Devi Nuralinah
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 50 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PERILAKU SAMBUNGAN SEKRUP PADA BAJA CANAI DINGIN (COLD-FORMED) DI BALOK LENTUR (GANDA) Satria Nugraha, Cosmas Yudha; Setyowulan, Desy; Nuralinah, Devi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Semakin canggihnya teknologi dan ilmu pengetahuan memunculkan desain jembatan sederhana yanglebih murah dan mudah, tanpa meninggalkan unsur kekuatan dan daya tahannya. Material baja canai dingin,menjadi pilihan dalam desain jembatan karena kelebihan-kelebihannya. Maka dilakukan penelitian ini untukmenganalisis perilaku sambungan baut dalam kondisi lentur.Dalam penelitian ini menggunakan material utama baja canai dingin kanal C ganda seperti WF dan boxyang dihubungkan dengan berbagai konfigurasi sekrup. Kemudian dilakukan pengujian lentur dimana bendauji diletakkan pada loading frame dan permodelan tumpuan dipasang pada setiap ujung spesimen, sehinggaspesimen tidak bergerak dan tidak mengalami puntir. Pengujian dilakukan hingga benda uji gagal/berubahbentuk. Hasil akhir pengujian didapatkan nilai beban ultimit pada benda uji yang memakai jumlah sekrup yanglebih banyak akan lebih kuat, jika dibandingkan dengan benda uji yang memakai jumlah sekrup lebih sedikit.Selain itu nilai lendutan yang terjadi pada profil C ganda tebal 0,75 mm lebih kecil daripada profil C gandatebal 0,6 mm untuk pembebanan yang sama. Meskipun pemasangan pemodelan tumpuan bertujuan agar bendauji tidak mengalami puntir, namun dalam pengujian masih terjadi sedikit puntir. Kerusakan pada profil C gandadengan tebal berbeda masih tergolong sama, yakni terjadi tekuk lokal yang langsung mengenai flange danlendutan permanen yang berada tegak lurus dan tengah benda uji disertai dengan sedikit torsi. Namun, untukketebalan profil 0,6 mm memiliki tekuk yang lebih besar daripada ketebalan 0,75 mm.Kata Kunci: Baja Canai Dingin, Profil Kanal C Ganda, Sekrup, Uji Lentur.
STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH BERSAMA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL (UPN) VETERAN JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT Febriananta, Yudha; Hidayat, M. Taufik; Nuralinah, Devi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gedung Kuliah Bersama Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur merupakangedung yang terletak di Kota Surabaya dibangun dengan menggunakan struktur beton bertulang. Struktur betonbertulang lebih banyak menahan beban mati sendiri yang cukup besar yang akan menambah gaya geser dannantinya mempengaruhi beban gempa yang cukup besar juga. Dengan merencanakan ulang dengan strukturkomposit ini diharapkan akan terjadi kerjasama dan interaksi yang lebih baik antara baja dan beton daripadamenggunakan struktur beton bertulang. Gedung Kuliah Bersama Universitas Pembangunan Nasional (UPN)Veteran Jawa Timur direncanakan ulang dengan elemen-elemen sebagai berikut: tebal pelat beton lantai 12 cm;tebal pelat beton atap 10 cm; dimensi balok anak meggunakan WF 200×200×10×16; dimesi balok indukmenggunakan WF 300×300×15×15; dimensi kolom menggunakan WF 400×400×20×35. Analisis yang mengacupada metode LRFD (Load and Resistance Factor Design), SNI 1726:2019, SNI 1729:2020 diperoleh hasil bahwapengaruh beban hidup, beban mati dan beban gempa lebih signifikan pada daerah tumpuan. Berdasarkan hasilanasisis pada balok anak dan balok induk didapatkan hasil perhitungan dari kondisi sebelum komposit dan kondisisetelah komposit pada momen tumpuan. Untuk balok anak terjadi pembesaran momen 59,4% dari keadaansebelum komposit dan untuk balok induk terjadi pembesaran momen 252,5% dari keadaan sebelum komposit, halini membuktikan bahwa pembesaran momen pada struktur komposit sangat bervariatif bergantung dengan variabelanalisis komposit.Kata kunci : gedung kuliah bersama, struktur komposit, baja beton
The Effect Of Fibrous Concrete Batches At The Age Of 730-Days Through Analytical And Experimental Tests Indradi Widjatmiko; Ari Wibowo; Devi Nuralinah; D. Mulyaningrum
Rekayasa Sipil Vol 7, No 2 (2013)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.786 KB)

