Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Sulesana

Sepak Terjang Demokrasi dalam Masyarakat Islam Darmawati Darmawati
Sulesana Vol 8 No 2 (2013)
Publisher : Sulesana: Jurnal Wawasan Keislaman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/.v8i2.1277

Abstract

Selama dinasti Abbasiyah berkuasa, pola pemerintahan yang di terapkan berbeda-beda sesuai dengan perubahan politik, sosial, dan budaya. Di antara perbedaan karakteristik yang sangat mancolok antara pemerintah Dinasti Bani Umayyah dengan Dinasti Bani Abbasiyah, terletak pada orientasi kebijakan yang dikeluarkannya. Pemerintah Dinasti Bani Umayyah orientasi kebijakan yang dikeluarkannya selalu pada upaya perluasan wilayah kekuasaanya. Sementara pemerintah Dinasti Bani Abbasiyah, lebih menfokuskan diri pada upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam, sehingga masa pemerintahan ini dikenal sebagai masa keemasan peradaban Islam. Meskipun begitu, usaha untuk mempertahankan wilayah kekuasaan tetap merupakan hal penting yang harus dilakukan. Untuk itu, pemerintahan Dinasti Bani Abbasiyah memperbaharui sistem politik pemerintahan dan tatanan kemiliteran.Agar semua kebijakan militer terkoordinasi dan berjalan dengan baik, maka pemerintah Dinasti Abbasiyah membentuk departemen pertahanan dan keamanan, yang disebut diwanul jundi. Departemen inilah yamg mengatur semua yang berkaiatan dengan kemiliteran dan pertahanan keamanan.Pembentuka lembaga ini didasari atas kenyataan polotik militer bahwa pada masa pemertintahan Dinasti Abbasiyah, banyak terjadi pemberontakan dan bahkan beberapa wilayah berusaha memisahkan diri dari pemerintahan Dinasti Abbasiyah.
Fungsi Mediasi dalam Perkara Perceraian Darmawati Darmawati
Sulesana Vol 9 No 2 (2014)
Publisher : Sulesana: Jurnal Wawasan Keislaman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/.v9i2.1303

Abstract

Ukuran keberhasilan mediasi pada perkara perceraian adalah  jumlah perkara perceraian yang dicabut.[i] Walaupun hal ini tidak menutup kemungkinan proses pencabutan tersebut tidak disebabkan oleh proses mediasi yang telah disiapkan oleh pihak pengadilan, mungkin saja telah melalui pertimbangan para pihak berperkara sendiri. Oleh karena itu pada prinsipnya proses mediasi bisa dilakukan sepanjang proses perkara di pengadilan masih berjalan, baik dilakukan oleh lembaga mediasi di pengadilan maupun di luar pengadilan yang dilakukan oleh pihak yang berperkara sendiri.
Manhaj Bahsul Masail Menurut Nahdatul Ulama (Nu) Darmawati Darmawati
Sulesana Vol 6 No 2 (2011)
Publisher : Sulesana: Jurnal Wawasan Keislaman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/.v6i2.1406

Abstract

Nahdlatul Ulama that abbreviated as NU, is one of the largest organizations in Indonesia today. The organization is engaged in education, preaching and welfare-social well-being. Established by KH. Muhammad Hashim Asy'ari and fully supported by the scholars boarding school caretakers, especially in Java. As background the formation of this organization is in connection with the rejection of clerical delegates Indonesia by King Saud, in a meeting held in Saudi Arabia, by reason of the clergy do not have the organization. There are four methods used Bahsul Masail, can be sorted as follows first, taking the law qaul (opinion of Imam sect) or face (opinion followers of sects) is the primary method of jurisprudence concerning the law, by referring directly to the texts of books or book-sect priest book compiled by the followers of four sects. This is then called a method qauli. Second, if it can not be referred to the books, then ditempulah ilhaq step Namely associate a new problem with which there is no law provisions. Third, if those two things can not be digunkana, then used the following methods manhaji istinbat of the four schools of law. Fourth, if the method can be performed manhaji No, it had to be done talfiq. Talfiq this as the final step for a while in the workings of Bahsul Masail.
RESPON SISWA MADRASAH (MAN) TERHADAP RADIKALISME AGAMA DI MAKASSAR Darmawati Darmawati; Abdullah Thalib
Sulesana Vol 10 No 1 (2016): Sulesana
Publisher : Sulesana: Jurnal Wawasan Keislaman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/.v10i1.1798

Abstract

Penelitian ini berupaya untuk mengetahui respon Siswa Madrasah Aliyah Negeri yang ada di Makassar mengenai paham radikalisme. Penelitian menggunakan metode kuantitatif guna menggambarkan respon siswa Madrasah Aliyah terhadap radikalisme agama, baik dari aspek kognitif, afektif, hingga konatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dari aspek kognitif sebagian besar responden mengetahui keberadaan kelompok radikal dalam Islam baik secara global maupun keberadaan kelompok tersebut di Indonesia. Sumber informasi yang dominan dari responden adalah media massa dan media sosial. Dari aspek afektif menunjukkan kecenderungan sebagian besar responden berpandangan terbuka dan moderat mengenai paham dan sikap keagamaan yang ditanyakan. Umumnya responden bersikap moderat dalam penafsiran Alquran dan hadis, sikap toleran terhadap penganut agama lain, serta bersikap moderat dalam hal hubungan Islam dengan Negara, serta dalam perspektif memahami jihad dalam Islam. aspek konatif tidak jauh berbeda kecenderungannya dengan aspek afektif sebagian besar responden menunjukkan sikap moderatnya. Namun, berkebalikan dengan hal tersebut tampak sebagian responden meski dengan intensitas yang kecil menunjukkan sikap radikalnya dalam menyikapi isu-isu keagamaan.