Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search
Journal : JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS

ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI PADI SAWAH SISTEM SRI (SYSTEM OF RICE INTENSIFIATION) DENGAN SISTEM KONVENSIONAL DI KECAMATAN TELUK MENGKUDU KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Mhd Riswan Hanafi; Thomson Sebayang; Yusak Maryunianta
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 4, No 6 (2015): Volume 4 No. 6 Juni 2015
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.132 KB)

Abstract

  ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk (1) Untuk menganalisis perbedaan penggunaan input produksi (2) Untuk menganalisis perbedaan tingkat produksi (3) Untuk menganalisis input yang berpengaruh terhadap hasil produksi padi (4) Untuk menganalisis perbedaan biaya produksi (5) Untuk menganalisis perbedaan pendapatan petani (6) Untuk menganalisis input yang berpengaruh terhadap pendapatan petani pada usahatani padi sawah sistem SRI dan sistem Konvensional di daerah penelitian. Metode penelitian data untuk hipotesis (1), (2), (4), (5) menggunakan uji beda rata – rata (uji – t), untuk hipotesis (3) dianalisis dengan menggunakan Fungsi Produksi Coob-Douglas, dan hipotesis (6) dianalisis dengan dengan Fungsi Pendapatan persamaan regresi linier berganda menggunakan program SPSS 16. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Hasil penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut : (1) Penggunaan input produksi sistem Konvensional lebih tinggi daripada sistem SRI (2) tingkat produksi padi sistem SRI lebih tinggi daripada sistem Konvensional (3) Benih dan pupuk Kompos berpengaruh terhadap produksi SRI, sedangkan input yang mempengaruhi produksi sistem Konvensional adalah benih dan Tenaga Kerja (4) biaya produksi SRI lebih tinggi daripada biaya produksi sistem Konvensional (5) Pendapatan petani sistem SRI lebih tinggi daripada sistem Konvensional (6) biaya Kompos dan tenaga kerja mempengaruhi pendapatan petani SRI, sedangkan input yang mempengaruhi pendapatan Konvensional adalah biaya benih dan tenaga kerja. Kata Kunci : Komparasi, SRI (System Of Rice Intensification), Konvensional, Padi Sawah, Pendapatan, Produksi.
ANALISIS DAMPAK FLUKTUASI HARGA BBM TERHADAP USAHA PENANGKAPAN IKAN DENGAN KAPAL MOTOR (Kasus : Kecamatan Sarudik Kabupaten Tapanuli Tengah) Zusra Hariati; HM Mozart B Darus; Thomson Sebayang
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 4, No 7 (2015): Volume 4 No. 7 Juli 2015
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.41 KB)

Abstract

  ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan lama hari melaut, jarak daerah penangkapan ikan, jumlah penggunaan solar, dan jumlah biaya operasional per trip penangkapan ikan sebelum dan sesudah perubahan harga solar yang terjadi selama periode fluktuasi harga (18 November 2014, 1 Januari 2015, dan 19 Januari 2015). Metode analisis yang digunakan adalah analisis uji beda dengan model Dependent Sample T-test (Paired Sample T-test) dan analisis deskriptif. Sampel kapal motor ditentukan sebanyak 30 sampel dengan metode Purposive Sampling dan dibagi atas tiga strata berdasarkan kriteria ukuran tonnage kapal. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata lama hari melaut dan jumlah penggunaan solar per trip sebelum dan sesudah kenaikan harga solar pada tanggal 18 November 2014. Terdapat perbedaan yang nyata jarak daerah penangkapan dan jumlah biaya operasional per trip sebelum dan sesudah kenaikan harga solar pada tanggal 18 November 2014. Terdapat perbedaan yang nyata lama hari melaut per trip, jarak daerah penangkapan per trip, jumlah penggunaan solar per trip, dan jumlah biaya operasional per trip sebelum dan sesudah penurunan harga solar pada tanggal 1 Januari 2015. Terdapat perbedaan yang nyata lama hari melaut per trip, jarak daerah penangkapan per trip, jumlah penggunaan solar per trip, dan jumlah biaya operasional per trip sebelum dan sesudah penurunan harga solar pada tanggal 19 Januari 2015. Masalah yang dihadapi nelayan akibat fluktuasi harga BBM adalah pada saat terjadi kenaikan harga solar modal yang harus dikeluarkan nelayan untuk penangkapan ikan per trip semakin tinggi, adanya ketidakpastian pendapatan karena tidak adanya kestabilan dan perlindungan harga BBM. Upaya yang dilakukan nelayan untuk mengatasi masalah akibat fluktuasi harga BBM adalah nelayan pemilik meminjam bantuan modal, nelayan menjual ikan pada tempat pelelangan ikan dengan harga jual yang lebih tinggi atau langsung ke pasar ikan, dan nelayan meminta perlindungan harga BBM khususnya solar kepada lembaga pemerintahan di tingkat lokal. Kata kunci : analisis dampak, harga bbm, kapal motor, biaya operasional
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI KEPITING (Scilla serrata) Studi Kasus : Desa Pantai Cermin Kiri, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai Tohar M Nainggolan; HM Mozart B Darus; Thomson Sebayang
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 4, No 7 (2015): Volume 4 No. 7 Juli 2015
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.08 KB)

