Claim Missing Document
Check
Articles

AKTIVITAS ANTIMIKROBA YOGURT BERBASIS AIR KELAPA MENGHAMBAT BAKTERI PATOGEN SECARA IN VITRO Lindawati S. A.; Haniyah Y. S.; Miwada I N. S.; Inggriati N. W. T.; Hartawan M.; Suarta I GD
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 17 No 2 (2014): Vol 17, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.405 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2014.v17.i02.p03

Abstract

Yogurt merupakan minuman susu yang difermentasi dengan menggunakan bakteri asam laktat Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophyllus sebagai starter. Tujuan penelitian untuk mengetahui kemampuan tertinggi dari yogurt berbasis air kelapa dalam menghambat pertumbuhan bakteri pathogen (Salmonella, Staphylococcus, Klebsiela pneumonia dan E.coli) secara in vitro. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan empat ulangan. Keempat perlakuan tersebut: Ko: susu skim 12%+air; K1: susu skim 12%+air kelapa gading; K2: susu skim 12%+kelapa gading bulan; K3: susu skim 12%+air kelapa hijau. Peubah yang diamati adalah aktivitas antimikroba yogurt terhadap bakteri pathogen (Salmonellatyphi, Staphylococcus, Klebsiella pneumonia dan E.coli), total plate count (TPC), total bakteri asam laktat dan E,coli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas antimikroba tertinggi diperoleh pada yogurt berbasis air kelapa bulan terhadap bakeri Salmonella typhi dan Staphylococcus masing-masing sebesar 0,21 dan 0,26 cm dengan total bakteri asam laktat1,1×107 cfu/mL sedangkan untuk Klebsiella pneumonia dan E.coli diperoleh pada yogurt berbasis air kelapa gading sebesar 0,38 dan 0,64 mm dengan total bakteri asam laktat 3,1×106 cfu/mL.Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa yogurt berbasis air kelapa gading, bulan, hijau dan tanpa air kelapa memiliki aktivitas antimikroba berspektrum luas (menghambat bakteri gram positif dan negatif).
STATUS FISIOLOGI BABI YANG DIBERI LARUTAN ORALIT SELAMA PENUNDAAN WAKTU PEMOTONGAN I N. TIRTA ARIANA; S. A. LINDAWATI; A. A. OKA
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 16, No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.213 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2013.v16.i01.p07

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian larutan oralit pada babi selama penundaan waktu pemotongan terhadap kondisi fisiologisnya yang meliputi frekuensi nafas, suhu tubuh. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan pola faktorial 3X4 (4). Faktor pertama terdiri atas empat perlakuan, yaitu penundaan waktu pemotongan selama 1-6 jam (Lo), penundaan waktu pemotongan selama 20-24 jam (L1), penundaan waktu pemotongan selama 42-48 jam (L2), dan penundaan waktu pemotongan selama 64-72 jam (L3). Faktor kedua terdiri atas 3 (tiga) perlakuan, yaitu tanpa pemberian larutan oralit (Oo), pemberian laruran oralit (gula 150 gr + garam 15 gr) (O1), dan pemberian larutan oralit (gula 300 gr + garam 30 gr) (O2), sehingga ada 12 kombinasi perlakuan. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali, babi yang digunakan sebanyak 48 ekor. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi antara larutan oralit yang diberikan pada setiap penundaan waktu pemotongan (P>0,05). Penundaan waktu pemotongan mempengaruhi frekuensi nafas, denyut nadi dan suhu tubuh ternak babi (P<0,05). Secara terpisah pemberian larutan oralit O1 dan O2 dengan nyata dapat memperbaiki status fisiologi babi selama penundaan waktu pemotongan. Kesimpulan dari hasil penelitian ini, penundaan pemotongan mempengaruhi status fisiologis babi, dan penundaan waktu pemotongan yang optimum adalah 1-2 hari (L1-L2), disarankan memberikan larutan oralit O1 setiap penambahan waktu pemotongan.
RESPON PANELIS TERHADAP SUSU SAPI SEGAR PASCA PASTEURISASI YANG DIFORTIFIKASI EKSTRAK UBI JALAR KUNING WITAWAN S. W.; S. A. LINDAWATI; I N. S. MIWADA
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 24 No 3 (2021): Vol. 24 No. 3 (2021)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MIP.2021.v24.i03.p04

