Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search
Journal : Unnes Journal of Mathematics

PENERAPAN ALGORITMA DIJKSTRA DAN PRIM PADA PENDISTRIBUSIAN AIR DI PDAM KABUPATEN DEMAK Prasetyo, Verly Zuli; Suyitno, Amin; Mashuri, Mashuri
Unnes Journal of Mathematics Vol 2 No 1 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ujm.v2i1.1714

Abstract

Algoritma Dijkstra adalah algoritma dalam teori graf yang dapat digunakan untuk mencari jarak dan lintasan terpendek untuk sebuah graf terhubung berbobot. Kemudian algoritma Prim adalah algoritma yang dapat digunakan untuk mencari pohon rentang minimal untuk graf berbobot. Permasalahan dalam penulisan skripsi ini adalah bagaimana hasil lintasan terpendek menggunakan algoritma Dijkstra dan software TORA, dan  bagaimana hasil pohon rentang minimal menggunakan algoritma Prim dan software TORA. Dari data sekunder yang diperoleh dapat disusun gambar jaringan. Selanjutnya dari gambar jaringan dapat diperoleh jarak dan lintasan terpendek dengan menggunakan algoritma Dijkstra, pohon rentang minimal menggunakan algoritma Prim, dan bantuan software TORA. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa lintasan terpendek dari v1 (PDAM) ke v98 (titik penyambungan pipa terjauh) menggunakan algoritma Dijkstra dan software TORA adalah 7.792 m. Pohon rentang minimal menggunakan algoritma Prim dan software TORA ternyata 52.626 m. Hal ini mengakibatkan penghematan pipa pendistribusian sepanjang 20.644 m dari panjang total sebelumnya 73.270 m.
PELABELAN TOTAL SISI AJAIB PADA GRAF DOUBLE STAR DAN GRAF SUN Muttaqien, Muhammad Akbar; Mulyono, Mulyono; Suyitno, Amin
Unnes Journal of Mathematics Vol 2 No 2 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ujm.v2i2.3246

Abstract

Pelabelan total sisi ajaib (edges magic total labeling) pada graf G adalah pemetaan bijektif dari V(G) E(G) pada himpunan {1,2,3,…,p+q}, dengan p=|V(G)| dan q=|E(G)| sehingga untuk sebarang sisi (xy) di G berlaku (x)+ (xy)+ ( )=k, untuk suatu konstanta , dan k disebut konstanta ajaib. Tujuan dari penulisan ini yaitu untuk mengetahui pelabelan total sisi ajaib dan mencari konstanta ajaib pada graf double star dan graf sun. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah dengan mengumpulkan sumber pustaka berupa buku maupun referensi lain yang selanjutnya dijadikan landasan untuk melakukan penelitian ini.Berdasarkan penelitian, disimpulkan bahwa setiap graf double star (Sn,m) dengan n dan m bilangan asli, dan n,m≥2 mempunyai pelabelan total sisi ajaib dengan konstanta ajaib k=3n+2m+1. Setiap graf sun (Mn) dengan n bilangan asli ganjildan n≥3 mempunyai pelabelan total sisi ajaib dengan konstanta ajaib k=(9n+3)/2.
MENENTUKAN ALIRAN MAKSIMUM DENGAN ALGORITMA FORDFULKERSON DAN PREFLOW-PUSH Ulya, Rif’ah; Mulyono, Mulyono; Suyitno, Amin
Unnes Journal of Mathematics Vol 2 No 2 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ujm.v2i2.3248

