Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : JFIOnline

FORMULASI EKSTRAK DAUN SUKUN (Artocarpus altilis (Parkins.) Fosberg) DENGAN BASIS GEL SEBAGAI ANTIINFLAMASI Abdassah, Marline; Sumiwi, Sri Adi; Hendrayana, Jemmy
JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X Vol 4, No 4 (2009)
Publisher : Indonesian Research Gateway

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Formulation anti-inflammatory gel  from sukun leaves extract (Artocarpus altilis (Parkins.) Fosberg) by various sukun leaves extract concentrate 4%, 8%, 12%, and 16% has been carried out. The purpose is  to find a stable formula of extract, efective and safe as gel anti-inflammatory. The evaluation included  stability,  organoleptic, pH , viscosity, consistency, safety test after 56 days storage, and anti-inflammatory activity has been investigated on male white rats of Wistar strain. The activity test using the carrageenan inducement method of the right paw of the rats and the  materials test were given topically. The result showed after  physical and chemical stability observation  , no changes occurred. In  safety test, every forms has been guaranteedly safety since no skin irritation occur. Effectivity test showed that every formula can produces anti-inflammatory activity. The best formula  was given anti-inflamatory, is gel with concentrate sukun leaves extract (Artocarpus altilis (Parkins.) Fosberg)of  16%, inflammation inhibition of 6.96%. ABSTRAK Telah dilakukan penelitian mengenai formulasi gel antiinflamasi dari ekstrak daun sukun (Artocarpus altilis (Parkins.) Fosberg) dengan menggunakan variasi konsentrasi ekstrak 4%, 8%, 12%, dan 16%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula gel yang stabil, efektif dan aman dalam penggunaannya  sebagai  sediaan gel antiinflamasi. Pengujian meliputi uji stabilitas, yaitu pemeriksaan secara organoleptis, perubahan pH, viskositas, konsistensi, uji keamanan selama 56 hari penyimpanan, dan uji aktivitas antiinflamasi terhadap tikus putih jantan galur Wistar. Pengujian aktivitas antiinflamasi dilakukan dengan menggunakan metode penginduksian karagenan pada telapak kaki kanan tikus dan bahan uji diberikan secara topikal. Hasil pengamatan stabilitas fisik dan kimia sediaan meliputi konsistensi, warna, dan bau menunjukkan bahwa selama 56 hari penyimpanan tidak terjadi perubahan. Sedangkan untuk nilai viskositas dan pH mengalami penurunan. Berdasarkan uji keamanan, setiap formula dinyatakan aman untuk digunakan karena tidak mengiritasi kulit. Hasil pengujian efektivitas menunjukkan bahwa semua formula dapat memberikan aktivitas antiinflamasi.  Formula yang memberikan aktivitas antiinflamasi paling baik adalah formula dengan konsentrasi ekstrak daun sukun (Artocarpus altilis (Parkins.) Fosberg) 16%,  dengan memberikan efek inhibisi radang 6,96%.
Aktivitas Antioksidan Daun Iler Plectranthus scutellarioides (L.) R.Br. Moelyono, M W; Rochjana, Anna Uswatun Hasanah; Diantini, Ajeng; Musfiroh, Ida; Sumiwi, Sri Adi; Iskandar, Yoppi; Susilawati, Yasmiwar
JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X Vol 8, No 1 (2016)
Publisher : Indonesian Research Gateway

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT : Antioxidants are the compounds capable to inhibit free radical reactions in the human body. This research was aimed to identify the antioxidant potency of ethanolic extract of Plectranthus scutellaroides leaves in vitro by using spectrophotometric methods with DPPH (1,1-diphenyl-2-picryl hydrazyl) using vitamin C as reference. Concentrations of samples used were 75, 100, 115, 125 and 135 ppm. The antioxidant activity was measured by visible spectrophotometry at three wavelengths of 498, 518 and 538 nm. The result showed that the n-hexane fraction gave the highest antioxidant activity with IC50 of 52.5 ppm, 15 times lower than that of vitamin C (IC50 of 3.33 ppm). Phytochemical screening of the Plectranthus scutellaroides leaves indicated the presence of flavonoids, polyphenolic, monoterpenoids, sesquiterpenoids, steroids and triterpenoids. Keywords: antioxidant, Plectranthus scutellaroides, leaves, DPPH ABSTRAK Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat reaksi radikal bebas dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya antioksidan dari daun Plectranthus scutellarioides (L.) R.Br., secara in vitro dengan metode spektrofotometri menggunakan pereaksi 1,1-difenil 2-pikrilhidrazil (DPPH) dengan vitamin C sebagai pembanding. Daun diekstrak menggunakan etanol lalu difraksinasi dengan n-heksana, etil asetat dan air. Variasi konsentrasi sampel uji yang digunakan pada pengujian ini adalah 75, 100, 115, 125 dan 135 ppm. Aktivitas antioksidan diukur secara spektrofotometri pada tiga panjang gelombang yaitu 498, 518 dan 538 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi n-heksana pada konsentrasi tersebut memberikan aktivitas antioksidan paling kuat dengan nilai IC sebesar 52.5 ppm, 15 kali lebih lemah dibandingkan dengan vitamin C (IC50 = 3.33 ppm). Hasil penapisan fitokimia terhadap daun Plectranthus scutellaroides menunjukkan adanya senyawa golongan flavonoid, polifenolat, monoterpenoid, sesquiterpenoid, steroid dan tritertenoid. Kata kunci: antioksidan, Plectranthus scutellaroides, daun, DPPH
Aktivitas Antioksidan Daun Iler Plectranthus scutellarioides (L.) R.Br. Moelyono, M W; Rochjana, Anna Uswatun Hasanah; Diantini, Ajeng; Musfiroh, Ida; Sumiwi, Sri Adi; Iskandar, Yoppi; Susilawati, Yasmiwar
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 8, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.122 KB) | DOI: 10.35617/jfi.v8i1.416

