Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH PENGGANTIAN DEDAK JAGUNG DALAM PAKAN KOMPLIT DENGAN TEPUNG LIMBAH ROTI YANG DIFERMENTASI TERHADAP PENAMPILAN ITIK BALI JANTAN (Anas sp.) UMUR 0-8 MINGGU Wedaswara M. Y. P.; N. W. Siti; D. P. M. A. Candrawati
Jurnal Peternakan Tropika Vol 9 No 2 (2021): Vol. 9 No. 2 Tahun 2021
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the effect of replacing corn bran in complete feed with fermented bread waste flour on the appearance of male bali ducks (Anas Sp.) aged 0-8 weeks. This research was conducted at the Farm Faculty of Animal Husbandry, Udayana University, which is located on Sesetan street Markisa alley no 5, Sesetan Village, South Denpasar District, Denpasar City, Bali, for 8 weeks. The design used was a completely randomized design (CRD) with 3 treatments and 5 replications, so there were 15 experimental units. Each experimental unit used 3 male bali ducks (Anas Sp.) with a weight range of 50 ± 2 grams. The three treatments were male bali ducks (Anas Sp.) which were given complete feed treatment without bread waste (treatment A), male bali ducks (Anas sp.) which were given 50% waste of bread instead of corn bran (treatment B), and bali ducks. Male (Anas Sp.) treated with complete feed + 100% bread waste substitute for corn bran (treatment C). The variables observed included initial body weight, final body weight, weight gain, ration consumption and Feed Conversion Ratio (FCR). In general, the appearance of male bali ducks (Anas Sp.) treated (B) and (C) tended to be significantly higher (P<0.05) in final body weight, weight gain, and FCR were not significantly different ( P>0.05) compared to treatment (A). Based on the results of this study, it can be concluded that male bali ducks (Anas Sp.) treated with complete feed + 50% bread waste (B) and male bali ducks (Anas Sp.) treated with complete feed + 100% bread waste can improved appearance of the male bali duck (Anas Sp.) aged 0-8 weeks. Keywords : male bali duck (Anas Sp.), appearance, bread waste
PENGARUH ADITIF SARI DAUN PEPAYA TERFERMENTASI TERHADAP ORGAN DALAM AYAM KAMPUNG Manuaba I B.C.; N.W. Siti; N.M.S. Sukmawati
Jurnal Peternakan Tropika Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.783 KB)