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep aliran maksimum berdasarkan teorema Maximal Flow–Minimal Cut serta mengetahui cara menentukan aliran maksimum dengan algoritma Ford-Fulkerson dan PreflowPush. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi pustaka. Pada penelitian ini dapat disimpulkan: (1) konsep aliran maksimum berdasarkan teorema Maximal Flow–Minimal Cut menjelaskan bahwa nilai aliran f *=c(X,X1 ) dengan B(X,X1) merupakan sebuah pemutus-(s,t) minimum di N, maka f * adalah aliranmaksimum di N yang nilainya selalu sama dengan kapasitas pemutus -(s,t) minimum di N; (2) algoritma Ford-Fulkerson bekerja dengan mengkonstruksi aliran baru dengan nilai yang lebih besar dari aliran yang lama, dan menggunakan teknik pelabelan Routin, pencarian aliran baru akan berhentiketika semua titik N yang terlabel telah teramati dan titik t tidak terlabel; (3) algoritma PreflowPush bekerja dengan operasi dasar push dan relabel, algoritma ini berhenti ketika tidak ada lagi titik yang aktif. Dalam penelitian ini algoritma Ford-Fulkerson dihitung secara manual, sedangkan algoritma PreflowPush menggunakan alat bantu yaitu software GIDEN. Dari contoh penggunaan aliran maksimum dalam penelitian ini diperoleh aliran maksimum = pemutus -(s,t) minimum = 600.
SIMULASI ALGORITMA DIJKSTRA DALAM MENANGANI MASALAH LINTASAN TERPENDEK PADA GRAF MENGGUNAKAN VISUAL BASIC Mardlootillah, Hanif Ilmi; Suyitno, Amin; Arini, Florentina Yuni
Unnes Journal of Mathematics Vol 3 No 1 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ujm.v3i1.3285

Abstract

Penulisan ini bertujuan untuk memberi gambaran tentang cara membangun simulasi algoritma Dijkstra dalam mencari lintasan terpendek pada suatu graf menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic dan membuktikan bahwa penghitungan simulasi algoritma Dijkstra yang dibuat  mempunyai hasil solusi yang sama dengan penghitungan manual  dalam mencari lintasan terpendek pada graf. Algoritma Dijkstra merupakan algoritma untuk mencari lintasan terpendek yang diterapkan pada graf berarah dan berbobot, yang jarak antar titiknya adalah bobot dari tiap busur pada graf tersebut. Permasalahan yang diangkat adalah cara membangun  simulasi algoritma Dijkstra dalam mencari lintasan terpendek pada suatu graf menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic dan kecocokan hasil pencarian lintasan terpendek antara penghitungan cara manual dengan menggunakan penghitungan simulasi. Simulasi algoritma Dijkstra dalam menangani masalah lintasan terpendek pada suatu graf dibangun menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic. Simulasi yang dibangun kemudian diuji dengan bentuk graf dari hasil representasi. Dari graf yang direpresentasikan, setelah diuji coba menggunakan simulasi ternyata mempunyai solusi hasil lintasan dan jarak yang sama dengan penghitungan manual. Dengan demikian, simulasi algoritma Dijkstra dalam menangani masalah lintasan terpendek pada suatu graf menggunakan Visual Basic selesai direalisasikan dan dapat diimplementasikan pada permasalahan sehari-hari yang dapat direpresentasikan dalam bentuk graf dan dicari lintasan terpendeknya.
TEOREMA POHON MATRIKS UNTUK MENENTUKAN BANYAKNYA POHON RENTANGAN GRAF WHEELS Wn DAN KIPAS Fn Aziza, Firdha; Suyitno, Amin; Mulyono, Mulyono
Unnes Journal of Mathematics Vol 3 No 2 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ujm.v3i2.4304

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara menentukan banyaknya pohon rentangan pada sebuah graf G dengan menggunakan teorema pohon matriks, serta menentukan banyaknya pohon rentangan pada graf wheels Wn untuk n = 2, 3, 4, dan 5 dan graf kipas Fn untuk n = 3, 4, 5, dan 6 menggunakan teorema pohon matriks. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka. Pada penelitian ini dapat disimpulkan: 1) teorema pohon matriks menjelaskan bahwa dalam menentukan banyaknya pohon rentangan pada suatu graf G dapat dilakukan dengan mencari nilai kofaktor dari matriks Laplacian L=D-A. Dalam hal ini D adalah matriks derajat dan A adalah matriks ketetanggaan dari graf G, dan nilai dari setiap kofaktor Cij pada matriks Laplacian adalah sama, 2) banyaknya pohon rentangan pada graf wheels Wn untuk n = 2, 3, 4,dan 5 dengan n anggota N adalah tho(W2) = 5, tho(W3) = 16, tho(W4) =45, dan tho(W5) = 121 , 3) banyaknya pohon rentangan pada graf kipas Fn untuk n= 3, 4, 5, dan 6 dengan adalah tho(F3) = 8, tho (F4) = 21 , tho(F5) = 55, dan tho(F6) = 108
PELABELAN L(3,2,1) DAN PEMBENTUKAN GRAF MIDDLE PADA BEBERAPA GRAF KHUSUS Anggraeni, Meliana Deta; Mulyono, Mulyono; Suyitno, Amin
Unnes Journal of Mathematics Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ujm.v4i1.7412

