Claim Missing Document
Check
Articles

Found 114 Documents
Search
Journal : Jurnal Mahasiswa TEUB

PERBAIKAN JATUH TEGANGAN DAN SUSUT DAYA PADA PENYULANG REJOYOSO DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SENSITIVITAS RUGI-RUGI Laksono, Mico Norman; Utomo, Teguh; Suyono, Hadi
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 7 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk mengatasi masalah jatuh tegangan dan susut daya pada sebuah penyulang dapat dilakukan dengan  pemasangan  kapasitor. Analisis sensitivitas rugi-rugi dapat digunakan untuk mengetahui  dimanakah lokasi penempatan kapasitor yang tepat agar sesuai dengan standart toleransi Permen ESDM No. 3 Tahun 2007, dimana batas tegangan untuk jaringan 20  kV adalah  tidak lebih dari 5% dan tidak kurang dari 10% tegangan nominal. Upaya perbaikan dengan pemasangan kapasitor pada penyulang Rejoyoso telah berhasil memenuhi toleransi tegangan  yang ditetapkan. Kondisi  awal dari penyulang yaitu sebagian bus memiliki tegangan  dibawah 18 kV dengan tegangan bus terendah adalah 17,878 kV. Setelah  dilakukan 9 skenario dengan 8 kandidat kapasitor, dapat menaikkan tegangan bus terendah menjadi 20,038 kV dan menurunkan susut daya sistem menjadi 0,183 MW dan 0,177 MVAR. Kata kunci : Jatuh tegangan, Susut daya, Kapasitor, Sensitivitas rugi-rugi.
ANALISIS PENEMPATAN STATIC VAR COMPENSATOR (SVC) PADA SISTEM INTERKONEKSI JAWA-BALI 500 KV DENGAN METODE BUS PARTICIPATION FACTOR Aulia, Fitrah; Suyono, Hadi; Utomo, Teguh
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 5, No 5 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Static VAR Compensator adalah salah satu jenis alat FACTS (Flexible Alternating Current Transmission System) yang berfungsi untuk mengontrol kualitas daya elektrik serta pemanfaatan yang lebih baik pada sistem daya. FACTS device ini mempunyai beberapa keuntungan diantaranya meningkatkan kemampuan transmisi daya, meningkatkan stabilitas sistem dan ketersediaan sistem, meningkatkan faktor daya dan mengurangi susut pada saluran transmisi. Pada sistem Jawa-Bali yang diambil pada tanggal 19 Februari 2016 pada pukul 19.30 WIB yang bersumber dari PT. PLN Pusat Pengaturan Beban (P2B) yang berada di Gandul, Cinere, Depok. Dari analisis yang telah dilakukan pada pembebanan 100%, terdapat beberapa bus yang tidak memenuhi syarat standar yang sudah ditetapkan pada batas 0,95 p.u sampai dengan 1.05 p.u. yaitu yang terdapat pada bus 14, bus 19 dan bus 20. Setelah penambahan SVC sebesar 132,62 MVAR, tegangan bus naik pada bus 14 dari 0,949 p.u menjadi 0,956 p.u., pada bus 19 dari 0,941 p.u menjadi 0,996 p.u dan bus 20 tegangan naik dari 0,937 p.u menjadi 0,955 p.u. dan rugi-rugi daya aktif menurun dari 261,098 MW menjadi 255,875 MW dan rugi daya reaktif turun dari 2302,619 Mvar menjadi 2246,432 Mvar. Kata Kunci: SVC, BPF, Transmisi, Jawa-Bali.   ABSTRACT   Static VAR Compensator is one type of FACTS (Flexible Alternating Current Transmission System) which serves to control the quality of electrical power and better utilization of the power system. This FACTS device has several advantages such as improving power transmission capability, improving system stability and system availability, increasing power factor and reducing shrinkage in transmission line. In the Java-Bali system taken on February 19, 2016 at 19:30 pm which comes from  PT.  PLN  Pusat  Pengaturan  Beban  (P2B)  located  in  Gandul,  Cinere,  Depok.  From  the analysis that has been done on 100% loading, there are several buses that do not meet the standard requirements set at the limit of 0.95 p.u up to 1.05 p.u. Which is found on bus 14, bus 19 and bus 20. After the addition of SVC of 132,62 MVAR, the bus voltage rises on bus 14 from 0.949 pu to 0.956 pu, on bus 19 from 0.941 pu to 0.996 pu and bus 20 voltage rises from 0.937 pu to 0.955 pu And active power losses decreased from 261,098 MW to 255,875 MW and reactive power loss decreased from 2302,619 Mvar to 2246,432 Mvar Keywords: SVC, BPF, Transmission, Jawa-Bali.
