Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search
Journal : JURNAL MANAJEMEN AGRIBISNIS

Feasibility Study of Integrated Rice Processing Plant in Badung Regency Marcella Wayan Kartika Rini; I Wayan Budiasa; widhianthini -
JURNAL MANAJEMEN AGRIBISNIS Vol 9 No 1 (2021): MEI 2021
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JMA.2021.v09.i01.p02

Abstract

Provinsi Bali perlu mendirikan pabrik penggilingan padi terintegrasi untuk mencukupi kebutuhan beras sendiri yang dapat menjamin, tidak hanya kuantitas, namun juga kualitas. Kabupaten Badung dipilih sebagai lokasi pendirian pabrik karena dinilai strategis, dekat dengan bahan baku, gabah kering panen, dan pasar. Hasil yang diperoleh dari studi kelayakan investasi, pabrik ini layak didirikan dilihat dari aspek non keuangan dan keuangan yang digambarkan oleh nilai berikut secara berturut-turut tanpa pembiayaan-dengan pembiayaan bank: NPV Rp 38.270.154.230,00, net B/C ratio 1,99-3,48, IRR pada 24,85%-46,69%. Aspek keuangan lainnya yang mendukung kelayakan, yaitu payback period 6,3-10,53 tahun, profitability index 1,49-1,04, dan average rate of return 18,39-14,39%. Diketahui pula bahwa investasi sensitif terhadap perubahan penerimaan dan biaya operasional namun tidak sensitif terhadap perubahan jumlah bahan baku yang diolah. Beberapa asumsi relevan digunakan dalam penilaian kelayakan tersebut. Setelah pendirian pabrik dinilai layak, maka disarankan untuk segera mendirikan pabrik ini serta melakukan penelitian mengenai dampak sosial yang ditimbulkan terhadap penduduk di sekitar pabrik. Keberadaan pabrik ini hendaknya mampu membantu petani memperoleh harga layak serta membuka lapangan kerja baru.
Pemodelan Sistem Pertanian Terintegrasi Pendekatan: Programasi Linier NP. SUKANTERI; M. NARKA TENAYA; IW. BUDIASA
JURNAL MANAJEMEN AGRIBISNIS Vol. 1, No. 1, Mei 2013
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims at finding  an optimal model of integrated farming systems development (henceforth Simantri) on implementing Simantri  079 farmer groups based on existing farming constraints and available technology. Primary data were collected  from  20 respondents by applying   survey methods with census techniques  in Simantri 079 farmer groups in Tabanan regency. Secondary data were obtained from various sources to specify all the parameters used in the model. Data were analyzed by using gross margin and   a linear programming (BLPX88 package program). Linear programing aimed at selecting combination and levels of  activities in order to achieve the goal without compromising  to the availability of resources and specified constraints. The use of gross margin aims at determining the farming income under the simantri 079.  The results showed that the average of farm size is about 0,33 hectars. Those area are utilized to grow rice twice a year and corn once a year with cropping pattern : paddy- paddy-second crop. Land for cattle obtained from a member of Simantri group is about 0.1 hectares. Actual income of farmers per hectare got from the operation of the Simantri equal to Rp 15,239,000.00 from the first rice production, Rp 20,896,000.00 from the second rice production and Rp 3,678.000,00 from corn production in the last session. Income of cattle production per year is Rp 3,819,000.00. Under the optimization overall farmer income at amount of Rp335,562,600.00 on 6,61 hectars and 20 cattles a year. But the real income Rp 332,026,141,45.00 making a different of 1.07% above from real income.
Tingkat Keberhasilan Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan di Kabupaten Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur Philipus N. Supardi; Ketut Budi Susrusa; I Wayan Budiasa
JURNAL MANAJEMEN AGRIBISNIS Vol. 3 - No. 2 - Oktober 2015
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.204 KB)

