Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

FORMULASI PRODUK MINUMAN PROBIOTIK (YOGHURT) DARI SARI JAGUNG MANIS (Zea mays L.) DENGAN PENAMBAHAN BAKTERI PROBIOTIK Lactobacillus bulgaricus DAN Streptococcus thermophilus Muhsinin, Soni
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 3 No 01 (2016): JURNAL FARMASI GALENIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.593 KB)

Abstract

Pembuatan minuman probiotik (Yoghurt) jagung manis memerlukan peran Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat minuman probiotik (Yoghurt) jagung manis sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) yang memiliki aktivitas antimikroba dengan rasa dan bentuk sediaan yang baik yang dapat diterima oleh konsumen. Evaluasi yang dilakukan yaitu analisis aktivitas antimikroba, dan evaluasi Standar Nasional Indonesia (SNI) pada sari jagung manis yang meliputi analisis kadar air, analisis kadar abu total, dan analisis kadar gula total. Sementara analisis pada minuman probiotik (Yoghurt) jagung manis antara lain analisis kadar asam laktat, analisis nilai keasaman (pH), analisis viskositas, analisis total BAL (Bakteri asam laktat), analisis kadar protein, analisis kadar lemak, analisis gula total, dan analisis organoleptik (Hedonik). Adapun hasil uji Hedonik menunjukan formula terbaik yakni formula ke-2 (konsentrasi sari jagung 25%) dengan nilai kadar asam laktat 0,78%, nilai pH 3,85, viskositas 236, 7 cP, total BAL 10,0 × 107 cfu/mL, kadar protein 4,467%, kadar lemak 2,12%, kadar gula 13,42%. Sedangkan aktivitas antimikroba terhadap Salmonella typhi 9,567 mm ± 0,65. Sehingga dapat disimpulkan bahwa produknya memenuhi persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI) kecuali untuk kadar lemak.
ISOLASI BAKTERI ENDOFIT DARI DAUN SIRIH (PIPER BETLE L.) SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP STAPHYLOCOCCUS AUREUS Muhsinin, Soni
Journal of Pharmacopolium Vol 2, No 3 (2019)
Publisher : P3M STIKes Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jop.v2i3.539

Abstract

Infeksi merupakan kondisi yang sering terjadi pada manusia karena penyebarannya yang sangat cepat dan luas.Agen-agen yang menyebabkan infeksi dapat berupa hewan, bakteri, virus atau jamur. Bakteri yang dapatmenyebabkan infeksi pada mulut salah satunya ialah Staphylococcus aureus. Tanaman daun sirih (Piper betleL.) bisa dijadikan salah satu alternatif dalam pengembangan senyawa antibakteri, perolehan senyawa bioaktifdapat dimaksimalkan dengan pemanfaatan bakteri endofit dalam daun sirih. Penelitian ini bertujuan untukmengisolasi, identifikasi dan uji aktifitas dari ekstrak metabolit sekunder. Metode yang digunakan adalaheksperimental laboratorium yang meliputi uji aktivitas dengan menggunakan metode mikrodilusi dan gores.Hasil isolasi yang dilakukan di dapat 3 bakteri yang diduga merupakan genus Brevibacterium untuk isolat ID 2dan ID 7 sedangkan Rarobacter untuk isolat ID 1. Hasil uji aktivitas terhadap Staphylococcus aureus yangdilakukan dengan menggunakan metode mikrodilusi menghasilkan nilai KHM 1024 ppm untuk isolat ID 1, ID 2dan nilai KHM 16384 untuk isolat ID 7.
KEFIR SEBAGAI ANTI JERAWAT DARI HASIL FERMENTASI SUSU HEWANI DAN SUSU NABATI MENGGUNAKAN KEFIR GRAIN Muhsinin, Soni
Journal of Pharmacopolium Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : P3M STIKes Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jop.v3i1.575

Abstract

Jerawat merupakan suatu penyakit yang salah satunya disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus. Salah satu alternatif pengobatan jerawat yaitu kefir. Kefir adalah produk susu yang difermentasikan menggunakan bakteri asam laktat seperti Lactobacillus lactis, Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus, dengan ragi. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi adanya aktivitas antijerawat produk fermentasi susu kefir dengan bahan baku susu hewani dan nabati. Metode penelitian yang dilakukan secara eksperimental dimulai dari proses fermentasi, evaluasi mutu kefir dan uji aktivitas antibakteri. Hasil fermentasi kefir didapatkan pH asam sekitar 4,1-5,2. Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus, susu kefir sapi (A), kambing (B) dan kedelai (C) di semua konsentrasi starter (2%, 5%, 7%) menggunakan metode difusi cakram kertas menunjukkan semua susu kefir memiliki daya hambat yang tergolong kuat (11-20 mm).
FORMULASI DAN KARAKTERISASI TABLET VITAMIN C ENGAN EKSIPIEN DARI NATA DE TUBEROSUM (NATA KENTANG) Rum, Ira Adiyati; Ginayah, Gina; Muhsinin, Soni
Journal of Pharmacopolium Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : P3M STIKes Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jop.v4i1.720

