Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences

Kandungan Merkuri dan Sianida pada Ikan yang Tertangkap dari Teluk Kao, Halmahera Utara Domu Simbolon; Silvanus Maxwel Simange; Sri Yulina Wulandari
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 15, No 3 (2010): Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.978 KB) | DOI: 10.14710/ik.ijms.15.3.126-134

Abstract

Aktivitas penambangan emas di sekitar Teluk Kao berdampak positif terhadap pendapatan daerah Kabupaten Halmahera Utara. Namun, penggunaan merkuri (Hg) dan sianida (CN) dalam proses ekstraksi emas dapat menimbulkan  pencemaran  perairan,  keracunan  dan  kematian  terhadap  sumberdaya  ikan.  Penelitian  ini bertujuan untuk mengetahui kandungan merkuri dan sianida pada tubuh ikan, dan menentukan tingkat kelayakan konsumsi ikan yang tertangkap dari Teluk Kao. Metode penelitian yang digunakan adalah survei. Data penelitian dikumpulkan dari bulan Maret-Juni 2010 di sekitar muara sungai tempat pembuangan limbah perusahaan penambangan emas Tanjung Taolas dan Akesone, di Teluk Kao. Sampel ikan yang diteliti adalah kakap merah, belanak, ikan biji nangka, dan udang. Analisis kandungan Hg dan CN pada tubuh ikan dilakukan di Laboratorium Produktivitas dan Lingkungan Perairan Institut Pertanian Bogor dengan menggunakan metode Atomic Absoption Spectrophotometry (AAS). Hasil penelitian menunjukkan kandungan Hg pada organ hati dari keempat jenis ikan sampel berkisar 0,13-0,51 ppm. Kandungan Hg pada organ hati lebih tinggi dibandingkan dengan organ daging yang berkisar 0,03-0,19 ppm. Kandungan Hg tertinggi pada hati ikan ditemukan pada ikan biji nangka (0,45-0,51). Kandungan CN pada organ hati lebih tinggi (6,0-18,0 ppm) dibanding dengan organ daging (4,2-8,5 ppm). Mengacu pada standar yang ditetapkan oleh WHO, maka ikan kakap merah dan belanak tidak layak dikonsumsi. Daging ikan biji nangka dan udang masih layak dikonsumsi maksimal 300 gram/hari. Kata kunci: merkuri, sianida, ikan konsumsi, Teluk Kao. Gold mining activities around the Kao Bay have a positive impact on regional income of North Halmahera. However, the use of mercury (Hg) and cyanide (CN) in the gold extraction process can cause water pollution, poisoning and death of fish resources. This study aims to determine the content of mercury and cyanide on the fish body, and determine the feasibility level of consumption of fish caught from the Kao Bay. This research used survey method. Data were collected from March-June 2010 near waste disposal around the estuary of the river of gold mining companies in Tanjung Taolas and Akesone, Kao Bay. Samples of fish were observed are red snapper, mullet, jack fruit fish, and shrimp. Analysis of the Hg and CN content in fish body was conducted in Productivity and Environmental Waters Laboratory, Bogor Agricultural University using Absoption Atomic Spectrophotometry (AAS) method. The content of Hg in four species of fish liver samples ranged from 0.13 to 0.51 ppm. The content of Hg in liver was higher than with the organ meats that range from 0.03 to 0.19 ppm.  The highest Hg content in fish liver found in jackfruit fish (0.45 to 0.51). CN content of the liver was higher (6.0 to 18.0 ppm) compared with muscle (4.2 to 8.5 ppm). Referring to the standards by WHO, the red snapper and mullet inedible (can not eat for consumption). Jackfruit fish and shrimp still worth consumed for a maximum of 300 grams / day. Key words: mercury, cyanide, fish consumption, Kao Bay.
Komposisi Jenis dan Kelimpahan Diatom Bentik di Muara Sungai Comal Baru Pemalang Ken Suwartimah; Widianingsih Widianingsih; Retno Hartati; Sri Yulina Wulandari
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 16, No 1 (2011): Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1767.212 KB) | DOI: 10.14710/ik.ijms.16.1.16-23

