Dewa Putu Gede Purwa Samatra
Bagian Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/ Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Bali

Published : 37 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Medicina

ASPEK PSIKIATRI PADA PENYAKIT PARKINSON Grantika, Putu Agus; Westa, Wayan; Samatra, DPG Purwa
Medicina Vol 46 No 1 (2015): Januari 2015
Publisher : Medicina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.244 KB)

Abstract

Penyakit Parkinson merupakan suatu kelainan degeneratif sistem saraf pusat yang disebabkan olehaktivitas neuron dopaminergik yang sangat berkurang, terutama di daerah pars kompakta dari nigrasubstantia. Penyakit Parkinson menampilkan gejala motor dan gejala nonmotor yang meliputi berbagaidomain termasuk gejala-gejala di bidang psikiatri.Gejala psikiatri pada penyakit Parkinson seringterjadi bahkan pada tahap awal penyakit, dan memiliki konsekuensi penting terhadap kualitas hidupdan fungsi sehari-hari. Gejala psikiatri yang paling sering muncul pada penyakit Parkinson adalahpsikosis,  depresi,  dan  kecemasan. Patofisiologi  gangguan neuropsikiatri  ini  sangat  kompleks  danmultifaktorial, melibatkan proses neurodegeneratif, mekanisme psikologis dan efek yang berkaitandengan pengobatan farmakologis. [MEDICINA 2015;46:28-32].Parkinson?s disease is a degenerative disorder of the central nervous systemdue togreatly reduced ofthe activity of dopaminergic neurons, especially pars compacta area in the substantia nigra. Parkinson?sdisease show motor and non-motor symptoms that include a variety of domains, including psychiatricsymptoms. Psychiatric symptoms in Parkinson?s disease often occur in the early stages of disease, andhas important consequences for the quality of life and daily functioning. The most frequent psychiatricsymptoms appear in Parkinson?s disease are psychosis, depression, and anxiety. Pathophysiology ofneuropsychiatric disorders are complex and multifactorial,  involving neuro degenerative processes,psychological mechanisms and associated with the effects of pharmacological treatment. [MEDICINA2015;46:28-32].
KORELASI KUALITAS TIDUR DENGAN NYERI KEPALA PRIMER PADA SISWA-SISWI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 AMLAPURA KABUPATEN KARANGASEM Antara, Agus; Adnyana, I Made Oka; Samatra, Dewa Putu Gede Purwa
Medicina Vol 46 No 3 (2015): September 2015
Publisher : Medicina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.826 KB)

Abstract

Nyeri kepala primer dan gangguan tidur sering dijumpai pada remaja. Kedua fenomena ini mempunyai hubungan yang resiprokal. Prevalens nyeri kepala primer pada remaja cukup tinggi. Beberapa faktor yang berhubungan dengan timbulnya nyeri kepala primer, yaitu kualitas tidur yang buruk, obesitas, depresi, kecemasan, stres, dan kelelahan. Nyeri kepala primer dan gangguan tidur pada remaja berkaitan dengan penurunan prestasi belajar dan rendahnya angka kelulusan. Belum banyak data mengenai hubungan kualitas tidur dengan nyeri kepala primer pada remaja, khususnya di Bali. Penelitian ini bertujuan untuk menilai korelasi kualitas tidur dengan nyeri kepala primer pada remaja. Penelitian potong lintang ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Amlapura Kabupaten Karangasem pada bulan September 2014. Subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi ada sebanyak 96 orang. Sampel diambil secara simple random sampling.Kualitas tidur dinilai denganThe Pitssburg Sleep Qualiy Index (PSQI).Hasilnya menunjukkan proporsi nyeri kepala primer pada remaja adalah sebanyak 85,42%. Terdapat korelasi yang bermakna secara statistik antara kualitas tidur buruk dengan nyeri kepala primer {P<0,0001, koefisien korelasi(r)=0,421}.Dapat disimpulkan bahwa kualitas tidur buruk berkorelasi(nilai korelasi lemah) dengan timbulnya nyeri kepala primer pada remaja. [MEDICINA 2015;46:156-61].Primary headache and sleep disturbance are common in adolescence. Those two phenomenas correlate reciprocally. The prevalence of primary headache in adolescents was high. Several factors are associated with primary headache among others, poor sleep quality, obesity, depression, anxiety, stress, and fatique. Primary headache and sleep disturbance in adolescents related with decrease of school performance and low graduation rate. Lack of data about the relationship between sleep and primary headache especially in Bali. The aim of this study is to measure the correlation between primary headache and sleep quality in adolescents.This cross sectional study was conducted in Amlapura1 Public Senior High School on September 2014. We collected 96 samples by simple random sampling and met the inclusion and exlusion criteria. Sleep quality has been assessed by The Pitssburg Sleep Qualiy Index (PSQI).The result of the study showed proportion of primary headache was 85.42%. The correlation between poor sleep quality and primary headache were statistically significant {P<0.0001, correlation coefficient (r)=0.421}. It can be concluded that poor sleep quality showed weak correlation with primary headache in adolescents. [MEDICINA 2015;46:156-61].
Gula darah tidak terkontrol sebagai faktor risiko gangguan fungsi kognitif pada penderita diabetes melitus tipe 2 usia dewasa menengah Nugroho, Bhaskoro Adi Widie; Adnyana, I Made Oka; Samatra, Dewa Putu Gede Purwa
Medicina Vol 47 No 1 (2016): Januari 2016
Publisher : Medicina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.048 KB)