Abstract

Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui organ dalam ayam kampung yang diberi ransum dengan aditif sari daun pepaya terfementasi telah dilaksanakan selama 4 bulan di kandang milik peternak yang berlokasi di Kecamatan Kediri-Tabanan. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 kelompok berasarkan berat badan, sehingga terdapat 16 unit percobaan. Tiap unit percobaan menggunakan 5 ekor ayam kampung umur 4 minggu dengan berat badan berkisar antara 62-149 gram. Keempat perlakuan tersebut, yaitu: A) ransum komersial 70% + dedak jagung 30% sebagai kontrol, B) ransum A + 8% aditif sari daun pepaya terfermentasi, C) ransum A + 12% aditif sari daun pepaya terfermentasi dan D) ransum A + 16% aditif sari daun pepaya terfermentasi. Variabel yang diamati meliputi berat hati, jantung, proventrikulus, ventrikulus dan usus halus. Hasil penelitian menunjukan bahwa berat hati, jantung, proventrikulus, ventrikulus dan usus halus menunjukan hasil berbeda tidak nyata (P>0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan ransum dengan aditif sari daun pepaya terfermentasi pada level 8-16% tidak berpengaruh terhadap berat hati, jantung, proventrikulus, ventrikulus dan usus halus ayam kampung.
PENGARUH PENGGANTIAN RANSUM KOMERSIAL DENGAN TEPUNG LIMBAH KECAMBAH KACANG HIJAU DIFERMENTASI TERHADAP ORGANOLEPTIK DAGING ITIK BALI JANTAN UMUR 8 MINGGU Karisma E. D.; A. W. Puger; N. W. Siti
Jurnal Peternakan Tropika Vol 8 No 3 (2020): Vol. 8 No. 3 Tahun 2020
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah kecambah kacang hijau merupakan bagian dari kecambah kacang hijau yang sudah tidak dimanfaatkan lagi dalam proses produksi, bahkan biasanya terbuang sia-sia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggantian ransum komersial dengan tepung limbah kecambah kacang hijau difermentasi terhadap organoleptik daging itik bali jantan umur delapan minggu. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan, tiap perlakuan menggunakan lima ulangan dan setiap ulangan menggunakan tiga ekor itik bali jantan dengan berat badan itik 43,8±0,96g. Perlakuan yang diberikan yaitu; P0 (ransum komersial 100%), P1 (penggantian 12,5% ransum komersial dengan tepung limbah kecambah kacang hijau difermentasi) dan P2 (penggantian 25% ransum komersial dengan tepung limbah kecambah kacang hijau difermentasi). Pengujian organoleptik menggunakan uji hedonik (uji kesukaan) dengan 16 orang panelis semi terlatih dengan variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah warna, tekstur, aroma, rasa, dan penilaian secara keseluruhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggantian 25% ransum komersial dengan tepung limbah kecambah kacang hijau difermentasi berpengaruh nyata lebih tinggi (P<0,05) terhadap organoleptik warna, tekstur, aroma, rasa, dan penilaian secara keseluruhan dengan nilai kesukaan penggantian 25% 4,06 (suka sampai amat suka) penggantian 12,5% tepung kulit kecambah kacang hijau difermentasi dengan nilai kesukaan 3,13 (biasa sampai suka) dan nilai terendah terletak pada perlakuan kontrol dengan nilai kesukaan pada angka 2,5 (tidak suka sampai biasa). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan penggantian sampai 25% ransum komersial dengan tepung limbah kecambah kacang hijau difermentasi mampu meningkatkan kesukaan panelis terhadap organoleptik daging itik bali jantan umur delapan minggu. Kata kunci : Itik bali jantan, tepung limbah kecambah kacang hijau difermentasi, organoleptik, ransum komersial
Pengaruh Ekstrak Air Daun Kelor (Moringa oleifera) Melalui Air Minum Terhadap Warna, Kadar Protein, Lemak dan Kolesterol Kuning Telur Ayam Lohmann Brown Umur 22-30 Minggu Purnayasa I K.; D. A. Warmadewi; N. W. Siti
Jurnal Peternakan Tropika Vol 6 No 3 (2018)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.295 KB)

Abstract

Kandungan gizi pada telur penting diketahui untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak air daun kelor (Moringa oleifera) terhadap warna, kadar protein, lemak dan kolesterol telur ayam Lohmann Brown umur 22-30 minggu. Penelitian telah dilaksanakan di peternakan ayam petelur di Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, selama 3 bulan menggunakan 36 ekor ayam petelur Lohmann Brown dengan berat badan yang homogen dipelihara dalam 18 petak kandang battery. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 6 kali ulangan. Adapun perlakuan tersebut adalah air minum tanpa ekstrak air daun kelor (K0) sebagai kontrol, air minum dengan ekstrak air daun kelor 3% (K1), dan air minum dengan ekstrak air daun kelor 6% (K2). Variabel yang diamati adalah warna kuning, kadar protein, kadar lemak dan kolesterol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa warna kuning dan kadar protein pada perlakuan K1 dan K2 berbeda nyata (P<0,05) lebih tinggi dibandingkan dengan K0. Namun kadar lemak dan kolesterol kuning telur pada perlakuan K1 dan K2 nyata lebih rendah (P<0,05) dibandingkan dengan ayam yang tidak diberikan ekstrak air daun kelor (Moringa oleifera). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkanbahwa pemberian ekstrak air daun kelor (Moringa oleifera) pada level 3% dan 6% melalui air minum dapat meningkatkan warna kuning dan kadar protein kuning telur sebaliknya menurunkan kadar lemak dan kolesterol kuning telur ayam Lohmann Brown umur 22-30 minggu. Kata kunci :Ekstrak air daun kelor, telur, ayam Lohmann Brown
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK AIR DAUN KATUK (Sauropus androgynus L. Merr) MELALUI AIR MINUM TERHADAP KUALITAS FISIK TELUR AYAM LOHMANN BROWN UMUR 22 – 30 MINGGU Vicky A. R.; N. W. Siti; I G. N. G. Bidura
Jurnal Peternakan Tropika Vol 6 No 2 (2018): May - August 2018
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.02 KB)

