cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : 24067489     EISSN : 24069337     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis (JITRO) adalah jurnal ilmiah mempublikasikan hasil penelitian dan review bidang peternakan.
Arjuna Subject : -
Articles 21 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2019): JITRO, Mei" : 21 Documents clear
Sifat Organoleptik Daging Ayam Broiler yang Diberikan Pakan Terfermentasi Neurospora crassa Yusrizal Akmal; Suryani Suryani; Yulidar Yulidar
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 6, No 2 (2019): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.406 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v6i2.5565

Abstract

ABSTRAK Ampas sagu dan tahu merupakan limbah industri yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Penelitian ini bertujuan mengkaji sifat organoleptik daging ayam broiler yang diberi pakan fermentasi dari ampas sagu dan ampas tahu dengan Neurospora crassa sehingga dapat meningkatkan kualitas daging ayam. Penelitian dilakukan di peternakan ayam broiler milik masyarakat yang berada di Desa Keude Dua Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen selama 4 Minggu. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dengan 4 ulangan. Tahapan pelaksanaan penelitian yaitu persiapan fermentasi ampas sagu dan ampas tahu dan persiapan kandang selajutnya pemeliharaan ayam broiler dengan pemberian pakan terfermentasi. Uji kesukaan pada daging ayam yang diolah secara dipanggang menggunakan uji organoleptik yang melibatkan 25 orang panelis yang tidak terlatih. Parameter yang dianalisis warna, aroma, rasa, dan tekstur. Perhitungan statistika dilakukan dengan sidik ragam satu arah dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian pakan yang terfermentasi Neurospora crassa sampai pada tingkat 20% berpengaruh signifikan terhadap warna, aroma, rasa maupun tekstur daging broiler, artinya pemberian pakan fermentasi Neurospora crassa dari ampas sagu dan ampas tahu dengan sampai tingkat 20 persen dalam pakan ayam broiler dapat meningkatkan kualitas daging broiler baik warna, aroma, rasa dan tekstur daging.Kata kunci: ampas sagu, ampas tahu, Neurospora crassa, organoleptikABSTRACTSago pulp and tofu are industrial wastes that can be used as animal feeds. The study aims the organoleptic properties of broiler chicken fed fermented feed from sago pulp and tofu with Neurospora crassa so as improve the quality of meat. This research was conducted on broiler farms belonging to community in Juli Keude Dua Village, Juli, Bireuen District for 4 weeks. The design used was a complete randomized design with 4 treatments with 4 replications. The stages of the research are the preparation fermented sago pulp and tofu, cage, as well broiler maintenance chickens with fermented feed. The preference test for roasted chicken is processed using an organoleptic test involving 25 untrained panelists. Parameters analyzed for color, aroma, taste, and texture. Statistical calculations are performed with one-way variance and continued Duncan test. The results of this study indicate that Neurospora crassa fermented feeding to level 20% has a significant effect on the color, aroma, taste and texture, meaning that the provision of Neurospora crassa fermented feed from sago pulp and tofu up to level 20 percent in broiler chicken feed so as improve the quality of broiler meat both in color, aroma, taste, and texture of meat.Keyword: Neurospora crassa, organoleptic, sago pulp, tofu pulp
Evaluasi Bahan Pakan Hasil Samping Industri Pertanian Berdasarkan Parameter Fermentabilitas Ruminal secara In Vitro Susilo, Eko; Nuswantara, Limbang Kustiawan; Pangestu, Eko
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 6, No 2 (2019): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.169 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v6i2.7107