Abstract

  ABSTRAK Tujuan Penelitian adalah untuk  menganalisis biaya produksi kepiting  di daerah penelitian, untuk menganalisis pendapatan usahatani kepiting di daerah penelitian, serta untuk menganalisis tingkat kelayakan usahatani kepiting di daerah penelitian. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive berdasarkan pertimbangan bahwa daerah yang diteliti merupakan salah satu sentra produksi kepiting yang cukup potensial di Provinsi Sumatera Utara. Pengambilan sampel petani menggunakan Metode Sensus, dengan besar populasi 30 orang. Untuk menganalisis biaya produksi kepiting  di daerah penelitian digunakan metode analisis deskriptif. Untuk menganalisis tingkat kelayakan usahatani kepiting di daerah penelitian digunakan metode analisis kelayakan finansial. Hasil penelitian menyimpulkan biaya produksi didiminasi oleh biaya benih sebesar Rp. 30.034.391,- per Ha dan total biaya usahatani kepiting sebesar Rp. 33.813.147,- per Ha dalam satu periode. Produktivitas tenaga kerja sebesar 19,0730 Kg/HKO dan produktivitas lahan sebesar 429,6849 kg/ha. Tingkat pendapatan dalam satu periode yang diterima dari usahatani kepiting sebesar Rp. 13.704.425,- per Ha. Usahatani kepiting di daerah penelitian adalah usaha yang menguntungkan, dan secara finansial layak untuk diusahakan dan dikembangkan ditinjau dari kriteria kelayakan finansial (R/C) sebesar 1,4079. Kata Kunci : Kepiting, Biaya, produktivitas tenaga kerja, produktivitas lahan, Kelayakan Finansial
EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI CABAI MERAH (Capsicum Annum L.) (Studi Kasus : Desa Sukanalu, Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo) Daniel S Siahaan; Kellin Tarigan; Thomson Sebayang
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 4, No 8 (2015): Volume 4 No. 8 Agustus 2015
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (797.039 KB)