Abstract

Eggs is one of the ingredients of animal origin that is of high nutritional value because it contains substances that are needed by the human body such as protein, fat, vitamins, minerals, and has a high digestibility. Egg quality is a term that connects standards to a variety of eggs. Egg quality determination and measurement includes two things are exterior and interior quality. One effort made in improving the quality of chicken eggs can be done by adding katuk leaf water extract through drinking water. This research to determine the effect of katuk leaf water extract (Sauropus androgynus L. Merr) through drinking water on the physical quality of chicken eggs Lohmann Brown aged 22-30 weeks for 12 weeks in Dajan Peken Village, Tabanan, Bali. The design used in this research was Completely Randomized Design with three treatments and six replications. The treatments is chickens fed ration without addition of katuk leaf water extract in drinking water as control (K0), rationed chicken with addition of 3% katuk leaf water extract in drinking water (K1), and chicken fed with ration katuk leaf water extract 6% in drinking water (K2). The variables observed is egg weight, percentage of egg whites,percentage of egg yolk, percentage of eggshell and egg shell thickness. The results showed that on treatment of K1 and K2 significantly (P <0.05) increased egg weight, percentage of egg yolk, percentage of egg shelland egg shell thickness, compared with K0. But the percentage of white egg decrease compared to chicken that is not given katuk leaf water extract (K0). Based on the results of this research can be concluded that the provision of katuk leaf water extract (Sauropus androgynus L. Merr) 3% and 6% through drinking water can increase egg weight, percentage of egg yolk, percentage of egg shell, eggshell thickness and a decrease in the percentage of egg white Lohmann Brown chicken aged 22-30 weeks. Keywords: egg, Lohmann Brown, katuk leaf water extract, physical quality
Edible Offals Broiler yang Diberi Bubuk Kunyit Setiawan I P. D. W.; I P. A. Astawa; N W. Siti
Jurnal Peternakan Tropika Vol 7 No 3 (2019): Issue 7 No. 3 - 2019
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.127 KB) | DOI: 10.24843/ejpt.2019.v07.i03.p012

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian bubuk kunyit terhadap Edible Offals broiler.Penelitian dilaksanakan selama 40 hari dengan materi broiler fase starter. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah P0 (tanpa diberikan bubuk kunyit pada air minum), P1 (pemberian bubuk kunyit sebanyak 0,5g /liter air minum), dan P2 (pemberian bubuk kunyit sebanyak 1g/liter air minum). Variabel yang diamati adalah persentase kepala, persentase ceker, persentase hati, persentase jantung, persentase rampela, dan persentase usus halus. Data dianalisis dengan sidik ragam, apabila diantara perlakuan terdapat perbedaan yang nyata (P<0,05), maka dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan’s. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian bubuk kunyit melalui air minum dengan level 0,5g, dan 1g tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap persentase kepala, persentase ceker, persentase hati, persentase jantung, persentase rampela, dan persentase usus halus. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemberian bubuk kunyit sebanyak 0,5g - 1g/1 liter melalui air minum tidak berpengaruh terhadap edible offals broiler (persentase kepala, ceker, hati, jantung, rampela, dan usus halus). Kata kunci : Kunyit, Edible Offals, Broiler
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK AIR DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia) MELALUI AIR MINUM TERHADAP KULITAS FISIK TELUR AYAM LOHMANN BROWN UMUR 22-30 MINGGU Suarjana I P.; N. W. Siti; I G. N. G. Bidura
Jurnal Peternakan Tropika Vol 6 No 1 (2018): Vol. 6 No. 1 (2018)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.862 KB)

