Claim Missing Document
Check
Articles

THE IMPACT OF SUBSIDY POLICY FOR COMPETITIVENESS OF PADDY FARMING IN GORONTALO PROVINCE, INDONESIA Zulkifli Mantau; Nuhfil Hanani; M Muslich Mustajab; S Syafrial
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 19, No 1 (2019): JANUARY
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.agrise.2019.019.1.4

Abstract

 Abstract: The aims of this research are 1) to analyze the policy impact of input and output subsidies to paddy-rice competitiveness, and 2) to analyze the comparative and competitive advantages of paddy farming in Gorontalo Province, Indonesia. The research conducted at Gorontalo Province. The method use Policy Analysis Matrix (PAM) to measure the competitiveness parameters such a Domestic Resources Cost Ratio (DRCR) as a ratio for comparative advantages and Private Cost Ratio (PCR) as a ratio for competitive advantages. Meanwhile, PAM also measure the protection coefficients, such a Nominal Protection Coefficient on Output and Input (NPCO and NPCI), Effective Protection Coefficient (EPC). In additional, Producer Subsidy Equivalent (PSE) was used to measure a relative incentive for producers (farmers). Consumer Subsidy Equivalent (CSE) was used to measure a relative incentive for consumer. The results showed that NPCO and NPCI are 1.35 (there’s government protection for output/ rice) and 0.42 (there’s protection for inputs or subsidies for tradable inputs), respectively. The result of the EPC is 1.51. EPC> 1 indicates that government protection works effectively to rice commodity. Based on PAM analysis, PCR and DRCR values in this study were 1.14 and 1.52, respectively. PSE obtained value of 0.33 which indicate that producers (farmers) are not receiving direct or indirect incentives from government subsidy policies. CSE obtained results -0.27 at the level of actual prices and -0.37 at the border price. It indicates that consumers lost a surplus of 27% of the domestic rice price on average, or 37% of the border price.
ANALISIS PENYEDIAAN PANGAN DI KABUPATEN MALANG Anfendita Azmi Rachmatika; Nuhfil Hanani; Abdul Wahib Muhaimin
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 13, No 3 (2013)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.03 KB)

Abstract

Perencanaan penyediaan pangan di suatu wilayah dilakukan agar dapat memenuhi kebutuhan pangan penduduknya di masa depan. Oleh sebab itu, diperlukan gambaran mengenai keadaan ketersediaan maupun konsumsi pangan masyarakatnya. Dengan diketahuinya keadaan kondisi pangan beberapa tahun mendatang akan dapat lebih mudah dilakukan analisis kebijakan pangan sesuai keadaan pada wilayah yang diteliti. Tujuan dari penelitian ini antara lain: (1) menganalisis keadaan ketersediaan dan konsumsi pangan di Kabupaten Malang berdasarkan Pola Pangan Harapan; (2) mengestimasi keadaan produksi dan konsumsi pangan di Kabupaten Malang; dan (3) menganalisis daya dukung lahan pertanian di Kabupaten Malang. Metode yang digunakan untuk menganalisis tujuan pertama adalah dengan melakukan perhitungan skor Pola Pangan Harapan. Estimasi keadaan produksi dan konsumsi pangan dilakukan dengan tren eksponensial, sementara itu daya dukung lahan pertanian didapatkan dari pendekatan produksi dan kebutuhan fisik minimum penduduk di Kabupaten Malang. Dari hasil analisis diketahui bahwa skor PPH ketersediaan di Kabupaten Malang pada tahun 2011 adalah 77.60 dan PPH konsumsinya adalah sebesar 85.30. Gap estimasi produksi dan konsumsi tahun 2012 – 2016 menghasilkan surplus pada seluruh komoditas yang diestimasi kecuali pada komoditas ikan dan kedelai yang bernilai defisit. Dengan rata-rata daya dukung pertanian sebesar 2.78 untuk kelompok pangan padi-padian dan 7.46 untuk kelompok umbi-umbian selama 2011 – 2016, Kabupaten Malang dianggap memiliki daya dukung lahan pertanian yang sangat baik dan mampu memenuhi kebutuhan fisik minimum penduduknya. Sementara itu, hal yang berbeda dialami oleh kelompok pangan kacang-kacangan yang memiliki daya dukung sebesar 0.28 sehingga dibutuhkan tambahan luas panen untuk memenuhi kebutuhan fisik minimum penduduk yang berasal dari kelompok pangan ini.   Kata kunci: PPH, konsumsi, produksi, estimasi, daya dukung lahan pertanian, Kabupaten Malang
Analisis Diversifikasi Konsumsi Pangan Dalam Memantapkan Ketahanan Pangan Mayarakat Pedesaan Nuhfil Hanani; Rosihan Asmara; Yustisianto Nugroho
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 8, No 1 (2008)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.425 KB)

