Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Jenis Dan Konsesntrasi Bahan Pengikat (Binder)Terhadap Kualitas Fisiko-kimia Sosis Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Serta Kelayakan Usaha Saja, Bernardus Bode; Wirawan, Wirawan; Santosa, Budi
Fakultas Pertanian Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan tongkol sangat potensial untuk dikembangkan baik sebagai alternatif penghasil daging untuk meningkatkan nilai gizi masyarakat maupun sebagai sumber peningkatan pendapatan. Sosis umumnya dibuat dari daging yang dihaluskan, dicampur bumbu, bahan pengikati, bahan tambahan lain yang diizinkan dan diaduk dengan lemak kemudian dimasukkan ke dalam selongsong. Masalah utama pembuatan sosis dari daging ikan tongkol adalah pecahnya emulsi karena penggilingan, pemanasan yang berlebihan dan proses pengolahan terlampau cepat sehingga menyebabkan tekstur yang tidak kompak. Tujuan penelitian untuk mengetahui jenis dan konsentrasi bahan pengikat sosis ikan tongkol paling baik dan mengetahui kelayakan usaha sosis ikan yongkol. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap(RAL) yang terdiri dari dua faktor. Faktor I: Jenis bahan pengikat (tepung kedelai, Susu skim dan Putihtelur). Faktor II: Konsentrasi bahan pengikat (10%, 200%, 30%,),masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Untuk analisadata organoleptik dianalisa dengan uji Hedonik. Pemilihan perlakuan terbaikmenggunakan metode indeks efektifitas de Garmo dan metode multiple attribute. Penambahan jenis dan konsentrasi bahan pengikat (binder) berbeda nyata terhadap kadar air, abu, protein, karbohidrat, rasa, aroma,warna, tekstur. Perlakuan terbaik sosis daging ikan tongkol diperoleh dengan penambahan bahan pengikat putih telur 30% dengan skor kesukaan rasa 7,13, kesukaan aroma 6,83, tepung kedelai 30% dengan skor kesukaan warna 8,6, susu skim 30% dengan skor kesukaan tekstur 7,84 untuk parameter uji organoleptik. Sedangkan untuk parameter fisik dan kimia : Kadar air tertinggi (69,87%), terendah (56,44), Kadar abu tertinggi (4,28%), Kadar protein terttinggi 15,91% terendah 11,39%, Kadar lemak 1,67% terendah 0,28% dan Karbohidrat tertinggi 22,72% terendah 13,96%.
ANALISA KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN KUE ULAT SUTRA DENGAN PROPORSI TEPUNG KETAN (Oryza sativa L. var glutinosa) DAN TEPUNG UBI JALAR KUNING (Ipomoea batatas L) Yosua, Yosua; Santosa, Budi; Sasongko, Pramono
Fakultas Pertanian Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Silkworm cookies is a snack its has shape and looks like a silkworms. The raw materials of cookies are glutinous rice flour, eggs, margarine and salt or sugar. The main raw material commonly used was glutinous rice flour, but in this study glutinous rice flour was combined with one of the horticultural products, namely yellow sweet potato. The low technology applied to post-harvest and low prices make yellow sweet potatoes as an option in making silkworm cookies to increase the economic value of yellow sweet potatoes and extend the shelf life in flour form. The business analysis of the silkworm cookies proportion of glutinous rice flour and yellow sweet potato flour began by looking for its fixed capital costs, depreciation, variable costs, annual fixed costs, annual non-fixed costs, total cost for one year. Then determined the Cost of Goods Sold (HPP), Break Event Points (BEP), Revenue Cost Ratio (R/C), determined the profit in one day. Based on the results of the business analysis calculation, the silkworm cookies with the proportion of glutinous rice flour and yellow sweet potato flour making is worth making with HPP IDR 4,278/pack, the selling price by taking 40% profit obtained IDR. 5,990/pack (50 g), the BEP unit is 9,520 Packs/ Year, the BEP price is IDR 57,022,477 and the R / C is 1.40 so that the business is feasible. Kue ulat sutra merupakan camilan berbentuk memanjang serta