Abstract

ABSTRACT : Antioxidants are the compounds capable to inhibit free radical reactions in the human body. This research was aimed to identify the antioxidant potency of ethanolic extract of Plectranthus scutellaroides leaves in vitro by using spectrophotometric methods with DPPH (1,1-diphenyl-2-picryl hydrazyl) using vitamin C as reference. Concentrations of samples used were 75, 100, 115, 125 and 135 ppm. The antioxidant activity was measured by visible spectrophotometry at three wavelengths of 498, 518 and 538 nm. The result showed that the n-hexane fraction gave the highest antioxidant activity with IC50 of 52.5 ppm, 15 times lower than that of vitamin C (IC50 of 3.33 ppm). Phytochemical screening of the Plectranthus scutellaroides leaves indicated the presence of flavonoids, polyphenolic, monoterpenoids, sesquiterpenoids, steroids and triterpenoids. Keywords: antioxidant, Plectranthus scutellaroides, leaves, DPPH ABSTRAK Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat reaksi radikal bebas dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya antioksidan dari daun Plectranthus scutellarioides (L.) R.Br., secara in vitro dengan metode spektrofotometri menggunakan pereaksi 1,1-difenil 2-pikrilhidrazil (DPPH) dengan vitamin C sebagai pembanding. Daun diekstrak menggunakan etanol lalu difraksinasi dengan n-heksana, etil asetat dan air. Variasi konsentrasi sampel uji yang digunakan pada pengujian ini adalah 75, 100, 115, 125 dan 135 ppm. Aktivitas antioksidan diukur secara spektrofotometri pada tiga panjang gelombang yaitu 498, 518 dan 538 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi n-heksana pada konsentrasi tersebut memberikan aktivitas antioksidan paling kuat dengan nilai IC sebesar 52.5 ppm, 15 kali lebih lemah dibandingkan dengan vitamin C (IC50 = 3.33 ppm). Hasil penapisan fitokimia terhadap daun Plectranthus scutellaroides menunjukkan adanya senyawa golongan flavonoid, polifenolat, monoterpenoid, sesquiterpenoid, steroid dan tritertenoid. Kata kunci: antioksidan, Plectranthus scutellaroides, daun, DPPH
FORMULASI EKSTRAK DAUN SUKUN (Artocarpus altilis (Parkins.) Fosberg) DENGAN BASIS GEL SEBAGAI ANTIINFLAMASI Abdassah, Marline; Sumiwi, Sri Adi; Hendrayana, Jemmy
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 4, No 4 (2009)
Publisher : Jurnal Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35617/jfi.v4i4.29

Abstract

Formulation anti-inflammatory gel  from sukun leaves extract (Artocarpus altilis (Parkins.) Fosberg) by various sukun leaves extract concentrate 4%, 8%, 12%, and 16% has been carried out. The purpose is  to find a stable formula of extract, efective and safe as gel anti-inflammatory. The evaluation included  stability,  organoleptic, pH , viscosity, consistency, safety test after 56 days storage, and anti-inflammatory activity has been investigated on male white rats of Wistar strain. The activity test using the carrageenan inducement method of the right paw of the rats and the  materials test were given topically. The result showed after  physical and chemical stability observation  , no changes occurred. In  safety test, every forms has been guaranteedly safety since no skin irritation occur. Effectivity test showed that every formula can produces anti-inflammatory activity. The best formula  was given anti-inflamatory, is gel with concentrate sukun leaves extract (Artocarpus altilis (Parkins.) Fosberg)of  16%, inflammation inhibition of 6.96%. ABSTRAK Telah dilakukan penelitian mengenai formulasi gel antiinflamasi dari ekstrak daun sukun (Artocarpus altilis (Parkins.) Fosberg) dengan menggunakan variasi konsentrasi ekstrak 4%, 8%, 12%, dan 16%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula gel yang stabil, efektif dan aman dalam penggunaannya  sebagai  sediaan gel antiinflamasi. Pengujian meliputi uji stabilitas, yaitu pemeriksaan secara organoleptis, perubahan pH, viskositas, konsistensi, uji keamanan selama 56 hari penyimpanan, dan uji aktivitas antiinflamasi terhadap tikus putih jantan galur Wistar. Pengujian aktivitas antiinflamasi dilakukan dengan menggunakan metode penginduksian karagenan pada telapak kaki kanan tikus dan bahan uji diberikan secara topikal. Hasil pengamatan stabilitas fisik dan kimia sediaan meliputi konsistensi, warna, dan bau menunjukkan bahwa selama 56 hari penyimpanan tidak terjadi perubahan. Sedangkan untuk nilai viskositas dan pH mengalami penurunan. Berdasarkan uji keamanan, setiap formula dinyatakan aman untuk digunakan karena tidak mengiritasi kulit. Hasil pengujian efektivitas menunjukkan bahwa semua formula dapat memberikan aktivitas antiinflamasi.  Formula yang memberikan aktivitas antiinflamasi paling baik adalah formula dengan konsentrasi ekstrak daun sukun (Artocarpus altilis (Parkins.) Fosberg) 16%,  dengan memberikan efek inhibisi radang 6,96%.