Claim Missing Document
Check
Articles

KESALAHAN SISWA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SPLDV Anisa Kharimatul Fatonah; Sri Rejeki
HISTOGRAM: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7, No 1 (2023): Histogram
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/histogram.v7i1.2575

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada materi SPLDV berdasarkan perbedaan gender dengan teori Newman. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Siswa kelas VIII di sebuah SMP di Surakarta tahun ajaran 2022/2023 menjadi subjek dalam penelitian ini. Analisis secara mendalam dilakukan pada tiga siswa laki-laki dan tiga siswa perempuan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data dilakukan dalam tiga tahap yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data, siswa laki-laki lebih banyak melakukan kesalahan daripada siswa perempuan. Mayoritas siswa laki-laki melakukan kesalahan keterampilan proses dan penulisan jawaban dengan rata-rata persentase sebesar 44,44% dan 47,22%, sedangkan mayoritas siswa perempuan melakukan kesalahan keterampilan proses dan penulisan jawaban dengan rata-rata persentase masing-masing sebesar 25%. Pada siswa laki-laki, kesalahan keterampilan proses dilakukan dalam bentuk ketidaksempurnaan dalam melakukan tahapan operasi hitung hingga selesai. Sementara itu, siswa perempuan tidak dapat melakukan komputasi secara menyeluruh. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat membantu guru mengetahui kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita dan menjadi acuan pemilihan metode pembelajaran yang tepat.
Pengaruh Pasteurisasi Dan Lama Penyimpanan Terhadap Uji Organoleptik Dan Total Plate Count (TPC) Susu Ketapang (Terminalia cattapa.L) Sipa, Nandar Kusrail; Tamrin, Tamrin; L, Mariani; Wahyuni, Sri; Rejeki, Sri
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 7, No 3 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jstp.v7i3.26473

Abstract

ABSTRACT The purpose of this study was to determine the interaction effect of pasteurization treatment and storage time on organoleptic assessment and TPC (Total Plate Count) of Ketapang (Terminalia cattapa) milk. This study used a completely randomized design (CRD) factorial pattern with two factors, which are pasteurization temperatures of T1 (61 OC for 30 minutes) and T2 (75 OC for 15 seconds) and storage times of S0 (0-day storage), S1 (4-day storage), and S2 (8-day storage). The data were analyzed using analysis of variance (ANOVA) and then followed with Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) at a 95% confidence level. The results show that the most preferred ketapang milk was obtained at 8 days of storage. The T2S8 treatment had a significant effect on the aroma with an average preference score of 4.19 (like) while the T0S8 treatment had a significant effect on the color with an average preference score of 4.16 (like). The T2S8 sample was acceptable (preferred) by panelists in the overall hedonic organoleptic assessment. The result also shows that it had an average total plate count (TPC) of 1.36-3.45 cells/100 mL. Keywords: Ketapang milk, pasteurization, storage time, total plate count (TPC) ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh interaksi perlakuan pasteurisasi dan lama penyimpanan, uji organoleptik, serta TPC (Total Plate Count) susu ketapang (Terminalia cattapa). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial  dengan dua faktor, yaitu suhu pasteurisasi T1 (suhu 610C selama 30 menit) dan T2 (suhu 750C selama 15 detik) dan lama penyimpanan S0 (penyimpanan hari ke-0), S1 (penyimpanan hari ke-4), dan S2 (penyimpanan hari ke-8). Data di analisis menggunakan Analysis Of  Varian (ANOVA) dan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pasteurisasi dan lama penyimpanan susu ketapang terbaik di peroleh pada penyimpanan 8 hari yang berpengaruh nyata terhadap organoleptik aroma pada T2S8 dengan nilai 4,19 (suka) dan warna pada T0S8 dengan nilai 4,16 (suka). T2S8 dapat diterima dan disukai panelis dalam penilaian organoleptik hedonik, keseluruhan dan rata-rata total plate count (TPC) yaitu 1,36-3,45 sel/100 mL.Kata kunci : susu ketapang, pasteurisasi, lama penyimpanan, total plate count (TPC)
PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG KACANG HIJAU (Vigna radiate L.) DAN TEPUNG JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe) TERHADAP DAYA TERIMA DAN NILAI GIZI COOKIES Safitri, Irna; Karimuna, La; Hermanto, Hermanto; Wahyuni, Sri; Rejeki, Sri
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 7, No 3 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jstp.v7i3.26523