Abstract

This study aims to determine the response of the panelists after pasteurization of fresh cow’s milk fortified with yellow sweet potato extract through sensory testing. The research was conducted from June to August 2020 at the Laboratory of Animal Product Technology and Microbiology, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University. The experimental design used was a Complete RandomIzed Design (RAL) with four treatments and four repeats namely fortification of 0% yellow sweet potato extract (P0), fortification of 5% yellow sweet potato extract (P1), fortification of 10% yellow sweet potato extract (P2), fortification of 15% yellow sweet potato extract (P3). These variables observed included color, aroma, taste, viscosity, overall acceptance, and pH. The results of the research on pH test and panelist responses to taste, viscosity, and overall acceptance of fresh cow’s milk fortified with yellow sweet potato in each treatment showed no significant differences (P>0.05) but the color and aroma showed signifi- cant differences (P<0.05). The conclusion of this study is that the response of the panelists to fresh post-pasteurized cow’s milk fortified with yellow sweet potato extract gives a yellowish color and sweet potato aroma. Panelists gave a favorable response to fresh post-pasteurized cow’s milk fortified with 5% yellow sweet potato extract and a pH value according to Indonesian National Standard (SNI).
STUDY MIKROBIOLOGIS KEFIR DENGAN WAKTU SIMPAN BERBEDA S. A. Lindawati; N. L. P. Sriyani; M. Hartawan; I. G. Suranjaya
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 18 No 3 (2015): Vol 18, No 3 (2015)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.717 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2015.v18.i03.p03

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas mikrobiologis kefir dengan waktu simpan sampai 12 haridengan bakteri asam laktat yang stabil. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan limaperlakuan dan setiap perlakuan terdiri dari empat ulangan. Kelima perlakuan itu adalah T0 (kefir dengan waktusimpan 0 hari), T3 (kefir dengan waktu simpan 3 hari), T6 (kefir dengan waktu simpan 6 hari), T9 (kefir denganwaktu simpan 9 hari), dan T12 (kefir dengan waktu simpan 12 hari). Hasil penelitian menunjukkan bahwa totalbakteri asam laktat pada kefir dengan waktu simpan 0-12 hari diperoleh 2,81.107 -9,65.107cfu/g. Kisaran nilai pHpada semua perlakuan berkisar antara 3,52-3,88, sedangkan total asam menunjukan bahwa semakin lama waktusimpan kefir semakin meningkat nilai total asamnya (1,75-5,57%) serta tidak ditemukan adanya pertumbuhanE.coli sebagai indikator bakteri sanitasi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kefir dengan waktu simpansampai 12 hari pada suhu 5°C memiliki kualitas mikrobiologi yang baik dengan bakteri asam laktat berkisar antara2,81.107–5,98.107cfu/g; pH 3,52-3,88; total asam 1,75-3,45%; dan tidak ditemukan adanya pertumbuhan E. coli.
KAJIAN KUALITAS FISIK DAGING KAMBING YANG DIPOTONG DI RPH TRADISIONAL KOTA DENPASAR N. L. P. Sriyani; I. N. Tirta A.; S. A. Lindawati; I. N. S. Miwada
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 18 No 2 (2015): Vol 18, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.806 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2015.v18.i02.p03

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah daging kambing yang di potong di RPH Tradisional di kota Denpasar layak di konsumsi di lihat dari aspek kualitas fisik daging. Data yang diperoleh di tabulasi dan dianalisis menggunakan metode diskriptif. Dari hasil penelitian ini, didapat rata-rata kualitas fisik daging kambing yang di potong di RPH tradisional di kota Denpasar adalah nilai pH 5,59, nilai warna daging adalah 5,14, nilai susut masak 39,74% dan nilai daya ikat air daging 30,90%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kualitas fisik daging kambing yang dipotong di RPH tradisional di Denpasar masih dalam keadaan baik/normaldilihat dari variable pH yang ada dalam kisaran pH ultimat dan variable lain seperti warna, susut masak dan daya ikat air daging dalam angka yang normal.
AKTIVITAS ANTIMIKROBA YOGURT SUSU SAPI YANG DIINKUBASI DENGAN TEMPURUNG KELAPA HIJAU MUDA (Cocos nucifera L. var. viridis Hassk.) SAPUTRA D. C.; S. A. LINDAWATI; I G. A. A. PUTRA
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 24 No 3 (2021): Vol. 24 No. 3 (2021)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MIP.2021.v24.i03.p06