Abstract

Diatom bentik mempunyai peranan penting sebagai produsen primer dalam siklus karbon di rantai makanan estuaria, sebagai sumber makanan yang penting bagi hewan-hewan surface dwellers (merayap di permukaan) dan deposit feeder, juga berperan penting dalam stabilisasi sediment. Penelitian telah dilakukan di Muara Sungai Comal Baru Desa Mojo, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang pada bulan Jamuari-Maret 2006 dengan tujuan menganalisa komposisi genus dan kelimpahannya. Sampel sedimen diambil menggunakan core sampler dengan ketebalan 1 cm pada enam stasiun berdasarkan jaraknya dengan laut.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Muara Sungai Comal Baru telah ditemukan 20 genus diatom bentik yang termasuk dalam 17 famili dengan ordo Pennales lebih banyak dari pada centrales.  Jumlah genus dan kelimpahan total diatom bentik pada bulan Maret lebih tinggi daripada bulan Januari dan Februari karena pengaruh lingkungan antara lain kandungan bahan organik, nutrient  dan curah hujan.Kata kunci: Diatom bentik, kelimpahan, komposisi genus, Sungai Comal Baru Benthic Diatom play important role as primer producer in carbon cycle of estuarine food web, as food source for surface dwellers and deposit feeder as well as as sediment stabliziation. The objectives of this present work was to analize genera composition and abundance of benthic diatom. The work had been carried out in mouth of Comal Baru River, Mojo-Comal, Pemalang during January-March 2006. Benthic diatom in 1 cm depth sediment were taken with core sampler in six stations according to the distance from the beach.  The results showed that twenty genera od benthic diatom belongs to 17 family were found in mouth in mouth of Comal Baru River, Mojo-Comal in which order of penalles more than cenytrales.  The number of genera and their abundance were greater in March than January and February because of environment such a organic matter, nutrient and rainfall. Key words: Benthic Diatom, abundance, genus composition, Comal Baru River
Kandungan Logam Berat Hg dan Cd dalam Air, Sedimen dan Kerang Darah (Anadara granossa) dengan Menggunakan Metode Analisis Pengaktifan Neutron (APN) Sri Yulina Wulandari; Bambang Yulianto; Gunawan Widi Santosa; Ken Suwartimah
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 14, No 3 (2009): Jurnal Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.103 KB) | DOI: 10.14710/ik.ijms.14.3.170-175