RANCANG BANGUN PROTOTIPE BI-DIRECTIONAL KWH METER 1 FASA MENGGUNAKAN KONFIGURASI SISTEM FEED-IN-TARIFF UNTUK PLTS ON-GRID Jayadiyuda, I Wayan Angga; Wibawa, Unggul; Utomo, Teguh
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perangkat pengukuran energi listrik bi-directional pada sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) on-grid sangat dibutuhkan, terutama pada sistem Feed-In-Tariff (FIT). Pengukuran energi listrik pada PLTS on-grid harus dapat mengidentifikasi kondisi daya listrik dalam dua arah (bi-directional) dan dapat menyajikan data nilai variabel-variabel untuk periode tertentu dengan kualitas akurasi yang memenuhi syarat teknis meter kWh. Penelitian ini bertujuan untuk merancang prototipe bi-directional kWh meter 1 fasa menggunakan konfigurasi sistem feed-in-tariff yang memenuhi standar dan dilengkapi dengan sistem penyimpanan data daring dan luring pada PLTS on-grid. Prototipe bi-directional kWh meter ini dirancang menggunakan Arduino Mega 2560 dengan konfigurasi feed-in-tariff untuk menentukan kondisi ekspor / impor dari jaringan listrik. Konfigurasi FIT berarti menggunakan dua meter atau dua tempat pengukuran. Sensor PZEM-004T digunakan untuk mengukur variabel tegangan rms, arus rms dan faktor daya di sisi konsumsi beban listrik dan sisi Grid Tie Inverter sesuai dengan konfigurasi FIT, kemudian melakukan perhitungan daya, identifikasi arah aliran daya dan menghitung energi listrik dari variabel-variabel tersebut. Prototipe diuji dengan membandingkan hasil pengukuran prototipe dengan Exim kWh meter yang tersedia. Desain prototipe dalam penelitian ini menghasilkan prototipe bi-directional kWh meter dengan menggunakan konfigurasi FIT untuk mengidentifikasi arah aliran energi dan diklasifikasikan sebagai kWh meter kelas 1 sesuai dengan persyaratan teknis meter kWh dengan sistem penyimpanan data online dan offline yang berhasil diimplementasikan. Kata Kunci: feed-in-tariff (FIT), bi-directional, kWh meter, PLTS on-grid, energi listrik ABSTRACT Bi-directional electric energy metering devices on the on-grid solar power plant system is very much needed, especially on Feed-In-Tariff (FIT) system. Measurement of electrical energy on the on-grid solar power plant must be able to identify the condition of electric power in two directions (bi-directional) and be able to present variables values data for a certain period with accuracy quality that meets the kWh meter technical requirements. This study aims to design a prototype of 1 phase bi-directional kWh meters using a feed-in-tariff system configuration that meets the standards and equipped with online and offline data storage systems on the on-grid solar power plant. The prototype of bi-directional kWh meter is designed using Arduino Mega 2560 with FIT configuration to determine the export/import conditions of the grid. FIT configuration means to use two meters or two measurement place PZEM-004T sensors are used to measure rms voltage, rms current, and power factor variables on the side of electrical load consumption and Grid Tie Inverter side according to the FIT configuration, then doing the power calculation, power flow direction identification and calculating the electrical energy from those variables. The prototype was tested by comparing the results of prototype measurements with an available Exim kWh meter. The prototype design in this study produced a bi-directional kWh meter prototype using the FIT configuration to identification the energy flow direction and classified as class 1 kWh meters according to the kWh meter technical requirement with an online and offline data storage system that successfully implemented. Keywordss: feed-in-tariff (FIT), bi-directional, kWh meter, on-grid solar power plant, electrical energy