Abstract

This study aim to find out the effect of Morinda citrifolia extract on drinking water on physical quality of egg in Lohmann Brown layer hen aged 22-30 weeks. This study was conducted at chicken sheds own by farmers in Dajan Peken village, Tabanan Subdistrict, Tabanan District for three (3) months. Completely Randomized Design (CRD) was used with three treatments. Eack treatment was repeated 6 times using 36 Lohmann Brown chickens. Those chicken wos rised in 16 units battery type of shed. Treatments given were drink water without mengkudu water exstract as a control (A), treatment B was drink water units 2% mengkudu water extract and treatment C was drink water with 4% mengkudu water exstract. Variabels observed in this study were egg weight, white eggs percentage to egg weight, egg yolks percentage, and skin percentage. This study showed that egg weight of treatments B and C was significantly weigher (P<0,05) than control (A). White egg percentage of treatment B and C, on the another hand, was lighter compare to control (A). It was concluded that additional of (Morinda citrifolia) water extract was abled to increase eggs weight, egg yolks percentage and skin percentage of the eggs, however reduce eggs white percentage age. Keywords :Morinda citrifolia, egg qulity, Lohmann Brown
POTONGAN KOMERSIAL KARKAS ITIK BALI (Anas platyrhynchos) JANTAN YANG DIBERI JUS DAUN INDIGOFERA (Indigofera zollingeriana) MELALUI AIR MINUM Ismia N. F.; N. W. Siti; I N. Ardika
Jurnal Peternakan Tropika Vol 10 No 2 (2022): Vol. 10 No. 2 Tahun 2022
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Itik bali (Anas platyrhinchos) merupakan salah satu jenis unggas yang potensial sebagai pemasok kebutuhan hewani di Indonesia, selain ayam. Namun, produktivitasnya masih rendah sehingga perlu adanya upaya untuk meningkatkan produktivitas itik bali (Anas platyrhinchos) salah satunya yaitu dengan perbaikan kualitas dan kuantitas pakan yang dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jus daun indigofera (Indigofera zollingeriana) dalam air minum terhadap potongan komersial karkas itik bali (Anas platyrhinchos) jantan umur delapan minggu dan telah dilaksanakan selama delapan minggu di Teaching Farm Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Bali. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan dan 5 ulangan. Setiap ulangan terdiri atas 6 ekor itik bali jantan, sehingga terdapat 120 ekor itik bali jantan umur dua minggu. Keempat perlakuan tersebut adalah level jus daun indigofera melalui air minum yaitu P0 (kontrol), P1 (2%), P2 (4%) dan P3 (6%). Variabel yang diamati adalah bobot potong, bobot karkas, persentase karkas dan persentase potongan komersial karkas (dada, paha, punggung dan sayap). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam, apabila terdapat perbedaan (P<0,05) maka analisis dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian jus daun indigofera dalam air minum nyata (P<0,05) meningkatkan bobot potong, bobot karkas, persentase karkas, dan persentase potongan komersial karkas (dada, paha, punggung dan sayap). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian jus daun indigofera (Indigofera zollingeriana) level 2-6% dalam air minum dapat meningkatkan persentase karkas bagian dada dan paha, namun menurunkan persentase karkas bagian punggung dan sayap itik bali jantan umur delapan minggu. Kata kunci: Itik bali jantan, jus daun indigofera, potongan komersial karkas
OFFAL INTERNAL ITIK BALI YANG DIBERI RANSUM KOMERSIAL DENGAN SUPLEMENTASI DAUN PEPAYA (Carica Papaya,L) Nugroho E.; Nuriyasa IM.; Siti N.W
Jurnal Peternakan Tropika Vol 2 No 3 (2014)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.702 KB)