Abstract

Rural Agribusiness Development Program is a breakthrough program of Ministry of Agriculture for poverty reduction and employment, as well as for development gap reduction between central and regional regions and between sub-sectors. Ende Regency is one of beneficiary of Rural Agribusiness Development Program in East Nusa Tenggara province. The objectives of this study are assessing the success rate of the Rural Agribusiness Development Program in Ende Regency and assessing factors affecting the success of Rural Agribusiness Development Program in Ende Regency with survey method. The study population is the Farmers Group Association (GAPOKTAN) as the beneficiary of Rural Agribusiness Development Program in the year of 2010. Sampling is done randomly (random sampling) with a total of 30 GAPOKTAN. Data was analyzed quantitative descriptively and relation analysis with partial least squares (PLS). The success rate of the Rural Agribusiness Development Program in Ende Regency is classified as less successful with the score of 2.1. Simultaneously, all the exogenous factors: Organizational Factor (X1), Rural Agribusiness Development Program Management Factor (X2), Agribusiness Factor (X3), Entrepreneurial Factor (X4), Agribusiness Management Factor (X5), and Leadership Factor (X6) collectively have strong influence towards the success of Rural Agribusiness Development Program. Partially, not all of the six variables affecting the success of the program, in which the Agribusiness variable has no influence towards the success of the Rural Agribusiness Development Program. Suggestions may be submitted to this study are the enhancement of the Farmers Group Association Boards capability as the facilitators by conducting comparative study to regencies or provincies whose Rural Agribusiness Development Programs are successful in conducting trainings, that the business can be developed that absorb labours, intensive supervission of the government and  monitoring and evaluation by the regency coordinating team related to financial management.
The Contribution of Fermentation Technology to the Value Added of Certification Cocoa in the Subak Abian Amerta Nadi Tuwed Village Melaya District Jembrana Regency Luh Putu Intarini; I Wayan Budiasa; I Made Sudarma
JURNAL MANAJEMEN AGRIBISNIS Vol 8 No 2 (2020): OKTOBER 2020
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JMA.2020.v08.i02.p04

Abstract

Perkembangan kakao sebagai komoditi ekspor menjadi isu penting di sektor perdagangan global, dimana kakao merupakan salah satu komoditi ekspor. Pelaksanaan program sertifikasi berkelanjutan dengan pengolahan fermentasi sangat penting, hal ini dikarenakan tuntutan konsumen yang semakin kritis terutama dalam aspek kualitas, kesehatan dan keamanan produk sampai kepada bagaimana produk tersebut dapat bermanfaat secara sosial dan tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Penelitian dilakukan terhadap petani kakao sertifikasi UTZ berkelanjutan di Kabupaten Jembrana. Penentuan responden dilakukan secara sengaja (purposive sampling) sebanyak 40 responden melakukan fermentasi kakao dan sebanyak 30 responden yang tidak melakukan fermentasi kakao yang diambil dengan metode survei. Teknik analisis data menggunakan analisis uji beda dan analisis nilai tambah menggunakan metode Hayami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan petani kakao mengalami peningkatan, secara signifikan pada proses pengolahan fermentasi dan non fermentasi. Proses produksi fermentasi dengan output sebanyak 118 kg/proses memperoleh keuntungan sebesar Rp. 8.911,- dengan persentase atau tingkat keuntungan sebesar 39,27 persen dari nilai output sebesar Rp 20.911, sehingga dari perhitungan marjin keuntungan dalam proses fermentasi kakao. Keuntungan bersih yang diterima oleh petani sebesar Rp. 8.065,- per proses produksi. Berdasarkan analisis pendapatan petani dan analisis nilai tambah fermentasi kakao, pendapatan petani yang melakukan sertifikasi lebih tinggi dibandingkan dengan non-sertifikasi, dan ada nilai tambah yang diperoleh petani yang melakukan fermentasi kakao. Manfaat yang diperoleh petani kakao di Kabupaten Jembrana selain meningkatkan pendapatan, memperoleh harga primum, dan dapat mempertahankan mutu kakao. Diharapkan bagi petani kakao yang mengikuti sertifikasi UTZ agar melakukan pengolahan fermentasi untuk meningkatkan mutu biji kakao dan meningkatkan pendapatan petani kakao. Diharapkan dukungan dari pemerintah, maupun pihak selaku steakholder dalam pengawasan pengendalian mutu kakao. Petani kakao diberikan sosialisasi dan bimbingan teknis meningkatkan kualitas mutu kakao, agar mampu bersaing di pasar domestik maupun pasar global dan berkontribusi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Diversification and Optimization of Integrated-Farming on Dry Land in Musi Village, Gerokgak District, Buleleng Regency Wisno Wardana; I Wayan Budiasa; I Ketut Suamba
JURNAL MANAJEMEN AGRIBISNIS Vol 9 No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JMA.2021.v09.i02.p07

