Devi Nuralinah
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 50 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH UKURAN BUTIR AGREGAT TERHADAP ABRASI PERKERASAN BETON POROUS DENGAN VARIASI RECYCLED COARSE AGGREGATE (RCA) Mauzudah, Ma’rifatul Mauzudah; Arifi, Eva; Nuralinah, Devi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1107.339 KB)

Abstract

Beton Porous merupakan beton yang terdiri dari agregat kasar, sedikit agregat halus atau tanpa agregat halus, air, dan semen. Beton porous memiliki void ratio berkisar antara 15% sampai 35%. Nilai void ratio yang besar ini menjadikan beton porous mudah dilewati oleh air atau bersifat permeable, namun memiliki kekuatan yang lebih rendah dibanding beton normal. Beton porous dapat digunakan sebagai bahan perkerasan jalan pada trotoar, lahan parkir, dan jalan berkapasitas rendah lainnya. Pada penelitian ini sampel yang digunakan memiliki diameter 150 mm dan tinggi 115 5 mm. Pengujian abrasi beton porous menggunakan metode cantabro loss. Beton porous dibuat tanpa menggunakan agregat halus dan menggunakan agregat kasar dengan ukuran  5 mm – 10 mm, 10 mm-20 mm, dan 5 mm- 20 mm. Perbandingan agregat dan semen yang digunakan adalah 1:5 dengan f.a.s 0,3. Pemanfaatan recycled coarse aggregate (RCA) diharapkan dapat menjadi alternatif untuk mengurangi pengunaan agregat kasar alam. Variasi RCA yang digunkan adalah 0%, 50%, dan 100%. Hasil cantabro loss menunjukan ketahanan abrasi yang memenuhi persyaratan sebagai bahan perkerasan jalan adalah pada ukuran agregat 5mm -10 mm dengan variasi 0% RCA, 50% RCA, 100% RCA, dan ukuran agregat 5 mm -20 mm dengan variasi 50% RCA. Tahanan abrasi terbaik pada  ukuran agregat 5 mm – 10 mm dengan 0% RCA yaitu 29,90%. Syarat batas maksimum abrasi yang digunakan adalah 50%. Kata Kunci : Beton Porous, Cantabro loss, Abrasi. Recycled Coarse Aggregate.
PERENCANAAN ALTERNATIF STRUKTUR KOMPOSIT GEDUNG KAMPUS FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Audian, Ilma; Hidayat, M. Taufik; Nuralinah, Devi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (894.94 KB)

Abstract

Penggunaan material komposit menjadi material utama pada perancangan Gedung Kampus Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya Malang. Penggunaan material komposit pada balok serta pemakaian material baja pada kolom. Profil WF dipilih sebagai profil pada balok dan kolom pada bangunan yang ditinjau. Dengan memakai konsep LRDF saat perancangan.Trial dan error pada saat pemilihan dimensi balok dan kolom untuk menemukan profil baja WF yang mampu menahan gaya-gaya yang terjadi pada bangunan dan memenuhi persyaratan. Aksi komposit baja-beton terjadi akibat adanya penghubung geser. Las dipakai sebagai sambungan pada balok induk-balok anak dan penggunaan baut sebagai sambungan kolom-kolom. Struktur komposit memiliki bentang layan yang lebih panjang dibanding dengan struktur beton bertulang sehingga dapat meminimalisir dari dimensi balok yang akan dipakai. Kata kunci:material, struktur komposit, LRFD
PENGARUH VARIASI AGREGAT KASAR DAUR ULANG (RCA) TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON SELF COMPACTING CONCRETE (SCC) BERTULANGAN BAJA Kristopher, Fredo; Nuralinah, Devi; Setyowulan, Desy
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (827.165 KB)