Abstract

ABSTRACTThe purpose of this study was to determine the effect of mung bean and red ginger flours substitution on the organoleptic assessment and nutritional value of cookies. This study used a completely randomized design (CRD) with various treatments of mung bean and red ginger flours substitution, namely P0 (100:0:0), P1 (80:16:4), P2 (70:24:6), P3 (60:32:8), and P4 (50:40:10). The results indicate that the mung bean and red ginger flours substitution had a very significant effect on the improvement of organoleptic characteristics of color, aroma, taste, texture, and overall. Based on the organoleptic assessment, the P1 formulation was the most preferred with average scores of color,aroma, taste, texture, and overall reached 3.97 (like), 4.42 (like), 3.98 (like), 4.00 (like), and 4.01 (like), respectively. Meanwhile, nutritional value analysis of the selected product shows that it contained 2.24% water, 1.10% ash, 37.40% fat, 12.52% protein, 47.57% carbohydrate, 55.5% antioxidant activity, and an IC50 value of 224.2 ppm (weak). The results show that the cookies made from mung bean and red ginger flours substitution were accepted (preferred) by the panelists and had the water, ash, protein, and fat contents that met the national standard. Keywords: Cookies, mung bean flour, wheat flour, red ginger flour.ABSTRAKTujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung kacang hijau dan tepung jahe merah terhadap daya terima dan nilai gizi cookies. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan berbagai konsentrasi perlakuan, substitusi tepung kacang hijau dan tepung jahe merah yaitu P0 (100:0:0), P1 (80:16:4), P2 (70:24:6), P3 (60:32:8), P4 (50:40:10). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan substitusi tepung kacang hijau dan tepung jahe merah berpengaruh sangat nyata terhadap peningkatan uji organoleptik warna, aroma, rasa, tekstur dan overall. Berdasarkan penilaian organoleptik terdapat pada formulasi P1 dengan skor penilaian terhadap karakteristik organoleptik warna 3.97 (suka), aroma 4.42 (suka), rasa 3.98 (suka), tekstur 4,00 (suka) dan overall 4.01 (suka). Analisis kandungan nilai gizi dari perlakuan cookies terbaik meliputi: kadar air 2.24%, kadar abu 1.10%, kadar lemak 37.40%, kadar protein 12.52%, kadar karbohidrat 47.57%, aktivitas antioksidan 55.5% dan nilai IC50 sebesar 224,2 ppm dengan kategori aktivitas lemah. Berdasarkan hasil penelitian produk cookies substitusi tepung kacang hijau dan tepung jahe merah dapat diterima (disukai) oleh panelis dan memiliki nilai kadar air, kadar abu, kadar protein, dan kadar lemak telah memenuhi standar SNI.Kata kunci: Cookies, Tepung terigu,Tepung Kacang Hijau, Tepung Jahe Merah.
PENGARUH SUBSTITUSI BUBUK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK DAN KIMIA KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) Astuti, Wa Ode Reni; Tamrin, Tamrin; Asyik, Nur; Wahyuni, Sri; Rejeki, Sri
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 7, No 5 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.913 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v7i5.28391