STUDI PERKIRAAN SUSUT TEKNIS DAN ALTERNATIF PERBAIKAN PADA PENYULANG KAYOMAN GARDU INDUK SUKOREJO Arief Y., Primanda; Wibawa, Unggul; Utomo, Teguh
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.812 KB)

Abstract

Pada sistem tenaga listrik, susut energi merupakan salah satu ukuran efisien atau tidaknya suatu pengoperasian sistem distribusi tenaga listrik. Susut merupakan kerugian energi akibat masalah teknis dan non teknis pada penyaluran energi listrik. Selama ini perhitungan susut pada penyulang dilakukan dengan cara menghitung selisih kWh beli dan kWh jual pada penyulang. Dalam penelitian ini dilakukan perhitungan susut teknis yang lebih rinci, yaitu dengan menghitung susut konduktor dan susut transformator pada penyulang sehingga akan diketahui seberapa besar susut yang disebabkan konduktor dan transformator pada penyulang. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai susut teknis pada penyulang Kayoman 103,23 kW dan susut non teknis sebesar 22,78 kW. Sehingga susut pada penyulang kayoman adalah 126,02 kW. Selanjutnya dilakukan upaya perbaikan pada jaringan SUTM sehingga susut konduktor berkurang 41,4%. Sedangkan upaya perbaikan pada transformator menurunkan susut transformator sebesar 7,7%. Upaya perbaikan yang terakhir dengan cara memparalelkan penyulang berhasil menurunkan susut mencapai 50%.Kata Kunci – Energi Listrik, Susut Teknis, Transformator, Perbaikan Susut
ANALISIS KOORDINASI RELE ARUS LEBIH DAN PENUTUP BALIK OTOMATIS (RECLOSER) PADA PENYULANG J Firdausi, Mega; Purnomo, Hery; Utomo, Teguh
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (806.729 KB)

Abstract

Di dalam jaringan distribusi 20 kV sering terjadi gangguang, salah satunya adalah gangguan arus hubung singkat. Dalam mengatasi gangguan arus hubung singkat ini diperlukan koordinasi antar pengaman jaringan distribusi agar dapat mengisolasi gangguan dan melindungi jaringan distribusi serta perlatan yang berada di jaringan tersebut. Koordinasi antara Penutup Balik Otomatis (Recloser) sebagai pengaman utama dengan Rele arus lebih baik pada sisi penyulang maupun masukan 20 kV sebagai pengaman cadangan haruslah tepat. Pada penelitian ini dihitung besar arus gangguan hubung singkat 3 fasa dan 2 fasa yang akan digunakan sebagai penyetelan Recloser dan Rele arus lebih. Dari hasil perhitungan dan analisis didapatkan bahwa terjadi kesalahan koordinasi antara Recloser dengan Rele arus lebih sisi penyulang, dimana Rele pada sisi penyulang sudah bekerja dengan karakteristik rele instant (t = 40 milidetik) pada daerah kerja Recloser yang memiliki waktu kerja 0,3 detik. Hal ini dapat mengakibatkan Rele arus lebih di sisi penyulang yang merupakan pengaman cadangan bekerja terlebih dahulu dibandingkan Recloser yang merupakan pengaman utama. Dilakukan perhitungan dan analisis ulang dengan merubah penyetelan Rele arus lebih di sisi penyulang menggunakan karakteristik invers. Penyetelan Rele arus lebih di sisi penyulang ini berhasil memperbaiki koordinasi antara Recloser dengan Rele arus lebih sisi penyulang maupun masukan 20 kV dengan waktu tunda 0,4 detik sesuai dengan ketentuan PLN.Kata kunci— hubung singkat, recloser, rele arus lebih
EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20kV PADA PENYULANG KOLONEL SUGIONO APJ MALANG Ma'arif, Muhammad Thoriqul; Utomo, Teguh; Shidiq, Mahfudz
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 6 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kinerja keandalan dari sistem distribusi listrik memainkan peran penting untuk menyuplai energi listrik kepada pelanggan. Permasalahan yang paling mendasar pada sistem distribusi tenaga listrik adalah terletak pada mutu, kontinuitas, dan ketersediaan pelayanan daya listrik pada pelanggan. Penyulang Kolonel Sugiono adalah penyulang yang sering mengalami pemadaman. Metode section technique merupakan metode analisis evaluasi yang dapat digunakan untuk mencari nilai keandalan suatu sistem jaringan distribusi. Indeks keandalan penyulang Kolonel Sugiono sebelum perubahan jaringan adalah dengan standar SPLN 59 : 1985 diperoleh SAIFI 5,264, SAIDI 13,55, dan CAIDI 2,574 sedangkan dengan ANSI/IEEE std 439-1980 diperoleh SAIFI 2,707, SAIDI 7,573, dan CAIDI 2,798. Setelah perubahan jaringan penyulang Kolonel Sugiono terbagi menjadi dua yaitu, penyulang Kolonel Sugiono baru dan penyulang Tlogowaru. Indeks keandalan penyulang Kolonel Sugiono baru adalah dengan standar SPLN 59 : 1985 diperoleh SAIFI 2,405, SAIDI 4,3, dan CAIDI 1,788, sedangkan dengan ANSI/IEEE std 439-1980 diperoleh SAIFI 1,236, SAIDI 2,399, dan CAIDI 1,94. Indeks keandalan penyulang Tlogowaru dengan standar SPLN 59 : 1985 diperoleh SAIFI sebesar 3,047, SAIDI 3,432, dan CAIDI 1,126, sedangkan dengan ANSI/IEEE std 439-1980 diperoleh SAIFI 1,44, SAIDI 1,769, dan CAIDI 1,228. Penyulang Kolonel Sugiono dan penyulang Tlogowaru setelah perubahan jaringan lebih andal daripada sebelum perubahan jaringan.Kata Kunci – Indeks Keandalan, Sistem Distribusi, Section Technique, Jaringan Primer, Penyulang
ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20KV PENYULANG SIKEPU PT. PLN (PERSERO) APJ MOJOKERTO MENGGUNAKAN METODE SECTION TECHNIQUE Jiwandono, Ferdian Ade; Utomo, Teguh; Shidiq, Mahfudz
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi keandalan sistem distribusi 20 kV dilakukan pada penyulang Sikepu yang sering mengalami gangguan hingga pemadaman.Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui keandalan sistem distribusi 20 kV pada penyulang Sikepu. Metode yang digunakan yaitu metode Section Technique, langkah-langkah yang dilakukan antara lain pengumpulan data, pengolahan data, serta menganalisis keandalan sistem distribusi 20 kV. Hasil yang didapat dari perhitungan menggunakan metode Section Technique adalah nilai indeks keandalan penyulang Sikepu berupa indeks SAIFI = 17,3603 pemadaman/tahun, dan SAIDI = 22,5149 jam/pertahun. Kemudian hasil perhitungan awal akan dilakukan perbaikan indeks keandalan yang berupa penurunan laju kegagalan dan penggunaan sumber energi dari penyulang lain, sehingga didapatkan nilai indeks keandalan yang paling baik adalah SAIFI = 22,101 pemadaman/tahun dan SAIDI 14,975 jam/tahun. Untuk meningkatkan nilai keandalan yaitu dengan mengurangi laju kegagalan peralatan dengan dilakukan peremajaan jaringan secara preventif dan mengoptimalkan penggunaan sumber energi dari penyulang lain pada jaringan distribusi.Kata kunci: Sistem Distribusi, Indeks Keandalan, SAIFI, SAIDI, Metode Section Technique