mempunyai gerigi menyerupai ulat sutra. Bahan baku dalam pembuatan kue ulat sutra adalah tepung ketan, telur, margarin serta garam atau gula. Bahan baku utama yang biasa digunakan adalah tepung ketan namun dalam penelitian ini tepung ketan akan dikombinasikan dengan salah satu produk hortikultura yaitu ubi jalar kuning. Rendahnya teknologi yang diterapkan pada pasca panen dan harga yang murah membuat ubi jalar kuning menjadi pilihan dalam pembuatan kue ulat sutra sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomi ubi jalar kuning dan memperpanjang masa simpan dalam bentuk tepung. Analisa usaha kue ulat sutra proporsi tepung ketan dan tepung ubi jalar kuning diawali dengan mencari biaya modal tetap, depresiasi, biaya variabel, biaya tetap tahunan, biaya tidak tetap tahunan, total biaya satu tahun. Kemudian menentukan Harga Pokok Penjualan (HPP), Break Event Point (BEP), Revenue Cost Ratio (R/C), menentukan keuntungan dalam satu hari. Berdasarkan hasil dari hitungan analisa usaha, menunjukkan pembuatan kue ulat sutra proporsi tepung ketan dan tepung ubi jalar kuning layak diusahakan dengan HPP Rp. 4.278/ kemasan, harga jual dengan mengambil keuntungan 40% diperoleh Rp. 5.990/ kemasan (50 g), BEP unit 9.520 Kemasan / Tahun, BEP harga Rp. 57.022.477 dan R/C 1,40 sehingga usaha layak dijalankan.
ANALISA KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN NATA DE COCO DENGAN SUMBER KARBON MOLASE Kumala, Sella Candra Indah; Santosa, Budi; Wirawan, Wirawan
Fakultas Pertanian Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nata de coco is a fermented food product with coconut water medium formed by the activity of Acetobacter xylinum. One factor that can influence the outcome of Nata is the carbon source. The carbon source that is commonly used is granulated sugar, but at present the price of sugar is increasing so that alterntive carbon source are sought, one of which is molasses. The purpose of this study was to analyze the business feasibility of making nata de coco with carbon molasses. The analytical study of the business of making nata de coco with this carbon molasses source used calculations to find out the total investment costs and production costs needed. The calculated the calculation of Break Event Point (BEP), Basic of Production and Price of Selling (HPP), Revenue Cost Ratio (RCR). This research also tried to find out the profits both monthly and yearly term. The business analysis calculation results showed that the making of nata de coco with molasses carbon source the HPP production was IDR 14.999,75/ pack, the HPP sales with 15% interest was IDR 17.250,00/ pack. The BEP was IDR 23.823.404,56, and the RCR 1,15 so that the business is feasible.. Nata de coco adalah produk makanan hasil fermentasi dengan media air kelapa yang dibentuk oleh aktivitas Acetobacter xylinum. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil dari nata adalah sumber karbon. Sumber karbon yang biasa digunakan adalah gula pasir tetapi pada sekarang harga gula pasir yang semakin meningkat sehingga dicari sumber karbon alternatif salah satunya adalah molase. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan analisa usaha pembuatan nata de coco dengan sumber karbon molase. Penelitian analisa usaha pembuatan nata de coco dengan sumber karbon molase ini menggunakan perhitungan mencari total biaya investasi dan biaya produksi yang dibutuhkan. Kemudian mencari perhitungan Break Event (BEP), Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan (HPP), Revenue Cost Ratio (RCR). Dan juga mencari keuntungan baik dalam jangka waktu bulanan dan tahunan. Hasil perhitungan analisa usaha ini menunjukkan pembuatan nata de coco dengan sumber karbon molase layak diusahakan karena HPP produksi Rp 14.999,75/bungkus, HPP penjualan dengan bunga 15% adalah Rp 17.250,00/bungkus. Dengan BEP Rp 23.823.404,56, dan RCR 1,15 sehingga usaha layak dijalankan.