Abstract

  ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh faktor produksi terhadap produksi cabai merah, untuk menganalisis tingkat efisiensi teknik, harga dan ekonomi usahatani, dan menganalisis profitabilitas yang diperoleh oleh petani di Desa Sukanalu, Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo. Metode penentuan daerah penelitan ditentukan secara purposive, sementara penentuan sampel dilakukan dengan metode accidental. Data dianalisis dengan analisis regresi berganda melalui fungsiCobb-Douglas. Selanjutnya efisiensi teknik dan efisiensi harga diestimasi dengan stochastik frontier, sementara efisiensi ekonomi dihitung dari perkalian hasil efisiensi teknis dengan harga. Profitabilitas dihitung dengan analisis biaya, pendapatan, penerimaan, pendapatan keluarga dan analisis R/C.Dari hasil analisis data, diperoleh bahwa secara bersama – sama  faktor produksi berpengaruh nyata terhadap produksi cabai merah, sedangkan secara parsial hanya luas lahan yang berpengaruh nyata terhadap produksi cabai merah. Variabel produksi dapat dijelaskan oleh variabel luas lahan, bibit, tenaga kerja, pupuk, dan pestisida sebesar 87,4 %.  Tingkat efisiensi ekonomi < 1 sehingga penggunaan faktor produksi usahatani cabai merah tidak efisien. Rata – rata pendapatan yang diperoleh oleh petani sampel di Desa Sukanalu adalah Rp 61.443.902,97/MT dan Rp 143.337.254,2/Hadan Nilai R/C diperoleh 4,6. Kata Kunci : Produksi,Efisiensi,Usahatani Cabai Merah, Profitabilitas
ANALISIS PENGARUH VOLUME PRODUKSI KEDELAI, JAGUNG, UBI KAYU DAN UBI JALAR TERHADAP TINGKAT KONSUMSI BERAS DI SUMATERA UTARA Budi Ginting; Thomson Sebayang; M. Jufri
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 4, No 10 (2015): Volume 4 No. 10 Oktober 2015
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.893 KB)

Abstract

  ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan kecenderungan perkembangan volume produksi kedelai, jagung, ubi kayu dan ubi jalar dan menjelaskan tingkat konsumsi beras di Sumatera Utara serta menganalisis pengaruh volume produksi kedelai, jagung, ubi kayu dan ubi jalar terhadap tingkat konsumsi beras di Sumatera Utara. Daerah penelitian ditentukan secara purposive, yaitu Provinsi Sumatera Utara yang mencakup 26 kabupaten/kota. Data yang dipergunakan adalah data sekunder dengan jenis data kuantitatif bentuk time series tahunan pada kurun  waktu 15 tahun (1999-2013). Data bersumber dari Badan Pusat Statistik dan Dinas Ketahanan Pangan Sumatera Utara. Model yang digunakan adalah trend linear analysis dan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan volume produksi kedelai cenderung menurun sedangkan perkembangan volume produksi jagung, ubi kayu dan produksi ubi jalar cenderung meningkat. tingkat konsumsi beras di Sumatera Utara cenderung menurun, namun masih lebih tinggi dari rata-rata tingkat konsumsi nasional. Secara simultan volume produksi kedelai, jagung, ubi kayu dan ubi jalar berpengaruh nyata terhadap tingkat konsumsi beras di Sumatera Utara, namun secara parsial hanya variabel volume produksi jagung yang  berpengaruh nyata terhadap tingkat konsumsi beras di Sumatera Utara. Variabel volume produksi kedelai, ubi kayu dan ubi jalar tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat konsumsi beras di Sumatera Utara. Disarankan agar kampanye gerakan diversifikasi pangan berbahan baku jagung perlu lebih ditingkatkan lagi.   Kata Kunci: Volume Produksi, Jenis Pangan Lokal, Tingkat Konsumsi Beras
ANALISIS FAKTOR PERTIMBANGAN PETANI YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUTUSAN MENGKONVERSI LAHAN SAWAH IRIGASI MENJADI LAHAN SAWIT (Studi kasus : Kecamatan Hatonduhan Kabupaten Simalungun) Ahmad Muzzani; Thomson Sebayang; Satia Negara Lubis
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 4, No 10 (2015): Volume 4 No. 10 Oktober 2015
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.72 KB)