Abstract

Tujuan penelitian adalah (1) menganalisis besarnya pendapatan aktual (gross margin) usahatani terintegrasi (2) menganalisis apakah diversifikasi usahatani pada usahatani terintegrasi lahan kering sudah optimal. Metode yang digunakan dalam menentukan sampel pada penilitian ini adalah teknik sensus sample. Teknik sampel ini menggunakan semua anggota SIMANTRI 001 sebagai sampel dengan anggota kelompok sebanyak 20 orang. Analisis pendapatan aktual yang dipergunakan adalah analisis usahatani melalui perhitungan gross margin. Analisis optimasi dan pendapatan maksimun dianalisis menggunakan metode linear programming (LP) yang diselesaikan dengan bantuan software BPLX88. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil analisis gross margin, dengan rata-rata luas lahan kering sebesar 0,497 ha, diperoleh pendapatan aktual usahatani jagung MT-1, jagung MT-2, kacang tanah dan ternak sapi sebesar Rp. 696.326.650 per tahun. Berdasarkan hasil analisis linear programming yang dilihat dari primal problem solution menunjukkan jagung (PJG1), jagung (PJG2), kacang tanah (PKT) dan sapi (PSAPI) yang diusahakan bersatus basic atau profitable. Hal ini menunjukkan bahwa lahan seluas 0,497 ha telah berkontribusi dalam memperoleh pendapatan maksimum sebesar Rp. 697.333.800 per tahun. Selanjutnya pada dual problem solution, semua kendala lahan per cabang usahatani dengan luas lahan masing-masing tanaman sebesar 9,95 ha telah habis terpakai, Hal ini menunjukkan bahwa kendala lahan jagung MT-1, jagung MT-2, dan kacang tanah berstatus binding atau habis terpakai tanpa ada sisa (slack). Namun sebagian kendala tidak bersifat binding hal ini terlihat pada stok tenaga kerja bulan Januari-Desember yang belum habis digunakan. Berdasarkan analisis optimasi melalui metode linear programming dengan bantuan BLPXX8 terselenggara dengan optimal, hal ini terbukti dengan pendapatan maksimum sebesar Rp. 697.334.000 artinya mengalami peningakatan pendapatan sebesar Rp.1.007.350 (0,14%), dari pendapataan aktual saat penelitiaan sebesar Rp.696.326.650.
Model dan Mekanisme Pengelolaan Kebun Benih Tanaman Hutan Bersertifikat di Perum Perhutani Unit II Jawa Timur dan Puslitbang Perhutani Cepu BUDI MAJASARI; IM. NARKA TENAYA; IW. BUDIASA
JURNAL MANAJEMEN AGRIBISNIS Vol. 1, No. 1, Mei 2013
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research is to find out: (1) the model and mechanism of forest management as the certificated seed nursery forest plant; (2) the model and mechanism         of production of the certificated seed nursery forest plant; (3) the model and mechanism       of certification of seed nursery, seed, and forest plant seed; and (4) the model and mechanism of forest plant seed and germ marketing at Perum Perhutani Unit II of East Java and Puslitbang Perhutani of Cepu.  This research results shows that the mechanism of the certificated seed nursery forest plant management is carried out  by maintaining and developing the genetic resources at all working units of Perum Perhutani and the plant glorification is carried out by Puslitbang Perhutani of Cepu.  Seed produced is used to produce plant, protected forest rehabilitation and to be marketed.  The mechanism of seed and germ production is carried out according to the procedure operational standard.  The mechanism of seed nursery, seed and germ of Perum Perhutani is carried out by submitting an application of certification to the Balai Perbenihan Tananamn Hutan Jawa Madura (The Office of Forest Plant Seedling of Java Madura). The mechanism of seed and germ marketing at Perum Perhutani Unit II of East Java is carried out by Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry (Agroforestry Autonomous Business Unit), Puslitbang Perhutani of Cepu, and Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) (The Forest Management Unit).
Uji Pasar terhadap Buah Pimento di Bali (Studi Kasus di Wilayah Badung dan Denpasar) Wahyu Dwi A; Ketut Budi S; IW Budiasa
JURNAL MANAJEMEN AGRIBISNIS Vol 5 No 1 (2017): MEI 2017
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.464 KB) | DOI: 10.24843/JMA.2017.v05.i01.p07

