Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : BIO-CONS: Jurnal Biologi dan Konservasi

Pengaruh Bakteri Pseudomonas aeruginosa dengan Penambahan Ekoenzim Kulit Nanas terhadap Konsentrasi COD dan BOD pada Limbah Cair Rumah Potong Hewan Khairunnisa, Eliza; Rasyidah, Rasyidah; Nasution, Rizki Amelia
BIO-CONS : Jurnal Biologi dan Konservasi Vol. 6 No. 1 (2024): BIO-CONS: Jurnal Biologi dan Konservasi
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/biocons.v6i1.1723

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kegiatan yang dilakukan dalam RPH menghasilkan limbah cair yang merupakan limbah organik (biodegradable) terdiri dari darah, urine, sisa-sisa pencernaan, dan juga air yang dihasilkan dari proses pencucian. Limbah yang tidak dikelola dengan baik sebelum dibuang dapat menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh bakteri Pseudomonas aeruginosa dengan penambahan ekoenzim kulit nanas terhadap konsentrasi COD dan BOD pada limbah cair RPH. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari satu kontrol dan tiga perlakuan, masing-masing perlakuan memiliki tiga kali pengulangan. Pengambilan data dilakukan pada hari ke 0 dan 10. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan COD terbaik yaitu pada P4 dengan rata-rata 2.466 mg/L pada hari ke-0 dan turun menjadi 1.818 mg/L setelah inkubasi 10 hari, diikuti dengan P2 dengan rata-rata 2.499 mg/L pada hari ke-0 dan turun menjadi 1.827 mg/L setelah inkubasi 10 hari. Sedangkan pada BOD P2 merupakan satu-satunya perlakuan yang mengalami penurunan dengan rata-rata 132,84 mg/L pada hari ke-0  dan turun menjadi 85,20 mg/L setelah inkubasi 10 hari. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai penggunaan konsentrasi ekoenzim dan perbedaan waktu inkubasi untuk menurunkan kadar COD dan BOD pada limbah cair RPH agar hasilnya signifikan.  
Reduksi Sulfat oleh Bakteri Indegenous dari Air Sumur Gali Sekitar Industri Daur Ulang Baterai Aki Ainun, Nabiilah Hurul; Rasyidah, Rasyidah; Nasution, Rizki Amelia
BIO-CONS : Jurnal Biologi dan Konservasi Vol. 6 No. 1 (2024): BIO-CONS: Jurnal Biologi dan Konservasi
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/biocons.v6i1.1807

Abstract

Bakteri Pereduksi Sulfat (BPS) merupakan kelompok bakteri anaerobik, yang banyak terdapat di alam dan memainkan peran yang sangat diperlukan dalam sulfur dan siklus karbon di bumi. Beberapa bakteri pereduksi sulfat menggunakan sulfat (SO42?) atau teroksidasi lainnya senyawa belerang sebagai penerima elektron terminal dalam oksidasi zat organik. Bakteri pereduksi sulfat ditemukan hampir di semua lingkungan baik di tanah, air tawar, air laut dan air payau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hasil uji reduksi bakteri indigenous dari air sumur gali sekitar industri daur ulang baterai aki. Bakteri pereduksi sulfat diisolasi dari air sumur gali sekitar industri daur ulang baterai aki di Bandar Khalifah menggunakan media cair Postgate B dan di murnikan dengan metode pengenceran. Karakteristik morfologi koloni, mikroskopis dan biokimia di indentifikasi menggunakan buku Bergey’s Manual Of Determinative Bacteriology. Hasil penelitian ditemukan 8 isolat bakteri pereduksi sulfat dari air sumur gali di Bandar Khalifah. 8 isolat BPS dapat tumbuh pada media dengan pH 3 & pH 6. Efisiensi pereduksi sulfat tiap isolat berbeda. Namun, efisiensi reduksi meningkat pada pH 6. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan mereduksi tertinggi diperoleh oleh BPS 04 pada pH 3 dengan rata-rata penurunan sebanyak 78.49 ppm dan pada pH 6 rata-rata penurunan sebanyak 61.23 ppm. Hasil identifikasi bakteri menunjukkan bahwa 2 isolat berasal dari genus Desulfobulbus (BPS 01 dan BPS 03), 2 isolat berasal dari genus Desulfococcus (BPS 02 dan BPS 09) dan 4 isolat berasal dari genus Desulfotomaculum (BPS 04, BPS 05, BPS 06 dan BPS 07).
Pemanfaatan Limbah Cair Tempe dengan Penambahan Lactobacillus acidophilus Menggunakan Microbial Fuel Cell (MFC) Menjadi Biolistrik Sejati, Renny Novita Asri; Rasyidah, Rasyidah; Nasution, Rizki Amelia
BIO-CONS : Jurnal Biologi dan Konservasi Vol. 6 No. 1 (2024): BIO-CONS: Jurnal Biologi dan Konservasi
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/biocons.v6i1.1808