KONSENTRASI DAN LAMA FERMENTASI PADA PEMBUATAN TEPUNG PATI UMBI KELADI (Colocasia esculenta) TERMODIFIKASI ASAM SERTA ANALISA KELAYAKAN USAHA Mema Ma?u, Damianus Merkurius; Santosa, Budi; Sasongko, Pramono
Fakultas Pertanian Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui konsentrasi bakteri yoghurt serta lama fermentasi yang terbaik dalam pembuatan pati umbi keladi asam dan mengetahui kelayakan usaha pembuatan tepung pati umbi keladi termodifikasi asam. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor (dengan 2 kali ulangan). Faktor I adalah konsentrasi bakteri yoghurt (1%, 2%, 3% dan 4%) dan faktor II adalah lama fermentasi selama 9 hari . Penelitian dilaksanakan dilaboratorium Rekayasa Proses dan Produksi Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang dan laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Malang dari bulan Juni sampai bulan Juli 2015. Hasil terbaik diperoleh pada perlakuan konsentrasi bakteri yoghurt 2% dan lama fermentasi 6 hari. NH sebesar 0.922 serta mempunyai rata-rata, Total asam 0,146%, pH 6,365%, kadar pati 97,975%, Rendemen 21,5%, Intensitas warna tepung 96,450%, Aroma 3.60 % (netral) , Warna 3,75% (netral). Berdasarkan perhitungan analisa kelayakan usaha dengan nilai HPP Rp 7657,23, BEP harga Rp 163.714.513, keuntungan /bulan Rp 5.675.000, keuntungan/tahun Rp 68.100.000, RCR = 1,17 jadi usaha ini layak diusahakan.
ANALISA KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN NATA DE COCO MENGGUNAKAN SUMBER NITROGEN DARI KECAMBAH Mandasari, Fika; Santosa, Budi; Rozana, Rozana
Fakultas Pertanian Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nata de coco is a coconut based food product produced by the bacterium Acetobacter xylinum. The purpose of this study was to analyze the feasibility of business in the manufacture of nata de coco by utilizing sprouts as an alternative nitrogen source. Sprouts have a nitrogen content of 20-30%. Calculation of business feasibility analysis on the nata de coco extraction from sprouts, namely BEP Unit of 2.528 and BEP Price, namely Rp 29.330.290 for 5 years of production. The HPP is Rp 10.026,82 and the selling price is Rp 11.600 per 1000 grams. The NPV calculation is Rp 8.350.151, Net B/C is 1,6 while the R/C ratio obtained is 1,16. The IRR for the nata de coco business is 19% and the Payback Period or the time period needed to return all costs incurred in investing in nata de coco products for 1,03 years. Nata de coco merupakan produk pangan berbahan dasar air kelapa yang dihasilkan oleh bakteri Acetobacter xylinum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa kelayakan usaha pada pembuatan nata de coco dengan memanfaatkan kecambah sebagai sumber nitrogen alternatif. Kecambah mempunyai kandungan nitrogen sebesar 20-30%. Perhitungan analisa kelayakan usaha pada pembutan nata de coco dari kecambah yaitu BEP Unit sebesar 2.528 dan BEP Harga yaitu Rp 29.330.290 selama 5 tahun produksi. HPP sebesar Rp 10.026,82 dan harga jual yaitu Rp 11.600 per 1000 gram. Perhitungan NPV sebesar Rp 8.350.151, Net B/C sebesar 1,6 sedangkan R/C ratio yang diperoleh sebesar 1,16. IRR pada usaha nata de coco sebesar 19% dan Payback Period atau jangka waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan semua biaya yang telah dikeluarkan dalam berinvestasi produk nata de coco selama 1,03 tahun.