Abstract

ABSTRACTMarket Test on Pimento Fruits at Bali (Case Study in Badung andDenpasar Region)Pimento is one of potencial agriculture comodity will be developed. Pimento is one ofa plant in category of chilli genus and its category of sweet chilli. Present Pimento are manyconsumed by at the high class consumer and foreign, and its selling just only at certaintsupermarket. Paprika is easier got and many sell at market. This study aims to find outwhether the pimento fruits able to compete with Paprika which has been exist in the market,to know whether Pimento fruits able to accept or not by the public in the market, to knowwhat indicators become consumer considerations to buy and to consume Pimento. This studywas conducted in Badung region especially Kuta area and conducted at supermarket that sellPimento. Sample of consumer are 31 persons who was taken. Data analysis in was conductedby descriptive analysis and Mann Whitney test.The result shows Pimento fruits is not yet able to compete with Paprika fruits.Pimento price is Rp144.935,48/ kg, four times more expensive than Paprika that only Rp35.854,83/kg. Mean of Paprika sales was 2,29 kg/person/month than Pimento was only 0,63kg/person/month and mean of frequency the Paprika purchased by people 9,74 times/monthmore than Pimento that was only 3,19 times/month. Present Pimento acceptance is limited atmiddle class and foriegn and just only sell at certain place. Indicator become consumerconsideration to buy Pimento as follows forms, aroma, colour, taste, and benefit as maincourse.We recommended that Pimento fruits need for wider production and promotion,marketing place, more marketed segmentation and cheaper price.Keywords: market test, Pimento, Paprika
Financial Analysis of Kelor Agroindustry in PT. Bali Agro Investama Ni Made Losvitasari; I Wayan Budiasa; I GAA Ambarawati
JURNAL MANAJEMEN AGRIBISNIS Vol 9 No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JMA.2021.v09.i02.p04

