Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH PENGGANTIAN POLLARD DENGAN DEDAK PADI YANG DISUPLEMENTASI MULTIVITAMIN-MINERAL DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMA PRODUKSI BABI RAS PERSILANGAN Stradivari G. E.; I. B. G. Partama; I G. N. G. Bidura
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 22 No 2 (2019): Vol. 22 No.2 (2019)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.917 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2019.v22.i02.p03

Abstract

The purpose of this study is to determine the effect of pollard replacement with rice bran supplementedmultivitamin-mineral in ration on the performance of crossbred pigs. The design used a randomized block design(RBD) consists of 3 treatments and 4 groups as replications. The treatments A (control): pollard in ration withoutmultivitamin-mineral supplementation, B: ration with rice bran without multivitamin-mineral supplementation,C: ration with rice bran which supplemented with 0.20% multivitamin-mineral. The variables observed were finalbody weight, weight gain, feed consumption, FCR, protein, crude fiber, and fat consumption.The results showedthat the ration with rice bran supplemented with 0,20% multivitamin-mineral were able to produce the same finalweight, weight gain, and FCR with the control and increase significantly crude fiber consumption 45,57 g/h, 85,63g/h of fat consumption, and decrease 207,64 g/h protein consumption. However, the feed consumption showed nosignificant differences in each treatment. It can be concluded that pollard replacement with rice bran supplementedwith 0,20% multivitamin-mineral in ration fed to crossbred pigs can produce similar production performance ascontrol, and increase consumption of crude fiber, and fat consumption.
KAJIAN PEMANFAATAN SEKAM PADI YANG DIFERMENTASI EFFECTIVE MICROORGANISM-4 (EM-4) DISUPLEMENTASI DAUN SIRIH (Piper betle L) TERHADAP PERFORMANS DAN KARKAS ITIK BALI UMUR 22 MINGGU Partama I. B. G.; T. G. Belawa Yadnya; A. A. A. S. Trisnadewi; A. A. P. P. Wibawa; I. M. Mudita
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 21 No 3 (2018): Vol 21, No 3 (2018)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.786 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2018.v21.i03.p02

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan sekam padi difermentasi larutan EffectiveMicroorganism-4 (EM-4) dalam ransum disuplementasi daun sirih (Piper betle L.) terhadap performans dan karkasitik bali betina, umur 22 minggu. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan lima perlakuan yaituransum tanpa sekam padi (A), ransum mengandung 12,50% sekam padi (B), ransum mengandung 12,50 % sekampadi difermentasi EM-4 (C), ransum mengandung 12,50% sekam padi dan daun sirih (D), serta ransum 12,50%sekam padi difermentasi EM-4 dan daun sirih (E). Setiap perlakuan terdiri atas empat ulangan dan setiap ulanganberisi lima ekor ituik bali betina, Variabel yang diamati konsumsi ransum, konsumsi antioksidan ransum, bobotbadan akhir, pertambahan bobot badan, feed conversion ratio dan karkas meliputi bobot potong, bobot karkas danpersentase karkas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian 12,50 % sekam padi difermentasi EM-4 sertadisuplementasi daun sirih tidak berpengaruh terhadap konsumsi ransum(P>0,05), namun dapat menghasilkanbobot badan akhir, pertambahan bobot badan lebih tinggi (P<0,05), serta FCR yang lebih rendah (P<0,05) sertabobot karkas dan persentase karkas yang lebih baik daripada perlakuan yang lainnya. Dapat disimpulkan bahwapemberian sekam padi yang difermentasi EM-4 serta disuplementasi daun sirih dapat memperbaiki performansdan karkas yang lebih baik daripada perlakuan yang lainnya.
KAJIAN PEMANFAATAN KULIT UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L) TERFERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP KONSUMSI DAN NUTRISI RANSUM DAN EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM PADA ITIK BALI UMUR 22 MINGGU Belawa Yadnya T. G.; Gaga Partama I. B.; Trisnadewi A. A. A. S.; Wirawan I. W.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 18 No 1 (2015): Vol 18, No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.668 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2015.v18.i01.p04