Abstract

  ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perkembangan luas lahan sawah irigasi dan luas lahan sawit dan untuk menganalisis faktor pertimbangan petani yang berhubungan dengan keputusan mengkonversi lahan sawah irigasi menjadi lahan sawit di Kecamatan Hatonduhan Kabupaten Simalungun. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis Uji Chi-square. Data yang digunakan adalah data sekunder untuk menjelaskan perkembangan lahan selama periode 10 tahun dan data primer untuk menganalisis faktor pertimbangan petani. Data sekunder dikumpulkan dari instasi terkait dan data primer dikumpulkan melalui wawancara langsung terhadap responden dengan menggunakan kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tahun 2004 hingga tahun 2013 di daerah penelitian, luas tanam padi sawah menurun sebesar 732 ha sedangkan luas tanam kelapa sawit rakyat di waktu yang sama meningkat sebesar 826,01 ha. Faktor ekonomi mencakup ketersediaan dana, keuntungan usahatani, dan biaya pemeliharaan; Faktor lingkungan mencakup hama penyakit, kondisi irigasi, dan luas lahan; Faktor teknis mencakup teknik budidaya, frekuensi panen, dan jumlah tenaga kerja. Semua faktor pertimbangan tersebut di atas berhubungan nyata dengan keputusan petani untuk mengkonversi lahan sawah irigasi menjadi lahan kelapa sawit di Kecamatan Hatonduhan Kabupaten Simalungun.   Kata Kunci: Konversi Lahan, Lahan Sawah Irigasi, Lahan Kelapa Sawit Rakyat, Faktor Pertimbangan Konversi Lahan.
ANALISIS PENGARUH HARGA JAGUNG GILING TERHADAP HARGA PAKAN AYAM DAN DAMPAKNYA TERHADAP HARGA AYAM DAN HARGA TELUR AYAM RAS DI SUMATERA UTARA Rizky Annisa Lubis; Thomson Sebayang; Sinar Indra Kesuma
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 5, No 4 (2016): volume 5 no. 4 April 2016
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh harga jagung giling dan harga pakan ayam terhadap harga ayam ras serta untuk menganalisis pengaruh langsung dan tidak langsung (dampak) harga jagung giling, harga pakan ayam terhadap harga telur ayam ras. Metode analisis data yang digunakan yaitu Metode Path Analysis (Analisis Jalur). Hasil penelitian menyimpulkan harga jagung giling secara langsung berpengaruh signifikan terhadap harga ayam; harga jagung giling secara tidak langsung melalui harga pakan berpengaruh signifikan terhadap harga ayam; harga jagung giling secara langsung berpengaruh signifikan terhadap harga pakan. Harga jagung giling secara langsung tidak berdampak terhadap harga telur; harga jagung giling secara tidak langsung, melalui harga ayam tidak berdampak terhadap harga telur; harga jagung giling secara tidak langsung, melalui harga pakan tidak berdampak terhadap harga telur; harga jagung giling secara tidak langsung, melalui harga pakan dan harga ayam tidak berdampak terhadap harga telur;   Kata Kunci: Harga Jagung Giling, Harga Pakan Ayam, Harga Ayam, dan Harga Telur Ayam Ras
Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Konversi Penggunaan Lahan Karet Rakyat Menjadi Penggunaan Lahan Kelapa Sawit Rakyat di Kecamatan STM Hulu Kabupaten Deli Serdang (Kasus : Kecamatan STM Hulu Kabupaten Deli Serdang) Ismail Syaputra Hasibuan; Thomson Sebayang; Yusak Maryunianta
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 5, No 5 (2016): volume 5 no. 5 Mei 2016
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi konversi penggunaan lahan karet rakyat menjadi penggunaan lahan kelapa sawit rakyat di Kecamatan STM Hulu Kabupaten Deli Serdang. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi konversi penggunaan lahan karet rakyat menjadi penggunaan lahan kelapa sawit rakyat adalah biaya usahatani sebelum konversi lahan, harga karet ditingkat petani sebelum konversi lahan, pendapatan petani sebelum konversi lahan, pengeluaran keluarga sebelum konversi lahan, luas kepemilikan lahan, minat petani dan penyakit tanaman karet. Metode analisis dalam penelitian ini digunakan metode analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang signifikan mempengaruhi konversi penggunaan lahan karet rakyat menjadi penggunaan lahan kelapa sawit rakyat di Kecamatan STM Hulu adalah pengeluaran keluarga sebelum konversi lahan, luas kepemilikan lahan, minat petani dan penyakit tanaman karet.Kata Kunci : Konversi Lahan, Biaya Usahatani, Pendapatan Usahatani, Pengeluaran Keluarga, Luas Kepemilikan Lahan, Minat petani dan Penyakit tanaman karet.