Abstract

ABSTRAK                                                                        Bahan pakan dari hasil samping industri pertanian sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai pakan ruminansia, namun nilai nutriennya belum banyak dikaji.  Penelitianbertujuan mengevaluasi bahan pakan hasil samping industri pertanian terhadap fermentabilitas ruminal secara in vitro. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 7 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri atas janggel jagung, kulit kopi, onggok, bungkil kedelai, bungkil kelapa sawit, bungkil kelapa dan ampas tahu. Cairan rumen berasal dari kambing PE berfistula dengan pakan standar protein kasar 12% dan TDN 62%. Parameter yang diukur adalah konsentrasi asetat, propionat, butirat, konsentrasi metan, amonia dan adenosine trifosfat. Data dianalisis ANOVA dan dilanjutkan uji jarak berganda Duncan. Hasil analisis menunjukan perlakuan bahan pakan hasil samping industri pertanian berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap konsentrasi asetat, propionat, butirat, konsentrasi metan,konsentrasi amonia dan adenosine trifosfat. Kesimpulannya, kulit kopi menghasilkan konsentrasi asetat, propionat, butirat dan adenosin trifosfattertinggi. Namun, kulit kopi juga menghasilkan konsentrasi metan tertinggi.Konsentrasi amonia tertinggi diperoleh pada janggel jagung, bungkil kelapa sawit dan bungkil kedelai.Kata Kunci : fermentabilitas, hasil samping industri pertanian, in vitroABSTRACTAgricultural industries by-product have potential to be used as ruminant feed. However, the nutritional values of agricultural by-product are still yet to be discovered. This study was conducted to evaluate in vitro ruminal fermentability of agricultural industries by-product-based feed.Completely randomized design was used in the study with 7 treatments and 3 replications. Treatments used in thi study were Corncob (T1), coffee husk (T2), cassava waste (T3), soybean meal (T4), palm kernel meal (T5), coconut meal (T6) and soybean curd waste (T7). Fistulated Etawah crossbreed goat was used for rumen fluid donor. Concentrations of acetate, propionate, butyrate, methane, ammonia and adenosine triphosphate were tested in this study. Data were analyzed using ANOVA and further analyzed by Duncan test. The results showed that agricultural industries by-product had significant difference (P<0.05) on concentration of acetate, propionate, butyrate, methane, ammonia and adenosine triphosphate. Therefore, it can be concluded that coffee husk had highest concentration of acetate, propionate, butyrate and adenosine triphosphate, but also had the highest methane concentration among all the by-product. The highest ammonia concentration was observed on corncob and palm kernel meal.Keywords: by-product agriculture, fermentability, in vitro
Viabilitas Spermatozoa Sapi Bali Menggunakan Pengencer Andromed dengan Penambahan Konsentrasi Sari Wortel yang Berbeda Yendraliza Yendraliza; Muhammad Musyrifin; Elviriadi Elviriadi; Zumarni Zumarni; Muhammad Rodiallah
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 6, No 2 (2019): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.781 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v6i2.5936

Abstract

ABSTRAK                                                                        Penggunaan andromed pada waktu tertentu sulit untuk didapatkan sehingga perlu alternatif lain untuk mengurangi penggunaan andromed. Tujuan penelitian untuk mengevaluasi pengaruh sari wortel sebagai bahan pengencer mengurangi penggunaan pengencer andromed pada semen sapi bali terhadap kualitas spermatozoa sapi bali. Penelitian ini menggunakan semen sapi bali dari Balai Inseminasi Buatan Tuah Sakato, Payakumbuh. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) 4 perlakuan dengan 5 ulangan. Perlakuan pertama: 100% pengencer andromed (P0), sari wortel 5% + andromed 95% (P1), 10% sari wortel + 90% andromed (P2), 15% sari wortel + 85% andromed (P3). Peubah yang dievaluasi adalah persentase motilitas, persentase viabilitas, persentase abnormalitas dan persentase membran plasma utuh setelah pengenceran dan setelah thawing. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa nilai motilitas dan membran plasma utuh semen sapi setelah pengenceran dan setelah thawing tidak berbeda nyata, tetapi berbeda nyata pada nilai abnormalitas dan nilai viabilitas. Kesimpulan: Sari worteldapat mengurangi pemakaian andromed sampai 15% sebagai bahan pengencer pada semen sapi bali.Kata Kunci: membran plasma, motilitas, sapi bali, spermatozoa, viabilitasABSTRACTAndromed is difficult to obtain at any given time so we need other alternatives to reduce the use of andromed. The aim of this study was to understand the effect of carrot juice as a diluent to reduce the use of andromed diluents in bali cattle semen. This study used semen from bali cattle from the Artificial Insemination Center of Tuah Sakato, Payakumbuh. The design used was completely randomized design (CRD) with four treatments and five replications. The treatments consisted of  100% andromed (P0), 5% carrot juice + 95%andromed(P1),10% carrot juice + 90% andromed (P2), and 15% carrot juice + 85% andromed (P3). The variables measured were the percentage of motility, the percentage of viability, the percentage of abnormality and percentage of intact plasma membrane after dilution and after thawing. The results showed that the motility values and membrane values of the intact plasma membrane of cattle spermatozoa after dilution and post-thawing were not significantly different, but were significantly different in abnormality percentage and viability percentage. This study concluded that carrot juice could reduce the use of andromed up to 15% as a diluent in bali cattle semen.Keywords: bali cattle, motility, plasm membrane, viability, spermatozoa
Filogeni Beberapa Sapi Lokal Indonesia Menggunakan DNA Mitokondria COI (Cytochrome Oxidase Sub unit I) Anisa Wulandari; V.M. Ani Nurgiartiningsih; Kuswati Kuswati; Tri Eko Susilorini; Paskah Partogi Agung
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 6, No 2 (2019): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.833 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v6i2.6165

