Hermanu Joebagio
Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Sebelas Maret

Published : 52 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

BABAD PRAYUT : ANALISIS PSIKOLOGI DAN JARINGAN POLITIK ABAD KE – 1 Joebagio, Hermanu
MIIPS Vol 7, No 2 (2008): Jurnal MIIPS
Publisher : MIIPS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6461.991 KB)

Abstract

ABSTRACTThe purpose of this research to tries to analyze the Babad Prayut, especially to analyze psychology and political network of the elites of Jawa against the political and economic changed in the 18th Century. The data were collected by primary and secondary sources of history. The primary sources was Babad Prayut, Serat Wulangreh, and Suluk Mas Nganten. The secondary sources was results of research of the 18th Century. The technique used to analyze the data was historical analysis. The result of analysis shows that: (1) in the reign of Sultan Agung, the kratons of Java were at times themselves leading agents of Islamisation, reconciliation between Javanese culture and Islamic piety, and put the large kinship by weddings; (2) that political thinking produced to legitimation, and political legitimation are determine of interpersonal trust, civic engagement, and political engagement. The third factors are symbolization of political system; (3) political change occurred in the death of Sultan Agung were many of aristocrats to prefer to collaboration with the Dutch colonial; (4) that situation make the muslim leaders took opposition. They put his self as cultural broker, merchant princes, and counter elite.
MEMBACA POLITIK ISLAM PASCA REFORMASI Joebagio, Hermanu
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 6, No 1 (2016)
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Krisis multidimensi 1997-1998 yang ditandai dengan kenaikan mata uang dollar antara Rp.10.000 hingga Rp.15.000/dollar berakibat hancurnya fundamental ekonomi Indonesia. Kondisi ini menjadi triggered Muslim Islam untuk membangun orientasi-orientasi Islam politik.Islam politik dan politik Islam berbeda dalam pemaknaannya. Islam politik merupakan perjuangan kelompok Muslim garis keras untuk mendapatkan dimensi kekuasaan, dan ketika dimensi kekuasaan telah teraih, al-Qur’an, al-Hadits, dan Fiqh sebagai philosophische grondslag. Sementara itu politik Islam merupakan perjuangan meraih kekuasaan politik dengan menggunakan simbol Islam sebagai basis recruitmentmassa.Ketika kekuasaan dapat diraih, mereka menggunakan Pancasila sebagai philosophische grondslag. Karena itu perkembangan Islam politik pada awal reformasi sangatlah kuat, tetapi selama lima belas tahun pasca reformasi justru orientasi Islam politik menjadi sangat radikal, dan orientasi politik mereka mengikuti pola politik yang bersifat “teror”.Melihat kondisi partai politik Islam pasca reformasi yang begitu lebar variannya, dan ada kecenderungan elit politik partai politik Islam belum 100 persen menjadikan Pancasila sebagai philosophische grondslag dapat memicu rendahnya partisipasi pemilih. Partai politik Islam yang banyak variannya itu ada gagasan untuk menyederhanakan. Keberhasilan Soeharto menyederhanakan partai politik dalam tiga mainstream sosial-demokrat (Golkar), nasionalis (PDI), dan Islam (PPP) sangat baik. Bila tiga mainstream itu dihidupkan kembali dalam bentuk baru, dan diletakkan pada fase lima belas tahun reformasi, maka partisipasi pemilih terhadap partai politik Islam berbanding lurus dengan kekuatan pemilih mayoritas.
ELITE TRADISIONAL DALAM PERGUMULAN SISTEM RELIGIO POLITICAL POWER Joebagio, Hermanu
Paramita: Historical Studies Journal Vol 22, No 2 (2012): PARAMITA
Publisher : History Department, Semarang State University and Historian Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/paramita.v22i2.2118