ANALISIS EFISIENSI USAHATANI TEBU (Studi kasus : Desa Kwala Begumit, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat) M. Aimi Zuandri; Thomson Sebayang; HM. Mozart B. Darus
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 5, No 5 (2016): volume 5 no. 5 Mei 2016
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis tingkat produksi, pendapatan usahatani tebu, pengaruh faktor produksi terhadap produksi usahatani tebu serta tingkat efisiensi penggunaan faktor produksi usahatani tebu. Analisis tingkat produksi dilakukan secara deskriptif, dengan membandingkan tingkat produksi tebu di lokasi penelitian dengan tingkat produksi tebu nasional dan tingkat produksi tebu berdasarkan hasil penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Pendapatan petani usahatani tebu dihitung dengan analisis pendapatan usahatani. Pengaruh faktor produksi terhadap produksi usahatani tebu dianalisis menggunakan metode regresi linier berganda model Cobb-Douglas sedangkan analisis tingkat efisiensi penggunaan faktor produksi usahatani tebu secara teknik dan harga dilakukan dengan uji efisiensi menggunakan stochastic production frontier. Efisiensi ekonomi dihitung dari perkalian nilai efisiensi teknik dengan nilai efisiensi harga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat produksi tebu di lokasi penelitian (75,5 Ton/Ha/MT) lebih tinggi dari tingkat produksi tebu nasional (70 Ton/Ha/MT), namun jika dibandingkan dengan tingkat produksi tebu hasil penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (135 Ton/Ha/MT)  tingkat produksi tebu di lokasi penelitian masih tergolong rendah. Usahatani tebu adalah usahatani yang menguntungkan dan layak untuk diusahakan. Pendapatan usahatani sebesar Rp.20.682.191/Ha/MT dengan nilai kelayakan (R/C) sebesar 2,8. Faktor produksi (luas lahan, bibit, tenaga kerja, pupuk dan pestisida) secara serempak berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani tebu  sedangkan secara parsial hanya luas lahan, bibit dan pupuk yang berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani tebu di lokasi penelitian. Nilai efisensi teknik penggunaan faktor produksi usahatani tebu sebesar 0,99, nilai efisiensi harga sebesar 0,12 dan nilai efisiensi ekonomi sebesar 0,12. Nilai efisiensi ini lebih kecil dari 1, menunjukkan bahwa baik secara teknik maupun secara harga dan ekonomi, penggunaan faktor produksi usahatani tebu tersebut belum efisien.   Kata Kunci: Produksi, Pendapatan, Efisiensi, Usahatani
ANALISIS EFISIENSI DAN OPTIMASI PENGGUNAAN PUPUK PADA USAHATANI BAWANG MERAH (Studi Kasus: Desa Paropo I, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi) Purnama Sari Sitorus; Salmiah Salmiah; Thomson Sebayang
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 5, No 6 (2016): volume 5 no. 6 juni 2016
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK PURNAMA SARI SITORUS (120304031) dengan judul skripsi “Analisis Efisiensi dan Optimasi Penggunaan Pupuk pada Usahatani Bawang Merah (Studi Kasus: Desa Paropo I, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi)” di bawah bimbingan Ibu Dr. Ir. Salmiah, MS sebagai Ketua Komisi pembimbing dan Bapak Ir. Thomson Sebayang, MT sebagai Anggota Komisi pembimbing. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2016 di Desa Paropo I, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi. Daerah penelitian ditentukan secara purposive. Penelitian bertujuan untuk menganalisis tingkat efisiensi teknis, harga, dan ekonomis penggunaan pupuk pada usahatani Bawang Merah di daerah penelitian. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode simple random sampling dengan besar sampel 66 KK. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis efisiensi dengan stochastic frontier menggunakan metode pendugaan Maximum Likelihood (MLE) dengan alat bantu software Frontier 4.1c. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan pupuk pada usahatani Bawang Merah di daerah penelitian tidak efisien baik secara teknis, harga, maupun ekonomis. Hal ini dilihat dari nilai efisiensi teknis sebesar 0,93, efisiensi harga sebesar 0,17 dan efisiensi ekonomis sebesar 0,1581. Kata Kunci: Bawang Merah, Pupuk, Efisiensi