Pangemanan, Sofia
Unknown Affiliation

Published : 82 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Evaluasi Kebijakan Disiplin Pegawai Negeri Sipil Melalui Presensi Sistem Sidik Jari Lawere, Vicky; Pangemanan, Sofia; Kairupan, Josef
JURNAL EKSEKUTIF Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Disiplin merupakan sifat patuh dan taat terhadap aturan, oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) melalui Presensi Sistem Sidik Jari di Kecamatan Aertembga Kota Bitung. Penelitian ini dilakukan untuk memberi motivasi dalam peningkatan disiplin pegawai, sehingga penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan wawancara dengan informan. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan di berlakukannya presensi sistem sidik jari, disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) di kecamatan aertembaga kota bitung dapat meningkat di bandingkan masih menggunakan presensi manual, presensi sidik jari tidak dapat di manipulasi, data yang diperoleh sangat valid karena presensi sidik. jari tidak dapat diwakilkan dan lampiran yang dihasilkan juga dapat mudah dipahami. Hal ini dikarenakan mesin absensi hanya dapat mendeteksi pegawai yang bersangkutan datang langsung. Dengan demikian penggunaan presensi sidik jari mampu meningkatkan disiplin dan menghilangkan kebiasaan penitipan absensi bagi para Pegawai Negeri Sipil.Kata Kunci : Disiplin, PNS, Presensi, Sidik Jari
Peran Pemerintah Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow dalam Pembangunan Pertanian (Studi di Kecamatan Passi Timur) Lepa, Oktavia; Pangemanan, Sofia; Rachman, Ismail
JURNAL EKSEKUTIF Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian nasional. Peran strategis pertanian tersebut digambarkan melalui kontribusi yang nyata pada penyediaan bahan pangan, bahan baku industri, pakan dan bioenergi, penyerapan tenaga kerja, sumber devisa negara, sumber pendapatan, serta pelestarian lingkungan melalui praktek usaha tani yang ramah lingkungan. Pembangunan di daerah tidak dapat dipisahkan dari penyelenggaraan pemerintah kecamatan yang merupakan unit terdepan setelah desa dan kelurahan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan menjadi tonggak strategis dalam keberhasilan seluruh program pembangunan. Karena itu upaya untuk memperkuat dan memberdayakan masyarakat ditingkat kecamatan merupakan langkah dalam mempercepat terwujudnya kesejahteraan bagi masyarakat sebagai tujuan dalam program pembangunan pertanian. Berbagai peran strategis pertanian yang dimaksud sejalan dengan tujuan pembangunan perekonomian nasional yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, mempercepat pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan, menyediakan lapangan kerja, serta memelihara keseimbangan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Pembangunan pertanian diharapkan dapat memperbaiki pendapatan penduduk secara merata dan berkelanjutan, karena sebagian besar penduduk Indonesia memiliki mata pencaharian di sektor pertanian. Pembangunan pertanian yang dilaksanakan setiap negara berkembang mempunyai perbedaan prinsip yang dilandasi falsafah, hakikat, tujuan, strategi ataupun kebijaksanaan dan program pembangunannya. Namun demikian, pembangunan yang dilakukan negara berkembang secara umum merupakan suatu proses kegiatan yang terencana dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, perubahan sosial, dan perubahan kearah modernisasi guna meningkatkan kualitas hidup manusia dan kesejahteraan masyarakat.Kata Kunci : Peran Pemerintah, Pembangunan, Pertanian.
PROFESIONALISME CAMAT DALAM MENYELENGGARAKAN PEMERINTAHAN STUDI DI KECAMATAN PASAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Ponggohong, Kinly; Mantiri, Michael; Pangemanan, Sofia
JURNAL EKSEKUTIF Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan kewenangan Pemerintahan yang di limpahkan oleh Bupati untuk melaksanakan tugas Pemerintahan sesuai kententuan perundangan yang berlaku. Dalam pemerintahan kecamatan, camat sebagai kepala Kecamatan di harapkan dapat melaksanakan tugas Pemerintah dengan baik demi terciptanya Profesionalisme di Kecamatan. Profesinalisme camat merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya camat dalam melaksanakan Pemerintahan yang telah di tetapkan, karena itu untuk mewujudkan profesionalisme camat membutuhkan kemampuan dalam menyelenggarakan Pemerintahan. Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara umum pelaksanaan Profesionalisme Camat dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi camat belum berjalan dengan baik berdasarkan dari beberapa indicator seperti Perizinan, Sumber daya manusia serta fasilitas Sarana dan Prasarana yang ada di Kecamatan. Camat juga belm berhasil menyelenggarakan pemerintahan yang ada di desa dan menjalankan tugas pemerintahan dengan baik. Karena sikap dari seorang camat sangatlah menentukan dari hasil kerja setiap program kerja yang ada di kecamatan yang harus di capai Baik hubungan dengan aparat kecamatan maupun kelurahan/desa. Pelaksanaan pelayanan di kecamatan pasan belum berjalan dengan baik dan masih terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaanya, meskipun sudah ada beberapa kemajuan tapi kepemimpinan Camat sangatlah berpengaruh dari hasil pelayanan pemerintahan yang ada di Kecamatan Pasan.Kata Kunci: Profesionalisme, Menyelenggarakan, Pemerintahan.
