Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Ditinjau dari Gaya Kognitif Reflektif dan Kognitif Impulsif Ika Ayu Oktaviani; Lilik Ariyanto; Rizky Esti Utami
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 2, No 6 (2020): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v2i6.6753

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa SMP dalam menyelesaikan masalah matematika ditinjau dari gaya kognitif reflektif dan kognitif impulsif pada materi aljabar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengambilan data dilakukan pada siswa kelas IX SMP Negeri 39 Semarang tahun ajaran 2020/2021. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes, wawancara, dan dilengkapi dengan dokumentasi sehingga semua kegiatan dapat terekam dengan baik. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi metode. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa dengan gaya kognitif reflektif mampu memenuhi semua indikator berpikir kritis FRISCO (Focus, Reason, Inference, Situation, Clarity, Overview), sedangkan siswa dengan gaya kognitif impulsif hanya dapat memenuhi dua dari enam indikator yaitu Focus dan Reason
Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Ditinjau Dari Kecerdasan Emosional Dwi Mulyaningsih; Rizky Esti Utami; Muhtarom Muhtarom
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 3, No 6 (2021): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v3i6.8104

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kemampuan pemecahan masalah matematika ditinjau dari kecerdasan emosional. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan tes kecerdasan emosional yaitu 2 siswa dengan kecerdasan emosional tingkat tinggi, 2 siswa dengan kecerdasan emosional tingkat sedang, dan 2 siswa dengan kecerdasan emosional tingkat rendah kelas XI SMA Negeri 2 Pemalang yang dipilih berdasarkan hasil tes kecerdasan emosional dan wawancara. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu tes kecerdasan emosional, tes pemecahan masalah, dan pedoman wawancara. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber yaitu membandingkan hasil informasi yang diperoleh melalui sumber yang berbeda. Hasil tes dan wawancara 1) Siswa dengan kecerdasan emosional tinggi memenuhi semua indikator yaitu memahami masalah (understand the problem), membuat rencana (devise a plan), melaksanakan rencana (carry out the plan), melihat kembali (looking back) 2) Siswa dengan kecerdasan emosional sedang memenuhi semua indikator yaitu memahami masalah (understand the problem), membuat rencana (devise a plan), melaksanakan rencana (carry out the plan), melihat kembali (looking back) 3) Siswa dengan kecerdasan emosional rendah hanya memenuhi 3 indikator yaitu membuat rencana (devise a plan), melaksanakan rencana (carry out the plan), melihat kembali (looking back).
Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Tipe HOTS Ditinjau dari Gaya Kognitif di Masa Pandemi Covid-19 Afinda Azimatul Khusna; Rizky Esti Utami; Farida Nursyahidah
Jurnal Tadris Matematika Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21274/jtm.2021.4.1.77-94

Abstract

This research aimed to describe errors done by students in solving HOTS typed linear equation of two variables problem seen from the cognitive style in a Covid-19 pandemic era. This research uses a qualitative approach. Research subjects consist of 4 students selected among 31 students from class IX Junior High School 1 Petarukan, grouped into two students with cognitive style field-dependent (FD) and two students with cognitive style field-independent (FI). Subjects cognitive style was determined by Group Embedded Figures Test (GEFT) score, while errors in problem-solving were determined through TKPS and interviews. Field-dependent subjects tend to make errors in transformation and encoding with low or fair fallacy rate. On the other side, field-independent subjects tend to make errors in understanding the problems with low fallacy rate. The causes of errors made by field-dependent subjects are not being able to make complete mathematical models and not showing what they had searched. Meanwhile, field-independent subjects were incapable of making sketches perfectly. Other researchers' recommendation explains only errors in reading, transformation, processing capability, and encoding of students with cognitive style FD and FI. In this context, there are still a lot of other errors done by students. Therefore, the next researcher needs to conduct further research with better execution.
The Profile of Students’ Mathematical Communication Ability on Statistics Based on Adversity Quotient Amelia Okta Viyani; Rizky Esti Utami; Agnita Siska Pramasdyahsari
International Journal of Research in Education Vol 2, No 1 (2022): Issued in January 2022
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/ijre.v2i1.10819

