Claim Missing Document
Check
Articles

STRATEGI ADAPTASI BELAJAR SISWA KAMPUNG INGGRIS DI ERA NEW NORMAL Siti Mar'atus Sholihah; Neni Wahyuningtyas; I Nyoman Ruja
JURNAL PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Vol 6, No 3 (2022)
Publisher : Laboratorium Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33578/pjr.v6i3.8792

Abstract

Kampung Inggris merupakan wilayah yang berhasil melakukan pengembangan pembelajaran bahasa dengan pola pendidikan non-formal dan telah memenuhi syarat dalam reformasi pendidikan serta pembelajaran bidang bahasa. Akan tetapi, kita harus dihadapkan dengan adanya gejolak pandemi covid-19. Hal ini berdampak pada sektor pendidikan non-formal di Kampung Inggris, yang mana mengharuskan siswa dapat melakukan adaptasi dengan penggunaan berbagai strategi belajar. Oleh sebab itu, penelitian dalam artikel ini bertujuan untuk mengetahui strategi adaptasi belajar siswa Kampung Inggris di era new normal yang mencakup faktor pendukung belajar siswa dan strategi belajar bahasa Inggris untuk bertahan di kondisi kenormalan baru. Metode yang digunakan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat faktor yang mempengaruhi siswa bertahan dalam proses belajar di Kampung Inggris pada kondisi kenormalan baru yaitu internal (motivasi dan cita-cita) serta faktor eksternal (lingkungan belajar, kualitas tutor, dan fasilitas belajar). Kemudian, strategi belajar bahasa Inggris yang digunakan siswa dalam bertahan pada tahap adaptasi adalah strategi kognitif dan strategi sosial. Rekomendasi yang dapat diberikan bagi peneliti selanjutnya adalah dapat mengkaji mengenai pengembangan pembelajaran bahasa yang lebih efisien dan inovatif pada kondisi kenormalan baru untuk mendukung pelaksanaan strategi belajar siswa Kampung Inggris.
PENGEMBANGAN DESAIN MOTIF BATIK REYOG BULKIYO DALAM MENDUKUNG DESA WISATA KEMLOKO KECAMATAN NGLEGOK KABUPATEN BLITAR Nurul Ratnawati; I Nyoman Ruja; Neni Wahyuningtyas; Khofifatu Rohmah Adi
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) Vol. 4, No. 2, Oktober 2021
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um032v4i2p55-61

Abstract

Desa Kemloko merupakan daerah dengan kekayaan alam dan budaya yang melimpah. Potensi inilah yang kemudian dieksplor dan dijadikan sebagai aset pengembangan Desa Wisata Kemloko. Potensi-potensi tersebut kemudian diklasifikasikan menjadi beberapa program wisata Desa Kemloko yang ditawarkan pada masyarakat umum. Dan saat ini Desa Kemloko sedang gencar-gencarnya mengembangkan desa wisata tersebut. Oleh sebab itu dukungan komoditi oleh-oleh khas atau cinderamata yang mampu memikat wisatawan sangat diperlukan. Salah satu karya seni khas yang telah ada di Desa Kemloko dan berpotensi untuk dijadikan oleh-oleh adalah kain batik reyog bulkiyo. Kain batik reyog bulkiyo ini telah mendapatkan hak paten yang diajukan oleh Pokdarwis Desa Kemoloko. Namun, jika dilihat dari desainnya, motif batik reyog bulkiyo masih tradisional, warna-warna yang kurang bervariasi sehingga kesannya monoton, cepat membosankan, kuno, dan tua. Ironis, ketika masyarakat memiliki potensi lokal yang bernilai ekonomis tetapi tidak dikembangkan. Berdasar permsalahan di atas, fokus kegiatan pengabdian ini adalah memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang seputar batik, teknik membatik, dan bagaimana pengembangan motif batik kepada kelompok sasaran yaitu pokdarwis. Metode pelaksanaan untuk merealisasikan pemecahan masalah dalam pengabdian masyarakat ini dilakukan tiga tahapan yaitu: 1) tahap persiapan meliputi penyusunan jadwal, peserta, tempat, bahan-bahan; 2) tahap pelaksanaan meliputi pelatihan dan pendampingan membatik; dan 3) tahap tindak lanjut meliputi perencanaan batik dan pengembangan produk unggulan. Hasil dari kegiatan ini berupa inovasi kain batik reyog bulkiyo baru dengan motif-motif baru. Kain batik pertama terdiri dari kombinasi 3 motif yaitu penari reyog bulkiyo, slompret, dan sinar rembulan. Sedangkan kain batik kedua terdiri dari dua motif yaitu motif penari reyog bulkiyo dan barong.
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DESA (SID) GUNA MENINGKATKAN GOOD GOVERNMENT DI DESA GONDOSULI KECAMATAN GONDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG Wahyu Nurvita Afnani; Neni Wahyuningtyas; Mohammad Pebrianto; Anif Fatimatus Sholichah; Riski Nabilla Ghandi
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) Vol. 3, No. 2, Oktober 2020
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um032v3i2p48-53