Abstract

ABSTRACT This study aimed to determine the effect of mangosteen peel powder substitution on the organoleptic and chemical characteristics of robusta coffee. This study was conducted using a completely randomized design (CRD). The data were analyzed using analysis of variance. The results with the calculated F (Fh) value that was greater than the F table (Ft) value were then further analyzed with the DMRT test at a 95% confidence level to see the difference between treatments. Observation variables include organoleptic characteristics, water content, ash content, caffeine content, and antioxidant activity. The results show that the mangosteen peel powder substitution had a very significant effect on the organoleptic improvement of color, aroma, and taste as well as the antioxidant activity and water, ash, and caffeine contents. The most preferred treatment by the panelists was the M4 treatment with average hedonic scores of color, aroma, and taste reaching 4.60 (very like), 3.96 (like), and 4.96 (very like). The chemical characteristics of the selected product show that it had 2.71% water, 6.15% ash, 0.46% caffeine, and antioxidant activity of 53.38%. The robusta coffee with mangosteen peel powder substitution met the SNI 01-2983-2014 standard for water, ash, and caffeine contents. Keyword: Robusta Coffee, Mangosteen rind, and mangosteen rind coffee drinks. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh substitusi bubuk kulit buah manggis terhadap karakteristik organoleptik dan kimia kopi robusta. Penelitian ini dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (Analysis of Varian), menunjukan F hitung (Fh) lebih besar dari pada F tabel (Ft), maka dilanjutkan dengan uji DMRT pada taraf kepercayaan 95% untuk melihat perbedaan antara perlakuan. Variabel pengamatan meliputi organoleptik, kadar air, kadar abu, kadar kafein, dan aktivitas antioksidan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa substitusi bubuk kulit buah manggis berpengaruh sangat nyata terhadap peningkatan organoleptik warna, aroma, rasa. Substitusi bubuk kulit buah manggis berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air, kadar abu, kadar kafein, dan aktivitas antioksidan, perlakuan M4 merupakan perlakuan yang paling disukai oleh panelis dengan skor penilain hedonik warna 4,60 (sangat suka), aroma 3,96 (suka), dan rasa 4,96 (sangat suka). Analisis karakteristik kimia kopi kulit manggis terbaik perlakuan M4 meliputi kadar air 2,71%, kadar abu 6,15%, Kadar kafein 0,46%, dan aktivitas antioksidan sebesar 53,38%. Berdasarkan standar mutu SNI 01-2983-2014 bahwa produk kopi robusta substitusi bubuk kulit buah manggis memiliki kadar air, kadar abu dan kadar kafein yang memenuhi standar SNI. Kata kunci: Kopi Robusta, Kulit buah manggis, dan minuman kopi kulit manggis
PEMANFAATAN BELIMBING WULUH (Avehoa blimbi L) SEBAGAI AGENT PEMECAH EMULSI DALAM PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL Sipahelut, Sophia Grace; Rejeki, Sri
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 7, No 3 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jstp.v7i3.25128

