Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Pembinaan Kelompok Istri & Kader Posyandu Sebagai Kader Toga Di Lingkungan Bendega Dalam Upaya Primary Health Care Saat Pandemi Covid-19 I Gusti Agung Ayu Hari Triandini; Hairani Hairani; Diana Hidayati; Widhya Aligita; Nur Intan Hayati; Soni Muhsinin; ED. Yunisa Mega Pasha
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 4 (2021): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Post Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kementerian Kesehatan telah mencanangkan beberapa program terkait pengembangan kesehatantradisional melalui teknologi tanaman obat keluarga (TOGA) yaitu saintifikasi jamu, asuhan mandiri(selfcare), serta perawatan herbal dan terapi tradisional akupresur yang bertujuan untukmeningkatkan akses dan keterjangkauan masyarakat terhadap obat-obatan. Peran keluarga sebagaigarda terdepan dalam upaya PHC membuat ibu/istri sebagai sosok yang berperan penting dalamkesehatan keluarga yang diharapkan akan membawa perubahan ke komunitas kecil di sekitarnyadan perlahan diterapkan ke dalam komunitas yang lebih besar dan beragam. Kader Posyandu yangsehari-harinya berinteraksi dalam mendampingi ibu dalam membangun kesehatan keluarga jugamenjadi sosok yang berperan dalam program asuhan mandiri keluarga yang telah dicanangkanpemerintah. Lingkungan Bendega merupakan salah satu lingkungan yang ada di Kelurahan TanjungKarang Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat. Lingkungan tersebutmerupakan lingkungan binaan kesehatan ibu dan anak dari Universitas Bhakti Kencana PSDKUMataram, IBI Tanjung Karang dan Puskesmas Tanjung Karang. Sebelumnya, telah dilakukanpengabdian masyarakat dengan mengangkat sosialisasi pembuatan vertical garden TOGA dilingkungan tersebut. Selama ini belum ada program khusus tentang TOGA ataupun pembentukankader TOGA di lingkungan Bendega. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat kali ini adalahuntuk melakukan perekrutan kader TOGA pada mitra, sosialisasi tupoksi kader serta meningkatkanpengetahuan dan keterampilan mitra dalam mengolah jenis TOGA yang secara ilmiah berfungsimencegah COVID-19. Metode pelaksanaan: persiapan, sosialisasi, evaluasi dan dokumentasi.Kegiatan dilaksanakan secara daring dan luring. Berdasarkan hasil yang diperoleh, didapatkanbahwa mitra telah mendapatkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan tentang TOGA danpemanfaatannya. Selain itu, telah dibentuk organisasi Kader TOGA di lingkungan Bendega yangberfungsi mengembangkan TOGA di lingkungan Bendega.  Kata kunci : Bendega, COVID-19, herbal, istri, kader, TOGA.