Abstract

This study was aimed to describe: (1) the relation among political groups in the system of religio political power, (2) the political system when dealing with foreign trade organization (VOC), and also (3) the political system encouraging vertical mobility of the Javanese society. This research employed historical methods, and the data were collected from both primary and secondary sources. Meanwhile, the reconstruction of historiography greatly regarded diachronic and synchronic aspects. The results of this study showed that religio political power was produced by the process of Islamization. In that political system, there was equality of position between the rulers and the ulama. The ulama as a representation of the people, bring about the consequence that all public policy must be approved by them. Political system is equal to ‘descending of power’. This political system underwent a political change when the central government moved to rural Java, that is changed into nomadism and schizophrenia, because of the strong subordination and repression to the ulama and the opposition groups. The political violence would not build vertical mobility of Javanese people both in education and economic development. Furthermore, this system would face difficulty when deling with the strategy of ex-nihilo by VOC. Key words: religio political power, Islamization, the ulama, ex-nihilo, vertical mobility  Studi ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) relasi antar kelompok politik dalam sistem religio political power, (2) sistem politik itu ketika berhadapan dengan organisasi dagang asing, dan (3) sistem politik itu memacu mobilitas vertikal masyarakat Jawa. Riset ini menggunakan adalah metode sejarah, dan pengumpulan data melalui sumber primer dan sekunder. Sementara itu rekonstruksi sejarah utamakan segi diakronik dan sinkronik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem religio political power adalah hasil dari proses Islamisasi. Dalam sistem politik itu terdapat kesejajaran kedudukan antara penguasa dan ulama. Ulama sebagai representasi rakyat memiliki konsekuensi setiap kebijakan publik perlu mendapat persetujuan ulama. Sistem politik mempunyai bentuk yang sama dengan descending of power. Sistem politik ini mengalami perubahan ketika pusat pemerintahan berpindah di pedalaman Jawa, yakni menjadi nomadisme dan schizophrenia, karena kuatnya represi terhadap ulama dan kelompok oposisi. Kekerasan politik itu tidak akan membangun mobilitas vertikal masyarakat Jawa, baik bidang pendidikan maupun pembangunan ekonomi. Bahkan akan menghadapi kesulitan ketika berhadapan dengan strategi ex-nihilo VOC. Kata kunci: religio political power, Islamisasi, ulama, ex-nihilo, dan mobilitas vertikal    
PEMIKIRAN KEWIRAUSAHAAN KELUARGA MANGKUNEGARAN Joebagio, Hermanu; Birsyada, Muhammad Iqbal; Wasino, Wasino; Suyahmo, Suyahmo
Paramita: Historical Studies Journal Vol 26, No 2 (2016): PARAMITA
Publisher : History Department, Semarang State University and Historian Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/paramita.v26i2.6697

Abstract

According to the historical event of the Mangkunegaran dinasty said that of entrepreneurship is more striking than the Mataram kingdom such as Kasunanan Surakarta and Kasultanan Yogyakarta Reign. From the time  Mangkunegaran I until Mangkunegara IV were successful in plugging the power base of the civil economy proves that the civil Mangkunegaran as one kingdom in Kejawen in the field of entrepreneurship is more advanced than in other Javanese kingdoms. For that reason , this study wanted to find the root network entrepreneurial thinking Mangkunegaran as the focus of the study . This study takes the subject of Mangkunegara thought starting Mangkunegaran I until Mangkunegaran IV. The purpose of this study was to analyze in depth network thought what are strongly held by Sri Mangkunegara I until IV in developing civil entrepreneurial base . The research method used is the historical multidimensional method. The result in this study is that the success of the civil Mangkunegaran in building economic power is highly correlated with entrepreneurial thinking of Mangkunegaran. The thought of Mangkunegara I to IV into civil spirit in building the ethos of entrepreneurship as well as the existence of the family and the kingdom . Although it is epistemological, each kings who ruled  differently .Secara historis keberadaan Praja Mang-kunegaran yang unggul dalam bidang kewirausahaan memang lebih maju dari pada kutub-kutub kerajaan Mataram lainnya seperti Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Penelitian ini ingin mendalami dasar pemikiran kewirausahaan Mangkunegaran. Penelitian ini mengambil fokus pemikiran kewirausahaan Mangkunegaran yang bersumber pada ajaran filosofis Mangkunegara I sampai IV. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis secara mendalam pemikiran dan nilai-nilai filosofis yang di pegang teguh oleh Sri Mangkunegara I sampa IV dalam mengembangkan basis kewirausahaan praja. Metode penelitian yang dipakai adalah metode sejarah dengan pendekatan multidimensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesuksesan Praja Mangkunegaran dalam membangun kekuatan ekonomi sangat berkorelasi dengan pemikiran filosofis ajaran leluhur Mangkunegaran. Pemikiran filosofis dari Mangkunegara I sampai IV menjadi spirit praja dalam membangun kewirausahaan serta eksistensi trah dan kerajaannya. Walaupun secara epistimologis, masing-masing raja yang memerintah mengaktualisasikannya secara berbeda-beda.    
Pengembangan Modul Berbasis Portofolio dengan Model Enrichment untuk Meningkatkan Kreativitas Berpikir Asri, Sangkin Mundi; Joebagio, Hermanu; Djono, Djono
978-602-7561-566
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.496 KB)