Abstract

ABSTRACTThe demand for VCO continues to increase because VCO is the healthiest oil in the world. To produce VCO, it requires a touch of simple technological innovation in the hope of getting better VCO quality, one of which is the addition of acid. This study aims to determine the appropriate concentration of starfruit as an emulsion breaker in the manufacture of VCO. The research design used was a one-factor completely randomized design, namely the concentration of starfruit which consisted of three treatment levels, namely: 2%, 3% and 4%. Parameters observed included yield, TBA number, water content, refractive index, specific gravity and organoleptic tests (taste, color, aroma, rancidity, viscosity). The results showed that the use of 3% starfruit concentration resulted in the highest yield (23.81%) with physicochemical and organoleptic characteristics that met SNI, including TBA number, water content, refractive index, specific gravity, taste, aroma, color, firmness, and viscosity. . Keywords: wuluh starfruit, emulsion breaker, virgin coconut oil ABSTRAKPermintaan VCO terus meningkat karena VCO dianggap sebagai minyak tersehat di dunia.   VCO dihasilkan dari adanya proses pemecahan emulsi santan akibat adanya perlakuan pendahuluan terhadap krim santan, salah satunya dengan penambahan asam.  Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi sari belimbing wuluh yang tepat sebagai pemecah emulsi untuk mendapatkan rendemen dan mutu VCO sesuai SNI. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap satu faktor, yaitu konsentrasi belimbing wuluh yang terdiri dari tiga taraf perlakuan yaitu: 2%, 3% dan 4%.  Parameter yang diamati meliputi rendemen, kadar air, angka TBA, indeks bias, berat jenis dan uji organoleptik (rasa, warna, aroma). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan konsentrasi belimbing wuluh 3% menghasilkan rendemen VCO tertinggi (23,81%) dengan kadar air 0,20, angka TBA 0,125 mg MDA/kg sampel, indeks bias 1,4463, berat jenis 0,923, berwarna jernih, berasa khas minyak kelapa, beraroma khas kelapa segar dan disukai oleh panelis. Kata kunci: belimbing wuluh, pemecah emulsi, virgin coconut oil 
PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG TULANG IKAN TERI (Stolephorus sp.) DAN ENDAPAN DAUN PANDAN (Pandanus amaryllifolius Roxb.) SEBAGAI SUMBER KALSIUM DAN ANTIOKSIDAN TERHADAP ORGANOLEPTIK DAN NILAI GIZI NUGGET TAHU UNTUK CEMILAN ANAK-ANAK Payung Tasik, Nita Zaman; Hermanto, Hermanto; Rejeki, Sri; Wahyuni, Sri
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 7, No 3 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jstp.v7i3.26468

Abstract

ABSTRACT                     This study aimed to study the effect of anchovy (Stolephorus sp.) bone flour and pandan leaf (Pandanus amaryllifolius Roxb.) residue substitution on the panelists' preference level as well as the calcium and antioxidant content of the nuggets. This study used a completely randomized design (CRD) consisting of four types of treatment, namely T0 (100% tofu: 0% anchovy bone flour: 0% pandan leaf residue), T1 (93% tofu: 5% anchovy bone flour: 2 % pandan leaf residue), T2 (86% tofu: 10% anchovy bone flour: 4% pandan leaf residue), and T3 (79% tofu: 15% anchovy bone flour: 6% pandan leaf residue). The results show that the most preferred product was the T3 treatment (79% tofu: 15% anchovy bone flour: 6% pandan leaf residue) with average preference scores for color, aroma, taste, and texture reaching 3.78 (like), 3.78 (like), 3.49 (slightly like), and 4.09 (like), respectively. The selected nuggets contained 26.01% water, 1.14% ash, 7.06% protein, 26.07% fat, 39.70% carbohydrate, 0.41% calcium, and 388.72 ppm antioxidants. The selected treatment met the national standard for water, ash, and protein contents, while the fat and carbohydrate contents did not meet the national standard. The product’s calcium content met the national standard of BPOM No.13 therefore it can be considered a source of calcium.Keywords: Anchovy bone flour, pandan leaf residue, nuggetABSTRAK               Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh substitusi tepung tulang ikan teri (Stolephorus sp.) dan endapan daun pandan (Pandanus amaryllifolius Roxb.) terhadap tingkat kesukaan panelis serta kandungan kalsium dan antioksidan pada nugget. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 jenis perlakuan yaitu T0 (100% tahu : 0% tepung tulang ikan teri : 0% endapan daun pandan), T1 ( 93% tahu : 5% tepung tulang ikan teri : 2% endapan daun pandan), T2 ( 86% tahu : 10% tepung tulang ikan teri : 4% endapan daun pandan), dan T3 (79%  tahu : 15% tepung tulang ikan teri : 6% endapan daun pandan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa panelis menyukai nugget dengan perlakuan T3 (substitusi tepung tulang ikan teri 15% dan endapan daun pandan 6%), dengan rerata kesukaan warna 3,78 (suka), aroma 3,78 (suka), rasa 3,49 (agak suka) dan tekstur 4,09 (suka). Nugget terpilih memiliki kadar air 26,01%, kadar abu 1,14%, kadar protein 7,06%, kadar lemak 26,07%, kadar karbohidrat 39,70%, kadar kalsium 0,41% dan antioksidan  sebesar 388,72 ppm. Perlakuan T3 untuk kadar air, kadar abu, dan kadar protein telah memenuhi SNI, sedangkan kadar lemak dan kadar karbohidrat belum memenuhi SNI. Untuk kadar kalsium telah memenuhi BPOM No. 13 sebagai standar pangan dapat dikatakan sebagai sumber kalsium.Kata kunci: Tepung tulang ikan teri, endapan daun pandan, nugget
PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK DAUN KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP OGANOLEPTIK DAN FISIKOKIMIA PADA MIE BASAH BERBAHAN DASAR TEPUNG KENTANG (Solanum tuberosum), TEPUNG TERIGU DAN TAPIOKA Sartian, Sartian; Hermanto, Hermanto; Asyik, Nur; Wahyuni, Sri; Rejeki, Sri
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 7, No 5 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.151 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v7i5.28396