Abstract

Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui offal internal itik bali yang diberi ransum komersial dengan suplementasi daun pepaya (Carica papaya, L.) telah dilaksanakan di kandang itik milik Bapak I Ketut Sunatra yang berlokasi di Kecamatan Kediri-Tabanan. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan mulai Mei sampai dengan Agustus 2012. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan lima ulangan, setiap ulangan menggunakan 5 ekor itik bali jantan yang beratnya homogen.  Keempat perlakuan tersebut adalah ransum komersial tanpa tepung daun pepaya (A), 98% ransum komersial + 2% tepung daun pepaya (B), 96% ransum komersial + 4% tepung daun pepaya (C), dan 94% ransum komersial + 6% tepung daun pepaya (D).  Variabel yang diamati meliputi berat proventrikulus, ventrikulus, hati, ginjal, limpa, pankreas, empedu, tenggorokan, kerongkongan itik bali.  Hasil penelitian ini menunjukan bahwa berat proventrikulus, ventrikulus, dan hati meningkat nyata (P<0,05) dengan suplementasi tepung daun pepaya level 2-6%.  sedangkan, berat ginjal, limpa, pankreas, dan tenggorokan menunjukan hasil berbeda tidak nyata (P>0,05).  Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa offal internal itik bali yang diberi ransum komersial dengan suplementasi daun pepaya (Carica papaya L.) pada level 2-6% dapat meningkatkan offal internal, terutama proventrikulus, ventrikulus, hati, empedu dan kerongkongan, namun belum berpengaruh terhadap ginjal, limpa, pankreas, dan tenggorokan.
TINGKAT ADOPSI INOVASI TEKNOLOGI PENGOLAHAN KOTORAN TERNAK SAPI MENJADI BIOGAS DAN PUPUK ORGANIK PADA GAPOKTAN SIMANTRI DI KABUPATEN GIANYAR Mahardika C.B.D.P.; Suparta IN.; Siti N.W
Jurnal Peternakan Tropika Vol 2 No 1 (2014)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adopsi inovasi pengolahan kotoran ternak sapi menjadi biogas dan pupuk organik merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pendapatan petani. Kemampuan tersebut menjadi salah satu indikator keberhasilan gapoktan dalam mengelola kegiatan simantri. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui tingkat adopsi inovasi pengolahan kotoran sapi menjadi biogas dan pupuk organik pada gapoktan simantri dan (2) mengetahui hubungan antara karakteristik individu dan sifat inovasi terhadap tingkat adopsi inovasi pengolahan kotoran ternak sapi menjadi biogas dan pupuk organik. Penelitian dilakukan di tujuh kecamatan di Kabupaten Gianyar. Responden penelitian sebanyak 62 orang yang terdiri dari ketua dan anggota kelompok dari 31 kelompok simantri tahun 2009-2012. Pengambilan sampel menggunakan metode acak distratifikasi tidak proporsional. Jenis data berupa data primer dan sekunder. Metode  pengambilan  data  primer adalah  wawancara  secara  langsung,  observasi  dan dokumentasi, data sekunder diambil dengan metode arsip.