Abstract

Teknologi baru yang sedang banyak dikembangkan sebagai penyediaan sumber listrik alternatif salah satunya yaitu Microbial Fuel Cell (MFC). Penelitian ini menggunakan substrat dari limbah cair tempe dan bakteri Lactobacillus acidophilus. Desain sistem MFC yang digunakan yaitu dual-chamber dengan masing-masing reaktor memilki volume 500 ml. Penelitian yang dilakukan pada sistem MFC yaitu limbah cair tempe murni dan limbah cair tempe dengan penambahan bakteri Lactobacillus acidophilus, dengan waktu inkubasi 9 hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi bakteri Lactobacillus acidophilus dalam meningkatkan energi listrik yang dihasilkan menggunakan sistem MFC dan untuk mengetahui waktu (hari) optimum yang dapat menghasilkan energi listrik yang tinggi. Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah eksperimental, yaitu dilakukannya dua eksperimen pada substrat limbah cair tempe pada sistem MFC. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya perubahan kuat arus dan tegangan yang dihasilkan dari masing-masing ekperimen substrat. Potensi energi listrik yang lebih baik dihasilkan dari substrat limbah cair tempe dengan penambahan bakteri Lactobacillus acidophilus. Kesimpulan dari penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bakteri Lactobacillus acidophilus berpotensi dalam meningkatkan energi listrik. Waktu (hari) optimum yang menghasilkan energi listrik pada penggunaan limbah cair tempe murni yaitu pada hari ke-3 dengan besar tegangan listrik 2,21 mV, arus listrik 1,42 mA dan power density 4,92 mW/m2. Pada limbah cair tempe dengan penambahan Lactobacillus acidophilus menghasilkan energi listrik yang tinggi pada hari ke-3 . Pada hari ke-3 dihasilkan tegangan listrik sebesar 2,53 mV, arus listrik 1,69 mA dan power density 6,71 mW/m2.
Penggunaan Bakteri Bacillus subtilis pada Limbah Bulu Ayam Potong sebagai Bahan Pakan Ternak Ikan Lele (Clarias gariepinus) Siregar, Nurhasanah; Rasyidah, Rasyidah; Mayasari, Ulfayani
BIO-CONS : Jurnal Biologi dan Konservasi Vol. 6 No. 1 (2024): BIO-CONS: Jurnal Biologi dan Konservasi
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/biocons.v6i1.1809

Abstract

Bulu ayam merupakan limbah yang dihasilkan dari ternak ayam potong yang memiliki nilai protein cukup tinggi tinggi. sehingga dapat digunakan sebagai bahan dasar pakan ikan lele (Clarias gariepinus). Penelitian ini menggunakan substrat limbah bulu ayam, bakteri Bacillus subtilis, dan ikan lele (Clarias gariepinus). Pada penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah bulu ayam menjadi pakan ikan dengan fermentasi bakteri Bacillus subtilis, kemudian untuk mengetahui kuantitas proksimat pada tepung bulu ayam, dan pengaruh pakan tepung bulu ayam terhadap pertumbuhan bobot ikan lele (Clarias gariepinus). Penelitian ini menggunakan fermentasi selama 5 hari, dan dibagi menjadi 4 perlakuan, antara lain: P0 : Tepung bulu ayam non fermentasi; P1 : Tepung bulu ayam 250gram/250ml bakteri Bacillus subtilis; P2 : Tepung bulu ayam 250gram/500ml bakteri Bacillus subtilis; dan P3 : Tepung bulu ayam 250gram/750ml bakteri Bacillus subtilis. Parameter yang digunakan adalah uji proksimat yang meliputi kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat, kadar serat dan bobot ikan lele (Clarias gariepinus) setelah diberikan pakan tepung bulu ayam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P2 dapat meningkatkan kuantitas pakan ikan dengan hasil kadar protein sebesar 35,3%, kadar karbohidrat sebesar 4,42% dan lemak sebesar 2,09%, serta mampu   meningkatakan bobot ikan lele (Clarias gariepinus) sebesar 26,6 gram.