Abstract

ABSTRACT This study aimed to determine the effect of Moringa leaf (Moringa oleifera) flour addition on the organoleptic characteristics, physical properties, and nutritional values of wet noodles made from potato (Solanum tuberosum), wheat, and tapioca flours. This study used a completely randomized design (CRD) consisting of five types of Moringa leaf powder addition, namely K0 (0%), K1 (5%), K2 (10%), K3 (15%), and K4 (20%). Data were analyzed using analysis of variance (ANOVA). The results with a significant difference were then further analyzed by Duncan's Multiple Range Test (DMRT) with a 95% confidence level (α = 0.05). The results show that the Moringa leaf flour addition had a very significant effect on the organoleptic characteristics of color, aroma, texture, and taste. The addition of 5% Moringa leaf powder (K1) was the most preferred treatment by panelists with average preference scores for color, texture, aroma, and taste reaching 4.04 (like), 3.54 (like), 3.54 (like), and 3.84 (like), respectively. The Moringa leaf flour addition significantly affected the strain index, water absorption, moisture content, ash content, and protein content of wet noodle products. The selected wet noodle product contained 44.10% water, 2.73% ash, and 6.16% protein, as well as having a 0.25 N strain index and 140% water absorption. The results show that the wet noodle product with the Moringa leaf powder addition met the SNI 01-2987-1992 standard for ash and protein contents. Keywords: Wet Noodles, Moringa Leaf Flour. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh penambahan serbuk daun kelor (Moringa oleifera) terhadap nilai organoleptik, sifat fisik dan nilai gizi mie basah berbahan dasar tepung kentang (Solanum tuberosum), terigu dan tapioka. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 jenis perlakuan penambahan serbuk daun kelor yaitu (K0 = 0%, K1 = 5%, K2 = 10%, K3 = 15% dan K4 = 20%). Analisis data dilakukan dengan metode Analysis of Varian (ANOVA) hasil analisis berbeda sangat nyata dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf kepercayaan 95% (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan penambahan serbuk daun kelor berpengaruh sangat nyata terhadap karakteristik organoleptik warna, aroma, tekstur dan rasa. Penambahan serbuk daun kelor 5% (K1) merupakan perlakuan yang paling disukai panelis dengan nilai kesukaan terhadap warna sebesar 4,04 (suka), tekstur 3,54 (suka), aroma sebesar 3,54 (suka) dan rasa sebesar 3,84 (suka). Penambahan serbuk daun kelor berpengaruh nyata terhadap indeks regangan, daya serap air, kadar air, kadar abu dan kadar protein produk mie basah. Produk mie basah terpilih memiliki nilai kandungan gizi kadar air 44,10 %, kadar abu 2,73 %, kadar protein 6,16 %, indeks regangan 0,25 N dan daya serap air 140%. Berdasarkan standar mutu SNI 01-2987- 1992, bahwa produk mie basah dengan penambahan serbuk daun kelor sudah memenuhi standar mutu SNI untuk kadar abu dan kadar protein. Kata Kunci: Mie Basah, Serbuk Daun Kelor
PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG TEMPE KEDELAI TERHADAP NILAI ORGANOLEPTIK DAN KANDUNGAN GIZI BISKUIT Yuspitasari, Gian; Ansharullah, Ansharullah; Rejeki, Sri
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 8, No 1 (2023): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.178 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v8i1.34502