Abstract

Mathematical communication skills have an important role in human life because humans are social creatures who cannot live individually but always relate and need other people. This type of research is descriptive qualitative research. This study aims to determine the profile of students' mathematical communication skills on statistical material in terms of Adversity Quotient (AQ) which are climbers (high), campers (medium), and quitters (low). This research was conducted on students of class XII MIPA 1 SMA Laboratorium UPGRIS. The research subjects were 6 students consisting of 2 subjects with climbers type (high), 2 subjects with campers type (medium), and 2 subjects with quitters type (low). The instrument used in this research is the ARP Adversity Quotient questionnaire and uses a communication skill test. The data analysis technique was carried out in 3 stages, namely data reduction, data display, and conclusion drawing/verification. The validity of the data using source triangulation. The results of this study indicate that (1) Subjects with the quitters type have not met all indicators of communication skills including written text, drawing, and mathematical expression; (2) Subjects with the campers type meet the indicators of mathematical communication skills, namely written text and drawing, but do not meet the indicators of mathematical expression; (3) Subjects with the climbers type fulfills all indicators of mathematical communication skills including written text, drawing, and mathematical expression.
Analisis Minat Belajar Matematika Siswa yang Diterapkan pada School from Home (SFH) Fara Prissilia Putri; Aryo Andri Nugroho; Rizky Esti Utami
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 4, No 4 (2022): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v4i4.10856

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan minat belajar matematika siswa pada pembelajaran school from home. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek yang diambil adalah 6 siswa kelas XI Akuntansi SMK Muhammadiyah 06 Comal yang terpilih melalui pengisian angket minat belajar yang masing-masing memiliki minat belajar tinggi (2 siswa), minat belajar sedang (2 siswa) dan minat belajar rendah (2 siswa). Selanjutnya subjek diwawancarai untuk menggali informasi lebih dalam. Teknik analisis data dilakukan dengan 3 tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan kategori minat belajar tinggi memenuhi 4 indikator minat belajar, siswa dengan kategori minat belajar sedang memenuhi 3 indikator minat belajar dan siswa dengan kategori minat belajar rendah memenuhi 1 indikator minat belajar.
Analisis Kesalahan Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berdasarkan Newman’s Error Analysis Ditinjau dari Kemampuan Matematis Sekar Ayuning Safitri; Aryo Andri Nugroho; Rizky Esti Utami
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 4, No 4 (2022): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v4i4.12830