ANALISIS MANUVER JARINGAN SEBAGAI PERBAIKAN JATUH TEGANGAN TERHADAP SISTEM 70kV DI MALANG SELATAN Rosyid, Muhammad; Shidiq, Mahfudz; Utomo, Teguh
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 6, No 5 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.093 KB)

Abstract

Energi listrik sekarang merupakan unsur yang sangat penting dalam menjalankan suatu aktivitas. Kebutuhan listrik di Indonesia meningkat seiring dengan perkembangan populasi penduduk yang meningkat. Normalnya Gardu Induk Kebonagung mempunyai tegangan nominal 150 kV, tetapi sekarang hanya mendapat suplai sekitar 130kV – 140kV. Sehingga menyebabkan gardu induk yang berada di bawah subsistem Gardu Induk Kebonagung yang terdiri dari Gardu Induk Turen, Gardu Induk Sengguruh, Gardu Induk Gampingan dan Gardu Induk Karangkates mendapat tegangan sekitar 58kV – 61kV yang normalnya itu 70 kV. Jatuh tegangan tersebut melebihi yang ditetapkan oleh PT. PLN (PERSERO), yaitu +5% hingga -10%. Perbaikan jatuh tegangan bisa dengan cara manuver jaringan yaitu dengan cara menambah jalur transmisi lagi dan penghitungannya dengan menggunakan metode Newton Raphson. Untuk manuver jaringan paling optimal adalah dengan penambahan dan perubahan jalur transmisi GI Kebonagung – GI Karangkates, GI Kebonagung – GI Gampingan ( GI Senguruh = 65,68kV, GI Turen = 64,08kV, GI Gampingan = 65,01, GI Karangkates = 65,38kV). Dengan hasil itu sudah memenuhi toleransi yang ditentukan oleh PT. PLN(PERSERO). Kata Kunci: tegangan, jatuh tegangan, Gardu Induk, jalur transmisi. ABSTRACT Electrical energy is now a very important element in running an activity. Electricity demand in Indonesia increases with the increasing population. Normally the Kebonagung Main Stage has a nominal voltage of 150 kV, but now only gets a supply around 130kV - 140kV. So causing substations under the subsystem of Substation of Kebonagung Substation consisting of Substation of Turen, Substation Sengguruh, Substation of Gampingan and Substation Karangkates only get voltage around  58kV - 61kV which normally it 70 kV. The voltage drop exceeds that specified by PT. PLN (PERSERO), ie + 5% to -10%. Improvement of voltage drop can be by way of network maneuvers that is by adding more transmission lines and calculations using Newton Raphson method. For the most optimal network maneuver is the addition and change of GI Kebonagung - GI Karangkates transmission line, GI Kebonagung – GI Gampingan (GI Sengguruh = 65.68kV, GI Turen = 64.08kV, GI Gampingan = 65.01, GI Karangkates = 65.34kV ). With that result already meets the tolerance specified by PT. PLN (PERSERO). Keyword: voltage, drop voltage, substation,transmission line
RESISTANSI PENTANAHAN SISTEM MESH DAN ROD DENGAN PENAMBAHAN TANAH LIAT PADA LINGKUNGAN DENGAN RESISTANSI TANAH YANG TINGGI Hamaris, Farhan; Purnomo, Hery; Utomo, Teguh
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 6, No 5 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.093 KB)

Abstract