Abstract

Kelor memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia diantaranya memperbaiki lahan kritis, meningkatkan hasil pertanian dan peternakan, penjernih air alami, dan sumber energi terbaru. Permintaan pasar internasional terhadap tepung kelor sangat tinggi yang dimana bahan bakunya berasal dari daun kelor. Saat ini ada satu lembaga di Bali yang mencoba melakukan pengolahan daun kelor menjadi tepung yaitu PT. Bali Agro Investama (PT. BAI). Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan pengolahan daun kelor menjadi tepung; (2) Menganalisis kelayakan usaha agroindustri pengolahan daun kelor menjadi tepung kelor secara finansial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada lima tahap pengolahan daun kelor menjadi tepung yaitu (1) pencucian daun kelor dengan ozonisasi, (2) penirisan daun kelor yang telah disortasi, (3) sortasi daun kelor yang rusak, (4) pengeringan daun kelor, (5) penepungan daun kelor menggunakan mesin. Analisis kelayakan usaha menggunakan kriteria investasi didapat hasil yaitu sebagai berikut (1) NPV tanpa pembiayaan bank dan NPV dengan pembiayaan bank bernilai sama yaitu sebesar Rp 628.512.833,00 (2) IRR sebesar 34,55% ketika tanpa pembiayaan bank dan jika menggunakan pembiayaan bank yaitu sebesar 41,87%. (3) Net B/C tanpa pembiayaan bank diperoleh 1,43 dan dengan pembiayaan bank sebesar 2,37. (4) Payback period tanpa pembiayaan bank selama 5,3 tahun dan dengan pembiayaan bank selama 8,8 tahun. Berdasarkan hasil analisis sesitivitas, proyek ini sensitif terhadap perubahan biaya operasional dan perubahan penerimaan.
NILAI EKONOMI TOTAL PERKEBUNAN KELAPA DI DESA SELUMBUNG, KECAMATAN MANGGIS, KABUPATEN KARANGASEM Ni Luh Made Indah Murdyani Dewi; I Wayan Budiasa; I Nyoman Gede Ustriyana
JURNAL MANAJEMEN AGRIBISNIS Vol 5 No 2 (2017): OKTOBER 2017
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.377 KB) | DOI: 10.24843/JMA.2017.v05.i02.p05

Abstract

Total Economic Value (TEV) perkebunan kelapa adalah total yang diperoleh dari nilai penggunaan langsung, nilai penggunaan tidak langsung, nilai penggunaan opsi, dan nilai penggunaan eksistensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pohon kelapa potensial yang digunakan sebagai kayu balok dan menghitung total nilai ekonomi keberadaan perkebunan kelapa di Desa Selumbung, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. Metode deskriptif kuantitatif berdasarkan TEV digunakan dalam penelitian ini. Data primer dikumpulkan dengan menggunakan metode survei sampai 30 sampel petani untuk mendapatkan data nilai pakai langsung, nilai pakai opsi dan nilai pakai eksistensi. Data sekunder dikumpulkan melalui studi pustaka untuk mendapatkan nilai penggunaan tidak langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai potensial kayu kelapa adalah Rp 470.435.250,00 per tahun dari total luas 330,13 ha berdasarkan asumsi siklus pohon tebang untuk pohon kelapa berumur 100 tahun. Selanjutnya, TEV perkebunan kelapa adalah IDR 11.975.383.877,76 yang terdiri dari nilai pakai langsung IDR 5,140,940,181.36 (42,93%), nilai manfaat tidak langsung IDR 3,458,111,750,00 (28,88%), nilai opsi penggunaan IDR 3,136,108,890.34 (26,19%) dan penggunaan sebesar Rp 240,223,056,06 (2,00%). nilai. TEV sekitar 25,5 kali lebih besar dari nilai potensi penebangan kayu. Dengan demikian, perkebunan kelapa lebih baik disimpan dan dikelola dengan pemupukan untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Analisis Permintaan Buah Pisang Di Kota Denpasar, Bali PK Suparyana; W Ramantha; W Budiasa
JURNAL MANAJEMEN AGRIBISNIS Vol 5 No 1 (2017): MEI 2017
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.748 KB) | DOI: 10.24843/JMA.2017.v05.i01.p04