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan siswa SMP dalam menyelesaikan soal cerita berdasarkan Newman’s Error Analysis ditinjau dari kemampuan matematis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini terdiri dari 3 siswa kelas VIIIA SMP Negeri 3 Semarang, yaitu 1 siswa dengan kemampuan matematis tinggi, 1 siswa dengan kemampuan matematis sedang, dan 1 siswa dengan kemampuan matematis rendah. Teknik pengumpulan yang digunakan yaitu tes tertulis dan wawancara. Teknik analisis data dilakukan dengan 3 tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi metode yang membandingkan hasil tes tertulis dengan hasil wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan kemampuan matematis tinggi melakukan kesalahan memahami (comprehension error). Siswa dengan kemampuan matematis sedang melakukan kesalahan transformasi (transformation error). Sedangkan siswa dengan kemampuan matematis rendah melakukan kesalahan memahami (comprehension error) dan kesalahan transformasi (transformation error).
Analysis of Students' Critical Thinking Ability in Solving HOTS Type Problems in terms of Problem Solving Aulia Putri Faradisa; Rizky Esti Utami; Aurora Nur Aini
Jurnal Pendidikan Matematika Raflesia Vol 7 No 2 (2022)
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal tipe Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada materi trigonometri. Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA 2 SMA Negeri 1 Kandangserang. Pemilihan subjek berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah pada materi trigonometri. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu tes, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan  keabsahan data dengan menggunakan triangulasi metode. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa dengan kemampuan pemecahan masalah tinggi dapat memenuhi keenam indikator kemampuan berpikir kritis diantaranya; interpretation, analysis, inference, evaluation, explanation dan selfregulation. Siswa dengan kemampuan pemecahan masalah sedang dapat memenuhi lima indikator interpretation, analysis, inference, evaluation, dan explanation. Sedangkan, siswa dengan kemampuan pemecahan masalah rendah memenuhi tiga indikator berpikir kritis yaitu interpretation, analysis dan selfregulation. Kata kunci: Berpikir kritis, HOTS, Pemecahan masalah Abstract This study aims to determine students' critical thinking skills in solving Higher Order Thinking Skills (HOTS) types on trigonometry material. This research is qualitative descriptive research. The subjects of this study were students of class XI MIPA 2 SMA Negeri 1 Kandangserang. Subject selection was based on the results of the problem-solving ability test on trigonometry material. Data collection techniques used in this study are tests, interviews, and documentation. Data analysis techniques used in this study are data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The technique of checking the validity of the data is by using the triangulation method. The results of this study indicate that students with high problem-solving abilities can meet the six indicators of critical thinking skills including; interpretation, analysis, inference, evaluation, explanation and self-regulation. Students with moderate problem-solving skills can fulfil the five indicators of interpretation, analysis, inference, evaluation, and explanation. Meanwhile, students with low problem-solving abilities fulfil three critical thinking indicators, namely interpretation, analysis and self-regulation.
KEMAMPUAN PENALARAN SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL LITERASI MATEMATIKA PADA SISWA TIPE ADVERSITY QUOTIENT (AQ) F.X. Didik Purwosetiyono; Meisy Rahma Putri Budiyanti; Rizky Esti Utami; Achmad Buchori
ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol. 3 No. 1 (2022): Desember : Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/enggang.v3i1.8576

Abstract

This study describes students' mathematical reasoning abilities to solve mathematical literacy questions on adversity quotient (AQ) type students qualitatively. The researcher collected data from VIII-H class students at SMP Negeri 1 Gemuh, totaling 31 students using purposive sampling with the help of the mathematics teacher's consideration of where to conduct the research. The subjects selected in this study consisted of 6 subjects, namely two subjects with AQ quitters (low), two types of AQ campers (medium), and two types of AQ climbers (high). Data collection techniques used Adversity Response Profile (ARP) questionnaire instruments, written tests, documentation. The analysis technique is done by reducing data, presenting data, and drawing conclusions. Data validity checking techniques use technical and source triangulation. The results showed that 1) students with the AQ climbers type gave rise to five indicators of mathematical reasoning, namely making conjectures, manipulating mathematics, determining patterns to make generalizations, compiling evidence or reasons for correct solutions, and drawing conclusions. 2) students with AQ type campers bring up four indicators of mathematical reasoning, namely making conjectures, doing mathematical manipulation, determining patterns to make generalizations, and drawing conclusions. 3) students with the AQ quitter type are only able to bring up two indicators of reasoning, namely making conjectures and manipulating.
Implementasi Profil Pelajar Pancasila Guna Pencegahan Tindak Perundungan Di SDN Sendangmulyo 02 Afrokhi Hasan; Suyoto Suyoto; Rizky Esti Utami; Yenny Rachmawati
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i2.553