Abstract

AbstrakSalah satu tujuan pembelajaran Matematika di Indonesia adalah agar peserta didik memperoleh berbagai bekal dalam menghadapi tantangan di era global. Oleh karena itu, kemampuan pemahaman dan penalaran ditekankan dalam perkembangan proses berpikir. Bahan ajar tentunya diperlukan untuk menjembatani materi agar tersampaikan ke peserta didik dengan tepat sesuai tujuan pembelajaran.Oleh karena itu, bahan ajar yang tepat diperlukan dalam pembelajaran Matematika, salah satunya adalah modul portofolio berbasis Enrichment. Tujuan penelitian ini memuat tiga persoalan. Tujuan pertama adalah untuk mengetahui kondisi pembelajaran Matematika di SMP Negeri Surakarta saat ini. Tujuan kedua adalah untuk mengetahui pengembangan modul pembelajaran portofolio dengan model Enrichment untuk meningkatkan kreativitas berpikir. Tujuan ketiga adalah untuk mengetahui keefektifan modul pembelajaran portofolio dengan model Enrichment dapat meningkatkan kreativitas berpikir.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah  penelitian pengembangan.Instrumen yang digunakan dalam peneitian ini adalah lembar penilaian ahli materi, bahasa dan media terhadap bahan ajar, angket tanggapan siswa dan tes hasil belajar. Setelah bahan ajar dibuat selanjutnya divalidasi oleh tim ahli. Validasi dilakukan oleh dua ahli materi, ahli bahasa, dan ahli desain. Setelah media divalidasi dan direvisi, maka selanjutnya dilakukan uji coba pengguna yaitu pada uji coba kelompok kecil dan kelompok besar. Berdasarkan hasil ujicoba tersebut, bahan ajar kembali direvisi jika kembali ditemukan kelemahan. Selanjutnya dilakukan tahap implementasi bahan ajar pada siswa kelas IXdi salah satu SMP Kota Surakarta. Kata kunci: modul cetak; portofolio; enrichment; kreativitas berpikir
Pengembangan Modul Penerjemahan Teks Bahasa Inggris melalui Metode Communicative Translation di Universitas PGRI Madiun Surgawi, Titis; Joebagio, Hermanu; Djono, Djono
978-602-7561-566
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.608 KB)