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan kulit ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L) terfermentasi dalam ransum terhadap konsumsi ransun dan nutrisi dan efisoensi penggunaan ransum pada itik Bali, umur 22 minggu. Menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan lima perlakuan yang terdiri atas ransum A (ransum tanpa mengandung ubi jalar ungu), ransum B mengandung 10% kulit ubi jalar ungu, ransum C mengandung 10% kulit ubi jalar ungu terfermentasi, ransum D mengandung 20% kulit ubi jalar ungu, dan ransum E mengandung 20% kulit ubi jalar ungu terfermentasi. Setiap perlakuan terdiri atas empat ulangan dan setiap ungan terdiri atas lima ekor itik. Variabel yang diamati meliputi konsumsi ransum, konsumsi protein serat kasar dan antosianin dan kapasitas antioksidan ransum, serta efisiensi penggunaan ransum. Hasi penelitian menunjukkan bahwa pemberian ransum B, C, D dan E mengkonsumsi ransum, protein dan serat kasar yang lebih rendah (P<0,05), dan dapat meningkatkan konsumsi antosianin dan kapasitas antioksidan ransum (P<0,05) dibandingkan dengan perlakuan A. Pemberian kulit ubi jalar ungu fermentasi atau tanpa fermentasi dalam ransum dapat meningkatkan pertambahan bobot badan (P<0,05), sedangkan pada FCR terjadi penurunan secara nyata (0,05) dibandingkan dengan pemberian perlakuan A.Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian kulit ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L) dapat mengurangi konsumsi ransu, protein dan serat kasar serta dapat meningkatkan efisiensi penggunaan ransum.
SUPLEMENTASI RAGI DALAM RANSUM YANG MENGANDUNG AMPAS TAHU TERHADAP PRODUKSI TELUR AYAM LOHMANN BROWN A. A. P. Putra Wibawa; A. A. A. Sri Trisnadewi; I. B. Gaga Partama
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 17 No 3 (2014): Vol 17, No 3 (2014)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.46 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2014.v17.i03.p02

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh spenggunaan 10% ampas tahu yang disuplementasi ragi tape (Saccharomyces spp) dalam ransum terhadap produksi telur ayam Lohmann Brown umur 32-40 minggu. Rancangan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat macam perlakuan dan enam kali ulangan. Tiap ulangan (unit percobaan) menggunakan tiga ekor ayam petelur Lohmann Brown umur 32 minggu dengan berat badan homogen. Ransum yang diberikan pada ayam selama periode penelitian (umur 32-40 minggu) disusun isiprotein (CP: 17%) dan isoenergi (2750 kkal ME/kg). Keempat perlakuan yang dicobakan yaitu ayam yang diberi ransum basal tanpa penggunaan ampas tahu sebagai kontrol (A); ransum dengan penggunaan 10% ampas tahu (B), ransum dengan penggunaan 10% ampas tahu yang disuplementasi 0,20% ragi tape (C); dan ransum dengan penggunaan 10% ampas tahu terfermentasi (D). Ransum dan air minum diberikan ad libitum. Variabel yang diamati, yaitu konsumsi ransum, jumlah telur, hen-day production, berat telur, dan feed conversion ratio (FCR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan 10% ampas tahu yang disuplementasi 0,20% ragi tape dalam ransum nyata (P<0,05) dapat meningkatkan produksi telur ayam dibandingkan dengan kontrol. Penggunaan 10% ampas tahu terfermentasi dengan Saccharomyces spp dalam ransum ternyata tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum. Akan tetapi, secara nyata (P<0,05) meningkatkan produksi telur ayam, serta secara nyata (P<0,05) menurunkan jumlah kadar kolesterol telur ayam. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan 10% ampas tahu yang disuplementasi 0,20% ragi tape (Saccharomyces spp.) dalam ransum dapat meningkatkan produksi telur ayam Lohmann Brown umur 32-40 minggu.
PERFORMANS SAPI BALI YANG DIBERI RUMPUT LAPANGAN DENGAN TAMBAHAN DEDAK GANDUM (POLLARD) DAN TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera) Budiana I N.; I G. L. O. Cakra; I B. G. Partama
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 21 No 3 (2018): Vol 21, No 3 (2018)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.601 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2018.v21.i03.p07