Abstract

This research is a continuous study to investigate the effect of fibrous concrete batches at the age of 730-days and hence makes a comparison with experimental results conducted by Bryceson (2003). Modelling the finite element is carried out in linear static solver and non-linear static solver to verify the experimental results of column specimens recorded by Bryceson (2003). Polypropylene fibres were used in this study with the high strength concrete of recorded compressive strength of 72 MPa (Bryceson, 2003). Two fibre contents (0.1 %, and 0.3 %) with different fibre location were proposed by Bryceson (2003) for the column specimens. For each batch of fibre content, three columns were cast by Bryceson (2003). One consisted of fibrous concrete for the entire section, while the second column consisted of fibrous concrete at the cover and the region through the steel reinforcement only and the third column consisted of fibrous concrete at the cover only. A control references column was cast with non-fibrous concrete at the entire cross-section for comparison purpose (Bryceson, 2003). Therefore, in this study, similar modelling of columns was done in finite element analysis to conduct the analytical results. All column models were tested in finite element analyses in both linear static solver and non-linear static solver under concentric axial compression. Linear static solver used the ultimate load which was recorded by Bryceson (2003) to determine the displacement, while the non-linear static solver used ultimate load with increment (0%, 20%, 40%, 60%, 80%, and 100%). The analytical results are then graphed and compared with the experimental results which were conducted by Bryceson (2003). This study found that the analytical results obtained from non-linear static solver provides a better comparison for the experimental results conducted by Bryceson (2003) as compared to analytical results obtained from linear static solver. This study found that the column of 0.1% fibre content at the cover produced the least displacement of 11.19 mm in non-linear static solver compared to others. In conclusion, 0.1 % fibre content exhibited a better performance in terms of lower displacement. 
Pengaruh Posisi Beban Terhadap Tegangan Dan Rotasi Batang Tepi Bawah Jembatan “Boomerang Bridge” Ari Wibowo; Devi Nuralinah; Wisnumurti Wisnumurti; Erwin Widya A.
Rekayasa Sipil Vol 8, No 2 (2014)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.822 KB)

Abstract

Jembatan “Boomerang Bridge” merupakan Jembatan model rangka baja yang memperoleh penghargaan Juara I dalam Kompetisi Jembatan Indonesia ke-9 Tahun 2013. Terdapat perbedaan nilai lendutan antara perencanaan dengan kondisi lapangan, sehingga dilakukan penelitian juga pada variabel lain yaitu tegangan batang dan rotasi batang tepi bawah. Tahap pertama yaitu uji elastisitas baja dengan bahan yang sejenis dengan profil rangka. Nilai elastisitas yang diperoleh sebesar 183.102,5 MPa. Tahap selanjutnya adalah perhitungan teoritis dan hasil pengujian untuk mendapatkan nilai regangan, gaya batang, tegangan, dan rotasi batang. Perbedaan antara perhitungan teoritis dengan pengujian dinyatakan dalam persentase perbandingan. Perbandingan nilai tegangan dari hasil perhitungan teoritis dan pengujian yaitu seperempat bentang dekat tumpuan sendi sebesar 8,922%, di tengah bentang sebesar 5,476%, dan seperempat bentang dekat tumpuan rol sebesar 7,522%. Perbandingan rotasi teoritis dengan pengujian didapatkan nilai persentase sebesar 22,365% dan sama di berbagai posisi pembebanan. 
Pengaruh Campuran Kadar Bottom Ash Dan Lama Perendaman Air Laut Terhadap Kuat Tekan, Lendutan, Kapasitas Lentur, Kuat Geser Dan Pola Retak Balok Ristinah Syamsuddin; Taufik Hidayat; Ari Wibowo; Devi Nuralinah
Rekayasa Sipil Vol 9, No 1 (2015)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.828 KB)