Abstract

ABSTRACTDemand Analysis For Bananas In Denpasar CityThis study aims at finding out factors influencing demand for bananas andcalculating price, income and cross elasticies of demand for bananas in Denpasar. Thestudy focuses on household consumers in Denpasar City including 100 respondents.Data were analyzed using multiple linear regression considering economic,econometrics and statistics criteria.Based on the linear regression analysis, the demand model for bananas inDenpasar is lnY = -43,156 -0,139 lnX1 -0,600 lnX2 -0,378 lnX3 +5,896 lnX4 +0,776lnX5 +3,365 lnX6 +0,418 lnX7 +0,548 lnD. All independent variables aresimultaneously significant affecting demand for bananas in Denpasar. Partially, pricesof zalacca, rambutan, total income, number of household members, and purpose ofpurchasing significantly affecting demand for bananas. Meanwhile, price of bananas,price of oranges, and price of mangoes do not have significant effect on demand forbananas. Price elasticity of demand for bananas shows an inelastic figure (e<1),implying that demand for bananas is not responsive to the price changes. A positive signin the value of the income elasticity indicates that banana is a normal good. Sign of thecross-price elasticity of oranges and mango prices was negative, referring that thesefruits are complementary to bananas. On the other hand, cross-price elasticities ofzalacca and rambutan are positive, meaning that zalacca and rambutan are substitutecommodities to bananas.Keywords: demand for bananas, regression, elasticity, household, Denpasar
Co-Authors A. A. A. WULANDIRA SAWITRI DJELANTIK A.A. AYU ISA MAHITARANI ANAK AGUNG RISKHA ANINDITA APRILYA ARIEZA BAGUS UTAMA EMTIEN BUDI MAJASARI CHRISTIN DINAR SERE MUTIARA SIMATUPANG Citra Yunia Wardani CONNY NATASYA TAMPUBOLON DAVINA CALLISTA DEFRY SANJAYA GUNAWAN DEWA AYU INDAH YULANDARI Diego Mendes Pereira ELTA DINA PARTIWI I DEWA GEDE AGUNG I Dewa Gede Raka Sarjana I G ANGGA DIAN PUTRA P I GEDE JANUARTHA I Gede Setiawan Adi Putra I GUSTI AGUNG AYU AMBARAWATI I GUSTI AYU AGUNG DEWI MAHAYANI I GUSTI AYU AGUNG LIES ANGGRENI I KADEK JEPRI PRIYADI I Ketut Mangku Budiasa I Ketut Rantau I Ketut Suada I Ketut Suamba I KETUT SURYA DIARTA I Made Anom Sutrisna Wijaya I Made Ary Putra Nata I MADE DWIPAYASA I MADE KUSUMA WIDANA I Made Mega I MADE SUDARMA I Nengah Punia I Nyoman Adi Khrisna Wijaya I Nyoman Adi Putra I Nyoman Gede Ustriyana I Putu Gde Sukaatmadja I WAYAN ALDI MAHENDRA I Wayan Ramantha I WAYAN WIDYANTARA Ida Ayu Listia Dewi Ida Ayu Puspita Dewi IDA BAGUS MADE WIRAWAN IM. NARKA TENAYA Irham, Irham JESICA AGUSTIN KADEK RISKA SESIO YULINDA KARTIKA DEWI ANDIKA Ketut Budi S KETUT BUDI SUSRUSA LARAS AYU DEWAYANTI Luh Putu Intarini Luh Putu Widia Sri Mastini M. NARKA TENAYA M. TH. HANDAYANI Marcella Wayan Kartika Rini Marten Umbu Kaleka MICHAEL SOPAN MUHAMMAD CHULIL SALIMI N. DANE NI KETUT PURANI WIYANTI NI LUH MADE INDAH MURDYANI DEWI Ni Made Losvitasari Ni Made Savita Rasjman Rasjman NI PUTU AYU LESTARI DAMAIYANTI Ni Putu Ratna Dewi Damayanti Ni Putu Sukanteri NI WAYAN PUTU ARTINI Ni WAYAN SRI ASTITI Pande Komang Suparyana Philipus N Supardi PIUS BELO TARIGAN Putri Anggreni PUTU BAGUS KRESNA PRADNYADHIKA S. Putu Sri Adnyasari Putu Udayani Wijayanti RATNA KOMALA DEWI REYDELT SAPLORI JOI TAMSAR RISTA ULVIA RAMADHANI RUTH KRISTIN MANULLANG Slamet Hartono Sri Widodo VERONIKA SABATINA Wahyu Dwi A WAHYUNI YUSMITA Widhianthini . WIDHIANTINI - Wisno Wardana YOHANES FACRIS BANI