Dewa Putu Gede Purwa Samatra
Bagian Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/ Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Bali

Published : 37 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Callosum Neurology Journal : Jurnal Berkala Neurologi Bali

PENENTUAN STROKE HEMORAGIK DAN NON-HEMORAGIK MEMAKAI SKORING STROKE Candida Isabel Lopes Sam; Bagus Ngurah Mahasena Putra Awatara; Dewa Putu Gede Purwa Samatra; Anak Agung Bagus Ngurah Nuartha
Callosum Neurology Vol 1 No 3 (2018): Callosum Neurology Journal
Publisher : The Indonesia Neurological Association Branch of Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.525 KB) | DOI: 10.29342/cnj.v1i3.30

Abstract

Latar belakang: Manajemen stroke yang rasional harus berdasarkan jenis stroke sehingga sangat penting untuk membedakan antara stroke hemoragik dan non-hemoragik. Di rumah sakit yang tidak memiliki fasilitas neuroimaging dapat digunakan skor stroke untuk membedakan antara stroke hemoragik dan non-hemoragik. Objektif: Bertujuan mengetahui tingkat sensitifitas dan spesifisitas skor strokeyang diperkenalkan oleh Nuartha. Metode: Uji diagnostik dikerjakan secara prospektif pada 167 penderita stroke akut periode Juli 2002 – Juni 2003 di Lab/SMF Neurologi Rumah Sakit Sanglah, Denpasar. Berdasarkan skor stroke, sampel dikelompokkan menjadi stroke hemoragik dan non-hemoragik, dengan CT-Scan otak sebagai standar baku. Perbedaan karakteristik kedua kelompok dianalisis dengan uji t dan chi-square,memakai program SPSS 11.0 dengan tingkat kemaknaan p<0,05. Hasil: Kelompok stroke hemoragik dan non-hemoragik tidak berbeda bermakna dalam hal jenis kelamin (laki-laki 24,0% berbanding 37,1%) dan rerata umur 62,2 ±11,0 berbanding 62,1 ± 13,4 tahun. Skor stroke dengan rentang nilai 16-24 sebagai stroke hemoragik memiliki tingkat sensitifitas 90,0%, dan tingkat spesifisitas 98,1%. Simpulan: Skor Stroke Nuartha dapat digunakan sebagai alat bantu diagnostik untuk membedakan stroke hemoragik dan non hemoragik bila fasilitas neuroimaging tidak tersedia, terutama pada sarana kesehatan lini pertama. Kata Kunci: Stroke, Skoring Stroke, Stroke Hemoragik, Stroke Non Hemoragik, CT Scan Otak
PROFIL GANGGUAN NEUROKOGNITIF PADA PENDERITA PENYAKIT PARKINSON DI RUMAH SAKIT RUJUKAN DI KOTA DENPASAR TAHUN 2018 Putri Eka Pradnyaning; Ketut Widyastuti; Anak Agung Ayu Putri Laksmidewi; Sri Yenni Trisnawati; Dewa Putu Gede Purwa Samatra; I Ketut Sumada
Callosum Neurology Vol 3 No 1 (2020): Callosum Neurology Journal
Publisher : The Indonesia Neurological Association Branch of Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.664 KB) | DOI: 10.29342/cnj.v3i1.105

Abstract

Latar belakang: Fungsi kognitif merupakan aktivitas mental yang dilakukan secara sadar dan gangguannya dapat diukur secara objektif menggunakan alat diagnosis baku. Gangguan fungsi kognitif memiliki dampak besar pada kualitas hidup penderita Penyakit Parkinson (PP), menambah beban pengampu, dan menambah biaya kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi dan profil gangguan neurokognitif penderita PP di rumah sakit (RS) rujukan Kota Denpasar berdasarkan demografis, gejala PP, dan domain kognitif yang terganggu. Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif potong lintang terhadap 47 penderita PP rawat jalan di RS rujukan Kota Denpasar. Hasil: Angka kejadian gangguan neurokogitif pada pasien PP di RS rujukan Kota Denpasar sebesar 55.3% dengan distribusi terbanyak pada laki-laki (72.3%), usia ?60 tahun (63.8%), pendidikan perguruan tinggi atau sederajat (44.7%), dan pensiunan (21.3%). Sebagian besar subjek telah menderita PP selama >5 tahun (42.3%), stadium Hoehn and Yahr 2 (38.5%), dan gejala motorik dominan berupa rigiditas bilateral (26.9%). Domain yang terganggu adalah eksekutif (48.9%), memori (46.8%), visuospasial (29.8%), atensi (23.4%), dan bahasa (10.6%). Simpulan: Lebih dari setengah penderita PP rawat jalan di RS rujukan Kota Denpasar mengalami gangguan neurokognitif dengan karakteristik laki-laki, usia lebih dari 60 tahun, berpendidikan tinggi, dan pensiunan. Gangguan eksekutif merupakan domain neurokognitif yang paling banyak didapatkan. Kata Kunci: Penyakit Parkinson, Gangguan Neurokognitif, Gangguan Neurokognitif pada Penyakit PP
KARAKTERISTIK KLINIS DAN DERAJAT BERAT GEJALA MOTORIK PENYAKIT PARKINSON DI RSUP SANGLAH DAN RSUD WANGAYA DENPASAR Pristanova Larasanti; Dewa Putu Gede Purwa Samatra; Sri Yenni Trisnawati; I Ketut Sumada
Callosum Neurology Vol 3 No 1 (2020): Callosum Neurology Journal
Publisher : The Indonesia Neurological Association Branch of Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.191 KB) | DOI: 10.29342/cnj.v3i1.106