Abstract

Pengembangan Sistem Informasi Desa ini bertujuan meningkatkan good government di Desa Gondosuli Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung. Alasan Desa Gondosuli dipilih untuk pengembangan Sistem Informasi Desa dikarenakan selama ini belum optimal sebagai media integratif dalam membangun desa. Metode pengembangan dengan memberikan bimbingan teknis dalam bentuk penerapan pengisian data yang selanjutnya akan diadakan evalusi secara langsung kepada perangkat desa. Program Sistem Informasi Desa akan dilauncing kepada masyarakat desa dengan cara sosialisasi melalui Rukun Tetangga atau Rukun Warga maupun karangtaruna. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah perangkat desa mampu meningkatkan kualitas pelayanan publik hingga terwujud good government dan membantu masyarakat desa setempat lebih mudah dalam melakukan pengurusan administrasi melalui Sistem Informasi Desa. 
WORKSHOP PENGEMBANGAN SOAL HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) BAGI GURU-GURU MGMP IPS KABUPATEN MALANG PELATIHAN PENYUSUNAN Neni Wahyuningtyas; Nurul Ratnawati
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) Vol. 1, No. 2, Oktober 2018
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.998 KB) | DOI: 10.17977/um032v0i0p73-79

Abstract

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik guru pada aspek pengembangan evaluasi hasil belajar masih bersifat konvesional. Maka dari itu, pengabdian di masyarakat yang dilakukan berasaskan pada tujuan meningkatkan kemampuan guru dalam membuat soal yang dapat mendorong siswa untuk memiliki kemampuan menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6). Program yang dijalankan yaitu Pelatihan Penyusunan Soal High Order Thinking Skill (HOTS) bagi GuruGuru MGMP IPS Kabupaten Malang. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah dengan mengungkap permasalahan yang muncul dikalangan para guru, kemudian dilakukan diskusi pengusul bersama mitra untuk merumuskan akar masalah prioritas yang disepakati, serta menentukan solusi yang tepat. Namun sebelum dilakukan diskusi atau pelatihan, terlebih dahulu pengusul melakukan koordinasi dengan guru-guru MGMP IPS Kabupaten Malang, koordinasi berkaitan dengan kegiatan sosialiasi. Keseluruhan kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat dikatakan berhasil, meskipun belum semua peserta pendampingan menguasai cara menyusun soal HOTS.
Pelatihan Dan Pendampingan Penulisan Artikel Jurnal Bagi Guru-Guru Ips Kabupaten Malang Neni Wahyuningtyas; Nurul Ratnawati
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) Vol. 1, No. 1, April 2018
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.428 KB) | DOI: 10.17977/um032v0i0p40-47