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan konstruksi pohon filogeni berdasarkan keragaman DNA Mitokondria khususnya COI (Cytochrome Oxidase Sub unit I). Sampel yang digunakan yakni darah sapi PO, DNA sapi SO, sapi pesisir, sapi bali, sapi madura dan sapi pasundan masing-masing 12 sampel. Sekuen COI dianalisis menggunakan MEGA 7.0 software dengan metode bootstrapped Neighboor-Joining (NJ) 1000 kali pengulangan berdasarkan between group untuk merekonstruksi pohon filogeni. Hasil penelitian menunjukkan sapi pesisir dekat dengan sapi SO, sapi madura dan sapi pasundan tidak memiliki kekerabatan dengan sapi lokal Indonesia lainnya sehingga membentuk garis tersendiri dan sapi PO dekat dengan sapi bali.Kata Kunci: COI, DNA mitokondria, filogeni sapi lokal indonesiaABSTRACTThe purpose of this study was to obtain the construction of phylogeny trees based on the diversity of Mitochondrial DNA especially COI. The samples used were PO cattle blood, SO cow DNA, Coastal cattle, bali cattle, madura cattle, and pasundan cattle every 12 samples. COI sequences were analyzed using MEGA 7.0 software with the bootstrapped Neighbor-Joining (NJ) method 1000 repetitions based on the between groups to reconstruct the phylogeny tree. The results showed that boastal cattle close to SO cattle, madura cattle, and pasundan cattle did not have a kinship with other local Indonesian cows to form a separate line and PO cattle close to bali cattle.Keywords: mitochondrial DNA, coi, indonesian local cow, phylogeny
Kadar NPK Feses Domba Garut yang Diberi Ransum Mengandung Silase Daun Rami (Boehmeria nivea) Budi Ayuningsih; Ana Rochana; Iman Hernaman; Rahmat Hidayat; Tidi Dhalika
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 6, No 2 (2019): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.281 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v6i2.7106

Abstract

ABSTRAK                                                                        Penelitian bertujuan mengevaluasi ransum mengandung silase daun rami (Boehmeria nivea) terhadap kandungan BK dan NPK feses domba garut. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan, yaitu R1 = 100% rumput R2 = 60%   rumput + 40% konsentrat, R3 = 30% silase daun rami + 30% rumput + 40%  konsentrat, R4 = 60% silase daun rami +40% konsentrat. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak lima kali. Data hasil penelitian dianalisis ragam dan dilanjutkan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan silase daun rami sampai tingkat 60%  dalam ransum domba garut nyata mempengaruhi BK, kadar abu dan K (P<0,05), tetapi tidak mempengaruhi kandungan N dan P feses domba. Pemberian silase daun rami sebanyak 60% dalam ransum menghasilkan kandungan abu feses tertinggi (25,49%) serta menghasilkan 33,55-40,89% BK, 2,27-2,53% N, 0,57-0,67% P dan 0,21-0,34% K. Kesimpulan, penggunaan silase daun rami sampai tingkat 60% berpotensi sebagai pupuk organik dalam menyediakan unsur N,P, dan K bagi tanaman.Kata Kunci : domba garut, daun rami, feses, NPK, silaseABSTRACTThe study aimed to evaluate the ration containing silage of Boehmeria nivea leaf on the dry matter (DM) and N, P, K content of garut sheep feces. The study used a completely randomized design (CRD) with four treatment, namely R1 = 100% grass; R2 = 60% grass + 40% concentrate; R3 = 30% silage of Boehmeria nivea leaf + 30% grass + 40% concentrate; and R4 = 60% silage of Boehmeria nivea leaf + 40% concentrate. Each treatment was repeated five times. The data obtained were analyzed by variance of analysis and continued with Duncan's multiple range test. The results showed that the use of Boehmeria nivea leaf silage up to 60% in garut sheep ration significantly affected the dry matter (DM), ash, and K content (P <0.05), but did not affect the N and P content of sheep feces. Giving silage of Boehmeria nivea leaf up to 60% in the ration produced the highest fecal ash content (25.49%), 33.55-40.89% DM, 2.27-2.53% N,0.57-0.67% N and 0.21-0.34% K. This research concludes that the use of Boehmeria nivea leaves silage up to 60% has the potential as an organic fertilizer in providing N, P, and K elements for plants.Keywords: Boehmeria nivea leaves, feces, garut sheep, NPK, silage
Review: Peluang Pengembangan Imbuhan Pakan Fitogenik Sebagai Pengganti Antibiotika dalam Ransum Ayam Pedaging di Indonesia Cecep Hidayat; Rahman Rahman
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 6, No 2 (2019): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.19 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v6i2.7139