Jurnal ini menguraikan hasil penelitian tentang penambahan tanah liat pada sistem pentanahan mesh dan rod pada lingkungan dengan resistansi tinggi dilakukan dengan beberapa variasi kedalaman penanaman elektroda dan variasi panjang elektroda. Pengukuran dilakukan tanpa menggunakan penyisipan tanah liat (tanah lokasi) maupun dengan menggunakan penyisipan tanah liat. Variasi kedalaman penanaman elektroda adalah 20 cm, 40 cm, 60 cm, 80 cm dan 100 cm. Variasi untuk panjang elektroda mesh yaitu dengan ukuran mesh A (100 cm), mesh B (175 cm), mesh C (250 cm), dan mesh D, sedangkan untuk elektroda rod dengan ukuran rod A (40 cm), rod B (80 cm), rod C (120 cm), dan rod D (160 cm). Pengukuran resistansi pentanahan ialah dengan metode 3 titik. Dari hasil penelitian ini diperoleh nilai resistansi pentanahan paling rendah terukur pada elektroda model rod dengan panjang konduktor dan kedalaman penanaman 160 cm menggunakan penyisipan tanah liat sebesar 7,13 ohm.Kata kunci: Tanah liat, mesh, rod, kedalaman, panjang elektrodaABSTRACTThis journal describes the results of research on the addition of clay to mesh and rod grounding systems in high-resistance environments carried out with some variation of depth of electrode planting and variation of electrode length. Measurements are made without using loamy soil addition (soil on location) or by using loamy soil addition. Variation of depth of electrode planting is 20 cm, 40 cm, 60 cm, 80 cm and 100 cm. The length variations of mesh electrodes are mesh A (100 cm), mesh B (175 cm), mesh C (250 cm), and mesh D, while rod A (40 cm), rod B (80 cm), rod C (120 cm), and rod D (160 cm) for rod electrodes. Measurement of grounding resistance by using 3-node method. From the results of this study obtained the lowest value of earth resistance measured on rod model electrodes with conductor length and depth of planting 160 cm using loamy soil addition of 7.13 ohm.Keyword: Loamy soil, mesh, rod, depth, length electrode 
PERANCANGAN HYBRID SISTEM PHOTOVOLTAIC DI GARDU INDUK BLIMBING-MALANG Yulistiono, Irwan; Utomo, Teguh; Wibawa, Unggul
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 1, No 5 (2013)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.018 KB)

Abstract

Saat ini pembangkit energi listrikyang terdapat di Indonesia mayoritasmenggunakan sumber energi tak terbarukan(unrenewable), sedangkan sumber energiterbarukan (renewable) masih sangat minim.Sehingga perlu ditingkatkan pemanfaatan sumberenergi terbarukan. Satu-satunya perusahaan diIndonesia yang bergerak dalam bidang listrikadalah PT.PLN (persero). PLN berupaya untukmeningkatkan kualitas dari listrik yangdihasilkannya. Salah satu upaya PLN untukmeningkatkan keandalan dan stabilitas yang tinggiadalah merancang sistem photovoltaic sebagaihybrid di Gardu Induk (GI). Makalah inimembahas tentang perancangan hybrid sistemphotovoltaic secara teknis yang sesuai dengankondisi yang ada di GI Blimbing. Komponensistem photovoltaic terdiri dari: modul PV, batterycontrol regulator, baterai, inverter, dan switchcontroller. Pada hasil perancangan sistemphotovoltaic modul yang terpasang sebanyak 20buah dengan kapasitas modul 175 Wp. Sistemphotovoltaic akan bekerja apabila tegangan bateraimencapai batas bawah rekoneksi 101 V dan tidakbekerja apabila tegangan baterai mencapai batasbawah 99 V. Baterai akan terisi penuh sampaipada tegangan batas atas 126 V. Sistemphotovoltaic bekerja selama 16 jam pada cuacacerah yaitu pada pukul 05.00-21.00, pada cuacamendung bekerja selama 14 jam yaitu pada pukul07.00-21.00, dan pada cuaca ekstrim bekerjaselama 15 jam yaitu pada pukul 05.00-20.00.Kata kunci: grid connection, hybrid, sistemphotovoltaic, gardu induk.