Abstract

AbstrakPenerjemahan merupakan proses penyampaian makna bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran yakni bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Penerjemah yang baik yaitu penerjemah yang memiliki kompetensi kedua bahasa baik bahasa sumber maupun sasaran, pengetahuan mengenai bidang ilmu yang diterjemahkan serta mengetahui metode yang tepat untuk menerjemahkan sebuah teks. Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti di semester VI menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa dalam menerjemahkan teks masih rendah serta adanya ketidakmampuan mahasiswa dalam memadankan struktur bahasa sumber dengan bahasa sasaran. Juga kurangnya kompetensi mahasiswa dalam menerjemahkan sebuah teks yaitu kompetensi bahasa dan kompetensi tesktual. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul penerjemahkan dengan metode communicative translation untuk mahasiswa semester VI Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas PGRI Madiun. Communicative translation merupakan penerjemahan yang berusaha menyampaikan makna kontekstual bahasa sumber sedemikian rupa sehingga isi dan bahasanya dapat dipahami oleh pembaca bahasa sasaran. Metode penelitian ini menggunakan model pengembangan Borg and Gall yang telah disederhanakan menjadi 3 langkah yaitu pendahuluan, pengembangan dan penilaian. Model pembelajaran yang digunakan mengacu pada model ADDIE yaitu analysis, design, development, implementation dan evaluation. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara untuk mendapatkan data awal sebagai dasar mengembangkan sebuah produk berupa modul. Tahap pengembangan dilakukan melalui dua tahap yaitu validasi ahli dan uji coba produk. Validasi ahli meliputi ahli materi dan ahli media. Uji coba produk diantaranya adalah uji coba kelompok kecil yaitu 10 mahasiswa sebagai kelompok eksperimen dan 10 mahasiswa sebagai kelompok kontrol serta uji coba lapangan. Teknik analisis data dalam penelitian ini melalui uji kelayakan serta uji keefektifan sebuah produk. Pada tahap implementasi produk dilakukan tes untuk mengetahui sejauh mana kompetensi mahasiswa dalam menerjemahkan sebuah teks. Hasil pengembangan berupa modul penerjemahan yang memuat latihan-latihan menerjemahkan sebuah teks bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Kata kunci: penerjemahan; communicative translation
STUDI PENDAHULUAN PENGEMBANGAN APLIKASI SMARTPHONE SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH Azmi, Muhammad; Joebagio, Hermanu; Suryani, Nunuk
Vidya Karya Vol 31, No 1 (2016)
Publisher : Vidya Karya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract:  This study aimed at describing the usage of smartphone and internet in the community of college students which can be the basic on the development of an application. This qualitative-descriptive study was conducted through interviews with teacher staff and surveys with 54 students of History Education Study Program in the Teacher Training and Educational Sciences Faculty. The study result shows that: (1) 47 students (87%) owned Smartphone of their own, while the rest of the students as much as 7 persons (13%) do not have Smartphone, (2) 42 students (87%) stated that they  have Smartphone which connected to internet all the timet, while the rest of the students as much as 6 persons (13%) stated the vice versa, (3) Smartphone application which can be developed is the multi-platform semi-online application with  HTML5 base.   Key words: smartphone, history learning media, and multi-platform Abstrak:  Penelitian ini berusaha untuk menggambarkan tentang penggunaan smartphone dan internet di kalangan mahasiswa yang dapat dijadikan dasar dalam pengembangan sebuah aplikasi. Penelitian kualitatif-deskriptif ini dilakukan melalui wawancara dengan staf pengajar dan survei terhadap 54 orang mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat 47 orang (87%) telah memiliki smartphone pribadi, sedangkan sisanya sebanyak 7 orang (13%) tidak memiliki smartphone, (2) terdapat 42 orang (87%) menyatakan bahwa mereka memiliki smartphone yang selalu terhubung dengan internet setiap saat, sedangkan sisanya sebanyak 6 orang (13%) menyatakan tidak, (3) Aplikasi smartphone yang dapat dikembangkan adalah aplikasi multi-platform semi-online berbasis HTML5.   Kata kunci: smartphone, media pembelajaran sejarah, dan multi-platform
KAJIAN POSKOLONIAL GERAKAN PEMIKIRAN DAN SIKAP ULAMA PESANTREN TEGALSARI DALAM PUSARAN KONFLIK MULTIDIMENSIONAL DI JAWA (1742-1862) Nurdianto, Saifuddin Alif; Joebagio, Hermanu; Djono, Djono
Jurnal THEOLOGIA Vol 29, No 1 (2018)
Publisher : Fakulta Ushuluddin dan Humaniora Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/teo.2018.29.1.2434