Abstract

ABSTRAK                                                            Seiring dengan telah dilarangnya penggunaan antibiotic growth promotor (AGP) dalam pakan oleh pemerintah Indonesia, maka pencarian pengganti AGP mejadi penting saat ini. Imbuhan pakan fitogenik menjadi salah satu pengganti AGP potensial. Makalah ini ditulis untuk mengungkap peluang pengembangan imbuhan pakan fitogenik sebagai pengganti AGP dalam ransum ayam pedaging di Indonesia. Metode penulisan makalah dilakukan dengan beberapa tahapan. Tahapan pertama, tahap persiapan, dilakukan dengan mengumpulkan dan membaca jurnal, makalah prosiding, buku yang diperoleh dari hasil dari pencarian  pada internet. Dilanjutkan dengan memilih dan menentukan jurnal hasil penelitian, makalah ilmiah pada prosiding, buku terkait dengan topik yang sudah ditentukan. Tahapan ke dua, penyusunan outline makalah yang akan ditulis, dimana pada tahapan ini untuk menentukan skema berfikir penulis terkait dengan topik yang akan di bahas. Tahapan ke tiga, mengembangkan kerangka makalah dengan menggunakan literatur ilmiah, teori, hasil penelitian yang sudah diperoleh. Tahapan ke empat, pemeriksaan terhadap isi makalah yang sudah ditulis, baik secara substansi maupun redaksional. Berdasarkan studi pustaka yang dilakukan disimpulkan bahwa imbuhan pakan fitogenik dari berbagai jenis tanaman potensial digunakan sebagai pengganti AGP dalam pakan ayam pedaging. Kebutuhan akan daging ayam nasional yang semakin tinggi setiap tahunnya, menjadi peluang betapa besarnya pasar akan kebutuhan pengganti AGP di Indonesia. Sinergisme antara lembaga penelitian-perguruan tinggi dengan pelaku industri pakan dan imbuhan pakan menjadi penopang utama dalam pengembangan imbuhan pakan fitogenik di Indonesia.Kata Kunci: imbuhan pakan fitogenik, ayam pedagingABSTRACTKeywords: pytogenic feed additive, broiler chicken The use of antibiotic growth promoter (AGP) in feed has been banned by the Indonesian government. Therefore, the search for alternative AGP continues to be carried out. The addition of phytogenic is one of the potential alternatives because it has the same ability as AGP. This paper was written to reveal the opportunities for developing phytogenic feed additives as a substitute for antibiotics in broiler diet in Indonesia. The method of writing this paper was done in several stages. The first stage, the preparation, is done by searching and reading journals, proceedings, books obtained from the internet. The second method is the preparation of the outline of the paper to be written, to determine the author's thinking scheme related to the topic to be discussed. The third method is developing a framework of thought by using scientific literature obtained and read before. Fourth method is examination of the contents of papers that have been written, both substantially and editorially. Based on the literature study, it was concluded that the phytogenic feed additives from various types of plants should be considered as a substitute for AGP in broiler diet.  The need for national chicken meat which is getting higher every year becomes an opportunity for how big the market will be for AGP's replacement in Indonesia. Synergism between university-research institutions and feed industry is the main support in developing phytogenic feed additives in Indonesia.Keywords: pytogenic feed additive, broiler chicken
Keragaan Ukuran Dimensi Tubuh Hasil Persilangan Ayam Petelur dan Bangkok pada Fase Starter Muhammad Amrullah Pagala; La Ode Nafiu; Sri Maharani
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 6, No 2 (2019): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.874 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v6i2.7140