Abstract

ARTIKEL REVIEW : STUDY α-AMILASE DARI MIKROBA SERTA PEMANFAATANYA DALAM PEMBUATAN MALTODEKSTRIN Algofar, Muhammad Alif Aziz; Rosmansyah, Hurryatul Fikri; Rum, Ira Adiyati; Muhsinin, Soni; Fatmawati, Fenti
INDONESIA NATURAL RESEARCH PHARMACEUTICAL JOURNAL Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/inrpj.v6i1.4517

Abstract

Amilase adalah hidrolase penting yang telah digunakan secara luas selama beberapa dekade. Enzim ini secara acak memotong ikatan glikosidik internal dalam molekul pati untuk menghidrolisisnya dan menghasilkan gula. Di antara amilase, α-amilase memiliki permintaan terbesar karena berbagai aplikasinya di bidang industri. Ketika konsumen menjadi lebih sadar akan masalah lingkungan, industri menemukan bahwa enzim dapat menggantikan katalis kimia lainnya. α-amilase dapat diproduksi dari tumbuhan atau sumber mikroba. Karena keuntungan yang diberikan oleh produksi mikroba, α-amilase dari mikroorganisme telah menjadi fokus perhatian dan lebih disukai daripada sumber produksi lainnya. Sifatnya yang ada di mana-mana, produksi yang mudah, dan berbagai aplikasi menjadikan α-amilase sebagai enzim yang penting bagi industri. Tujuan review ini adalah untuk memberikan informasi mengenai pengaplikasian enzim α-amilase yang berasal dari mikroba yaitu bakteri dan yeast serta pemanfaatannya dalam industri farmasi terutama dalam pembuatan maltodekstrin.Kata kunci: α-Amilase ; Mikroba ; Maltodekstrin
Pola Perubahan Urutan Asam Amino pada Hemaglutinin Virus H5N1 Indonesia Idar Idar; Soni Muhsinin; Umi Baroroh; Muhammad Yusuf
Chimica et Natura Acta Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.021 KB) | DOI: 10.24198/cna.v7.n3.26314

Abstract

Wabah virus flu burung tipe A, H5N1 yang memiliki patogenisitas tinggi diketahui telah menginfeksi dan mematikan jutaan unggas di Indonesia sehingga menimbulkan kerugian yang besar secara ekonomi pada peternakan unggas.  Hemaglutinin pada virus ini merupakan salah satu faktor penentu patogenisitas virus. Selain itu, komponen virus ini rentan mengalami mutasi dan dapat menyebabkan pergeseran dan penataan ulang antigen virus sehingga tercipta clade virus yang baru. Kemudian peranan HA dalam penempelan virus ke sel inang menyebabkan HA ini menjadi target untuk pengembangan obat maupun vaksin. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan mencari pola urutan asam amino hemaglutinin yang khas pada H5N1 yang memiliki patogenisitas tinggi di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan urutan asam amino hemaglutinin H5N1 yang menginfeksi unggas di Indonesia mulai 2006 sampai 2016. Kemudian untuk mengetahui pola urutan asam amino hemaglutinin yang khas pada H5N1, dilakukan analisis penjajaran. Berdasarkan analisis tersebut dikethui bahwa urutan asam amino bagian loop hemagglutinin yang berada pada daerah asam amino posisi 341-346 memiliki pola –RRK-.
PEMBINAAN KADER DALAM ASUHAN MANDIRI TOGA DI BENDEGA I Gusti Agung Ayu Hari Triandini; Hairani Hairani; Diana Hidayati; Widhya Aligita; Nur Intan Hayati; Soni Muhsinin; ED. Yunisa Mega Pasha
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6266