Abstract

Kabupaten Jombang merupakan salah satu daerah yang memiliki kriteria daerah yang tahan pangan di Jawa Timur. Kriteria dari daerah yang tahan pangan ditentukan oleh beberapa aspek, antara lain aspek ketersediaan pangan, aspek akses pangan, dan aspek kegunaan pangan. Tidak  hanya itu, untuk memantapkan kondisi ketahanan pangan suatu daerah diperlukan diversifikasi konsumsi pangan. strategi diversifikasi pangan digunakan untuk mengarungi ketergantungan terhadap konsumsi beras, dan keuntungan dari diversifikasi pangan adalah beragamnya alternatif jenis pangan yang ditawarkan,tidak hanya terfokus pada beras. Dalam upaya untuk meningkatkan diversifikasi konsumsi pangan dari masyarakat pedesaan, perlu diketahui factor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi diversifikasi konsumsi pangan secara nyata, melalui analisis regresi. Nilai dari diversifikasi konsumsi pangan yang dihitung menggunakan Indeks Entropy (IE) masih menunjukkan nilai yang sangat rendah. Sedangkan melalui hasil analisis dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap diversifikasi konsumsi pangan adalah tingkat pendidikan ibu dan kepala rumah tangga. Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan optimalisasi faktor non ekonomis untuk meningkatkan diversifikasi konsumsi pangan. Hal ini sejalan dengan program pemerintah yaitu perbaikan diversifikasi pangan dalam mencapai ketahanan pangan nasional dengan jalan mengoptimalkan sumber pangan lokal yang berpotensi di masing-masing daerah, peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan memperbaiki tingkat pendidikan dan skill serta menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang. Kata kunci : Diversifikasi Konsumsi Pangan, Rumah Tangga Pedesaan, Faktor-Faktor Non Ekonomis, dan Indeks Entropy
Hubungan Tingkat Penerapan Usahatani Konservasi Terhadap Produktivitas Dan Pendapatan Usahatani Wortel (Daucus Carota L) (Kasus Kecamatan Bumiaji, Kota Batu) Fahriyah Fahriyah; Nuhfil Hanani; Aris Sulistyono
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 13, No 1 (2013)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.903 KB)

Abstract

Kecamatan Bumiaji merupakan kawasan DAS Hulu Brantas yang berpotensi sebagai budidaya tanaman wortel. Penanaman wortel pada lahan miring dapat menimbulkan bahaya erosi dan hilangnya unsur hara pada lahan. Penerapan usahatani konservasi pada usahatani wortel diharapkan dapat  memperkecil terjadinya erosi serta menjaga kesuburan lahan. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat penerapan usahatani konservasi pada usahatani wortel, (2) menganalisis hubungan tingkat penerapan usahatani konservasi terhadap produktivitas usahatani wortel, dan (3) menganalisis hubungan tingkat penerapan usahatani konservasi  terhadap pendapatan usahatani wortel. Data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi berganda untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap tingkat penerapan usahatani konservasi serta cross table analysis untuk melihat hubungan tingkat penerapan konservasi dengan produktivitas dan pendapatan usahatani wortel. Hasil analisis fungsi regresi linear berganda didapatkan  kemiringan lahan dan pengetahuan usahatani konservasi lahan merupakan faktor yang berpengaruh nyata dan positif terhadap tingkat penerapan usahatani konservasi. Berdasarkan hubungan tingkat penerapan usahatani konservasi terhadap produktivitas didapatkan bahwa petani yang memiliki produktivitas tinggi sebanyak 35 orang, yang tingkat penerapannya tinggi sebanyak 22 orang atau sebesar 62.85 persen. Hal tersebut berarti dengan menerapkan usahatani konservasi tinggi kesempatan mendapatkan produktivitas lebih tinggi semakin besar. Berdasarkan hubungan tingkat penerapan usahatani konservasi terhadap pendapatan didapatkan bahwa petani yang memiliki pendapatan tinggi sebanyak 30 orang, yang tingkat penerapannya tinggi sebanyak 20 orang atau sebesar 66.67 persen. Hal tersebut berarti dengan menerapkan usahatani konservasi tinggi lebih banyak petani menyatakan memperoleh pendapatan tinggi. Kata kunci: usahatani konservasi, erosi, produktivitas, pendapatan, cross table analysis
Tingkat Adopsi Sistem Usahatani Konservasi Dan Pengaruhnya Terhadap Tingkat Pendapatan Petani (Studi Kasus Di Das Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu) Nuhfil Hanani; Mochammad Muslich Mustadjab; Condro Puspo Nugroho
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 13, No 1 (2013)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.474 KB)