Abstract

This study aims to find out the antimicrobial activity of cow’s milk yogurt incubated with a light green coconut shell (Cocos nucifera L. var. viridis Hassk.) against pathogenic bacteria. The experimental design is Completely Randomized Design (CRD) with three treatments and five repeats. The three treatments are: cow’s milk incubated with a jar or control container (P0), cow’s milk incubated with a light green coconut shell without coconut flesh (P1), and cow’s milk incubated with a light green coconut shell containing coconut flesh (P2). The observed variables are antimicrobial activity against pathogenic microbes (Escerichia coli and Staphylococus aureus), total tertitration acid and total lactic acid bacteria. The results showed that the antimicrobial activity of yogurt against Escerichia coli in all treatments (P2, P1, and P0) was obtained with a range of 5.67-5.87 mm statistically no noticeable difference (P>0.05). While against Staphylococus aureus obtained in the range of 6.27-6.46 mm in the treatment of P2 and P1 differ markedly (P<0.05) statistically compared to P0, followed by total titrated acid, and lactic acid bacteria in all treatments (P2, P1, and P0) showed no significant differences (P>0.05) each ranging from 1.62-1.68 %; and 6.6x104-1.4x107 CFU/g. The conclusions of this study showed that the antimicrobial activity of cow’s milk yogurt incubated with a light green coconut shell (Cocos nucifera L. var. viridis Hassk.) against pathogenic bacteria has broad-spectrum antimicrobial activity.
KORELASI UKURAN LINEAR TUBUH DENGAN BOBOT KARKAS DAN RECAHAN KOMERSIAL KARKAS BABI PERSILANGAN LANDRACE JANTAN Suranjaya I G; Ariana I N T; Lindawati S A; Sukanata I W
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 19 No 1 (2016): Vol 19, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.723 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2016.v19.i01.p01

Abstract

Sebanyak 24 ekor babi Landrace jantan kastrasi umur 5 bulan dengan bobot potong 89,02±4,83 kg digunakandalam penelitian ini. Peubah yang diamati seperti panjang badan (PB), tinggi pundak (TPu), tinggi pinggul (TPi),lebar pundak (LPu), lebar pinggang (LPi), lingkar dada (LD), bobot karkas dan recahan komersial bouston shoulder(BS), picnic shoulder (PS), bacon bally (BB), loin (LN) dan ham (HM). Data dianalisis deskripsi, serta korelasiregresidengan step-wise. Dari penelitian PB, TPu, TPi, LPu, LPi dan LD adalah 84,50±3,87; 62,27±1,77; 70,73±2,71;26,44±1,97; 29,84±1,96 dan 98,00±3,73 cm, sedangkan berat karkas adalah 61,54±6,23 kg (69,13%). Recahankomersial karkas BS, PS, BB, LN dan HM adalah 16,49±0,65; 14,52±0,78; 16,46±0,99; 20,69±1,27 dan 32,77±1,45%.PB, LD, LPu, dan LPi berkorelasi yang erat dengan bobot karkas (BK), namun terbaiknya ditunjukkan oleh LDdengan nilai r = 0,81 (P<0,01), sedangkan TPu dan TPi tidak berkorelasi nyata dengan BK. LD juga berkorelasiyang baik dengan BS dan PS dengan nilai r 0,88 dan 0,84 (P<0,01). Sementara LPu dengan BS dan PB dengan BBjuga berkorelasi yang erat dengan nilai r 0,69 dan 0,71 (P<0,05). Dari analisis regresi dengan step-wise diperolehpersamaan untuk BK = 1,76 LD-0,88 PB+1,32 LPi-77,71 dengan nilai koefisien determinasi (r2) = 0,72.
KARAKTERISTIK YOGURT YANG DIINKUBASI DALAM TEMPURUNG KELAPA HIJAU (Cocos nucifera L. var. viridis Hassk) TATTU M. R. R; S. A. LINDAWATI; I N. S. MIWADA
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 24 No 1 (2021): Vol. 24 No. 1 (2021)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MIP.2021.v24.i01.p05

Abstract

The study aims to identify characteristics of the yogurt being incubated in green coconut shell (Cocos nucifera L. var. viridis Hassk). It was conducted in March 2020 at the Laboratory of Animal Product Technology and Mic- robiology Faculty of Animal Science, Udayana University. This studies used a Complete Random Design (CDR) with three treatments and five replications. The three treatments were incubated in a jar container (control) (P0), incubated in green coconut shell nonflesh (P1) and incubated in green coconut shell with flesh (P2). The variables observed were lactoce level, fat level, protein level and pH value. The results of this study have shown that yogurt’s characteristic indicated lactose and protein levels was not significantly different (P>0,05) in all treatments, but P2 fat levels was higher significantly (P<0,05) different than P1 and P0. pH values was not significantly different (P>0,05) with P1 and significantly different (P<0,05) with P0. Conclusing in this study that the characteristics of yogurt incubated in green coconut shell getting good results at lactose level 2,32,42%; fat level 10,60-12,50%; pro- tein level 4,80-4,90%; and value pH 4,14-4,24%.
THE EFFECT OF USING COCOS NUCIFERA L. AS AN INCUBATOR FOR MAKING YOGHURT ON ORGANOLEPTIC TEST MAKSUM M. M. H.; I N. S. MIWADA; S. A. LINDAWATI
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 23 No 3 (2020): Vol. 23 No. 3 (2020)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MIP.2020.v23.i03.p06