Abstract

Latar belakang pada penelitian ini adalah (1) Banyaknya kasus yang berulang mengenai perundungan yang ada di sekolah tentu sangat membuat orang tua siswa khawatir keamanan anaknya saat berada di sekolah, (2) Perundungan seringkali masih menjadi sebuah tradisi buruk yang terus dilakukan oleh siswa di lingkungan sekolah dan sangat berbahaya secara fisik dan mental. Fokus penelitian ini adalah untuk mencegah terjadinya tindakan perundungan yang ada di sekolah melalui profil pelajar pancasila. Dengan menganalisis dan mendeskripsikan mengenai tindakan perundungan pada siswa kelas VI SDN Sendangmulyo 02 peniliti bisa memberikan hasil yang relevan dan objektif sehingga dalam seminar mampu memaparkan berdasarkan data yang ada. Hasil penelitian ini untuk mencegah terjadinya tindakan perundungan pada siswa di SDN Sendangmulyo 02 dimana tempat peneliti melakukan penelitian, perundungan merupakan permasalahan yang cukup serius di dunia pendidikan karena sangat mengkhawatirkan bagi orang tua siswa, tentu mengurangi kenyamanan kenyaanan siswa dalam belajar di sekolah. Saran untuk SDN Sendangmulyo 02 untuk senantiasa menjaga siswa agar terhindar dari kejadian perundungan, langkah preventif yang perlu dilakukan dengan cara secara rutin melakukan sosialisasi pada siswa dan guru mengenai perilaku perundungan secara fisik maupun non fisik/ verbal kemudian penerapan yang sesuai mengenai profil pelajar pancasila di sekolah.
Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas III Di Sekolah Dasar Negeri Pandean Lamper 01 Semarang Frida Laksmita Dewi; Rizky Esti Utami; Aries Tika Damayani; Kanti Kartika Sari
JANACITTA Vol. 6 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.372 KB) | DOI: 10.35473/jnctt.v6i1.2264

Abstract

Creative thinking is an ability that students must have, through creative thinking can gain broad insight. Creativity is part of the main aspects of students. The teacher becomes a source for students to process and find potential and talents in their fields. There is a provision of readiness for creative thinking to be able to competen in the future. This study aims to find out whether SDN Pandean Lamper 01 Semarang has implemented learning with aspects of creative thinking, and also describes the ability to think creatively in class IIIB using 3 student subjects. Selection of subjects based on high, medium, and low levels. This research method uses a qualitative description with observations according to indicators of creative thinking, namely fluency, flexibility, elaboration, and originality as well as interviews with class IIIB teachers. The research results obtained the level of creative ability as well as three indicators, namely fluency, flexibility, and elaboration. Categorized as moderately creative with moderate initial ability includes twu indicators, namely fluency and originality. Categorized as not creative for low initial ability does not include four indicator. Class IIIB teachers at SDN Pandean Lamper 01 Semarang have implemented character education with aspects of creative thinking in thematic learning.   Berpikir kreatif merupakan kemampuan yang harus dimiliki peserta didik, melalui berpikir kreatif dapat memperoleh wawasan yang luas. Kreativitas bagian dari aspek penting yang dimiliki peserta didik. Guru menjadi sumber untuk peserta didik mengolah dan menemukan potensi dan bakat di bidanya. Adanya bekal kesiapan sikap berpikir kreatif mampu bersaing untuk masa depan nantinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui SDN Pandean Lamper 01 Semarang sudah menerapkan pembelajaran dengan aspek berpikir kreatif, juga mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif di kelas IIIB dengan menggunakan 3 subjek peserta didik. Pemilihan subjek berdasarkan tingkat tinggi, sedang, dan rendah. Metode penelitian ini menggunakan deskripsi kualitatif dengan pengamatan sesuai indikator berpikir kreatif yaitu kelancaran berpikir (fleuency), kelenturan (flexibility), elaborasi dan keaslian (originality) juga wawancara dengan guru kelas IIIB. Hasil penelitian ini diperoleh tingkat berpikir kreatif dengan kemampuan kreatif dikategorikan kemampuan awal tinggi mencakup tiga indikator yaitu fleuency, flexibility dan elaborasi. Dikategorikan cukup kreatif dengan kemampuan awal sedang mencakup dua indikator yaitu fleuency dan keaslian. Dikategorikan belum kreatif untuk kemampuan awal rendah tidak mencakup empat indikator. Guru kelas IIIB di SDN Pandean Lamper 01 Semarang sudah menerapkan pendidikan karakter dengan aspek berpikir kreatif di pembelajaran tematik.