Abstract

Sebagai guru profesional tentunya harus memiliki berbagai kemampuan, salah satunya adalah kemampuan menulis karya ilmiah. Dengan menulis karya ilmiah selain guru dapat naik pangkat, jabatan dan golongan sehingga mengalami peningkatan karier, guru juga mendapatkan penghargaan dan pengakuan. Namun sayangnya kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa banyak guru-guru yang belum menulis karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal maupun menjadi pemakalah pendamping di acara seminar nasional atau regional. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah in-service training program yaitu pelatihan dan pendampingan kepada guru-guru IPS MTs Kabupaten Malang. Adapun langkah-langkah kegiatan yang ditempuh adalah koordinasi, penyemaian informasi, pendampingan, dan evaluasi. Hasil pengabdian menunjukkan jika sebagian besar guru-guru IPS Kabupaten Malang belum paham dan menguasai teknik penulisan karya ilmiah yang sesuai dengan aturan penulisan karya ilmiah. Selain itu peserta juga menjelaskan jika kesulitan mendasar yang banyak dialami dalam menyusun artikel yaitu merasa sulit ketika mengawali membuat penelitian, karena pada dasarnya penelitian ini akan dijadaikan bahan dalan menyusun artikel. Kesulitan ini berawal dari tidak adanya ide yang akan dituangkan dalam penelitian. Ide tidak muncul karena budaya membaca dan menulis belum menjadi kebiasaan. 
INSERVICE GURU MGMP IPS SMP KABUPATEN BLITAR DALAM PEMBELAJARAN PETA NKRI I Nyoman Ruja; Neni Wahyuningtyas
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) Vol. 1, No. 2, Oktober 2018
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.049 KB) | DOI: 10.17977/um032v0i0p95-102

Abstract

Guru-guru IPS SMP kesulitan untuk mempelajari secara mandiri konsep Sejarah, Geografi, Sosiologi, Ekonomi yang ada pada buku-buku SMP, SMU, dan PT. Selain itu adanya miskonsepsi materi sosiologi dalam buku-buku yang dipergunakan guru sebagai buku pegangan dalam proses belajar mengajar. Miskonsepsi pada buku akan menimbulkan dampak negatif bagi para pengguna (guru dan siswa). Sehingga guru harus selektif dalam memilih buku yang digunakan dalam proses belajar mengajar (PBM). Kemampuan guru untuk menyeleksi buku berkaitan langsung dengan kompetensi guru dalam penguasaan materi pelajaran. Hal ini tidaklah mudah karena seorang guru harus menguasai seluruh materi yang diajarkan. Pada kegiatan pengabdian masyarakat kali ini, guru akan diajak melakukan diskusi untuk pendalaman konsep materi terutama Geografi, menemukan miskonsepsi atau kesalahan konsep materi bentuk muka bumi pada buku IPS SMP yang digunakan dalam pembelajaran, mengintegrasi materi geografi dengan materi IPS lainnya supaya lebih terpadu. Selanjutntya akan dilakukan tutorial untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan konsep yang ditemukan. Melalui pengabdian ini telah meningkatkan motivasi dan pemahaman guru-guru matapelajaran IPS yang tergabung dalam MGMP IPS di Kabupaten Blitar terutama tentang materi Geografi (peta NKRI)
Pelatihan Mitigasi Bencana pada Pondok Pesantren Sebagai Upaya Mewujudkan Pondok Pesantren Siaga Bencana di Kabupaten Trenggalek Neni Wahyuningtyas; Ardyanto Tanjung; Fatiya Rosyida; Abdul Kodir; Putri Avivah El Hayati; M. Gebryna Rizki Nantana; Ninik Yustina Sari; M. Khoirul Annas Waladul Mufid; Febty Andini Dwi Rosita
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 11 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.067 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v11i2.40011