Pengaruh Konsentrasi Asap Cair Dan Garam Terhadap Kualitas Ikan Lele Asap Serta Analisa Usahanya Gesi, Rofinus; Santosa, Budi; Sasongko, Pramono
Fakultas Pertanian Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kombinasi perlakuan terbaik dalam pembuatan ikan lele asap serta untuk mengetahui analisa kelayakan usaha pembuatan ikan lele asap. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang disusun secara faktorial dengan 2 faktor. Faktor I yaitu Asap Cair yang terdiri dari 3 level 1 % ; 2 % ; 3 % dan faktor II yaitu Garam yang terdiri dari 3 level 5%; 7,5%; 10% dengan 3 kali ulangan sehingga menghasilkan 27 sampel. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan terbaik terdapat pada konsentrasi Asap cair 2% dan konsentrasi Garam 10% dengan memiliki nilai NH sebesar 1,48. Serta mempunyai rata-rata kadar air 12,44%, kadar lemak 20,78%, kadar protein 12,44%, rasa 4,03%, aroma 3,98%, tekstur 3,69%. Perlakuan terbaik setelah dilakukan analisa usaha, layak diusahakan karena mempunyai nilai RCR sebesar 1,1 dan HPP sebesar 3.089 /bks
ANALISA KELAYAKAN USAHA PADA PEMBUATAN MUFFIN DENGAN PEMANFAATAN BUBUK TERUNG UNGU (Solanum molongena L.) Primasari, Maria; Tantalu, Lorine; Santosa, Budi
Fakultas Pertanian Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Muffins are a type of snack that is used by the public because of its delicious taste and relatively affordable price. Personal size muffins have a dense texture and are very lumpy in the contents. Increased preliminary process of feasibility in making muffins using purple eggplant powder. The analytical study of making muffins with balanced flour with purple eggplant powder uses calculations to find the total investment and depreciation costs. Then look for Cost of Production, Cost of Goods Sold (HPP), Break Event Point (BEP), Revenue Cost Ratio (RCR). And calculate production profit in one day. The results of this study using a form of muffin business is feasible because the production HPP is Rp. 4,101 / pack, the sales HPP with a 15% interest is Rp. 4,717 / pack. With a BEP of Rp 72,032,723, and a 1.15 Inch RCR, the business is feasible. Muffin adalah jenis jajanan yang disukai masyarakat karena rasanya enak dan harganya yang relative terjangkau. Muffin dengan ukuran personal memiliki tekstur padat dan agak menggumpal di bagian isinya. Mendapatkan prthitungan analisis kelayakan usaha pada pembuatan Muffin dengan memanfaatkan bubuk terung ungu. Penelitian analisa usaha pembuatan Muffin dengan proporsi tepung terigu dengan bubuk terung ungu ini menggunakan perhitungan untuk mencari total biaya investasi investasi dan depresiasi. Kemudian mencari Harga Pokok Produksi, Harga Pokok Penjualan (HPP), Break Event Point (BEP), Revenue Cost Ratio (RCR). Dan menghitung keuntungan produksi dalam satu harinya. Hasil penelitian ini menggunakan bentu usaha muffin ini layak diusahakan karena HPP produksi Rp 4.101/bungkus, HPP penjualan dengan bunga 15% adalah Rp 4.717/bungkus. Dengan BEP Rp 72.032.723, dan RCR 1,15 sehingga usaha layak dijalankan.
PROPORSI TEPUNG SUWEG (Amorphophallus campanulatus B1) TERMODIFIKASI DENGAN JAGUNG PULUT PADA PEMBUATAN MIE INSTAN SERTA ANALISA USAHANYA Memet, Antonius; Wirawan, Wirawan; Santosa, Budi
Fakultas Pertanian Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study was to determine the best treatment proportion of modified Suweg flour with sticky corn in the manufacture of instant noodles. This research use dan experimental design of Completely Randomized Design (CRD) with one factor. The factor wasthe proportion of modified Suweg flourwith sticky corn, M1 = 90% Suweg starch + 10% sticky corn, M2 = 80% Suweg starch + 20% sticky corn, M3 = 70% Suweg starch + 30% sticky corn, M4 = 60% Suweg starch + 40% sticky corn, M5 = 50% Suweg starch + 50% sticky corn. The results of this study showed that the best treatment contained was in M3 proportion (70% modiefied Suweg starch : 30% sticky corn) with water content of 14,15%, ash content of 1,68%, a broken power (elasticity) of 0,76 N. Tujuan penelitian ini untuk menentukan perlakuan terbaik proporsi tepung umbi suweg termodifikasi dengan jagung pulut dalam pembuatan mie instan. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor, faktornya yaitu proporsi tepung umbi suweg termodifikasi dengan jagung Pulut, M1 = 90% tepung umbi suweg + 10% jagung pulut, M2 = 80% tepung umbi suweg + 20% jagung pulut, M3 = 70% tepung umbi suweg + 30% jagung pulut, M4 = 60% tepung umbi suweg + 40% jagung pulut, M5 = 50% tepung umbi suweg + 50% jagung pulut. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan terbaik pada proporsi M3 (70% Tepung umbi suweg termodifikasi : 30% jagung pulut) dengan kadar air 14,15%, kadar abu 1,68%, daya patah 0,76 N.