Abstract

Latar Belakang: Penyakit Parkinson (PP) merupakan gangguan neurodegeneratif kedua yang paling sering dijumpai. Laporan Global Burden Disease (GBD) yang diterbitkan pada tahun 2018 memperkirakan pada tahun 2016 terdapat 6,1 juta individu yang menderita PP secara global dan menyebabkan 3,2 juta Disability-Adjusted Life Year (DALY) serta 211.296 mortalitas pada tahun 2016. Disabilitas utamanya disebabkan oleh gejala motorik. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik klinis dan derajat motorik pasien PP di RSUP Sanglah dan RSUD Wangaya Denpasar. Metode: Penelitian deskriptif observasional menggunakan metode potong lintang terhadap seluruh pasien PP di poliklinik Saraf RSUP Sanglah dan RSUD Wangaya Denpasar dari bulan Desember 2018 – Februari 2019. Hasil: Dari 47 subjek dengan PP, didapatkan 72.3% laki-laki, 83% memiliki awitan 1-5 tahun, dan rerata umur 63.87 ± 8.67 tahun. Sebanyak 44.7% subjek dengan stadium Hoehn-Yahr 2 dengan rerata skor MDS-UPDRS III sebesar 35.11 ± 21.39, dan sebanyak 48.9% subjek dengan derajat ringan. Sebanyak 59.6% dengan status ON. Derajat motorik menunjukkan tren meningkat seiring bertambahnya stadium, namun tidak terlihat jika dibandingkan dengan awitan oleh karena status ON/OFF. Kesimpulan:  Penyakit Parkinson di RSUP Sanglah dan RSUD Wangaya lebih banyak ditemukan pada pria, usia lebih dari 50 tahun,  dengan derajat sedang. Pemeriksaan dengan menggunakan MDS-UPDRS III disarankan dibandingkan pada saat pasien ON dan OFF untuk mendapatkan hasil yang lebih sensitif. Kata Kunci: Penyakit Parkinson, Derajat Motorik, Karakteristik
PROFIL GANGGUAN TIDUR PENDERITA PARKINSON DI RUMAH SAKIT RUJUKAN DI KOTA DENPASAR TAHUN 2018 Winda Haeriyoko; Dewa Putu Gede Purwa Samatra; Sri Yenni Trisnawati; I Gusti Ngurah Ketut Budiarsa; Anak Agung Ayu Suryapraba; Ni Ketut Candra Wiratmi
Callosum Neurology Vol 3 No 1 (2020): Callosum Neurology Journal
Publisher : The Indonesia Neurological Association Branch of Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.742 KB) | DOI: 10.29342/cnj.v3i1.111