Abstract

ABSTRACT This study aimed to determine the effect of tempeh flour substitution on the organoleptic and nutritional value of biscuits. This study used the CRD method (completely randomized design) which consisted of five treatments, namely T0 (100% flour), T1 (95% flour: 5% tempeh flour), T2 (90% flour: 10% tempeh flour), T3 (85% flour: 15% tempeh flour), and T4 (80% flour: 20% tempeh flour). Data were analyzed using analysis of variance and continued with Duncan's multiple range test (DMRT) at a 95% confidence level (α=0.05). The results show that the highest level of preference for hedonic scale panelists was found in the T1 treatment (95%: 5%) with average scores for color, aroma, taste, and texture reaching 4.03, 3.80, 3.78, and 3.58, respectively. The nutritional value analysis of the selected biscuits shows that they contained 7.61% water, 0.77% ash, 9.88% protein, 12.63% fat, and 69.11% carbohydrate. The water content of biscuit products did not meet the Indonesian national standard (SNI). Keywords: flour, tempeh flour, biscuits, nutritional value. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung tempe kedelai terhadap nilai organoleptik dan gizi biskuit tempe. Penelitian ini menggunakan metodel RAL (Rancangan Acak lengkap) yang terdiri dari 5 perlakuan T0 (Tepung terigu 100%), T1 (Tepung terigu 95%: tepung tempe 5%), T2 (Tepung terigu 90%: tepung tempe 10%), T3 (Tepung terigu 85%: tepung tempe 15%),T4 (Tepung terigu 80% : tepung tempe 20%). Data dianalisis dengan menggunakan sidik ragam (analysis of varian) dan dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan 95% (α=0.05). Hasil penelitian menunjukkan tingkat kesukaan panelis skala hedonik tertinggi terdapat pada perlakuan T1 (95%: 5%) diperoleh nilai untuk warna (4,03), aroma (3,80), rasa (3,78), dan tekstur (3,58). Analisis nilai gizi biskuit terpilih menghasilkan kadar air sebesar 7,61 %, kadar abu 0,77 %, kadar protein 9,88 %, kadar lemak 12,63%, kadar karbohidrat 69,11 %. Namun komponen kadar air produk biskuit belum memenuhi standar nasional Indonesia (SNI). Kata kunci: tepung terigu, tepung tempe, biskuit, nilai gizi
PENGARUH SUBSTITUSI EKSTRAK JAHE (Zingiber officinale Rosc.) TERHADAP KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI MINUMAN FUNGSIONAL DAUN KOMBA-KOMBA (Chromolaena odorata) Hasni, Hasni; Tamrin, Tamrin; Asyik, Nur; Wahyuni, Sri; Rejeki, Sri
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 7, No 3 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jstp.v7i3.26519