Abstract

Kabupaten Trenggalek tergolong wilayah yang rentan terjadi bencana banjir, tanah longsor, dan gempa bumi. Hal ini terjadi karena faktor geologi, hidrologi, topografi dan aktivitas manusia. Salah satu wilayah di Kabupaten Trenggalek yang sering terdampak banjir yaitu Kelutan yang notabene sebagai lokasi pondok pesantren Al Itihad Darunnajah. Hampir setiap tahun wilayah ini tergenang oleh banjir. Wilayah ini termasuk dataran rendah dan di sebelah utara pondok terdapat salah satu sungai besar. Mengingat kehidupan santri yang bersinggungan dengan bencana alam, maka sebaiknya mereka belajar untuk meminimalisir dampak yang bisa ditimbulkan akibat bencana alam tersebut. Adapun salah satu caranya melalui peningkatan literasi mitigasi bencana. Metode pelaksanaan pengabdian ini ada tiga yaitu identifikasi dan observasi lapangan, kegiatan inti pengabdian, serta evaluasi kegiatan pengabdian. Berdasarkan hasil pengabdian diketahui dari 109 peserta kegiatan mencapai nilai pre test 45% di atas 80 dan 55% di bawah 80. Hasil overview menunjukkan nilai pre testnya masih jauh dari target (50%). Sedangkan pencapaian nilai post test dari peserta yaitu 87% mendapatkan nilai di atas 80 dan 13% nilainya di bawah 80. Perbandingan hasil ini menujukkan jika nilai post test lebih tinggi dibandingkan pre test. Berdasarkan keseluruhan hasil kegiatan diketahui santri telah menyadari pentingnya mitigasi bencana untuk dimulai dari dini, salah satunya melalui lingkungan pendidikan. Santri menjadi paham bencana apa saja yang mengacam wiilayahnya dan upaya mitigasi apa yang harus dilakukan. Melalui video santri diberikan bekal pengetahuan tentang mitigasi bencana banjir dengan baik. Harapannya melalui kegiatan pengabdian ini, pondok pesantren menjadi siaga dan tangguh terhadap bencana. 
Analisis kemampuan technological, pedagogical, and content knowledge (TPACK) Guru-guru IPS SMP di Malang Nurul Ratnawati; Neni Wahyuningtyas; Ferdinan Bashofi
Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS Vol. 7, No. 2
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kerangka kerja TPACK dibangun berdasarkan deskripsi tentang PCK (Pedagogical Content Knowledge). Ada tiga komponen utama dalam kerangka kerja TPACK yaitu 1) konten, 2) pedagogi, dan 3) teknologi. Sama halnya dengan sebuah model, dalam TPACK terdapat interaksi antara dan di antara komponen-komponen pengetahuan tersebut, yang diwakili sebagai PCK, TCK, TPK, dan TPACK. Interaksi-interaksi antar komponen tersebut akan menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana pengintegrasian teknologi dalam pembelajaran sehingga pembelajaran lebih bermakna, efektif, dan efisien. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk menganalisis kompetensi TPACK guru IPS. Penelitian dilakukan pada guru-guru IPS SMP baik negeri maupun swasta yang ada di Kota/Kabupaten Malang. Penelitian menggunakan metode survei dengan teknik pengambilan data angket, wawancara, dan dokumentasi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa tingkat kemampuan TPACK guru IPS SMP di kabupaten/kota Malang berada pada tingkat sederhana. Artinya guru IPS SMP cukup bagus pengetahuan tentang TPACK namun belum mampu menerapkan pengetahuan TPACK tersebut pada pembelajaran.DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um022v7i22022p78
Dukungan Psikososial Bagi Penyintas Bencana Pasca Erupsi Gunung Semeru Neni Wahyuningtyas; Khofifatu Rohmah Adi; Rahmati Putri Yaniafari; Mochammad Sa'id; M. Gebryna Rizki
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Vol 7 No 2 (2022): November
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jpm.v7i2.7553

Abstract

The eruption of Mount Semeru did not only have a physical impact. Victims can experience serious long-term psychological effects and affect their psychological well-being. The psychological impact that is allowed to continue will be permanent and disrupt the survival of disaster survivors. Therefore, psychosocial support is carried out to support the psychological recovery of the survivors of the Mount Semeru eruption. Methods of self-motivation and play therapy are used to achieve these goals. The stages of implementing this activity include preparation, program implementation, and evaluation. The preparation phase of the team conducts a needs analysis to identify problems, coordinate with various parties and map out infrastructure. The implementation phase includes socialization, preparation of materials and training programs. The evaluation stage is carried out to measure the success of the service program implementation. The results showed that the activities carried out at SDN 1 and SDN 2 Supiturang on 5-6 August 2022 ran smoothly. Most of the participants were children who followed enthusiastically from the beginning to the end of the activity. At the evaluation stage, it was known that in teaching and learning activities the children were very enthusiastic and emotional expression went well after this service activity was held.
PENDIDIKAN KARAKTER SISWA MELALUI PEMBELAJARAN DARING: STUDI KASUS ERA PANDEMI COVID-19 DI SMP LABORATORIUM UNIVERSITAS NEGERI MALANG Bima Wahyu Pratama; Neni Wahyuningtyas; Nurul Ratnawati
JURNAL PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Vol 6, No 5 (2022)
Publisher : Laboratorium Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33578/pjr.v6i5.8854