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik ukuran dimensi tubuh hasil persilangan resiprokal ayam petelur dan bangkok fase starter. Materi yang digunakan dalam penelitian yaitu 120 ekor ayam yang terdiri atas 60 ekor ayam PB (jantan petelur x betina bangkok) dan 60 ekor ayam BP (jantan bangkok x betina petelur). Data pengukuran ditabulasi, dianalisis secara deskriptif dan menggunakan Uji T. Parameter yang diamati adalah bobot badan, panjang badan, panjang rentang sayap, pertumbuhan dan lingkar dada. Hasil penelitian diperoleh secara umum pertambahan bobot badan, panjang badan, panjang shank, panjang rentang sayap, lingkar dada dan pertumbuhan ayam BP lebih besar dibandingkan ayam PB.Kata Kunci: ayam bangkok,.ayam petelur, resiprokal, ukuran tubuhABSTRACTThis study aimed to determine the characteristics of chicken body sizes resulted from reciprocal crossbreeding of laying hens and bangkok chicken on starter phase. The materials were 120 chickens including 60 chickens PB (male layer chicken x female bangkok chicken) and 60 BP chickens (bangkok rooster x female layer chicken). Measurement data were tabulated, analyzed descriptively and T-Student.  The parameters observed were body weight, body weight, body length, chest circumference, beak length, and wing pan length. The result showed that generally, body weight, body length, shank length, length of wing span, chest circumference and body weight gain of BP (bangkok rooster x female layer chicken) were greater than PB (layer chicken rooster x bangkok female).Keywords: bangkok chicken, body size, laying chicken, reciprocal
Karakteristik Tanaman Sorghum Green Fodder (SGF) Hasil Penanaman Secara Hidroponik yang Dipanen Pada Umur yang Berbeda Teguh Wahyono; Husnul Khotimah; Widhi Kurniawan; Dedi Ansori; Anna Muawanah
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 6, No 2 (2019): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.939 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v6i2.5722

Abstract

Tanaman sorgum yang dibudidayakan secara hidroponik dapat disebut dengan sorghum green fodder (SGF). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi performa pertumbuhan, profil nutrisi dan kecernaan in vitro tanaman sorgum hasil budidaya hidroponik yang dipanen pada umur yang berbeda. Perlakuan penelitian meliputi SGF yang dipanen pada hari ke 7, 8, 9 dan 10. Pada pengamatan kecernaan in vitro, keempat perlakuan SGF dibandingkan dengan rumput lapangan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan empat pengulangan. Parameter yang diamati adalah performa pertumbuhan, profil nutrisi, produksi gas dan produk fermentasi rumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SGF 10 menghasilkan tinggi tanaman dan berat segar tertinggi (P<0,05) namun tidak berbeda nyata dengan SGF 9. Kandungan protein kasar SGF lebih tinggi dibandingkan rumput lapangan (P<0,05). SGF menghasilkan produksi gas total yang lebih tinggi dibandingkan rumput lapangan (P<0,05). Akan tetapi, SGF 10 menghasilkan produksi CH4 yang tinggi. Nilai energi termetabolis (EM) dan kecernaan bahan organik (KcBO) keempat perlakuan SGF terlihat lebih tinggi dibandingkan rumput lapangan (P<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pola pertumbuhan, profil nutrisi dan kecernaan in vitro SGF semakin meningkat seiiring dengan meningkatnya umur pemanenan. Umur panen SGF yang terbaik adalah pada hari ke-9.
Review: Hidrogen Sianida dan Implikasinya pada Ternak Yanuartono Yanuartono; Soedarmanto Indarjulianto; Alfarisa Nururrozi; Hary Purnamaningsih
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 6, No 2 (2019): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.088 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v6i2.5638