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pelabelan L(3,2,1) pada graf path Pn, graf sikel Cn, dan graf bintang Sn, (2) mengetahui cara menentukan graf middle dari graf path Pn, graf sikel Cn, graf bintang Sn, dan pelabelan L(3,2,1)nya. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka. Untuk menentukan hasil pelabelan L(3,2,1) pada graf path Pn, graf sikel Cn, dan graf bintang Sn,terlebih dahulu membuktikan teorema-teorema yang ada. Setelah teorema terbukti, gambar dan beri label pada titik graf tersebut dengan ketentuan jika terdapat dua titik dengan jarak satu maka harus memiliki label dengan selisih minimal 3, jika terdapat dua titik dengan jarak dua maka harus memiliki label dengan selisih minimal 2, dan jika terdapat dua titik dengan jarak tiga maka harus memiliki label dengan selisih minimal 1. Setelah semua titik diberikan label akan diperoleh label tertinggi dari suatu titik pada graf tersebut, disimbolkan k(G)
PENGGUNAAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND PADA OPTIMASI RUTE PENDISTRIBUSIAN AIR MINUM DALAM KEMASAN Ichwani, Muchammad Rizki; Suyitno, Amin
Unnes Journal of Mathematics Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ujm.v4i1.7416

Abstract

Penelitian ini mengkaji sebuah permasalahan Travelling Salesman Problem (TSP) khususnya penggunaan algoritma Branch and Bound pada optimasi rute pendistribusian air minum dalam kemasan yang di terapkan pada CV. Mega Tirta Alami (METTA) Semarang. Dalam 1 hari CV. METTA Semarang mengunjungi 10 outlet dengan jarak tempuh 143,3 kilometer dengan biaya distribusi sebesar Rp 116431,25. Berdasarkan analisis dan perhitungan dengan mengunakan algoritma Branch and Bound, diperoleh dua rute yaitu rute pertama CV. METTA Semarang-outlet 7-outlet 10-outlet 4-outlet 2-outlet 8-outlet 3-outlet 6-outlet 1-outlet 9-outlet 5-dan kembali ke CV. METTA Semarang dan rute kedua CV. METTA Semarang-outlet 7-outlet 10-outlet 4-outlet 2-outlet 8-outlet 3-outlet 6-outlet 9-outlet 1-outlet 5-dan kembali ke CV. METTA Semarang dengan jarak tempuh minimum yang sama yaitu 86,5 kilometer dengan biaya distribusi sebesar Rp 70281,25. Jadi CV METTA Semarang dapat melakukan penghematan sebesar Rp 46150. Dari hasil tersebut diharapkan perusahaan distribusi, agen travel, tukang pos, dan sejenisnya dapat menerapkan algoritma Branch and Bound untuk menentukan jalur terpendek serta dapat membantu dalam efisiensi biaya dan waktu.
SIMULASI ALGORITMA DIJKSTRA DALAM MENANGANI MASALAH LINTASAN TERPENDEK PADA GRAF MENGGUNAKAN VISUAL BASIC Mardlootillah, Hanif Ilmi; Suyitno, Amin; Arini, Florentina Yuni
Unnes Journal of Mathematics Vol 4 No 2 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ujm.v4i2.9349