Abstract

Self Compating Concrete (SCC) atau beton memadat sendiri adalah sebuah inovasi dalam teknologi pembuatan beton yang tidak memerlukan proses pemadatan untuk menempati bekistingnya. Pada penelitian ini pembuatan SCC digunakan untuk memanfaatkan potensi material agregat kasar daur ulang atau biasa disebut RCA (Recylcled Coarse Aggregate). Variasi yang digunakan adalah variasi balok SCC 100% agregat kasar daur ulang dan balok SCC 0% agregat kasar daur ulang atau bisa disebut balok SCC normal. Balok memiliki tulangan utama 2-Ø12. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian filling ability, kuat tekan beton, dan kuat lentur beton. Filling ability SCC diukur menggunakan metode pengujian slump flow test. Pengujian kuat tekan beton dilakukan untuk mendapatkan kuat tekan aktual dari balok. Dari pengujian kuat lentur didapatkan beban ultimit dan lendutan aktual balok. Hasil penelitian yang didapatkan adalah substitusi agregat kasar daur ulang pada balok SCC tidak berpengaruh terhadap kuat lentur balok. Jika dibandingkan dengan balok SCC normal, kuat lentur balok SCC agregat daur ulang yang sebesar 1470 Kgm memiliki prosentase  penurunan sebesar 4,8%. Dilihat dari lendutannya, substitusi agrgeat kasar daur ulang pada balok SCC tidak berpengaruh. Jika dibandingan dengan balok SCC normal, lendutan yang terjadi pada balok SCC agregat daur ulang sebesar 7,085 mm memiliki prosontase penurunan sebesar 42,14%. Ini dikarenakan balok SCC normal memiliki fase plastis lebih besar seiring dengan kemampuan balok mengalami deformasi. Kata kunci : Balok, kuat lentur, lendutan, SCC, dan agregat daur ulang.
PENGARUH VARIASI AGREGAT KASAR DAUR ULANG (RCA) TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANGAN BAJA Pahlawan, Darni Mulia; Nuralinah, Devi; Setyowulan, Desy
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Recycled Coarse Aggregate atau Agregat daur ulang merupakan beton sisa atau bongkahan beton yang sudah tidak digunakan dari pekerjaan konstruksi atau pengujian-pengujian yang telah dilakukan. Penggunaan recycled coarse aggregate ini bertujuan untuk mengurangi atau menganti agregat normal alam yang biasa digunakan dalam pekerjaan konstruksi. Dengan tingkat pembangunan yang sedang berkembang pesat di Indonesia, dikhawatirkan akan terjadi penambangan sumber daya alam secara besar-besaran. Disamping itu pula pemanfaatan agregat daur ulang ini juga belum begitu dimaksimalkan, sehingga bahan yang rusak ini hanya menjadi urugan atau dibuang begitu saja. Dampaknya dapat mengurangi tingkat kesuburan tanah disekitarnya.Dalam penelitian ini variasi yang digunakan adalah substitusi 100% komposisi agregat kasar daur ulang terhadap agregat normal alam. Benda uji yang akan dibuat yaitu balok beton berukuran 15 cm x 25 cm x 160 cm. Balok mengunakan tulang utama 2Φ-12. Pengujian yang akan dilakukan yaitu uji kuat lentur, lendutan. Untuk silinder beton dilakukan pengujian kuat tekan dan modulus elastisitas. Semua benda uji dilakukan perawatan selama 14 hari dan dilakukan pengujian pada saat umur 28 hari.Hasil dari pengujian balok beton menunjukkan bahwa beton dengan agregat daur ulang memiliki nilai yang lebih tinggi dalam menahan beban dibandingkan dengan beton agregat normal alam yaitu 1620 kgm banding 1575 kgm. Nilai lendutan yang terjadi pada balok beton agregat daur ulang yaitu 25,08 mm dan nilai lendutan balok beton normal yaitu 20,55 mm. Hasil dari pengujian kuat tekan silinder beton menunjukkan nilai kuat tekan aktual beton agregat daur ulang lebih tinggi dibandingkan beton agregat normal alam yaitu 29,78 MPa dan 26,23 MPa. Dengan nilai modulus elastisitas pada beton agregat daur ulang sebesar 56105,67 MPa dan beton agregat normal sebesar 35789,25 MPa. Kata Kunci : Recycled coarse aggregate, kuat lentur, kuat tekan, lendutan.  
PENGARUH VARIASI RECYCLED COARSED AGGREGATE (RCA) PADA UJI PULL OUT BAMBU PILIN DAN BAJA DENGAN BALOK BETON SELF COMPACTING CONCRETE (SCC). Syafii, Yusuf Achmad; Nuralinah, Devi; Setyowulan, Desy
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Self Compating Concrete (SCC) atau beton yang dapat memadat sendiri adalah varian beton yang memiliki tingkat pengerjaan yang tinggi tetapi tidak memerlukan perlakuan khusus seperti beton normal. Pada umumnya Beton Normal memerlukan alat berupa vibrator untuk membantu proses pemadatan agar beton tidak mengalami segresi. Untuk mencegah hal terebut maka digunakanlah zat kimia bernama Superplasticizer. Pada penelitian ini pembuatan SCC digunakan untuk memanfaatkan potensi material agregat kasar daur ulang atau biasa disebut RCA (Recylcled Coarse Aggregate) dan juga tulangan berupa Bambu Pilin dengan dilakukanya Uji Pull Outatau sering disebut uji kuat lekat.. Agregat kasar daur ulang memiliki 80% kuat lekat dan 80% kuat tekan yang lebih rendah daripada agregat kasar alami. Sedangkan Tulangan bambu yang dipilin memiliki kekuatan tarik sebesar 60% lebih rendah daripada agregat kasar alami. Pada pengujian pull out bambu tegangan lekat tidak dapat diketahui karena tulangan terlebih dahulu mengalami kegagalan dan tidak terjadi keruntuhan cabut, tetapi hasil dari data didapatkan digunakan sebagai hasil uji Tarik bambu pilin dan dapat diketahui kuat Tarik tulangan bambu tersebut. Kata kunci: Pull Out, kuat lekat, bampu pilin, SCC, dan agregat daur ulang.