Abstract

Bottom ash merupakan salah satu limbah PLTU karena jumlahnya yang sangat banyak dan tidak dapat dibuang di sembarang tempat, maka bottom ash seringkali direkayasa sebagai bahan campuran untuk membuat beberapa jenis bahan material dalam proyek pembangunan. Contohnya adalah batu bata dan genting. Kali ini kami mencoba untuk menggunakan bottom ash sebagai campuran semen dalam pembuatan beton. Karena seperti yang kita ketahui jumlah limbah ini akan terus bertambah seiring berjalannya PLTU. Maka dari itu tujuan penelitian kami adalah untuk memanfaatkan limbah bottom ash sebagai campuran semen untuk pembuatan beton dengan bentuk cube maupun tetrapod yang biasa digunakan sebagai pemecah ombak (breakwater) di sekitar pelabuhan. Berikutnya, metode penelitian yang akan diterapkan adalah dengan membuat beton normal (tanpa campuran) dan tiga kadar variasi beton dengan campuran 10% , 20% dan 25% bottom ash terhadap semen. Setelah mengalami pengikatan selama 1-2 hari beton yang kami buat akan di curing (direndam) dalam air laut dengan rentang waktu mulai 7, 14 hingga 28 hari. Setelah proses perendaman dalam berbagai kurun waktu tersebut kemudian keseluruhan beton akan di uji kuat tekan. Hasil dari berbagai variabel tersebut akan dibandingkan hingga akhirnya dapat dapat disimpulkan apakah limbah bottom ash dapat digunakan sebagai campuran semen dalam pembuatan cube maupun tetrapod. 
Korelasi Nilai Kuat Tekan Beton Antara Hammer Test, Ultrasonic Pulse Velocity (UPV) Dan Compression Test R. Martin Simatupang; Devi Nuralinah; Christin Remayanti
Rekayasa Sipil Vol 10, No 1 (2016)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (875.18 KB)

Abstract

Metode yang umum dipakai pada non destructive test (NDT) adalah hammer test dan ultra pulse velocity (UPV) test. Hammer test adalah salah satu metode NDT yang sering digunakan di Indonesia tetapi untuk UPV test masih jarang digunakan. UPV test adalah metode untuk memperkirakan kekuatan beton yang didasarkan pada hubungan kecepatan gelombang UPV melalui media beton. penelitian ini dilakukan untuk memberikan nilai korelasi hasil pengujian kuat tekan beton di laboratorium dengan menggunakan alat compression strength machine dan pengujian yang bersifat tidak merusak (non destructive test) dengan menggunakan alat hammer test dan UPV test. Penelitian ini dilakukan pada beberapa benda uji dengan beberapa mutu beton yang berbeda. Dari nilai korelasi ini bisa digunakan untuk menentukan nilai kuat tekan beton jika destructive test tidak bisa dilakukan sehingga mampu meningkatkan penerapan metode NDT (hammer test dan UPV test) di Indonesia. Sehingga dengan mudah bisa mengetahui kualitas struktur dari suatu bangunan. 
Respon Portal 3D Dengan Variasi Konfigurasi Struktur Terhadap Beban Gempa Siti Nurlina; Desy Setyowulan; Devi Nuralinah; Ahmad Badiuzzamani
Rekayasa Sipil Vol 10, No 3 (2016)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.064 KB) | DOI: 10.21776/ub.rekayasasipil.2016.010.02.07

Abstract

Penelitian tentang respon portal 3D dengan variasi konfigurasi struktur ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dari variasi konfigurasi struktur portal 3D terhadap mode shape akibat beban gempa yang terjadi, mengetahui tipe kerusakan yang terjadi pada setiap bentuk konfigurasi dan mengetahui perbedaan antara analisis dan pembuatan modelisasi struktur bangunan di laboratorium. Pada penelitian ini digunakan analisis dinamis dengan menggunakan program SAP2000 serta dilakukan percobaan untuk tiga benda uji yang telah dipilih dari beberapa variasi yang telah dilakukan analisanya. Model struktur yang digunakan dalam proses analisis sebanyak 3 model, dengan variasi konfigurasi denah struktur berbentuk persegi, persegi panjang, dan segi delapan. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, terdapat perbedaan bentuk mode shape dari setiap konfigurasi. Selain itu, kerusakan struktur secara umum terjadi pada kolom. 
Analisis Dan Eksperimen Pelat Beton Bertulang Bambu Lapis Styrofoam Desinta Nur Lailasari; Sri Murni Dewi; Devi Nuralinah
Rekayasa Sipil Vol 9, No 3 (2015)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (865.027 KB)