Abstract

ABSTRACTThe aim of the study was to determine the effect of adding ginger extract on organoleptic characteristics, viscosity, pH, and antioxidants of komba-komba syrup. This study used a completely randomized design (CRD), with the four treatments of ginger extract addition namely P0 = (100%: 0%) (control), P1 = (95%: 5%), P2 = (90%: 10%), P3 = (85%: 15%), P4 = (80%: 20%). Data were analyzed using analysis of variance (ANOVA). Samples with significant organoleptic assessment results were then further analyzed by Duncan's Multiple Range Test (DMRT) at a 95% confidence level (α=0.05). The results show that the addition of ginger extract had a very significant effect on increasing color, aroma, viscosity, and taste. The selected treatment was the P3 treatment (85% komba-komba extract: 15% ginger extract) with average preference scores for color, aroma, taste, and viscosity reaching 4.50 (like), 4.48 (like), 4.18 (like), and 4.48 (like), respectively. The selected syrup product of P3 (85% komba-komba extract: 15% ginger extract) had significantly different viscosity (16.35%), pH (4.50%), and antioxidant activity value (73.33%). The results show that the addition of ginger extract significantly increased the color, aroma, viscosity, taste, viscosity, pH, and antioxidants activity of komba-komba syrup. Keywords: Komba-komba extract, ginger extract, functional beverages.ABSTRAKTujuan penelitian untuk menentukan pengaruh penambahan ekstrak jahe terhadap karakteristik organoleptik, viskositas, pH, dan antioksidan sirup komba-komba. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), adapun perlakuan penambahan ekstrak jahe pada sirup komba-komba sebagai berikut: P0 = (100% : 0%) (kontrol), P1= (95% : 5%), P2= (90% : 10%), P3= (85% : 15%), P4= (80% : 20%). Analisis data menggunakan analysis of varian (ANOVA), penilaian organoleptik yang berpengaruh nyata terhadap variabel pengamatan, dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan 95% (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak jahe berpengaruh sangat nyata terhadap peningkatan warna, aroma, kekentalan dan rasa. Perlakuan terpilih yaitu pada perlakuan P3 (ekstrak komba-komba 85% :ektrak jahe 15%), dengan rerata kesukaan terhadap warna 4,50 (suka), aroma 4,48 (suka), rasa 4,18 (suka) dan kekentalan 4,48 (suka). Nilai karakteristik produk sirup terpilih P3 (komba-komba 85% : ektrak jahe 15%) berbeda nyata terhadap viskositas (16,35%), pH (4,50%) dan nilai aktivitas antioksidan 73,33 %. Disimpulkan bahwa terdapat pengaruh sangat nyata pada penambahan ekstrak jahe terhadap peningkatan warna, aroma, kekentalan dan rasa serta karakteristik organoleptik, viskositas, pH, dan antioksidan sirup komba-komba.Kata kunci: Komba-Komba, Ekstrak Jahe, Minuman Fungsional
EVALUASI PENERAPAN GOOD HYGIENE PRACTICES (GHyP) PADA TEMPAT PEMOTONGAN AYAM DI PASAR TRADISIONAL KOTA KENDARI Yaddi, Yamin; Libriani, Restu; Fitrianingsih, Fitrianingsih; Sahaba, La Ode; Pancar, Fadli Ma’mun; Dewi, Fitria; Nugrawati, Andi Laila; Rejeki, Sri
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 8, No 2 (2023): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1032.044 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v8i2.38042