Abstract

Primary Health Care (PHC) adalah kontak pertama individu, keluarga, atau masyarakat  dengan sistem pelayanan kesehatan. PHC bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. Di Indonesia, PHC memiliki 3 (tiga) strategi utama, yaitu kerjasama multisektoral, partisipasi masyarakat, dan penerapan teknologi. Salah satu peran keluarga dalam PHC yaitu TOGA dalam apotek hidup sebagai bahan baku utama dalam manajemen pencegahan dan penanganan penyakit termasuk yang berhubungan dengan gejala COVID-19. Kader Posyandu yang sehari-harinya berinteraksi dalam mendampingi ibu dalam membangun kesehatan keluarga juga menjadi sosok yang berperan dalam program asuhan mandiri keluarga yang telah dicanangkan pemerintah dalam perwujudan PHC tersebut. TABSTRAKPrimary Health Care (PHC) adalah kontak pertama individu, keluarga, atau masyarakat  dengan sistem pelayanan kesehatan. PHC bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. Di Indonesia, PHC memiliki 3 (tiga) strategi utama, yaitu kerjasama multisektoral, partisipasi masyarakat, dan penerapan teknologi. Salah satu peran keluarga dalam PHC yaitu TOGA dalam apotek hidup sebagai bahan baku utama dalam manajemen pencegahan dan penanganan penyakit termasuk yang berhubungan dengan gejala COVID-19. Kader Posyandu yang sehari-harinya berinteraksi dalam mendampingi ibu dalam membangun kesehatan keluarga juga menjadi sosok yang berperan dalam program asuhan mandiri keluarga yang telah dicanangkan pemerintah dalam perwujudan PHC tersebut. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat kali ini adalah untuk melakukan perekrutan kader TOGA pada mitra, sosialisasi tupoksi kader serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam mengolah jenis TOGA yang secara ilmiah berfungsi mencegah COVID-19. Metode pelaksanaan: survei lokasi, pengurusan izin, penyuluhan, sosialisasi teknik pengolahan tanaman TOGA, evaluasi kegiatan, dokumentasi dan pelaporan. Kegiatan dilaksanakan secara daring dan luring. Dari hasil kegiatan, telah dibentuk suatu wadah kader TOGA di lingkungan Bendega yang berfungsi dalam mengembangkan pelayanan kesehatan primer di lingkungan Bendega melalui pengembangan tanaman obat keluarga. Kata kunci: bendega; covid-19; kader, TOGA. ABSTRACTPrimary Health Care (PHC) is an individual, family, or community's first contact with the health care system. PHC aims to increase public access to quality health services. In Indonesia, PHC has 3 (three) main strategies, namely multisectoral cooperation, community participation, and application of technology. One of the roles of the family in PHC is TOGA in living pharmacies as the main raw material in the management of prevention and treatment of diseases, including those related to the symptoms of COVID-19. Posyandu cadres who interact daily in assisting mothers in building family health are also figures who play a role in the family self-care program that has been launched by the government in the realization of the PHC. The purpose of this community service activity is to recruit TOGA cadres to partners, socialize the main tasks of cadres and increase the knowledge and skills of partners in processing TOGA types which scientifically function to prevent COVID-19. Methods of implementation: site survey, permit processing, counseling, socialization of TOGA plant processing techniques, evaluation of activities, documentation and reporting. Activities are carried out online and offline. From the results of the activity, a TOGA cadre forum has been established in the Bendega environment which functions in developing primary health services in the Bendega environment through the development of family medicinal plants. Keywords: bendega; covid-19; cadre; TOGA.ujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat kali ini adalah untuk melakukan perekrutan kader TOGA pada mitra, sosialisasi tupoksi kader serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam mengolah jenis TOGA yang secara ilmiah berfungsi mencegah COVID-19. Metode pelaksanaan: survei lokasi, pengurusan izin, penyuluhan, sosialisasi teknik pengolahan tanaman TOGA, evaluasi kegiatan, dokumentasi dan pelaporan. Kegiatan dilaksanakan secara daring dan luring. Dari hasil kegiatan, telah dibentuk suatu wadah kader TOGA di lingkungan Bendega yang berfungsi dalam mengembangkan pelayanan kesehatan primer di lingkungan Bendega melalui pengembangan tanaman obat keluarga.  
DETEKSI CEPAT GEN INVA PADA SALMONELLA ATCC DENGAN LOOP-MEDIATED ISOTHERMAL AMPLIFICATION (LAMP) Soni Muhsinin; Rahma Ziska; Maria Martina Sulastri
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 4 No 1 (2019): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.078 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v4i1.264