Abstract

Penulisan ini bertujuan untuk memberi gambaran tentang cara membangun simulasi algoritma Dijkstra dalam mencari lintasan terpendek pada suatu graf menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic dan membuktikan bahwa penghitungan simulasi algoritma Dijkstra yang dibuat  mempunyai hasil solusi yang sama dengan penghitungan manual  dalam mencari lintasan terpendek pada graf. Algoritma Dijkstra merupakan algoritma untuk mencari lintasan terpendek yang diterapkan pada graf berarah dan berbobot, yang jarak antar titiknya adalah bobot dari tiap busur pada graf tersebut. Permasalahan yang diangkat adalah cara membangun  simulasi algoritma Dijkstra dalam mencari lintasan terpendek pada suatu graf menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic dan kecocokan hasil pencarian lintasan terpendek antara penghitungan cara manual dengan menggunakan penghitungan simulasi. Simulasi algoritma Dijkstra dalam menangani masalah lintasan terpendek pada suatu graf dibangun menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic. Simulasi yang dibangun kemudian diuji dengan bentuk graf dari hasil representasi. Dari graf yang direpresentasikan, setelah diuji coba menggunakan simulasi ternyata mempunyai solusi hasil lintasan dan jarak yang sama dengan penghitungan manual. Dengan demikian, simulasi algoritma Dijkstra dalam menangani masalah lintasan terpendek pada suatu graf menggunakan Visual Basic selesai direalisasikan dan dapat diimplementasikan pada permasalahan sehari-hari yang dapat direpresentasikan dalam bentuk graf dan dicari lintasan terpendeknya.
IMPLEMENTASI ALGORITMA DIKSTRA DALAM PENCARIAN RUTE TERPENDEK TEMPAT WISATA DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL DENGAN PROGRAM VISUAL BASIC Chandra, Stepanus Ardyan; Mulyono, Mulyono; Suyitno, Amin
Unnes Journal of Mathematics Vol 6 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ujm.v6i2.11767

Abstract

Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki banyak tempat wisata yang tersebar. Tempat wisata yang tersebar tersebut menyebabkan para wisatawan sulit menentukan rute yang harus dilalui agar dapat menikmati beberapa tempat wisata yang berbeda. Setiap orang yang melakukan perjalanan pasti memilih rute terpendek untuk dapat mencapai tujuan karena dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya bahan bakar. Ketika kita berwisata dengan jadwal yang tidak diatur menyebabkan pengeluaran anggaran berwisata membesar dan waktu berlibur menjadi padat. Dari permasalahan tersebut maka penulis menganalisis rute terpendek tempat wisata di Kabupaten Gunungkidul dengan algoritma Dijkstra dan membuat simulasi pencarian rute terpendek pada graf berarah dan berbobot dengan bahasa pemrograman Visual Basic sehingga dapat menghemat biaya dan waktu wisatawan yang berwisata ke Kabupaten Gunungkidul. Kata kunci : Rute terpendek, algoritma dijkstra, Visual Basic. Abstract Gunungkidul district is one of districts that has many tourist spots are scattered. The tourist spot which scattered make the tourist have difficulty to specify the route to be followed in order to be able to enjoy several tourist spots. Everyone who travels certainly choose the shortest route to reach the goal because it can save time, costs, energy, and fuel. When we traveled to the schedule that are not regulated lead to budget spending vacation time becomes enlarged and congested. Of these problems, the author analyzed the shortest route tourist spots in Gunungkidul regency with Dijkstra’s algorythm and simulated the shortest route search in directe and weighted graph with Visual Basic programming language so as to save tourist costs and time who traveled to the Gunungkidul regency.
PERBANDINGAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND DAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENGATASI TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP) (Studi Kasus PT. JNE Semarang) Nugroho, Ari Yulianto; Suyitno, Amin; Arifudin, Riza
Unnes Journal of Mathematics Vol 5 No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ujm.v5i2.13123

Abstract

This study examines an optimum solution to the search of Travelling Salesman Problem (TSP). The purpose of this paper is finding the shortest route at PT. Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Semarang on condition that every town is just visited once, except for the beginning address. Branch and bound algorithm dan genetic algorithm, is proposed to solve optimization problems with using Matlab software. Measurement of the effectiveness of the work system is done by comparing the calculation results between the branch and bound algorithm and genetic algorithm which is the best modification. Population size, pc, pm, and the number of generations are used as modifications. The results showed that the length of the resulting circuit using genetic algorithm is smaller than the length of using circuit branch and bound algorithm. This shows that genetic algorithm is more effective in determining the shortest circuit for delivery of goods in PT. Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Semarang