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tingkat adopsi inovasi pengolahan kotoran ternak sapi menjadi pupuk organik dan biogas oleh gapoktan simantri adalah sedang; (2) terdapat hubungan yang sangat nyata (P<0.01) antara pendidikan non formal dan semua indikator sifat inovasi dengan adopsi biogas dan pupuk organik. Umur berhubungan sangat nyata (P<0.01) dengan adopsi biogas, namun pada inovasi pupuk organik, umur hanya berhubungan nyata (P<0.05). Jumlah pemilikan lahan berpengaruh nyata (P<0.10) dengan adopsi inovasi biogas dan pupuk organik.
Co-Authors A. A. A. Adinda Savitrie Suamba A. Rastosari A. T. Umiarti A. W. Puger Adnyana I M. P. Agus Putu Wiradhana Anak Agung Putu Putra Wibawa ANGGA D. P., G. B., ANTARI L. Y. S. Apriyanti L. A. S. Ardina Ratna Pramesti Astika I P. E. B. R. T. Putri Basudewa I G. B. Bongi F. Brahmana E. Budi Rahayu Tanama Putri Budiyatmika K. B. Bulkaini (Bulkaini) D. A. WARMADEWI Damanik M. R. DESAK PUTU MAS ARI CANDRAWATI Dewa Putu Indra Pranata Dewi N. M. A. W. Dewi N.K.S Ermawan I G. R. Gunawijaya, Gusti Putu Gusti Ayu Mayani Kristina Dewi Gusti Putu Gunawijaya Hafifah, Ifa Hariyuda I G.P.A. I D. G. A. Udayana I G. Lanang Oka Cakra I G.P.R. Adi I Gede Suarta I Gusti Nyoman Gde Bidura I Komang Budaarsa I M. Mudita I Made Abra Rahastra I Made Adhika I Made Nuriyasa I N. Ardika I N. Suparta I N. T. ARIANA I NYOMAN ARDIKA I Nyoman Sumerta Miwada I NYOMAN SUTARPA SUTAMA I P. A. Astawa I Putu Andhika Putra Setiawan I. A. P. Utami I. G. M. A. Sucipta I. G. M. Rusdianta I. M. Londra I. M. Mudita I.B. Sudana I.G.A.N.C. Wiguna I.M. Wirawan I.M.J. Hermawan I.P.R.Y. Pradana I.W.P.Widnyana Ida Bagus Gaga Partama Ismia N. F. J. Hellyward Juniartha I P. Jurnal Pepadu Jusnadiartha I W. K. A. Wiyana K.T.D. Deliana Karisma E. D. KRISTIANTI N.W.D. Laksamana K. Y. P. M Ashari Made Ananta Wirya Mahardika C.B.D.P. Manuaba I B.C. Mario A D. D. Mastur - Milasari K. N Puja N. K. MARDEWI N. M. A. K. Dewi N. M. LAKSMIWATI N. N. CANDRASIH K. N.G.K. Roni N.L.G. Sumardani N.L.G. Sumardani N.M.S. Sukmawati N.N.C. Kusumawati N.W. Suniti N.W.E. Setyawati Nainggolan J. R. Nata I G. A. P. S. Ni Gusti Ketut Roni Ni Luh Ayu Kornita Pratiwi Ni Luh Gede Astariyani Ni Luh Gede Sumardani Ni Luh Putu Sriyani Ni Made Paramita Setyani Ni Made Suci Sukmawati Ni Made Witariadi Ni Nengah Soniari Ni Nyoman Candraasih Kusumawati NI WAYAN SUNITI Ni Wayan Tatik Inggriati Nugroho E. P.E.N. Putri Pangestu A. T. Pradana I G. G. Y. Prasetia D. M. R. Pratama I W. A. Priana I M. O. Purnayasa I K. Putri A. Rusmawan I K. A. Santi N. K. D. D. Sari N.M.L.P Setiawan I P. D. W. Setyawan I P. H. Somadiarsa I K. SONGKAM A. M. N Sri Anggreni Lindawati Suardita I K.G Suarjana I P. Sucahya D.G.I SUHENDRA I P. N. D. Suprianto I K. E. Suranjaya I .Gd Susila I M. D. A. Suwardisayoga I M. D. Tina Handayani Nasution Vicky A. R. Wayan Sayang Yupardhi Wedaswara M. Y. P. Wenata S. WIRA SUSANA I W. Witarja N. M. L. E. Wiyardana I P. G.