Abstract

Pelat beton bertulang bambu lapis styrofoam merupakan kombinasi yang efektif sebagai alternatif pengganti pelat, komponen non-struktural dan sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kekuatan lentur satu arah dan kekuatan lentur dua arah pada pelat dan menganalisis kekuatan pelat dengan penambahan agregat kasar pada campuran spesinya. Penelitian ini dilakukan dengan dua analisis, yaitu analisis teoritis dan eksperimen. Pada pengujian eksperimen dibuat masing-masing 10 benda uji untuk uji kuat lentur satu arah dan uji kuat lentur dua arah. Ukuran benda uji (40x80x5)cm. Variabel penelitian adalah campuran spesi 1 (1semen:4pasir) dan spesi 2 (1semen:3pasir:1kerikil). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan penambahan agregat kasar (spesi 2) menambah kekuatan lentur satu arah (47,78%) dan kekuatan lentur dua arah (66,92%) dari kekuatan pelat campuran spesi 1. 
Eksperimen Dan Analisis Beban Lentur Pada Balok Beton Bertulangan Bambu Rajutan Devi Nuralinah
Rekayasa Sipil Vol 10, No 2 (2016)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.277 KB)

Abstract

Bambu dapat digunakan sebagai tulangan beton pengganti baja yang mempunyai kekuatan tarik tinggi. Dalam penelitian, dilakukan pengujian terhadap beban lentur balok bertulangan dengan variasi jumlah rajutan tulangan bambu. Penambahan tulangan bambu diharapkan dapat meningkatkan kapasitas beban lentur balok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya beban lentur maksimum pada belok beton bertulang dan perbandingannya terhadap beban lentur pada balok bertulangan baja. Pengujian balok berukuran 15x25x170 cm dilakukan terhadap 10 buah benda uji dengan dua beban terpusat. Perawatan dilakukan pada umur 28 hari dengan perendaman selama 7 hari. Faktor air semen yang digunakan sebesar 0.5. Pemberian beban dilakukan dengan interval 0.5 ton sampai tercapai kuat batasnya. Hasil eksperimen dan analisis terhadap keseluruhan benda uji menunjukkan terjadinya peningkatan kapasitas beban dengan penambahan jumlah rajutan tulangan bambu. 
Pengaruh Jarak Tulangan Bambu Pada Struktur Cangkang Beton Bambu Komposit Siti Nurlina; Hendro Suseno; Devi Nuralinah; Indradi Wijatmiko; Bhondana Bayu B.K
Rekayasa Sipil Vol 8, No 1 (2014)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.002 KB)

Abstract

Cangkang dalam pengunaannya pada teknologi struktur tingkat lanjut, umumnya menggunakan tulangan baja untuk perkuatan dan daktilitas. Tetapi pada masa sekarang, tulangan baja yang dijual di pasaran relatif mahal. Oleh karena itu, perlu adanya bahan pengganti tulangan baja yang lebih murah. Penggunaan komposit anyaman bambu dapat digunakan sebagai alternatif tulangan pada struktur cangkang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan kapasitas beban dari cangkang yang berukuran (120 x 60) cm degan sudut lengkung 54 derajat dengan variasi jarak tulangan bambu yaitu 10cm, 8cm, dan 6cm. Masing-masing tiga benda uji, dan menggunakan model sruktur cangkang 1 arah. Pembebanan dengan menggunakan beban garis pada 3 lokasi. pada hasil eksperimen dan uji statistik pada data hasil pengujian cangkang tipis dengan menggunakan variasi jarak tulangan bambu, tak terlihat adanya pengaruh yang signifikan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa cangkang bekerja sebagai struktur tekan penuh, sehingga tulangan hanya bekerja sebagai pengekang dan beton berkerja sepenuhnya.