Abstract

Latar Belakang : Jumlah kasus Penyakit Parkinson di Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi per penduduk dan insiden per penduduk. Gangguan tidur ddapatkan pada penderita Penyakit Parkinson. Data demografi dapat digunakan sebagai pertimbangan klinisi dalam mendiagnosis serta menentukan penanganan lanjutan yang optimal. Tujuan : Mengetahui karakteristik klinis pasien Penyakit Parkinson dengan gangguan tidur di Poliklinik Saraf Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah (RSUP) Sanglah dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wangaya periode bulan 2018. Metode Penelitian : Penelitian deskriptif observasional menggunakan kuesioner pasien Penyakit Parkinson yang berobat di Poliklinik Saraf RSUP Sanglah dan RSUD Wangaya bulan hingga 2018. Hasil : Sebanyak pasien dari 47 pasien Penyakit Parkinson dengan rerata usia 61 – 70 tahun sebanyak dengan laki – laki sebanyak 34 orang (72,3%). Pasien dominan berobat ke RSUP Sanglah sebanyak 30 orang (63,8%) dengan pekerjaan terbanyak adalah petani/buruh sebanyak 13 orang (27,7%). Awitan penyakit rata – rata 1 – 5 tahun (39%). Penderita Penyakit Parkinson mengalami gangguan tidur sebanyak 24 orang (51,1%). Profil gangguan tidur dengan rerata kualitas tidur buruk 55,3%; mengalami latensi tidur 1x seminggu 40,4%. Simpulan : Penyakit Parkinson didominasi oleh pasien laki – laki dengan rerata usia 61 – 70 tahun dengan awitan peyakit rata – rata 1 – 5 tahun yang mengalami gangguan tidur. Gangguan tidur yang banyak diemukan berupa terjadinya latensi tidur sebanyak 1 kali seminggu. Kata kunci : Penyakit Parkinson, Gangguan Tidur, Karakteristik
TATA LAKSANA PEMERIKSAAN NEUROLOGIS VIRTUAL DI ERA PANDEMI CORONA VIRUS DISEASE 2019 Ni Made Susilawathi; Kumara Tini; Ida Ayu Sri Wijayanti; Putu Lohita Rahmawati; Putu Gede Sudira; Dewa Putu Wisnu Wardhana; Dewa Putu Gde Purwa Samatra
Callosum Neurology Vol 3 No 3 (2020): Callosum Neurology Journal
Publisher : The Indonesia Neurological Association Branch of Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29342/cnj.v3i3.119

Abstract

Latar Belakang: Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dengan penularannya yang sangat cepat di seluruh dunia berdampak terhadap perubahan pelayanan kesehatan di bidang neurologi sebagai upaya mendukung program pengendalian penyakit ini. Tujuan: Merumuskan rekomendasi panduan pemeriksaan neurologis untuk pelayanan teleneurologi.   Diskusi: Penyesuaian dalam pelaksanaan pelayanan neurologi perlu segera dilakukan dengan mengadopsi metode pelayanan dengan telemedicine terutama dalam tata cara pemeriksaan pasien dengan pembatasan fisik dan sosial sebagai salah satu langkah pencegahan infeksi SARS-CoV-2. Simpulan: Layanan teleneurologi perlu dikembangkan dalam pelayanan neurologi termasuk pengembangan prosedur pemeriksaan neurologis secara virtual. Kata kunci: COVID-19, Pemeriksaan Neurologi, Pemeriksaan Virtual, Pembatasan Fisik
TATA LAKSANA PEMERIKSAAN NEUROLOGIS VIRTUAL DI ERA PANDEMI CORONA VIRUS DISEASE 2019 Ni Made Susilawathi; Kumara Tini; Ida Ayu Sri Wijayanti; Putu Lohita Rahmawati; Putu Gede Sudira; Dewa Putu Wisnu Wardhana; Dewa Putu Gde Purwa Samatra
Callosum Neurology Vol 3 No 3 (2020): Callosum Neurology Journal
Publisher : The Indonesia Neurological Association Branch of Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29342/cnj.v3i3.119

Abstract

Latar Belakang: Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dengan penularannya yang sangat cepat di seluruh dunia berdampak terhadap perubahan pelayanan kesehatan di bidang neurologi sebagai upaya mendukung program pengendalian penyakit ini. Tujuan: Merumuskan rekomendasi panduan pemeriksaan neurologis untuk pelayanan teleneurologi.   Diskusi: Penyesuaian dalam pelaksanaan pelayanan neurologi perlu segera dilakukan dengan mengadopsi metode pelayanan dengan telemedicine terutama dalam tata cara pemeriksaan pasien dengan pembatasan fisik dan sosial sebagai salah satu langkah pencegahan infeksi SARS-CoV-2. Simpulan: Layanan teleneurologi perlu dikembangkan dalam pelayanan neurologi termasuk pengembangan prosedur pemeriksaan neurologis secara virtual. Kata kunci: COVID-19, Pemeriksaan Neurologi, Pemeriksaan Virtual, Pembatasan Fisik
GEJALA PSIKOTIK PADA PENYAKIT PARKINSON: SEBUAH LAPORAN KASUS DAN TINJAUAN PUSTAKA Sri Yenni Trisnawati; Purwa Samatra Dewa Putu Gde; Lely Setyawati Kurniawan; Astari Arum Cendani Goller; Valentina Tjandra Dewi
Callosum Neurology Vol 4 No 2 (2021): Callosum Neurology Journal
Publisher : The Indonesia Neurological Association Branch of Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29342/cnj.v4i2.152