Evaluasi Dan Kelayakan Usaha Campuran Tepung Umbi Gadung (Dioscorea hisspida Dennst) Dengan Jagung Pulut (Zea mays ceratina L.Var Kulesh) Pada Pembuatan Mie Instan Janggakadu, Arnold Hina; Santosa, Budi; Sasongko, Pramono
Fakultas Pertanian Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of this study was to determine the best proportion of the Gadung flour mixed with waxy corn flour for instant noodle production and it feasibility study. This study were conducted by Complete Randomized Design (CRD) with one factor which was the proportion of Gadung flour and waxy corn flour. It divided in five levels which were 90%:10%; 80%:20%; 70%:30%; 60%:40%; and 50%:50% with five replication. The result shown that the proportion of 70% Gadung flour and 30% waxy corn flour has the best result with 0,90% moisture content, 0,60% ash content, texture 2,26%, flavors preferences value of 3.03 (neutral), Aromatic preferences value 3.02 (neutral), color preferences value 3.21 (neutral). Value of cost of goods sold Rp. 2,273.49, -, Break event point Rp. 24,827,586,21, - The selling price of Rp. 2,614,51, - profitabel per days Rp.20.461,20, - and RCR equal to 1,15 which mean that the instant noodle from gadung and waxy corn flour were feasible to produce. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan proporsi terbaik antara tepung gadung dengan jagung pulut pada pembuatan mie instan serta mengetahui kelayakan usahanya. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor, faktornya yaitu proporsi antara tepung gadung dengan jagung pulut. Adapun proporsinya sebagai berikut : 90% : 10%, 80% : 20%, 70% : 30%, 60% : 40, 50% : 50%. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali sehingga diperoleh 25 sampel. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh proporsi tepung umbi gadung 70% dan jagung pulut 30% merupakan perlakuan terbaik. Perlakuan terbaik tersebut memiliki kadar air sebesar 0,90%, kadar Abu 0,60%, daya patah 2,26%, kesukaan rasa 3,03 (netral), Aroma 3,02 (netral), Warna 3,21 (netral). Nilai Harga Pokok Penjualan Rp. 2.273,49,-, Break Event Point Rp. 24.827.586,21,-Harga jual perkemasan Rp. 2.614,51,- keuntungan perhari Rp. 20.461,20,- dan RCR sebesar 1,15.
PENGARUH PENAMBAHAN CMC TERHADAP SIFAT FISIKA KIMIA YOGHURT DARI LABU KUNING De Jesus, Julio Rodrigues; Santosa, Budi; Wirawan, Wirawan
Fakultas Pertanian Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Yoghurt adalah salah satu minuman fermentasi yang menggunakan bakteri asam laktat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan CMC terhadap sifat fisika kimia yoghurt darilabu kuning. Dalam penelitian ini digunakan rancangan lingkungan berupa Rancangan Acak Lengkap (RA) yang diulang 4 kali.Perlakuan yang dicoba terdiri atas 1 faktor, factornya adalah konsentrasi CMC yang terdiriatas 5 taraf perlakuanya itu C1=0%, C2=0,5%, C3=1%, C4=1,5% dan C5=2% .Parameter yang diamati adalah : Kadar Lemak, Total Asam, Viskositas, pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan terbaik terdapat pada konsentrasi CMC 2%. Dengan Kadar Lemak 1,04%, Total Asam 3,36%, Viskositas 89 cps, PH 4,26.