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil uji organoleptik yoghurt yang diinkubasi menggunakan inkubator berbeda. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga Maret 2020 di Laboratorium Mikrobiologi dan Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Rancangan percobaan berupa Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan lima ulangan yaitu inkubator berupa wadah vakum biasa (toples) (P0), inkubator berupa kelapa hijau muda (Cocos nucifera L.) tanpa daging (P1), dan inkubator berupa kelapa hijau muda (Cocos nucifera L.) berisi daging (P2). Variabel yang diamati meliputi warna, aroma, citarasa, tekstur, dan penerimaan keseluruhan. Hasil uji organoleptik dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis dan apabila terdapat perbedaan nyata (P<0,05), maka dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian pada kesukaan panelis terhadap warna, aroma, citarasa dan penerimaan keseluruhan yoghurt pada perlakuan P0, P1, dan P2 menunjukkan perbedaan yang tidak nyata (P>0,05). Nilai kesukaan panelis terhadap tekstur yoghurt pada perlakuan P1 tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan semua perlakuan, namun perlakuan P0 berbeda nyata (P<0,05) dengan perlakuan P2. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa panelis lebih menyukai tekstur yoghurt pada perlakuan P2. Penggunaan inkubator berupa kelapa hijau muda (Cocos nucifera L.) berisi daging memberikan nilai terbaik pada uji orgenoleptik yoghurt.
STUDI PERBANDINGAN KUALITAS FISIK DAGING BABI BALI DENGAN BABI LANDRACE PERSILANGAN YANG DIPOTONG DI RUMAH POTONG HEWAN TRADISIONAL Sriyani N. L. P.; Artiningsih Rasna N. M.; Lindawati S. A.; Oka A. A.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 18 No 1 (2015): Vol 18, No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.839 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2015.v18.i01.p06

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kualitas fisik daging babi dari bangsa yang berbeda yaitu babi bali dan babi landrace persilangan. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap, selanjutnya data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Two Independent Sample Test. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah warna daging, susut masak, susut mentah, daya ikat air daging. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa warna daging babi bali 39,47% nyata lebih tinggi (P<0,05) daripada daging babi landrace persilangan. Susut masak daging babi lokal tidak nyata 1,19% lebih kecil daripada daging babi landrace persilangan. Susut mentah daging babi bali 5,64% nyata lebih kecil daripada daging babi landrace persilangan. Daya ikat air daging babi bali tidak nyata, 1,09% lebih besar daripada daging babi landrace. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kualitas fisik daging babi bali lebih baik daripada daging babi landrace persilangan dilihat dari variabel warna, dan susut mentah.
Co-Authors A. A. OKA A.A. Oka A.A.S. Kartini Abubakar M. A. Adnyana P. M. W. Ariani N. L. S. N. Astika I W. H. Aulanni'am - Ayunita N. M. E. Bagiarta I W. BERAHUN M.L. D. C., Raharjo Diningtyas A.S. Elisabeth P.W Febrianti E. Ginting D. B. A. GINTING K. B. Gusti Ayu Mayani Kristina Dewi Haniyah Y. S. Heri Purnomo Hermawati N. Md. N. I G. A. A. PUTRA I Gede Suarta I Gusti Agung Arta Putra I Gusti Nyoman Gde Bidura I M. Mudita I N. S. SUMERTA I N. Suparta I N. T. ARIANA I Nyoman Sumerta Miwada I NYOMAN SUTARPA SUTAMA I W. Suarna I W. SUKANATA I Wayan Suarna I Wayan Wijana I. N. Tirta A. I.A. Utami Ida Ayu Okarini INS Sutama, INS IP Tegik, IP JUITA L. Juniarta IW.T K. SURIASIH Komaruddin M L. G. Sumardani Liliek Eka Radiati Lizayanti N.P M. Dewantari Magna Anuraga Putra Duarsa Maharani N K.D. MAKSUM M. M. H. MARTINI HARTAWAN Martini Hartawan Martini Martini Mikariana N. N. N. Mulfindarochma E. Muna Yuniarti MUTTAQIN H. N. P. Y. MELATI N.N.C. Kusumawati N.N.C. Kusumawati N.W. Siti NAJU F. M. D. Ni Gusti Ketut Roni Ni Luh Putu Sriyani Ni Made Artiningsih Rasna Ni Made Witariadi Ni Nyoman Suryani NI PUTU MARIANI Ni Putu Sarini Ni Wayan Siti Ni Wayan Tatik Inggriati Oka A. A. Olivia S. Panjaitan K. S. S. Priadi I G.D. PUTRA G. A. A. R.R. INDRAWATI Raharjo D. C. Rumapea D. K. Samudra I W. G. A. SAPUTRA D. C. Saragih K. Sa’adah I. A. Setyawan I M. E. SIAHAAN H. M Silaban M. Suranjaya I .Gd Suyasa I K. G. T. G. O SUSILA TATTU M. R. R Widnyana I G. WIJANA WIJANA WITAWAN S. W. Wulandari F Wulandari N.P Yanti N K.A.W.P