Abstract

ABSTRAK                                                            Sejumlah besar tanaman hijauan banyak mengandung glikosida sianogenik dandapat  dirombak menjadi hidrogen sianida (HCN) yang bersifat toksik. Hidrogen sianida dapat menyebabkan keracunan pada manusia dan hewan.Konsentrasi HCN dalam hijauan dapat diturunkan melalui beberapa metode pengolahan seperti pengupasan, pengeringan, fermentasi, pemotongan dan penyimpanan.Gejala klinis keracunan HCN pada ruminansia dapat berupa peningkatan pulsus, sesak nafas, lemas, tremor, dilatasi pupil, kembung dan dapat menyebabkan kematian. Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian sodium nitrit dan sodium tiosulfat melalui injeksi intravena.Kata Kunci : glikosida sianogenik, keracunan klinis, intravenaABSTRACTA large number of forage contains cyanogenic glycosides which will be degraded into hydrogen cyanide (HCN) which are toxic. Hydrogen cyanide can cause poisoning in both animals and humans. Hydrogen cyanide concentration in the forage can be reduced through several methods of feed processing. The processing includes stripping, drying, fermentation, soaking, chopping, and storing. Clinical symptoms of HCN poisoning in ruminants are increased pulse, difficulty of breathing, weakness, tremors, pupil dilatation, bloating, and can lead to death. Treatments can be performed by administering sodium nitrite and sodium thiosulfate by intravenous injection.Keywords: cyanogenic glycosides, clinical poisoning, intravenous
Identifikasi Keragaman Gen DGAT1 serta Asosiasinya terhadap Karakteristik Karkas dan Sifat Perlemakan Domba Asep Gunawan; Ratna Sholatia Harahap; Kasita Listyarini; Cece Sumantri
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 6, No 2 (2019): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.913 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v6i2.7141

Abstract

ABSTRAK Karakteristik karkas dan sifat perlemakan pada daging domba dikontrol oleh banyak gen salah satunya gen DGAT1 (Diacylglycerol Acyltransferasel 1). Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi SNP (Single Nucleotide Polymorphism) gen DGAT1 pada titik mutasi g.8539 C>T dan asosiasinya terhadap karakteristik karkas dan sifat perlemakan pada domba Indonesia. Total sampel domba yang digunakan sebanyak 150 buah terdiri dari 35 sampel domba compass agrinak (DCA), 36 sampel domba barbados cross (DBC), 41 sampel domba komposit garut (DKG), 20 sampel domba ekor gemuk (DEG), dan 18 sampel domba ekor tipis (DET). Karakteristik karkas dan sifat perlemakan diukur dari domba jantan berumur 10-12 bulan. Identifikasi keragaman DGAT1|ALuI dianalisis dengan metode PCR-RFLP (Polymerase Chain Reaction-Restriction Fragment Length Polymorphism). Hasil keragaman gen DGAT1 bersifat polimorfik dalam DET dan DEG, sedangkan DCA, DBC, dan DKG bersifat monomorfik. Dua genotipe disebut CC dan  CT ditemukan dalam DET dan DEG. Titik mutasi gen DGAT1 berasosiasi (P<0.05) dengan karakteristik karkas, yaitu bobot dan panjang karkas. Selain itu, keragaman gen DGAT1 juga berasosiasi signifikan (P<0.05) dengan asam lemak jenuh, yaitu asam stearat (C18:0) dan asam arakidat (C20:0) dan asam lemak tak jenuh tunggal, yaitu asam oleat (C18:1n9c). Gen DGAT1 memiliki kontribusi dalam karakteristik karkas dan komposisi asam lemak pada domba.Kata Kunci: domba, gen DGAT1, karakteristik karkas, PCR-RFLP, sifat perlemakan                                                              ABSTRACT            Characteristic of carcass and fatness traits of sheep is regulated by many genes such as DGAT1 (Diacylglycerol Acyltransferasel 1) gene. The research was aimed to investigate SNP (Single Nucleotide Polymorphism) of DGAT1 and its association with characteristic of carcass and fatness traits in Indonesian sheep. A total sample of sheeps used 150 rams of 10–12 months consisted 35 samples of compas agrinak sheep (CAS), 36 of barbados cross (BCS), 41 of garut composite (GCS), 20  of javanese fat tailed (JFT), and 18 of javanese thin tailed (JTT). Identification variant of DGAT1|ALuI were performed by PCR-RFLP (Polymerase Chain Reaction-Restriction Fragment Length Polymorphism). The results of polymorphism of DGAT1 were found in JTT and JFT. However, SNP of DGAT1 in CAS, BCS and GCS were monomorfic. Two genotype namely CC and CT were found in JTT and JFT populations. A SNP of the DGAT1 was associated (P<0.05) with characteristic of carcass, including weight and length of carcass. The variant of DGAT1 was associated too with saturated fatty acids (SFA) including stearic acid (C18:0) and arachidic acid (C20:0), and mono unsaturated fatty acid (MUFA) including oleic acid (C18:1n9c). The DGAT1 gene was contribute to characteristic carcass and fatty acid composition in sheep.Keywords: DGAT1 gene, characteristic carcass, fatness traits, PCR-RFLP, sheep

Page 1 of 3 | Total Record : 21