Co-Authors Adiyatma, Muhammad Riko Adrianus Yosep Ago, Adrianus Yosep Agustina, Hajariyah Ahmad Juni Haryanto, Fandi Ahmad Warsun Ana Hida, Yeni Danga Andri Sukeksi Anin, Vitry Agrida Anindita, Cipta Ayu Anissa Wulandari, Anissa Antariksa Sudikno Ari Yanuar Ridwan Ari Yanuar, Ari Arief Kurniawan Boli Samun, Thomas Aquino Boyke Frahmana, Boyke Budi Sulistyo Budi Sulistyo Budiyono Budiyono Buru, Romika Jibrael Dalin, Yulianus Dani Satyawan Das Neves, Lucia Ximenes De Jesus, Julio Rodrigues Debby Rahmawati Dessyanto Boedi Prasetyo Destaria Madya Verawaty, Destaria Madya Dida Diah Damayanti Dinda Sekar Putri, Dinda Sekar Djoko Legono Dwi Aries Himawanto Dwiska Aini Nurrahma, Dwiska Aini Ethica, Stalls Norma Fani Yayuk Supomo Fatwa Tentama Fauzia Hulopi Fitri Nur Mahmudah Fri Handari, Angelia Frianto, Beni Frumen, Maksimus Gesi, Rofinus Gita Purnama Sari, Gita Purnama Hairurraziqin Hairurraziqin, Hairurraziqin Hakim, Ananda Rizky Hanny Hafiar Hariyadi, Hariyadi Hengky Novarianto Henna Ria Sunoko, Henna Ria Horna, Horna Hosang, Meldy I Ketut Eddy P I Made Tasma Ismail Maskromo Janggakadu, Arnold Hina Jerrystama Abipradja, Jerrystama Kale, Barnese Nelce Kamin, Yusri bin Kgs Ahmadi Khoiriyatuinnisa, Khoiriyatunnisa Kumala, Sella Candra Indah Laba, Ferdinandus Laga Bahi, Titus Kobo Lanang, Fransiskus Limahekin, Donatus Aribeda Lisa Dwi Wulandari Lorine Tantalu Lumban Gaol*, Edward H S Mandasari, Fika Martins, Arcanjo Mawardi, Sukmawati Maya Putri Arumsari, Maya Putri Mema Ma?u, Damianus Merkurius Memet, Antonius Merisha Hastarina Mona Nabilah, Mona Muhamad Yunus Muhammad Ridho Prihatin Muhammad Riski, Muhammad Ningsih, Teti Kusuma Njurumana, Yermias Yiwa Nurdiansyah Rudi Nuruddin, Nuruddin P Purwanto Panjang, Meha Tara Pereira, Gregorio Petronius, Zakarias Magnus Pramono Sasongko Primasari, Maria Purnadi, Purnadi Purnawan Purnawan Purnomo, Hendy Putra, Gregorius Guruh Handaya Rahmawati, Atina Rahmawati, Atina Ratna Wulan Sari Rifki Indra Perwira Rifky Satya Wicaksono, Rifky Satya Rozana Rozana, Rozana Rudi Theo Satrio, Rudi Theo Said Junaidi Saja, Bernardus Bode Santosa, Joko Budi Sartini, Iis Sayuti, Muhammad Sayuti, Muhammad Setiawan, Aji Apri Slamet Riyadi Soares, Rosalino De jesus Sofi Fauziah, Sofi Sri Subanti Stefanus Eko Wiratno, Stefanus Sugiarto S Sugiyono Sugiyono Suliana, Gatut Sumiyarti Sumiyarti, Sumiyarti Supriyadi Supriyadi Syarbini, Muhammad Husin Taus, Dominika Sone Tiananda Widyarini Timba, Margaretha Kahi Titi Murniati Tri Kuat, Tri Tulalo, Meity Aneke Tulalo, Meity Aneke Veronika Veronika Wahon, David Dolu Aman Wilis Kaswidjanti Wirawan Wirawan Wona, Yosevina Wulandari, Retno Dwi Ximenes Guterres, Anapula Do Rosario Yanuar, Masnia Mahardi Yosua Yosua Yoyon K. Suprapto Yuhefizar Yuhefizar YULISMAN Yurinda Amalia, Yurinda