Abstract

Abstract: Pesantren Tegalsari was one of the most influential religious-education institutions in Java during 18-19 century. Those years were the golden era of Pesantren Tegalsari which was known as an institution that produced “pujangga” (Javanese intellectuals) and the people of Tegalsari village was well known for producing high quality of dluwang (traditional paper). On the other hand, the 18-19 century itself was a time of turmoil, both socially and politically. Some events such as Geger Pacina (1742), Javanese Succession War III (1746–1755), Java War (1825-1830), and Cultuurstelsel (1830–1917) were crucial moments in the history of Indonesia, especially in Java. At this point, the ulema (Islamic scholars) of Pesantren Tegalsari played an important role. Thought and attitude movements of ulema (Islamic scholars) in Pesantren Tegalsari had determined the existence of the pesantren and the economic cycle of local commmunity. Historical research with post-colonial political approach was used to study the thought and attitude movement of ulama (Islamic scholars) in Pesantren Tegalsari during 1742–1862. The result of this research shows that Pesantren Tegalsari had a political line to not engage in practical politics. This political line was followed by all the leaders of Pesantren Tegalsari. As the result, Pesantren Tegalsari developed into an institution that produced poets and transformed into a place to seek legitimacy in social, academic, and politic.Abstrak: Pesantren Tegalsari merupakan salah satu lembaga pendidikan-keagamaan yang paling berpengaruh di Jawa abad 18-19. Tahun-tahun tersebut merupakan masa keemasan dari Pesantren Tegalsari yang dikenal sebagai lembaga pencetak pujangga (intelektual Jawa). Bagi masyarakat Desa Tegalsari sendiri, tahun-tahun itu adalah masa perekonomian yang dikembangkan sedang mengalami pertumbuhan yang pesat. Desa Tegalsari terkenal sebagai daerah penghasil dluwang (kertas tradisional) berkualitas tinggi yang diekspor ke berbagai daerah. Di sisi yang lain, abad 18-19 sendiri merupakan masa yang penuh dengan gejolak, baik secara sosial maupun politik. Beberapa peristiwa seperti geger pacina (1742), Perang Suksesi Jawa III (1746-1755), Perang Jawa (1825-1830), dan kebijakan tanam paksa (1830-1917) merupakan momen-momen krusial dalam perjalanan sejarah Indonesia, khususnya di pulau Jawa. Pada titik inilah ulama Pesantren Tegalsari, sebagai salah satu pimpinan lembaga pendidikan-keagamaan paling berpengaruh di Jawa abad 18-19 sekaligus tokoh panutan bagi masyarakat sekitar, memiliki peranan penting. Gerakan pemikiran dan sikap dari ulama Pesantren Tegalsari menjadi sangat menentukan eksistensi pesantren dan perputaran roda perekonomian masyarakat sekitar. Penelitian historis dengan pendekatan politik-poskolonial akan digunakan untuk mengkaji gerakan pemikiran dan sikap ulama Pesantren Tegalsari tahun 1742-1862. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pesantren Tegalsari memiliki garis politik untuk tidak terjun dalam politik praktis. Garis politik inilah yang diikuti oleh semua pimpinan Pesantren Tegalsari. Hasilnya adalah, Pesantren Tegalsari berkembang menjadi lembaga pencetak pujangga dan menjelma sebagai tempat untuk men­cari legitimasi, baik secara sosial, akademik, maupun politik
Implementation Analysis of Early Detection and Intervention Program for Growth and Development of Children Under Five at Tegal Health Centers Naharani, Adrestia Rifki; Joebagio, Hermanu; Prayitno, Adi
Indonesian Journal of Medicine Vol 1, No 3 (2016)
Publisher : Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.63 KB)

Abstract

Background: The first five years of life is often considered as golden period,  critical period, or window opportunity. During this period there is maximal growth and development. Early Detection and Intervention Program for Growth and Development of Children Under Five (SDIDTK) is a program that aims to do early detection and intervention when there is an impairment in growth and development in children under five or pre-school children. Early detection allows early intervention. This study aimed to analyze the implementation of early detection and intervention program for growth and development of children under five.Subjects and Method: This was a qualitative study with case study approach, conducted in Tegal Health Centers, Tegal, Central Java. Nineteen key informants were selected purposely for this study, including health center midwife, midwife who were in charge of coordinating child and adolescents affair, head of the health center,  head of Children and Adolescents Division at District Health Office Tegal, and mothers who had children with growth disorder.Results: SDIDTK has been implemented since 2010. The communication aspect has not been implemented consistently. There was a lack in resources, including personnel, equipment, and  infrastructure. The attitude of the program implementer was not positive, because they considered that program was not effective. Guideline book and Standard Operating Procedure (SOP) were available. Growth examination activities were sufficient, but development examination activities were lacking. The reporting system was not sufficiently implemented.Conclusion: SDIDTK program was not been implemented optimally in Tegal. It is sugested to enhance the motivation of the program implementer and improve the equipment and they infrustructure for SDIDTK implementation.Keywords: implementation, SDIDTK program, growth, development, children under fiveCorrespondence: Adrestia Rifki Naharani. Masters Program in Public Health Sebelas Maret University, SurakartaIndonesian Journal of Medicine (2016), 1(3): 175-182https://doi.org/10.26911/theijmed.2016.01.03.05
Effectiveness of Counseling onthe Willingness to Use Intra-Uterine Device Contraceptive After Placenta Detachmentamong the Health Insurance Participants in Panembahan Hospital, Bantul Ariningtyas, Ristiana Eka; Joebagio, Hermanu; P, Eti Poncorini
Journal of Health Policy and Management Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.739 KB)