Abstract

Penelitian tentang performans sapi bali yang diberi rumput lapangan dengan tambahan dedak gandum(pollard) dan tepung daun kelor (Moringa oleifera) telah dilaksanakan. Penelitian menggunakan rancangan acakkelompok (RAK) dengan empat perlakuan dan empat ulangan. Sebanyak 16 ekor sapi bali jantan digunakan dalampenelitian ini. Masing-masing kelompok diberikan perlakuan pakan yang terdiri dari pakan tambahan 1 kg pollarddengan pakan dasar rumput lapangan (P0), pakan tambahan 1 kg pollard dan tepung daun kelor 5% denganpakan dasar rumput lapangan (P1), pakan tambahan 1 kg pollard dan tepung daun kelor 10% dengan pakan dasarrumput lapangan (P2) serta pakan tambahan 1 kg pollard dan tepung daun kelor 15% dengan pakan dasar rumputlapangan (P3). Variabel yang diamati adalah bobot badan, konsumsi pakan, dan konversi pakan, Hasil penelitianmenunjukkan adanya perbedaan yang tidak nyata (P>0,05) pada keempat perlakuan pada semua variabel yangdiamati. Sapi bali yang diberikan pakan tambahan pollard dan 15% tepung daun kelor pada pakan dasar rumputlapangan (P3) menghasilkan bobot badan, konsumsi pakan, dan efisiensi penggunaan pakan yang tidak berbedanyata dibandingkan dengan perlakuan yang lain.
PENGARUH PENGGANTIAN PENGGUNAAN JAGUNG KUNING DALAM RANSUM DENGAN CAMPURAN LIMBAH ROTI DAN TEPUNG JERAMI BAWANG PUTIH TERHADAP PENAMPILAN DAN JUMLAH LEMAK ABDOMEN ITIK BALI JANTAN A. A. A. S. TRISNADEWI; I. A. P. UTAMI; I G. A. I. ARYANI; I. B. G. PARTAMA; I G. N. G. BIDURA
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 15, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.926 KB) | DOI: 10.24843/mip.2012.v15.i01.p01

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan campuran limbah roti dan tepung jerami bawang putih sebagai pengganti jagung dalam ransum terhadap penampilan dan jumlah lemak abdomen itik bali jantan umur 2-8 minggu. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan enam kali ulangan. Tiap ulangan menggunakan lima ekor itik Bali jantan umur dua minggu dengan berat badan homogen. Ransum yang diberikan disusun dengan kandungan protein kasar 18% dan energi termetabolis 2900 kkal/kg yang mengandung 50% jagung kuning sebagai kontrol (A). Penggantian masing-masing: 30%, 60%, dan 100% penggunaan jagung kuning dalam ransum dengan campuran limbah roti dan tepung jerami bawang putih (LRBP), masing-masing sebagai perlakuan B, C, dan D. Ransum dan air minum diberikan secara ad libitum.Variabel yang diamati adalah konsumsi ransum, konsumsi zat makanan, berat badan akhir, pertambahan berat badan, Feed Conversion Ratio (FCR) dan lemak abdomen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ransum, berat badan akhir, pertambahan berat badan dan efisiensi penggunaan ransum pada itik perlakuan B, C, dan D nyata (P<0,05) lebih tinggi daripada kontrol (A). Akan tetapi jumlah lemak abdomen nyata (P<0,05) lebih rendah daripada kontrol. Dapat disimpulkan bahwa penggantian 100% jagung kuning dalam ransum dengan campuran limbah roti dan tepung jerami bawang putih (LBRP) dapat meningkatkan penampilan dan menurunkan lemak abdomen itik bali jantan umur 2–8 minggu.
PENINGKATAN KECERNAAN LIMBAH TEMPE DENGAN MIKROBA SELULOLITIK DAN RESPONS PEMBERIANNYA PADA ITIK I. W. Wirawan; A. A. P. Putra Wibawa; I. B. G. Partama
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 18 No 2 (2015): Vol 18, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.434 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2015.v18.i02.p07