Abstract

Banyaknya permasalahan degradasi lingkungan di Kecamatan Bumiaji yang diakibatkan adanya praktek usahatani yang kurang memperhatikan konservasi lahan dan air, sehingga menyebabkan adanya erosi yang cukup tinggi yang dapat berdampak pada pendapatan usahatani mereka. Adanya kondisi demikian dirasa perlu dilakukannya penelitian mengenai tingkat adopsi yang telah dilakukan oleh beberapa petani terhadap sistem usahatani konservasi. Dengan menggunakan alat analisis scoring dan analisis path diperoleh hasil bahwa semakin mengadopsi atau menerapkan sistem usahatani konservasi maka akan semakin meningkatkan produktivitas usahatani sayuran, artinya tingkat adopsi sistem usahatani konservasi pada daerah penelitian mempunyai pengaruh positif terhadap tingkat pendapatan petani. Kata Kunci: usahatani konservasi, tingkat adopsi, analisis path
RICE-FISH FARMING SYSTEM IN LAMONGAN, EAST JAVA, INDONESIA: SWOT AND PROFIT EFFICIENCY ANALYSIS Dyah Retnani Nurhidayati; Wen-Chi Huang; Nuhfil Hanani; S Sujarwo
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 20, No 4 (2020): OCTOBER
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.agrise.2020.20.4.6

Abstract

The agricultural sector needs to make breakthroughs in the design of production systems to improve farmers' income and operation efficiency. One of the ways is to redesign rice production methods by applying a rice-fish farming system. Lamongan has a different system that combines rice cultivation with vannamei shrimp. Due to the limitation of farmers, the efficiency of the system has not yet reached the optimal level. This study describes the rice-fish farming system, identifies the SWOT and generated the grand strategy matrix, and analyzed the profit efficiency using Stochastic Frontier Analysis. The results showed that the strengths and opportunities are more influential, where the position was in the quadrant I; which means it is in a good strategic position. Meanwhile, the input factors which significantly influence profit where the cost of paddy seed, the cost of organic fertilizer, the cost of inorganic fertilizer, the cost of pesticide, and the cost of shrimp feed. The profit efficiency analysis shows that respondents engaged in this system did not efficiently allocate inputs and production cost factors appropriately. The average profit efficiency level was 78.05 percent; it means that there were still opportunities to increase profits from the system by 21.5 percent.
ANALYSIS ON EXPORT COMPETITIVENESS AND FACTORS AFFECTING OF NATURAL RUBBER EXPORT PRICE IN INDONESIA Putri Daulika; Ke-Chung Peng; Nuhfil Hanani
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 20, No 1 (2020): JANUARY
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.agrise.2020.020.1.6

Abstract

Rubber is one of Indonesia's leading plantation commodities that is oriented to the international market with export destination countries to several countries. Rubber provides a positive contribution to the economy because it generates foreign exchange for the country. This study aims to analyze (1) the factors that influence the price of Indonesian natural rubber exports and (2) the position of Indonesia's rubber competitiveness in comparative and international competitive advantages. This study uses time-series data is from 1995 to 2017. Data were analyzed using multiple linear regression for influence factors the price of Indonesian natural rubber exports, while to analyze the position competitiveness of Indonesian natural rubber that is by using a revealed comparative advantage (RCA), and competitive advantage by using the Trade Specialization Index approach (TSI). The results of this study show (1) the factor that significantly affects the price of Indonesia's natural rubber exports are international rubber prices, exchange rate, and domestic consumption. (2) Based on competitiveness analysis, through Revealed Comparative Advantage (RCA) indicate that the competitiveness of Indonesia's natural rubber exports on the international market has a comparative advantage seen from 1995-2017 with an average value of RCA> 1 which is equal to 1.01. While the competitive advantage for the competitiveness of Indonesian rubber exports is at the maturation stage. This condition occurs because the value of the Trade Specialization Index (TSI) approaches 1, which is 0.98.
ANALISIS NERACA BAHAN MAKANAN KABUPATEN SUMBAWA 2013-2017 Elin Karlina; Nuhfil Hanani; Abdul Wahib Muhaimin
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 13, No 2 (2013)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.342 KB)

