan sekolah agar lebih mudah dalam pengawasan dan pengontrolan. Solusi yang diberikan pada dasarnya adalah pemberian pelatihan dalam meningkatkan sumber daya manusia di Sekolah Luar Biasa Dharma Wanita Sidoarjo terkait dengan Teknologi Informasi Komputer serta membantu merancang Blue Print Smart School Society 5.0. untuk SLB – B Dharma Wanita Kabupaten Sidoarjo. Tahapan pelatihan dijabarkan pada bagian Metode Pelaksanaan. Hasil Pengabdian ini berupa pemanfaatan Teknologi Informasi Komputer dimanfaatkan oleh guru dengan melakukan kegiatan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, serta hasil atau report Progres siswa dapat dilakukan secara digital, pada tenaga kependidikan (Staff/Tendik) dapat melakukan seluruh proses administrasi seperti pendaftaran siswa, surat menyurat, dan segala bentuk administrasi lainya kedalam bentuk digital, pada kepala sekolah dapat melakukan kontrol presensi, aktifitas pembelajaran guru, serta agenda kegiatan sekolah dalam bentuk digital
Kajian Teori Dalam Penelitian Ence Surahman; Adrie Satrio; Herminarto Sofyan
JKTP: Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (796.246 KB) | DOI: 10.17977/um038v3i12019p049

Abstract

Abstrak: Penelitian merupakan aktivitas ilmiah untuk menghasilkan temuan baru dalam berbagai bidang keilmuan. Penelitian merupakan tulang punggung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penelitian yang baik membutuhkan serangkaian proses yang standar mulai dari tahap analisis masalah, kajian pustaka, penentuan metode penelitian, analisis hasil dan penyimpulan. Salah satu tahapan yang penting diperhatikan dalam penelitian adalah penulisan kajian pustaka yang dibutuhkan. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan konsep kajian teori dalam penelitian serta prosedur teknis pengutipan dengan menggunakan beberapa gaya pengutipan. Metode penulisan menggunakan studi pustaka dan analisis komparatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat beberapa gaya pengutipan seperti APA Style, IEEE Style, Harvard style, Chichago Style dan lain-lain. Penentuan gaya pengutipan didasarkan pada kebijakan tempat publikasi kaya ilmiah. Penulis harus mengenali gaya selingkung yang digunakan pada suatu penerbit.Abstract: Research is a scientific activity to produce new findings in various scientific fields. Research is the backbone of the development of science and technology. Good research requires a series of standard processes starting from the stage of problem analysis, literature review, determination of research methods, analysis of results and conclusions. One of the important stages to be considered in research is the writing of the required literature review. This paper aims to explain the concept of theoretical studies in research and technical procedures for citation using several citation styles. The writing method uses literature study and comparative analysis. The analysis shows that there are several citing styles such as APA Style, IEEE Style, Harvard style, Chichago Style and others. Determination of citation style is based on the policy of a place of scientific rich publication. The author must recognize the style of environment used in a publisher.
PENGEMBANGAN OBYEK 3D DIGITAL PADA MEJA PIRAMIDA HOLOGRAM UNTUK PEMBELAJARAN KELAS Yerry Soepriyanto; Sihkabuden Sihkabuden; Ence Surahman
JKTP: Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan Vol 1, No 4 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.416 KB)

Abstract

Obyek 3D digital yang dimaksud disini adalah benda tiruan dalam bentuk grafis digital ditampilkan pada piramida hologram yang terletak di atas meja. Piramida hologram sebenarnya adalah sebuah reflektor terbuat dari akrilik berbentuk piramida terpotong yang ditempatkan di atas meja. Reflektor ini mampu merefleksikan obyek dari layar monitor berukuran besar yang ditempatkan di meja menghadap ke atas. Model Lee-Owen digunakan untuk mengembangkan bahan ajar tersebut dengan tahapan analisis, desain, dan pengembangan. Tahapan analisis meliputi penilaian kebutuhan dan analisis awal-akhir. Tahapan desain terbagi menjadi dua yaitu desain bahan ajar dan desain meja piramida hologram. Tahapan pengembangan yaitu mengembangkan meja piramida hologram dan bahan ajarnya yang diujicobakan kepada mahasiswa dalam pembelajaran kelas. Pertanyaan terbuka diajukan kepada audien setelah ujicoba kedua, karena uji coba pertama audien menyatakan bahan ajar obyek 3D-nya belum jelas terlihat. Hasil pengembangan mendapat respon cukup positif dari pertanyaan terbuka yang disampaikan dan audien memberikan saran konstruktif tentang pemanfaatannya di masa yang akan datang
PEMBERDAYAAN SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS DALAM MENGAKSES OPEN ACCESS SYSTEM UNTUK MENINGKATKAN CAPABILITY LEARNER Rizqi Fajar Pradipta; Ence Surahman; Umi Safiul Ummahh
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) Vol. 2, No. 2, Oktober 2019
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.132 KB) | DOI: 10.17977/um032v2i2p62-67

Abstract

Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini merupakan upaya kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan dalam bentuk  pelatihan bagi siswa – siswa berkebutuhan khusus di Sekolah Luar Biasa Putra Mandiri Kabupaten Sidoarjo.  Hal ini dikarenakan permasalahan siswa berkebutuhan khusus telah memiliki keterampilan, namun tidak memahami tindak lanjut atas apa yang telah mereka miliki tersebut. Sebagai contoh siswa telah mampu mengusai cara membuat keset, kemudian mereka tidak mengerti cara memasarkan produk mereka. Kemudian untuk make up saat ini banyak sekali teknik make up yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Oleh karena itu sesuai dengan definisi dari capability learner atau kapabilitas pebelajar dimana mereka tidak hanya memiliki satu kemampuan namun beberapa kemampuan guna mendukung satu skill yang telah dimiliki dengan baik. Pada akhir kegiatan pemberdayaan ini diharapkan siswa Sekolah Luar Biasa Putra Mandiri Kabupaten Sidoarjo agar memiliki kapabilitas sehingga dapat terwujud untuk menjadi figur yang mandiri dan memiliki kecapakan hidup yang baik.
Improving Language Teaching and Learning Process with Dual Coding Theory Approaches Citra Kurniawan; Shirly Rizki Kusumaningrum; Kee-Fui Turner Lam; Ence Surahman
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 7, No 8: AGUSTUS 2022
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v7i8.15313

Abstract

Dual coding theory (DCT) allows students to process information based on stimuli in the form of visual-verbal signals. This study aims to measure the relationship between the implementation of DCT on the teaching and learning process. An experimental approach was used by involving 101 students. The results show that the DCT theoretical approach can be used to improve the language learning process. The research findings show that the learning strategies correlation coefficient is positive 0.826** which means that DCT has a very strong relationship with learning outcomes. In addition, the variables of gender and learning strategies have a positive relationship to learning outcomes with a positive correlation coefficient of 0.448**. Future studies are expected to consider several variables other than demographic variables.