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan dan tingkat pencemaran logam berat Hg dan Cd dalam air, sedimen dan kerang darah (Anadara granossa) di perairan Morodemak, Banjir Kanal Timur dan Mangkang Semarang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2004-Januari 2005 dengan metode penelitian yang digunakan adalah Analisis Pengaktifan Neutron (APN). Hasil penelitian kandungan logam berat Hg dan Cd pada ketiga lokasi menunjukkan pola akumulasi yang cenderung sama di stasiun muara dan laut, baik pengamatan dalam sedimen maupun air. Kandungan logam berat Hg dan Cd pada kerang Anadara granosa menunjukkan nilai yang bervariasi, namun cenderung dipengaruhi sedimen dan air pada dua media tersebut, terkait dengan sifatnya yang filter feeder dan sessil. Meskipun demikian variasi faktor lingkungan seperti suhu, salinitas, pH, kecepatan arus dan jenis sedimen juga memberikan kontribusi yang cukup penting. Kandungan logam berat Hg dan Cd dalam kolom air di Morodemak, Banjir Kanal Timur dan Mangkang telah melampaui batas yang diperbolehkan, demikian pula kandungan berat Hg pada kerang darah  sudah melampaui baku mutu yang ditetapkan. Kata kunci : Hg, Cd, Air, Sedimen, Anadara granossa,metode APN  The aims of the research is to analyze the heavy metals concentrations and the pollution level of Hg and Cd in water, sediment and blood mussels (Anadara granossa) at Morodemak, Banjir Kanal Timur and Mangkang Rivers. This research was conducted from August 2004 to January 2005 using The Neutron Activation Analysis Method. The results showed that the heavy metals concentrations of Hg and Cd  in water and sediment tend to show similar accumulation patern both on estuary and the sea. While the heavy metals concentrations of Hg and Cd in blood mussels (Anadara granossa) show a variated value, which was influenced by the environmental conditions, due to the their behaviour as filter feeder and sesille. The environmental factors such as temperature, salinity, pH, current dan sediment type also play an important role and contributed significantly to the heavy metals accumulation. The concentrations of Hg and Cd in water at the  Morodemak, Banjir Kanal Timur dan Mangkang was higher than standard quality, so does  the Hg concentration in blood mussels. Key words : Hg, Cd, water, sediment, Anadara granossa, NAA method.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Ade Kurniawan Ade Kurniawan Afrisha Catur Kusumadewi Afriza Aziz Ali Ridlo Alif Maulida Amna Ameylia Ayu Puspitasari Anindya Wirasatriya Aris Ismanto Arya Muhammad Aryani Yasrida Asri Wahyuningsih Aulia Akbar Awan Bima Saputra Azis Rifai Bambang Yulianto Bara Yanwar Hadi Nugroho, Bara Yanwar Baskoro Rochaddi Bayu Munandar Chiquita Tri Rezki Danang Eko Prasetyo Delianis Pringgenies Denny Nugroho Sugianto Domu Simbolon Dwi Haryo Ismunarti Dwi Haryo Ismunarti Dwi Nur Hanifah Eka Mulya Elis Indrayanti Endang Supriyantini Endianto Arief Prabowo Faradian Nurul Hapsari Fareza Andre Pahlevi Panjaitan Farras Daffa Arfastya Febrina Yolanda Fitrianisa Nur Widasari Fitrianisa Nur Widasari Galih Tristianto Gentio Harsono Gentur Handoyo Greenaty Hidayah Gunawan Widi Santosa Handoko Handoko Handoko Handoko Hasana Kushadi Ratnasari Heriyoso Setiyono Herlintang, Aulia Septine Herni Kusuma Heryoso Setiyono Husnul Khotimah I Made Rifaldy Puja Utama I Wayan Eka Dharmawan Ika Putri Hindaryani Indra Budi Prasetyawan Izzuddin Al Faruqi, Izzuddin Jarot Marwoto Jarot Marwoto Ken Suwartimah Ken Suwartimah Komang Mustiawan Kresna Rangga Darmansyah Kunarso Kunarso Kurnia Kurnia Landi Prasetyo Hutomo, Landi Prasetyo Lilik Maslukah M Husni Maulana Mohamad Alimudin Habibi Mohammad Nur Yahya Muh Dandi Firmansyah Muh. Yusuf Muhamad Adnan Kurnianto Muhammad Yusuf Muhammad Zainuri Murdahayu Makmur Muslim Muslim Muslim Muslim Muslim Muslim Navila Bidasari Alviandini Nindita Eka Setyahandani, Nindita Eka Noor Syafaat Damardjati Nugraha Syafutra Nugroho Agus D Nur Islamiah Sulastri Nurindahsari Niken Larasati Nurits Zahrul Aini Fitriyah, Nurits Zahrul Nurul Fitrah Hasanah Nurul Fitrah Hasanah Nurul Hickmah Ocky Karna Radjasa Petrus Subardjo Purwanto Purwanto Resy Sekar Sari Retno Hartati Rikha Widiaratih Rizqi Ayu Farihah, Rizqi Ayu Shinta Oktaria Yudowaty Silvanus Maxwel Simange Siti Jubaedah Sri Sedjati Sugeng Widada Surya Risky Graharto Tria Dewi Anggraeni, Tria Dewi Trika Agnestasia Tarigan Triyanti Nurhidayah Utama, I Made Rifaldy Puja Vivian Ayu Cyntya Wahyu Retno Prihatiningsih Warsito Atmodjo Widianingsih Widianingsih Yundari, Yundari Zaenab Listiarani Putri