Abstract

Diabetes melitus (DM) telah dihubungkan dengan kejadian gangguan fungsi kognitif (GFK). Kontrol gula darah yang diukur dengan menggunakan kadar HbA1c telah dikaitkan dengan perkembangan dan progresivitas dari komplikasi DM. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar gula darah tidak terkontrol (HbA1c >7%) merupakan faktor risiko GFK pada penderita DM tipe 2 usia dewasa menengah. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kasus kontrol. Sampel direkrut secara consecutive. Data dianalisis dengan uji Kai-kuadrat dan regeresi logistik, dinyatakan dalam rasio odds (RO)(IK95%) dengan tingkat kemaknaan (P)<0,05. Didapat jumlah penderita DM usia dewasa menengah yang memenuhi kriteria penelitian untuk dilakukan pemeriksaan sebanyak 86 orang. Hasil analisis statistik mendapatkan bahwa kadar gula darah tidak terkontrol berhubungan dengan kejadian GFK pada penderita DM tipe 2 usia dewasa menengah [RO=3,69 (IK95% 1,416 sampai 9,622), P=0,008]. Disimpulkan bahwa kadar gula darah yang tidak terkontrol merupakan faktor risiko terjadinya GFK pada penderita DM tipe 2 usia dewasa menengah. Diabetes mellitus has been associated with the incidence of impaired cognitive function. Blood sugar control measured using HbA1c levels have been associated with the development and progression of diabetes complications. The objective of this study was to determine if uncontrolled blood sugar (HbA1c >7%) was a risk factor for cognitive impairment in middle-aged adult patients with type 2-diabetes mellitus. This was a case-control study. Sample selected by consecutive sampling. Data was analyzed by Chi-square and logisitic regression test and expressed in odds ratio (OR)(95%CI), with significant level of P <0.05. The studi found 86 subject met the eligibility criteria. Statistical analysis showed that poorly controlled blood sugar levels associated with impaired cognitive function events in middle-aged adult patients with type 2-diabetes mellitus [OR=3.69 (95%CI 1.416 to 9.622), P= 0.008]. It was concluded that poorly controlled blood sugar levels is a risk factor for the occurrence of impaired cognitive function events in middle-aged adult patients with type 2-diabetes mellitus.
Co-Authors Agus Antara, Agus Anak Agung Ayu Meidiary Anak Agung Ayu Putri Laksmidewi Anak Agung Ayu Suryapraba Anak Agung Bagus Ngurah Nuartha Anak Agung Gede Sudewa Djelantik Asrul Sani Astari Arum Cendani Goller Bagus Komang Satriyasa Bagus Ngurah Mahasena Putra Awatara Bhaskoro Adi Widie Nugroho, Bhaskoro Adi Widie Candida Isabel Lopes Sam Devi, Gusti Ayu Putu Giti Livia Dewa Putu Wisnu Wardhana Dyah Esti Pranwengrum Fitratun Najizah Haditya, Yogi I Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti I Dewa Putu Sutjana I Gusti Ayu Widianti I Gusti Ngurah Ketut Budiarsa I Ketut Suastika I Ketut Sumada I M. P. Kesanda, I M. P. I Made Krisna Dinata I Made Oka Adnyana I Nyoman Adi Putra I Nyoman Mangku Karmaya I Putu Eka Widyadharma I Putu Gede Adiatmika I Putu Gede Wikandikta I. A. A. Indrayani, I. A. A. Ida Ayu Sri Indrayani Ida Ayu Sri Wijayanti Indra Lesmana Ketut Widyastuti Kumara Tini Lely Setyawati Kurniawan Lim, Demetria Jesica Luh Ita Mahendrayani Luh Made Indah Sri Handari Adiputra Luh Putu Ratna Sundari M. Irfan Muhammad Irfan Muhammad Ruslan Nuryanto Mutiah Munawarah Nadya Bianca Ni Ketut Candra Wiratmi Ni Made Linawati Ni Nyoman Ayu Dewi Ni Nyoman Ayu Dewi Ni Putu Winda Apriyanti Ni Wayan Tianing Nitaya Putri Nur Hidayat Nuri Putri Ayu P, Sukarini Pristanova Larasanti Purna Putra IGN Putra IGN, Purna Putri Eka Pradnyaning Putu Agus Grantika, Putu Agus Putu Gede Sudira Putu Lohita Rahmawati Rizki Novrianti S. Indra Lesmana Sawitri, Anak Agung Sagung Sri Yenni Trisnawati Sugijanto - Sugijanto - Sugijanto Sugijanto Sukarini P Suryamulyawan, Kadek Adi Susy Purnawati Syahmirza Indra Lesmana TATI NURHAYATI Thomas Eko Purwata Tjokorda Gde Bagus Mahadewa Tri Wahyu Wulandari Trisa Permata Suhadi Trisha Anindya Trisha Indah Paramita Trisnawati, Sri Yenni Valentina Tjandra Dewi Valentina Tjandra Dewi Virny Dwiya Lestari Wahyuddin, Wahyuddin Wayan Westa Winda Haeriyoko Yusuf Nasirudin