UJI TARIK DAN PENGARUH VARIASI PELAPIS TERHADAP UJI KUAT LEKAT BAMBU PILIN DENGAN KULIT Adi, Satrio Wibowo; Nuralinah, Devi; Simatupang, R. Martin
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton memiliki daya tekan yang besar namun memiliki daya tarik yang lemah sehingga perlu diberi tulangan pada beton. Tulangan baja cenderung memiliki harga yangcukupmahaluntukdigunakanmakaperluadanyaalternatifpengganti tulangan baja. Olehkarenaitupadapenelitianinidigunakanlah tulangan bambu pilin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai beban tarik pada bambu dan mengetahui bagaimana nilai kuat lekat pada bambu setelah diberi variasi pelapis. Variasi pelapis bertujuan untuk memperbaiki lekatan bambu terhadap beton. Variasi pelapis pada penelitian ini digunakan pelapis vernis, sikadur dan tanpa pelapis. Bambu tanpa buku/ruas memiliki tegangan tarik bambu lebih besar dibanding tegangan tarik bambu dengan buku/ruas.Keruntuhan pada pengujian kuat lekat ini adalah kegagalan tarik. Kerusakan terjadi dikarenakan bambu pilin mengikat pada beton sehingga ketika benda uji dikenakan beban, bambu masih tertahan pada beton mengakibatkan bambu terputus pada pilinannya.Olehkarenaitupelapistidakterbuktimeningkatkankuatlekatpadabambu. Penggunaan bahan pelapis pada bambu berpengaruh secara signifikan terhadap kuat tarik antara bambu dengan beton berdasarkan uji statistik ANOVA. Namuntidakberpengaruhsecarasignifikanpadaperbandinganantarapelapissikadurdanvernis. Kata kunci :BambuPilin, Sikadur , Vernis , UjiTarik, Uji Pullout, KuatTarik, KuatLekat
RASIO BEBAN GEMPA TERHADAP KAPASITAS DINDING RUMAH SATU LANTAI DENGAN SISTEM CONFINED MASONRY WALL DI KOTA MALANG Ilhamy, Ahmad Haidar; ., Wisnumurti; Nuralinah, Devi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagian besar bangunan di Indonesia yang berupa bangunan bertingkat rendah seperti rumah sederhana 1 tingkat dan 2 tingkat masih menggunakan dinding konvensional atau pasangan batu bata sebagai dinding bangunan. Alasan pada umumnya karena selain mudah didapat dan murah, batu bata mempunyai sifat yang tahan terhadap suhu yang tinggi. confined masonry wall yang mana dinding dari batu bata di posisikan sebagai struktur utama dari sebuah bangunan, dan merupakan salah satu sistem struktur yang sangat sering dan umum digunakan untuk membangun rumah satu tingkat di indonesia yakni Sumatra dan Jawa, Melihat banyaknya aktifitas gempa di kota Malang serta banyaknya penduduk yang membutuhan rumah tinggal sehingga diperlukan penelitian terhadap ketahanan gempa pada rumah tinggal satu lantai dengan batalokal untuk mengetahui seberapa besar kapasitas bangunan rumah tinggal tersebut terhadap gaya gempa di kota Malang,Dari analisis denah bangunan hanya tipe 36 yang memiliki bentuk regular, Semua denah memenuhi persyaratan bangunan tidak terlalu panjang dengan nilai tipe 36 sebesar 1,25, untuk tipe 48 sebesar 1,07 dan untuk tipe 72 sebesar 1,09. Semua tipe rumah memenuhi persyaratan nilai Wall Density Index untuk daerah Malang harus lebih besar dari 2,5% untuk bangunan 1 lantai dengan nilai terkecil tipe 36 dy 7,16%. tipe 48 dx = 6,6%. tipe 72 dx = 5,36% Semua tipe rumah dapat menahan beban gravitasi dengan nilai terkecil pada tipe 36 sebesar 16,27. tipe 48 sebesar 24,01. Untuk denah tipe 72 sebesar 24,81 Dalam tinjauan Dari rasio yang didapatkan jika ditinjau terhadap kekuatan setiap dinding terhadap beban gempa, semua tipe rumah sanggup menahan dengan karena memiliki rasio < 1 dengan nilai untuk tipe 36 sebesar 0.3031, untuk tipe 48 sebesar 0.5364  dan untuk tipe 72 sebesar 0.3167 Kata kunci: bangunan tahan gempa, confined masonry wall, kapasitas dinding, rasio beban gempa
Studi Eksperimental Kuat Geser Pelat Beton Bertulang Bambu Lapis Styrofoam (Hal. 20-27) Lailasari, Desinta Nur; Dewi, Sri Murni; Nuralinah, Devi
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 3, No 3: September 2017
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.025 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v3i3.20