Abstract

Salmonella spp. is a bacterium that causes typhoid salmonellosis (typhoid fever). These bacteria enter through the oral route, usually by contaminating food and drinks. Salmonella spp. has an invA gene that causes pathogenicity in humans. The culture method is used as a gold standard to detect Salmonella spp. However, this method requires infrastructure and is laborious. The purpose of this study is to develop detection of Salmonella spp. using the Loop-Mediated Isothermal Amplification (LAMP) method. The stages of the study began with the primary design of LAMP, Salmonella ATCC culture, DNA Isolation of Salmonella ATCC culture, and Salmonella ATCC LAMP Optimization. Primary LAMP that has been designed consists of three pairs. Salmonella ATCC DNA that has been isolated has a concentration of 4,5 ng/ul. The LAMP method shows positive results in detecting the InvA gene in Salmonella ATCC. Positive results are indicated by fluorescence in Salmonella ATCC DNA samples, whereas the negative results are shown in the absence of fluorescence in nuclease free water. The conclusion from the research that has been done, LAMP method can detect InvA gene in Salmonella ATCC.
REVIEW : KARAKTERISASI DAN PEMANFAATAN BAKTERI ENDOFIT YANG BERASAL DARI FAMILIA Zingiberaceae DI BIDANG FARMASI Prayoga Prayoga; Soni Muhsinin; Lia Marliani
JURNAL FARMASI DAN MAKANAN Vol 4 No 2 (2021): Journal Of Pharmacy and Science
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jops.v4i2.1885

Abstract

Permasalahan kesehatan pada manusia akibat penyakit infeksi merupakan masalah yang serius. Timbulnya mikroorganisme patogen yang resisten dan penggunaan obat antimikroba sintesis secara terus menerus dapat menyebabkan resistensi, maka dibutuhkan pencarian senyawa baru dengan efektivitas yang lebih baik. Tanaman familia zingiberaceae mengandung metabolit sekunder yang bermanfaat untuk pengobatan, selain bisa didapatkan langsung dari tanaman cara lain mendapat metabolit sekunder adalah pemanfaatan bakteri endofit. Kemampuan bakteri endofit dalam memproduksi metabolit sekunder yang sama dengan inangnya merupakan potensi besar sebagai bahan pembuatan obat yang berasal dari bahan alam. Tujuan penulisan review artikel ini untuk memberikan informasi ilmiah terkait bakteri endofit yang menginang pada tanaman familia zingiberaceae serta potensinya di bidang farmasi. Metode penulisan artikel review ini menggunakan pendekatan literatur review, literatur didapatkan secara online dari internet berasal dari jurnal terakreditasi baik secara nasional atau internasional berdasarkan kriteria inklusi yang ditentukan. Berdasarkan hasil studi literatur literatur yang dilakukan didapatkan bahwa bakteri endofit yang berasal dari bagian tanaman familia zingiberaceae dapat diisolasi pada media nutrien agar setelah dilakukan sterilisasi dengan teknik sterilisasi permukaan, hasil identifikasi karakteristik bakteri menunjukan hasil beragam tergantung dari spesies tanaman inangnya dan kondisi lingkungan tempat tanaman tumbuh, hasil isolat bakteri endofit menunjukan aktivitas farmakologi seperti antibakteri dan antifungi yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan baku pembuatan obat.
REVIEW: PRODUKSI, KARAKTERISASI DAN APLIKASI SELULOSA BAKTERI DI BIDANG FARMASI claudio Ananda Boby; Soni Muhsinin; Asep Roni
JURNAL FARMASI DAN MAKANAN Vol 4 No 2 (2021): Journal Of Pharmacy and Science
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jops.v4i2.1887

Abstract

Selulosa bakteri merupakan polimer yang memiliki aplikasi yang luas dan menjanjikan dalam berbagai bidang medis. Tujuan dari penelitian tinjauan pustaka ini adalah untuk melakukan penelusuran pustaka untuk mengetahui apakah substrat dan kondisi fermentasi mempengaruhi kualitas selulosa yang dihasilkan dan penggunaannya di bidang farmasi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melakukan studi kepustakaan dengan menggunakan kata kunci pencarian: produksi dan aplikasi selulosa bakteri. Artikel ini diulas dalam 10 tahun terakhir yang membahas tentang produksi, karakterisasi, dan aplikasi selulosa bakteri dalam bidang farmasi. Artikel tersebut didapat dari berbagai penelitian yang telah dilakukan melalui mesin pencari seperti Google Scholar, PubMed, dan Science Direct. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa substrat, konsentrasi starter, suhu, pH, waktu fermentasi dan proses pemurnian sangat mempengaruhi kualitas selulosa yang dihasilkan. Studi karakterisasi yang dilakukan meliputi SEM, TGA, kadar air dan sifat mekanik. Dalam aplikasi farmasi, selulosa bakteri dapat digunakan untuk membuat pembalut luka, pembawa obat, dan bahan masker wajah, serta stabilisator emulsi dan rekayasa jaringan.