Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknologi Pertanian

ANALISIS KELEMBAGAAN SUPPLY CHAIN AGROINDUSTRI BAWANG MERAH DI KABUPATEN SOLOK DENGAN MENGGUNAKAN METODE SUPPLY CHAIN OPERATION REFERENCE (SCOR) 10.0 Dedet Deperiky; Santosa Santosa; Rika Ampuh Hadiguna; Nofaldi Nofialdi
JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN Vol. 8 No. 2 (2019)
Publisher : Prodi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jtp.v8i2.531

Abstract

Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai Mei 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur kelembagaan rantai pasok agroindustri bawang merah dan menganalisis kinerja rantai pasok bawang merah di Nagari Alahan Panjang Kabupaten Solok. Metode penelitian menggunakan Supply Chain Operation Reference (SCOR) 10.0. Metode pengambilan sampel secara purposive. Sampel yang diambil adalah sebanyak 50% dari populasi yaitu petani bawang merah (25 orang), ketua kelompok tani (2 orang), pedagang besar (3 orang), anak randai (3 orang) dan pedagang besar di Pekanbaru (2 orang).Hasil penelitian menunjukkan struktur kelembagaan rantai pasok agroindustri bawang merah meliputi petani – anak randai- kelompok tani - pedagang besar dan pedagang besar di Pekanbaru serta 3 aliran yang dikelola dalam rantai pasok bawang merah yakni barang, uang dan informasi. Untuk kinerja reliability yaitu 35,70, responsivness adalah 3,5 hari, nilai agility tidak dilakukan penghitungan disebabkan tidak adanya jumlah tambahan permintaan bawang merah sebesar 20% dari pelaku rantai pasok dan cost adalah 2,14 serta critical key performance indicator,s dari cost pada metrik level 1 di terjadi di tingkat petani yaitu 0,52.Saran yang diberikan adalah kelompok tani sebagai unit business harus mampu meningkatkan kinerja rantai pasok agroindustri bawang merah dengan cara semakin memperkuat kemitraan dengan pelaku rantai pasok dan pemerintah harus mensinergikan koordinasi dengan kelompok tani agar petani bisa mempunyai posisi tawar yang tinggi dalam menjual bawang merah.