Abstract

COVID-19 telah merebak ke seluruh penjuru dunia dan membuat semua aktivitas manusia terbatas. Pembatasan sosial telah diterapkan sebagai tindakan pencegahan penyebaran virus dan kemudian hal ini pula diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran daring dipakai sebagai metode mengajar selama pandemi, namun terdapat kendala berupa minimnya kemampuan akan pengawasan dan mengamati perkembangan siswa ketika guru menyampaikan pendidikan karakter. Penelitian pada artikel ini bertujuan menganalisis langkah strategis guru dalam menanamkan pendidikan karakter melalui pembelajaran daring dan menganalisis tolak ukur yang digunakan guru dalam menilai perkembangan karakter siswa. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan desain studi kasus. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa langkah strategis yang digunakan guru dalam menanamkan pendidikan karakter melalui pembelajaran daring antara lain (1) memanfaatkan media komunikasi virtual, (2) memberikan contoh yang baik atau suri tauladan kepada siswa, (3) melakukan pembinaan dan pembiasaan secara intens, dan (4) memaksimalkan sinergitas wali murid dan guru. Tolak ukur yang digunakan guru dalam menilai perkembangan karakter siswa dapat dilihat dari (1) pengamatan guru mata pelajaran dan wali kelas dan (2) catatan berkelakuan baik siswa dari BK dan tata tertib sekolah. Rekomendasi yang dapat diberikan untuk peneliti selanjutnya adalah kajian tentang perubahan karakter siswa setelah diterapkannya pembelajaran daring di sekolah.
Co-Authors Abd Haris Abd Haris, Abd Abdul Haris Ade Ana Kartikasari Afnani, Wahyu Nurvita Agung Wiradimadja Agus Purnomo Alifian Nabila Alsadaqta Ngelo Anif Fatimatus Sholichah Ardyanto Tanjung Bayu Kurniawan Bayu Kurniawan Bayu Wijayanto Bima Wahyu Pratama Bintang Muhammad Sahara Efendi David Golddra Pamungkas Bramantya Dewi Saraswati Dirti Oktaviana Dwi Putri Ayu Dwi Rosita, Febty Andini Elsa Diah Mafazah Elviana Febrianti Elviana Febrianti Emillatul Majidah Faizatul Mahmudah Fajar Santoso Fajar Santoso Fatiya Rosyida Fatiya Rosyida, Fatiya Febty Andini Dwi R Febty Andini Dwi Rosita Febty Andini Dwi Rosita Ferdinan Bashofi I Nyoman Ruja Idris, Idris Ilmia Pratiwi Intan Aqila Putri Khofifatu Rohmah Adi, Khofifatu Rohmah Khowatim, Khusnul Khusnul Khotimah khusnul khotimah Khusnul Khowatim Khusnul Khowatim Kodir, Abdul - Lailatul Fitriyah Lailatul Fitriyah Lailatul Fitriyah Lailil Nadhifatul Muazaroh Leli Laraswati Leni Fitrianingsih Lisya Zuliasyari Lutfi Bagus Subagio M. Annas Waladul Mufid M. Gebryna Rizki M. Gebryna Rizki Nantana M. Haris Yahya M. Khoirul Annas Waladul Mufid Miftakhuddin Miftakhuddin Mochammad Sa’id Mohammad Pebrianto Muazaroh, Lailil Nadhifatul Muhammad Khoiron Nani Widiawati Nantana, M. Gebryna Rizki Ninik Yustina Sari Nurul Ratnawati, Nurul Putra, Alfyananda Kurnia Putri Avivah El Hayati Riski Nabilla Ghandi Rista Anggraini Rizka Arinda Yuniarti Rizka Arinda Yuniarti Saiful Amin Sari, Ninik Yustina Siti Mar'atus Sholihah Subagio, Lutfi Bagus Subagio, Lutfi Bagus Sukamto Sukamto Sumarmi Sumarmi Tuti Mutia Wahyu Nurvita Afnani Yaniafari, Rahmati Putri Yosi Maurin Yuniar Rosyidah Yuniarti, Rizka Arinda