Abstract

Background: Counseling on family planning and contraceptive use after deliverymay increase awareness of women to use contraceptives. Any use of contraceptives there are side effects, including in the use of contraceptives used in the uterus post placenta, side effects and failure was a factor that caused the acceptors are having dropped out of the methods used. This study aimed to determine the effectiveness of counseling on willingness to use intra-uterine device contraceptive after delivery.Subject and Methods: This was a qualitative study with case studies carried out in Bantul Yogyakarta. A total of 3 midwives and 3 contraceptive use in the uterus post placenta acceptor Panembahan Senopati hospital. The dependent variable was health insurance participant. The independent was contraceptive used in the uterus post placenta. The data collected by interview, observation, document. The informant was 3midwifery and 3 acceptor of post placenta.Results: Socialization and counseling is done always accompanied and informed consent when the pregnancy inspection. Midwives play a role in counseling process by involving the husband as support for potential acceptors. Such side effects are still within the limits of reasonable expulse. Contraceptives used in the uterus post placentainstallation carried out by a competent midwife by SPO. Midwives provide education and counseling reset when the client still complained of side effects.Conclusion: Socialization and counseling potential acceptors are effective to increase willingness to use intra-uterine device contraceptive among the health insurance participants.Keywords: counseling, intra-uterine device contraceptiveCorrespondence: Ristiana Eka Ariningtyas. STIKes Jenderal Ahmad Yani, Yogyakarta. Email: tyasarin1988@gmail.com. Mobile: 08985069979.Journal of Health Policy and Management (2016), 1(1): 8-12https://doi.org/10.26911/thejhpm.2016.01.01.02
Co-Authors Abdul Aziz Adi Prayitno Akhmad Arif Musadad Akhmad Musadad, Akhmad Alfi Hafidh Ishaqro, Alfi Hafidh Ali Djamhuri Alifia, Latifah Nur Andang Firmansyah Anjar Mukti Wibowo, Anjar Mukti Ariningtyas, Ristiana Eka Asri, Sangkin Mundi Assidiqi, Muadz B Budiyono Bayu Kurniawan Bhisma Murti Budiarto, Mochamad Kamil Budiyono Budiyono Chairany Fitriah Dian Estiningtyas Didik Gunawan Tamtomo Djono Djono Dono Indarto Endah Puspita Sari Esti Dwi Wardayati Esti Nurhayati, Esti Firza, F. Fredyastuti Andryana Harjanti, Noor Hastuti, Tri Puji Heni Rina Setiyawati, Heni Rina Herman J Waluyo Husain Haikal Ihsan Ihsan Izzatul Fajriyah, Izzatul Jamil, Robit Nurul Jati, Linda Puspita Jati, Linda Puspita Leo Agung S Leo Agung S. Leo Agung, Leo Madhan Anis Maria Lodika Long, Maria Lodika Muhammad Azmi Muhammad Iqbal Birsyada Muhammad Rivai Muhammad Sadikin Naharani, Adrestia Rifki Nunuk Suryani Nurdianto, Saifuddin Alif Nuryasin, Taufiq P, Eti Poncorini Pangestu, Ninil Dwi Pawito -, Pawito Prasetya, Hanung Primus Tanesi, Primus Putri, Anak Agung Alit Kirti Estuti Narendra Putriningrum, Eva Rahardjo, Setyo Sri Ratna Herna Purnamawati, Ratna Herna Reka Seprina, Reka Riezal, Chaerol Rita Adriani Benya Adriani Romadloni, Sahru S., Sariyatun S., Sumarno S., Sutarmi Sabu, Omiano Saiful Bachri Saptorini, Dyah Sariyatun Sariyatun Sariyatun, S. Sarwiyati, S. Sasmita, Gusti Garnis SRI ASTUTIK Sudiyanto Sudiyanto Sugeng Basuki, Sugeng Sulahyuningsih, Evie Sumiyatun Septianingsih Sunardi Sunardi Sunardi, S. Supanti Supanti, Supanti Supanti, S. Surasmini Surasmini, Surasmini Surasmini, S. Surgawi, Titis Susanto Susanto Sutarto, Agus Suyahmo Suyahmo Titin Ratnaningsih Tri Utami Umi Hartati, Umi Warto - Wasino Wasino Wasino, W. Wibowo, Subekty Windiarti Dwi Purnaningrum Yusinta Tia Rusdiana Zulfikar, Fachri