Abstract

ABSTRACT Quality assurance and food safety have an important role in the supply of food. Chicken meat is one of the foodstuffs of animal origin that continues to experience an increase in demand every year. The provision of chicken meat in Kendari City still depends on traditional markets through poultry slaughterhouses. This study aimed to evaluate the implementation of Good Hygiene Practices at poultry slaughterhouses located in traditional markets in Kendari City. The research was focused on worker competence, chicken meat products, and the production environment. Data collection was carried out through observation and interviews with 39 merchants from seven traditional markets in Kendari City. The results of this study indicated that 69.23% (27/39) of the respondents were in the productive age group, namely 21-40 years, while 48.72% (19/39) of the respondents' educational level were high school equivalents. In the whole production process, the poultry slaughterhouse did not separate clean and dirty rooms in handling carcasses. Meanwhile, on the environmental aspect, there were still poultry slaughterhouses without waste treatment and supervision. The results of this study concluded that the poultry slaughterhouses in traditional markets in Kendari City had not implemented Good Hygiene Practices thoroughly. Keyword: Good hygiene practices, poultry slaughterhouse, traditional market ABSTRAK Penjaminan kualitias dan keamanan pangan memiliki peranan penting dalam penyediaan bahan pangan. Daging ayam merupakan salah satu bahan pangan asal hewan yang terus mengalami peningkatan permintaan setiap tahunnya. Penyediaan daging ayam yang di Kota Kendari masih bergantung pada pasar tradisional melalui tempat pemotongan ayam. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan Good Hygiene Practices yang dilaksanakan pada tempat pemotongan ayam yang terletak di pasar tradisional Kota Kendari. Penitian difokuskan pada kompetensi pekerja, produk daging ayam serta lingkungan produksi. Pengumpulan data dilakukan melaui observasi dan wawancara pada 39 pelaku usaha dari 7 pasar tradisional yang terdapat di Kota Kendari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 69,23% (27/39) responden berada pada rentan usia produktif yaitu 21-40 tahun, 48,72% (19/39) tingkat pendidikan responden adalah SLTA sederajat. Pada proses produksi keseluruhan tempat pemotongan ayam tidak memisahkan antara ruang bersih dan ruang kotor dalam penanganan karkas. Sedangkan pada aspek lingkungan, masih ditemukan TPA yang berprodusi tanpa pengolahan limbah serta tanpa pengawasan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa tatalaksana pemotonan ayam di pasar tradisonal Kota Kendari belum menerapkan prosedur Good Hygiene Practices secara menyeluruh. Kata kunci: Good Hygiene Practices, tempat pemotongan ayam, pasar tradisional
Co-Authors ABDU RAHMAN BACO, ABDU RAHMAN Abdul Malik Adi Nurcahyo alim, Usman Almin, Almin Anis Mahmudah Anis Mahmudah, Anis Anisa Kharimatul Fatonah Anita Ummu Hidayah Ansharullah Ansharullah Apriasari, Marfu'ah Asdar Asdar Asih Indriyani Aspira, Aspira Astriyanti, Anita Astuti, Wa Ode Reni Cahyaning Tyas Putri Utami Christina Kartika Sari Fakhurrozi, Fakhurrozi Febrianti, Rizka Fitri Miladina Fitri Yani Panggabean Fitria Dewi Fitrianingsih Fitrianingsih Halim Tri Sukarno Hasni Hasni Herani Tri Lestiana Hermanto Hermanto Ikhrom Marfu'ah Imroatus Sholihah Irna Safitri Isnaeni Umi Machromah J Jamilaturrohmah Jusniati, Jusniati Khofifah Titan Palupi Kusumawati, Resky L, Mariani La Karimuna Lestiana, Herani Tri Lina Wahyu Sri Fatmasari Luthfi Rahmasari Machmudah, Machmudah Marfu'ah Apriasari Marfu'ah Nur Cahyanti Mega Eriska Rosaria Purnomo Meladia Salsabila Ulfah Mirna Sari Mohamad Waluyo Mohammad Rifki Maulana Muhamad Toyib Muhammad Noor Kholid Muhammad Sai Muzakkar, Muhammad Zakir Nainggolan, Elisabeth Naufal Ishartono Nia Nilamsari Nida Sri Utami Nikmatul Khayati Nining Setyaningsih Nugrawati, Andi Laila Nuqthy Faiziyah Nur Asyik, Nur Nursafani, Nursafani Pancar, Fadli Ma’mun Payung Tasik, Nita Zaman Putri Miftaakhul Jannah Restu Libriani Rina Zidna Budiningtyas Rinaldi, Muammar Rini Setyaningsih Rita P. Khotimah S Sugiyanti Sadimantara, Muhammad Syukri Sahaba, La Ode Sartian, Sartian Septya Eka Wahyuni Setyawan, Fariz Sipa, Nandar Kusrail Sipahelut, Sophia Grace Sri Sutarni Sri Wahyuni Sutama Tamrin Tamrin Tandyo Ardhana Tika Andriani Titis Putri Anggraini Widya Arum Tri Andini Wulan Galuh Rahma Perwita Yamin Yaddi Yesi Ratna Sari Yuspitasari, Gian