Abstract

Pendahuluan: Penyakit Parkinson (PP) memiliki dimensi gejala sangat luas yang secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi kualitas hidup penderita maupun keluarga. Gejala non motorik PP diantaranya adalah gangguan neuropsikiatri seperti depresi, psikosis, ansietas. Kami melaporkan sebuah kasus PP dengan gejala psikotik berupa halusinasi yang jarang dijumpai. Laporan Kasus: Pasien perempuan berusia 74 tahun terdiagnosis Parkinson sejak lebih dari 20 tahun, dibawa ke rumah sakit dengan bicara tidak nyambung, adanya halusinasi visual, dan emosi yang tidak stabil sejak 1 bulan. Keluarga pasien juga merasa sejak 6 bulan terakhir pasien menjadi sering lupa. Pasien dengan riwayat PP tidak rutin mengkonsumsi obat parkinson di bawah supervisi dokter. Keluhan halusinasi pernah dirasakan 2 tahun lalu namun membaik setelah perawatan. Diskusi: Gejala non motorik dapat dijumpai seiring perkembangan penyakit Parkinson dandapat diidentifikasi sebelum sindrom motor muncul. Adanya gejala psikosis berupa halusinasi dalam kasus yang dipaparkan terhadi setelah 18 tahun sejak pasien terdiagnosis, dimana berdasarkan hasil studi terdahulu dilaporkan 60% penderita PP berkembang adanya halusinasi atau delusi setelah 12 tahun perawatan dan pada usia lebih tua saat onset PP. Gangguan kognitif pada PP juga dicurigai dalam kasus walau belum sepenuhnya dapat ditegakan serta adanya gangguan tidur pada PP dengan prevalensi 40-90% dijumpai pada kasus yang kami laporkan. Kesimpulan: Manifestasi non motorik PP yang mencakup gejala neuropsikiatri sangat mempengaruhi kualitas hidup pasien maupun keluarga dan perawat pasien. Klinisi harus meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala non motorik PP dan pemberian tatalaksana farmakologi dan non farmakologi harus dilakukan secara terintegratif bersama dengan bidang-bidang terkait sesuai dengan kondisi pasien. Kata kunci: Parkinson, non-motor, psikotik, neuropsikiatri
Co-Authors Agus Antara, Agus Anak Agung Ayu Meidiary Anak Agung Ayu Putri Laksmidewi Anak Agung Ayu Suryapraba Anak Agung Bagus Ngurah Nuartha Anak Agung Gede Sudewa Djelantik Asrul Sani Astari Arum Cendani Goller Bagus Komang Satriyasa Bagus Ngurah Mahasena Putra Awatara Bhaskoro Adi Widie Nugroho, Bhaskoro Adi Widie Candida Isabel Lopes Sam Devi, Gusti Ayu Putu Giti Livia Dewa Putu Wisnu Wardhana Dyah Esti Pranwengrum Fitratun Najizah Haditya, Yogi I Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti I Dewa Putu Sutjana I Gusti Ayu Widianti I Gusti Ngurah Ketut Budiarsa I Ketut Suastika I Ketut Sumada I M. P. Kesanda, I M. P. I Made Krisna Dinata I Made Oka Adnyana I Nyoman Adi Putra I Nyoman Mangku Karmaya I Putu Eka Widyadharma I Putu Gede Adiatmika I Putu Gede Wikandikta I. A. A. Indrayani, I. A. A. Ida Ayu Sri Indrayani Ida Ayu Sri Wijayanti Indra Lesmana Ketut Widyastuti Kumara Tini Lely Setyawati Kurniawan Lim, Demetria Jesica Luh Ita Mahendrayani Luh Made Indah Sri Handari Adiputra Luh Putu Ratna Sundari M. Irfan Muhammad Irfan Muhammad Ruslan Nuryanto Mutiah Munawarah Nadya Bianca Ni Ketut Candra Wiratmi Ni Made Linawati Ni Nyoman Ayu Dewi Ni Nyoman Ayu Dewi Ni Putu Winda Apriyanti Ni Wayan Tianing Nitaya Putri Nur Hidayat Nuri Putri Ayu P, Sukarini Pristanova Larasanti Purna Putra IGN Putra IGN, Purna Putri Eka Pradnyaning Putu Agus Grantika, Putu Agus Putu Gede Sudira Putu Lohita Rahmawati Rizki Novrianti S. Indra Lesmana Sawitri, Anak Agung Sagung Sri Yenni Trisnawati Sugijanto - Sugijanto - Sugijanto Sugijanto Sukarini P Suryamulyawan, Kadek Adi Susy Purnawati Syahmirza Indra Lesmana TATI NURHAYATI Thomas Eko Purwata Tjokorda Gde Bagus Mahadewa Tri Wahyu Wulandari Trisa Permata Suhadi Trisha Anindya Trisha Indah Paramita Trisnawati, Sri Yenni Valentina Tjandra Dewi Valentina Tjandra Dewi Virny Dwiya Lestari Wahyuddin, Wahyuddin Wayan Westa Winda Haeriyoko Yusuf Nasirudin