Abstract

ABSTRAK Inovasi beton ringan dibutuhkan untuk mendapatkan suatu bahan struktur yang ringan, kuat, dan biaya murah. Pelat beton bertulang bambu lapis styrofoam merupakan kombinasi efektif sebagai inovasi pengganti pelat bertulang baja, pada komponen non-struktural dan sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kekuatan geser pada pelat dan menganalisis kekuatan pelat dengan penambahan agregat kasar pada campuran spesimennya. Penelitian ini dilakukan dengan dua analisis, yaitu analisis teoritis dan eksperimen. Pada pengujian eksperimen dibuat 10 benda uji untuk uji kuat geser. Ukuran benda uji 40 cm * 80 cm * 5 cm. Variabel penelitian adalah campuran spesimen 1 (1 semen : 4 pasir) dan spesimen 2 (1 semen : 3 pasir : 1 kerikil). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan penambahan agregat kasar (spesimen 2) menambah kekuatan geser (27,78%) dari kekuatan pelat campuran spesimen 1.Kata kunci: kuat geser, lapis styrofoam, pelat lapis, tulangan bambu. ABSTRACT Lightweight concrete innovations are required to obtain a lightweight, strong, and low-cost structural material. Bamboo reinforced concrete plate with layer styrofoam are an effective combination as an innovative replacement of reinforced plates, on non-structural components. This study aims to analyze shear strength in plates and analyze plate strength with the addition of coarse aggregates to the mixture of the species. This study was conducted with two analyzes, theoretical and experimental analysis. In the experimental test 10 specimens were made for shear strength test. Size of plate sample 40 cm * 80 cm * 5 cm. The research variables were mixed speciment 1 (1 cement : 4 sands) and spesiment 2 (1 cement : 3 sands : 1 coarse aggregate). From the results of this study it can be concluded that the addition of coarse aggregate (speciment 2) adds shear strength (27.78%) of the strength of the mixed plate of species 1.Keywords: shear strength, layers styrofoam, plate layers, bamboo reinforcement.
STUDI KOMPARASI PERENCANAAN GEDUNG TAHAN GEMPA DENGAN MENGGUNAKAN SNI 03-1726-2002 DAN SNI 03-1726-2012 Ari Wibowo , Devi Nuralinah, Desinta Nur Lailasari,
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.502 KB)