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penggunaan limbah tempe terfermentasi oleh mikroba selulolitik dalam ransum terhadap penampilan itik bali jantan umur 6-12 minggu. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan enam kali ulangan. Tiap ulangan menggunakan empat ekor itik bali jantan umur enam minggu dengan berat badan homogen. Ransum yang diberikan selama penelitian disusun dengan kandungan protein kasar 16% dan energi termetabolis 2900 kkal/kg tanpa menggunakan limbah tempe (kulit ari kacang kedelai) sebagai kontrol (A), ransum yang mengandung 15% kulit ari kacang kedelai (B), dan ransum dengan 15% kulit ari kacang kedelai terfermentasi oleh kultur mikroba selulolitik (C). Ransum dan air minum selama penelitian diberikan secara ad libitum. Variabel yang diamati adalah konsumsi ransum, pertambahan berat badan, dan feed conversion ratio (FCR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan 15% kulit ari kacang kedelai terfermentasi dalam ransum secara nyata (P<0,05) meningkatkan konsumsi ransum, berat badan akhir, pertambahan berat badan, dan efisiensi penggunaan ransum jika dibandingkan dengan ransum kontrol maupun ransum yang mengandung 15% kulit ari kacang kedelai tanpa terfermentasi. Dapat disimpulkan bahwa fermentasi kulit ari kacang kedelai dengan mikroba Celulolitik dapat meningkatkan performans itik bali umur 6-12 minggu.
PENGARUH PENGGUNAAN POLLARD DAN KULIT KACANG KEDELAI TERFERMENTASI DENGAN RAGI TAPE TERHADAP KARKAS DAN KADAR KOLESTEROL DAGING ITIK BALI JANTAN I A P. UTAMI; I G.N.G. BIDURA; D. A. WARMADEWI; D.P.M.A. CANDRAWATI; E. PUSPANI; I B. G. PARTAMA
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 14, No 1 (2011)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.171 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Denpasar, Bali yang bertujuan untuk mempelajari pengaruh penggunaan 15%pakan serat (pollard dan kulit ari kacang kedelai) dengan dan tanpa terfermentasi dengan ragi tape (Saccharomycessereviseae) dalam ransum terhadap karkas dan kadar kolesterol daging itik bali jantan umur 2-8 minggu.Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan lima macam perlakuandan lima kali ulangan. Tiap ulangan (unit percobaan) menggunakan 4 ekor itik bali jantan umur dua minggudengan berat badan homogen (246±12,75 g). Ke lima perlakuan yang dicobakan, yaitu itik yang diberi ransum basaltanpa penggunaan kulit gandum, kulit ari kacang kedelai, dan ragi sebagai kontrol (A); ransum dengan penggunaankulit gandum 15% (B); ransum dengan kulit gandum 15% terfermentasi 0,20% ragi tape (C); ransum dengan penggunaankulit ari kacang kedelai 15% (D); dan ransum dengan kulit ari kacang kedelai 15% terfermentasi 0,20%ragi tape (E); Ransum dan air minum diberikan ad libitum. Variabel yang diamati, yaitu berat karkas, persentasekarkas, lemak abdominal, dan kadar kolesterol daging. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan 15% pollard(B) dan 15% kulit ari kacang kedelai (D) ternyata tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap berat potong,berat karkas, dan persentase karkas itik, dibandingkan dengan kontrol (A). Penggunaan 15% pollard (C) dan kulitari kacang kedelai (E) terfermentasi ragi pada itik nyata (P<0,05) meningkatkan berat potong dan berat karkasitik dibandingkan dengan tanpa fermentasi, serta memberikan hasil yang sama (P>0,05) dibandingkan dengankontrol. Penggunaan 15% pollard dan kulit ari kacang kedelai terfermentasi, secara nyata (P<0,05) menurunkanpersentase lemak abdomen dan kadar kolesterol daging itik. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwapenggunaan pollard dan kulit ari kacang kedelai 15% dalam ransum tidak berpengaruh terhadap karkas itik baliumur 2-8 minggu. Penggunaan 15% pollard dan kulit ari kacang kedelai terfermentasi dengan ragi tape dalam ransumdapat menurunkan lemak abdomen dan kadar kolesterol daging itik.
THE UTILIZATION OF AMONIATED AND BIOFERMENTED RICE HULL IN DIETS AND SUPPLEMENTED PIPER BEETLE LEAF ON PERFORMANCE OF MALE BALI DUCK IN GROWTH PHASE PARTAMA I. B. G.; T. G. B. YADNYA; A. A. A. S. TRISNADEWI
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 21 No 2 (2018): Vol 21, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.921 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2018.v21.i02.p02