Abstract

Pangan merupakan kebutuhan manusia yang sangat esensial, sehingga kebutuhan akan pangan untuk seluruh penduduk harus sesuai dengan persayaratan gizi. Masalah terbesar di era saat ini dan akan datang adalah ketersediaan yang kontinyu. Untuk menjawab hal tersebut dibutuhkan informasi yang lengkap tentang situasi atau gambaran ketersediaan pangan disuatu wilayah. Maka perlu dilakukan penghitungan analisis neraca bahan makanan di Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Tujuan penelitian ini adalah : 1) menganalisis tingkat ketersediaan komoditas  pangan di Kabupaten Sumbawa; 2) menganalisis tingkat ketersediaan energi, protein, lemak, vitamin dan mineral tahun 2012 di Kabupaten Sumbawa; 3) memproyeksikan ketersediaan pangan di Kabupaten Sumbawa tahun 2013 – 2017. Metode analisis untuk ketersediaan pangan menggunakan analisis neraca bahan makanan dan untuk peramalan ketersediaan menggunakan teknik eksponensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Sumbawa merupakan daerah surplus pangan untuk komoditas beras, jagung, kedelai, kacang hijau, kacang tanah, ikan dan daging  sedangkan ubi kayu, ubi jalar, dan telur mengalami defisit pada tahun 2012. Ketersediaan energi terbesar berasal dari beras sebesar 825.94 kkal dan jagung sebesar 421.50 kkal sedangkan kontribusi kedelai, kacang hijau, kacang tanah, ubi kayu, ubi jalar, ikan, daging dan telur berkisar antara 0-6 % terhadap total energi dan protein. Ketersediaan protein didominasi oleh beras sebesar 20.25 gram, ikan sebesar 16.58 gram, jagung sebesar 10.92 gram dan kacang hijau 6.47 gram. Hasil peramalan menunjukkan produksi beras, jagung, dan ikan terus mengalami peningkatan sedangkan kedelai, kacang hijau, kacang tanah, ubi kayu, ubi jalar, daging dan telur mengalami defisit.   Kata Kunci : Neraca Bahan Makanan, Ketersediaan, Peramalan
Pengaruh Faktor Ekonomi Dan Non Ekonomi Terhadap Diversifikasi Pangan Berdasarkan Pola Pangan Harapan (Studi Kasus Di Dusun Klagen, Desa Kepuh Kembeng, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang) Rosihan Asmara; Nuhfil Hanani; Ika Ayu Purwaningsih
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 9, No 1 (2009)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.045 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui bagaimana kondisi diversifikasi pangan dan (2) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi diversifikasi pangan di daerah tahan pangan, di Dusun Klagen, Desa Kepuh Kembeng, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang. Analisis diversifikasi pangan menggunakan perhitungan Pola Pangan Harapan dan regresi dengan metode OLS. Hasil analisis melalui perhitungan Pola Pangan Harapan menunjukkan bahwa skor PPH di daerah penelitian sebesar 52,83, dengan nilai AKE sebesar 1911,6 kkal/kap/hr. Hasil ini masih cukup jauh jika dibandingkan dengan skor PPH normatif (100) dan AKE normatif (2200). Hasil Analisis regresi menunjukkan bahwa dari 6 variabel independen yang terdapat dalam model, hanya 2 variabel yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap diversifikasi pangan yaitu pendidikan ibu rumah tangga dan jumlah anggota rumah tangga. Untuk pendidikan ibu rumah tangga berpengaruh positif terhadap skor PPH, dengan koefisien regresi sebesar 4,529. Sedangkan untuk jumlah anggota rumah tangga berpengaruh negatif dengan koefisien regresi sebesar -2,765. Saran dari penelitian adalah: (1) Perlu diadakannya sosialisasi dan penyuluhan mengenai Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) agar masyarakat setempat lebih paham mengenai konsumsi pangan yang bergizi, beragam dan seimbang. (2) Saran untuk penelitian selanjutnya adalah menambah alat analisis diversifikasi pangan dengan AKP dan AKL agar pengukuran kuantitas dan kualitas konsumsi pangan menjadi lebih baik.   Kata kunci: Diversifikasi pangan, Pola Pangan Harapan, skor PPH
TECHNICAL EFFICIENCY ANALYSIS OF SUGAR CANE FARMING IN MALANG REGENCY, INDONESIA Pujiastuti Lestari; Nuhfil Hanani; S Syafrial
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 19, No 1 (2019): JANUARY
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.agrise.2019.019.1.1