Abstract

Beberapa tahun ini, Indonesia sering dikejutkan dengan berbagai macam bencana alam, terutama gempa. Hal ini terjadi karena Indonesia berada di kawasan Pasific Ring Of Fire. Kedatangan gempa tidak dapat diprediksi secara pasti tempat dan waktunya, oleh sebab itu, harus ada sistem pemberitahuan dini terhadap bahaya gempa dan pengantisipasian dengan pembangunan gedung tahan gempa agar tidak memakan korban jiwa. Di Indonesia terdapat standar kegempaan SNI 03-1726-2002. Seiring berjalannya waktu dan teknologi, maka dilakukan pembaharuan dengan disusunnya SNI 03-1726-2012 sebagai standar kegempaan yang baru. Dengan adanya SNI 03-1726-2012 maka dilakukan analisis perbandingan seberapa besar perubahannya dari standar kegempaan yang lama. Agar bisa mengetahui seberapa efektif dalam penggunaan standar tersebut pada perencanaan gedung tahan gempa. Tujuan  dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui perbedaan beban gempa antara SNI 2002 dengan SNI 2012, mengetahui perbedaan hasil analisis gempa statis linier antara SNI 2002 dengan SNI 2012, dan mengetahui perbedaan hasil analisis gempa dinamis linier antara SNI 2002 dengan SNI 2012. Proses analisis menggunakan model gedung 4 lantai untuk analisis gempa statis linier dan model gedung 10 lantai untuk analisis gempa dinamis linier. Zona wilayah gempa adalah zona kota Malang dengan jenis tanah keras. Dari hasil analisis dan komparasi dapat disimpulkan beban gempa dipengaruhi oleh faktor respons gempa. Pada SNI 2012 memiliki faktor respon gempa dan kombinasi pembebanan lebih besar daripada SNI 2002. Hasil komparasi analisis gempa statis linier dengan menggunakan analisis statik ekivalen gaya geser nominal dan simpangan antarlantai SNI 2012 lebih besar daripada SNI 2002 yaitu 13,84% dan 48,37%. Sedangkan hasil komparasi analisis gempa dinamis linier dengan menggunakan analisis spektrum respons ragam metode CQC gaya geser nominal dan simpangan antarlantai SNI 2012 lebih besar daripada SNI 2002 yaitu 48,56% dan 80,18%. Kata kunci : SNI 03-1726-2002, SNI 03-1726-2012, gaya geser nominal, simpangan antarlantai.
PENGARUH PENGGUNAAN SBR LATEX TERHADAP KUAT TEKAN DAN PERMEABILITAS BETON POROUS Marsoli, Ayuning Fitriani; Arifi, Eva; Nuralinah, Devi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton porous adalah beton berpori yang dapat digunakan untuk melapisi permukaan jalan dengan beban rendah sebagai pengalir air agar tidak menggenang di muka jalan dan selanjutnya diteruskan ke dalam tanah. Hal ini dapat menjadi solusi dari permasalahan genangan di beberapa daerah di Indonesia. Material yang digunakan pada penelitian ini adalah agregat kasar dengan ukuran 5 mm – 10 mm dan menggunakan campuran zat tambahan (additive) yaitu SBR Latex yang berfungsi untuk menambah kekuatan ikatan antara pasta dengan agregat maupun antar agregat. Dengan penambahan SBR Latex diharapkan dapat meningkatkan nilai kuat tekan serta dapat mengetahui pengaruh penambahannya terhadap permeabilitas beton porous. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan alat Compression Test Machine untuk pengujian kuat tekan, serta metode Falling Head untuk pengujian Permeabilitas. Benda uji beton porous menggunakan variasi campuran SBR Latex yaitu : 0%, 5%, dan 10%. Rasio volume semen terhadap agregat yang digunakan pada penelitian ini sebesar 1:3 dan 1:4. Serta menggunakan faktor air semen sebesar 0,25 dan 0,27. Hasil akhir penelitian didapatkan nilai kuat tekan tertinggi yaitu 12,4 MPa terdapat pada benda uji dengan komposisi SBR Latex 5%, rasio volume semen terhadap agregat 1:3, dan faktor air semen 0,25. Hasil kuat tekan beton semakin menurun seiring dengan penambahan kadar SBR Latex. Penggunaan kadar SBR Latex optimum dapat meningkatkan kuat tekan beton porous. Sedangkan hasil akhir penelitian untuk permeabilitas didapatkan nilai koefisien permeabilitas tertinggi yaitu 12,97 mm/dt pada sampel dengan kadar SBR Latex 0%, rasio volume semen terhadap agregat 1:4 dan faktor air semen 0,25. Hal ini selaras dengan fungsi SBR Latex sebagai pengikat dan zat tambahan. Kata kunci : Beton porous, SBR Latex, permeabilitas, kuat tekan