Co-Authors Adi Nugroho Pamungkas Aditya Prayoga Agus Supriono Akhmad Hasim Aldo Harry Saputra Amanda Octavianus Rizky Andreas Parningotan S. Anggie Alvionita Anwi Kusuma Ardi Moh. Yusuf Arief Y., Primanda Arizky Erwinsyah Hariyanto Arkan Pradipta Arsy Rahmat Syahbani Aulia, Fitrah Baskara Heka Syahputra Bhawiko, Alekhin Muhammad Azhar Candra Mebby Oka Dedy Alfilianto Derry Putranugraha Dhofir, Mochammad Dikma Hartanjung Ditto Adi Permana Dwiky Satrio Wibowo Edi Setiawan Egavania Zerlinda Elisa Gumelar Dennis Erdyan Setyo W. Erlangga Dinda Permana Erlinda Indrayani Fakhruddin Ar Rozi Farid Rohmadi Farid Rohmadi Fariz Aulia Rifqi Febriananda Mulya Pratama Fery Praditama Firdausi, Mega Firly Azka Nurhidayah Friska Bakti Novella Gagah Pratama Putra Galih Fajar Wicaksono Gathot Winarso, Gathot Gede Teguh Adi Wedangga Gitawan Dimas Prakoso Haidar Ali Yafie Hamaris, Farhan Hari Santoso Harry Soekotjo Dachlan Hery Purnomo I Kadek Dwika Antara I Wayan Ari Mahendra Ifah Dea Hapsyari Ilham Ismail Mochsen ILYAS FATIH RAMADHAN Irfan Madani Pratama Jayadiyuda, I Wayan Angga Jiwandono, Ferdian Ade Kalvin Lentino Kemal Pasha Pramudianto Kresna Sukma Dewangga Laksono, Mico Norman Lavelia Permata C. Lintang Gadis Ratu Rachellya Lunde Ardhenta Luthfan Bagus Saputra M. Iqbal Bayhaqi Fauzi M. Yudistya Perdana Ma'arif, Muhammad Thoriqul Mahfudz Shidiq Mahfudz Sidiq Markus D. Letik Moch Dhofir Moch. Dhofir Moch. Dhofir Moch. Rizki Indra Dwijayanto Mochammad Fattah, Mochammad Mohammad Fahririjal Muhamad Alif Fatur Rahman Muhamad Andre Agesa Muhammad Arsyad Muhammad Azka Athallah Muhammad Edwinsyah Redho Muhammad Fadhli Dzil Ikram Muhammad Fahmy Madjid Muhammad Faris Hizrian Muhammad Halim Sa’id Muhammad Rif’at Nor Imami Muhammad Sekti Yolansyah Muhammad Wildan D. Muhammad Zakkiyul Fikri Syahara Arifianto n/a Rizaq n/a Soemarwanto n/a Soeprapto n/a Suyono Nandha Pamadya Putra Nizar Shodiq Novan Ardita Pratama Nur Laili Mufarikha Nurumar Setiyo Agung Pangeran Fatullah Panji Bintang Pamungkas Praditama, Fery Pudji Purwanti Pujo Utomo Putra Adi Dharma Utama Rachman Shandy Pratama Radian Hepta Martha Hardaka Rafi Ilham Ramdhony Tofano Murisom Revo Chanavi Mara Rexano B, Leonardo Reza Aliansyah Rif'an, Mochammad Rini Nur Hasanah Rini Nur Hasanah Rini Nur Hasanah Rini Nur Hasanah Riswandha Yusuf At Tamimi Riswandha Yusuf At Tamimi Rizal Firmansyah Rizki Adhi Priawan Rizki Ashadi Rizky Hamid Robbyansyah Rosyid, Muhammad Ruditta Devianti Sambodo Rila Priambudi Sari Yuniarti Satrio Wicaksono Sean Yudha Yahya Sinta Pratiwi Soeprapto Soeprapto Suyono, Hadi Timbul Mulia Titis Aridanti Pratiwi Try Brojoseto Alkotsar Unggul Wibawa Unggul Wibawa Unggul Wibawa Unggul Wibawa Unggul Wibawa Wahyu Nur Firdausy Warda Islamiyah Wilda Faradina Wisam Abyadha Ibrahim Wisnu Adi Suryo Yanuar Alfa Tri Susanto Yashinta Carolina Dewi Yuda Wastu Yudistira Adi Nugroho Yulistiono, Irwan Zaidane Alizzah Noufal Zakkiyul Fikri Zulfikar Subagio