Abstract

This research aimed to analyze the factors that affect the production of sugar cane, to analyze the level of technical efficiency of farming sugar cane, and to analyze the factors that affect the technical inefficiency of sugar cane farming in Malang Regency. Methods of data analysis that is used to find out the factors that affect the production of sugar cane and the level of technical efficiency of sugar cane farming is a stochastic frontier analysis used  the Frontier 4.1 software. As for knowing the factors  that affect technical inefficiency of sugar cane farming used tobit regression analysis. The results show that production factors of sugar cane farming in Malang Regency i.e. amount of seeds, amount of labor, amount of fertilizer, amount of land area, and ratooncane. The average technical efficiency of sugar cane farming achieved i.e 0,81. Factors that influence the technical inefficiency of sugar cane farming i.e. age factors of farmers and formal education have a positive influence on the inefficiency effect of sugar cane farming and factors of farm experience and farmer group participation have a negative effect on the inefficiency effect of sugar cane farming.
Co-Authors Abdul Aziz Hanafi Abdul Wahib Muhaimin Abdul Wahib Muhaimin Abdul Wahib Muhaimin Abdul Wahib Muhaimin Agil Narendar Agil Narendar Alfianti, Cahyatika Alia Fibrianingtyas Amelia Annisahaq Anfendita Azmi Rachmatika Anfendita Azmi Rachmatika Anita Rahmi Arief Joko Saputro Arifin Zainul Aris Sulistyono Asyarif, Muhammad Idris Bambang Ali Nugroho Condro Puspo Nugroho Djoko Koestiono Djoko Kustiono Dwi Retno Andriani Dyah Retnani Nurhidayati Elin Karlina Erlangga Esa Buana Fahriyah Fahriyah Fahriyah Fahriyah Fahriyah Fahriyah Fatoni, R.B.Moh Ibrahim Ghea Hapsari Anggraini Hana' Salsabila Hapsari, Triana Dewi Hermansyah, Dhany Hidayah, Rakhimatul Ika Ayu Purwaningsih Imron Fuadi Intan Mega Maharani Irma Audiah Fachrista Jamilah Jihad, Baroroh Nur Joko Mariyanto, Joko Junnia Pramesthia Putri Ke-Chung Peng Luh Putu Ayu Ratnadi M Muslich Mustajab M. Muslich M. M. Muslich Mustadjab Mayang Adelia Puspita Moch. Muslich Mustadjab Mochammad Muslich Mustadjab Murachman - - nFN Bahari Niken Irawati Nikmatul Khoiriyah Nirmala, Arlia Renaswari Noor Rizkiyah Oktavia, Henita Fajar Peersis Dwi Pratiwi Pujiastuti Lestari Putri Daulika Rachman Hartono Ratya Anindita Ratya Anindita Reza Wibisono Rhinda Astitya Zubaidah Rina Suprihati Rini Dwi Astuti Rini Dwiastuti Rini Dwiastuti Rini Mutisari Rosihan Asmara Rosihan Asmara Rosihan Asmara Rosihan Asmara Rosihan Asmara Rosihan Asmara Rosihan Asmara S Gatot Irianto S Soemarno S Suhartini S Sujarwo S Syafrial S Syafrial S Syafrial S Syafrial Sahri - Muhammad Sari Perwita Rahmanti Setyono Yudo Tyasmoro Setyowati, Putri Budi Soemarno - - Suhartini Suhartini Sujarwo Sujarwo Sujarwo Sujarwo Sujarwo Sujarwo Sujarwo Sujarwo Sujarwo Sujarwo Sujarwo Sujarwo Syafrial Syafrial Syafrial Syafrial Syafrial Syafrial Syafrial Syafrial Syarifatul Istiqomah Wahib Muhaimin Wen-Chi Huang Wen-Chi Huang Wenny Mamilianti Wisynu Ari Gutama Yundari, Yundari Yustisianto Nugroho Zakki Faizin Fitrianto Zulkifli Mantau