Abstract

An experiment was carried out to study the effect on the use of amoniated and biofermented rice hull in diets andPiper beele leaf supplemented on performance of male bali ducks in growth phase. A completely randomized design(CRD) was used with five treatments, such as diet without rice hull (A), diets containing 10% rice hull (B), dietscontaining 10% amoniated and biofermented rice hull (C), diets containing 10% rice hull and Piper beetle leaf (D),diets containing 10% amoniated and biofermented rice hull and Piper beetle leaf (E). There were five female duckswith four replications in each treatment. The variables observed were diets consumption, degestible of diets, finalbody weight, body weight gain, and feed convertion ratio (FCR). It showed that 10% amoniated and biofermentedof rice hull fed to the ducks did not give effect to diets consumption (P>0,05). In contrast, feed digestibility, finalbody weight, body weight gain were significantly higher (P<0.05). Moreover, the FCR was lower compared to othertreatments. It can be concluded that amoniated and biofermented of rice hull, supplemented Piper beetle leaf canimprove performance of male bali duck in growth phase compared to other treatments.
PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG BULU AYAM TERFERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG DAN JUMLAH LEMAK ABDOMEN AYAM BROILER I G. N. G. BIDURA; I. B. G. PARTAMA
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 13, No 3 (2010)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.88 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Denpasar, Bali, yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung buluayam terfermentasi dalam ransum terhadap bobot potong dan jumlah lemak abdomen ayam broiler umur 2-6minggu. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) ) dengan tiga macam perlakuan dan enamkali ulangan. Tiap ulangan menggunakan 3 ekor ayam broiler umur dua minggu dengan berat badan homogen(278,56±15,65 g). Ke tiga perlakuan yang dicobakan, yaitu ransum tanpa penggunaan tepung bulu ayam sebagaikontrol (A), ransum dengan penggunaan 5% tepung bulu ayam tanpa terfermentasi (B), dan ransum dengan 5%tepung bulu ayam yang sudah terfermentasi (C). Semua ransum berbentuk tepung. Ransum dan air minum diberikansecara ad libitum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat potong, pad-fat, dan abdominal fat padaayam yang diberi perlakuan B secara nyata (P<0,05) menurun dibandingkan dengan kontrol (A). Sedangkan beratpotong pada ayam perlakuan C tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P>0,05) dibandingkan dengan kontrol.Jumlah pad-fat dan abdominal fat pada ayam perlakuan C nyata lebih rendah (P<0,05) daripada kontrol. Darihasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan 5% tepung bulu ayam terfermentasi dalam ransum tidakberpengaruh terhadap berat potong ayam, akan tetapi secara nyata dapat menurunkan jumlah lemak abdomen dankadar kolesterol daging ayam.