Peran Pemerintah daerah dalam penanggulangan bencana alam gunung api karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Wilade, Jessica Intansari; Pangemanan, Sofia; Sumampouw, Ismail
JURNAL EKSEKUTIF Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut penjelasan UU nomor 23 tahun 2014 pasal 1 ayat 12 daerah otonom adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyrakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Terdapat banyak masalah yang harus di selesaikan agar daerah atau pemerintahan dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya. Salah satu masalah yang biasanya terjadi adalah bencana alam. Bencana alam dapat mengakibatkan dampak yang merusak pada bidang ekonomi, sosial dan lingkungan. Di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro terdapat salah satu gunung berapi aktif di indonesia yaitu gunung api karangetang. Dapat dipantau gunung api karangetang setiap tahunnya akan melakukan aktivitas mengeluarkan abu vulkanik ataupun lahar. Karena itu perlu adanya tanggapan serius dari pemerintah dalam bagaimana penanggulangan bencana alam tersebut agar tidak terjadi banyak kerugian. untuk kejadian beberapa tahun yang lalu pemerintah daerah belum mengoptimalkan petunjuk petunjuk mengenai jalur evakuasi dan daerah yang menjadi kawasan rawan bencana dan kurangnya sosialisasi secara menyeluruh ke masyarakat sehingga mengakibatkan resiko tinggi dalam terjadinya kejadian bencana alam gunung api karangetang, serta pemerintah daerah terbilang lambat karena melaksanakan penanggulangan bencana ketika sudah adanya kerugian baik, kerusakan infrastruktur bangunan, jalan, jembatan serta sudah memakan korban jiwa. Maka dari itu fokus dalam penelitian ini menggunakan teori dari Giri Wiarto yang menurutnya penanggulangan bencana terdiri dari tiga fase, yaitu sebelum terjadi bencana, saat bencana, dan pasca bencana. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, Pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Sitaro sudah baik dalam pelaksanaan penanggulangan bencana alam gunung api karangetang. Meskipun dalam proses pelaksanaannya masih terdapat hambatan tetapi pemerintah daerah masih bisa mengupayakan untuk tetap memadai keperluan dalam penanggulangan bencana. diharapkan pemerintah daerah dapat lebih mengoptimalkan pelayanan dalam penanggulangan bencana alam gunung api karangetang karena bencana alam ini bisa terjadi sewaktu-waktu.Kata Kunci : Peran, Pemerintah Daerah, Penanggulangan Bencana
PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANACE TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (Suatu Studi di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bolaang Mongondow Utara) Lauma, Rahmat; Pangemanan, Sofia; Sampe, Stefanus
JURNAL EKSEKUTIF Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Harapan dengan penerapan good governance yang benar-benar optimal, akan dapat memiliki kualitas pemerintahan yang baik, banyak diantara masyarakat yang membayangkan bahwa dengan memiliki pemerintahan yang baik maka kualitas pelayanan publik menjadi semakin baik, angka korupsi menjadi rendah, dan pemerintah akan semakin peduli dengan kepentingan masyarakat, mengingat perkembangan good gevernance memiliki kompleksitas yang tinggi dan kendala yang besar maka diperlukan sebuah langkah yang strategis untuk memulai praktik good gevernance atau pemerintahan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pelaksanaan good gevernance terhadap kualitas pelayanan publik di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, dan pengaruh penerapan good governance terhadap kualitas pelayanan publik, sampel terdiri dari 25 pegawai dan 25 masyarakat. Hasil penelitian menunjukan bahwa good governance berpengaruh positif terhadap kualitas pelayanan publik. Besaran pengaruh tiap-tiap variabel good governance secara stimulan hanya mampu mempengaruhi variabel kualitas pelayanan publik sebesar 21,9% sisanya sebesar78,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini, dan secara parsial, variabel efektifitas dan efisiensi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas pelayanan publik, sehingga hipotesis bahwa semakin tinggi efektifitas dan efisiensi maka semakin baik kualitas pelayanan publik tidak terbukti dalam penelitian ini.Kata Kunci : Good Governance, Kualitas, Pelayanan Publik
PERAN CAMAT DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN PUSOMAEN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Pananginan, Vianita Sutriani; Pangemanan, Sofia; Singkoh, Frans
JURNAL EKSEKUTIF Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peranan yang baik dari seorang pemimpin terus menerus dilaksanakan bahkan ditingkatkan demi mendorong terciptanya good governance, melayani masyarakat secara efektif dan efisien. Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan memberi kesan sebagai sarana untuk meningkatkan profesionalitas kerja aparatur pemerintahan. Upaya ini dilaksanakan untuk meningkatkan profesionalitas organisasi pemerintah secara keseluruhan baik individu, kelompok ataupun kelembagaan. Pemberdayaan masyarakat pada hakekatnya adalah membuat masyarakat menjadi semakin kuat dan mandiri dan mampu untuk menjalani kehidupan tanpa ketergantungan dari pihak lain. Camat melaksanakan tugasnya dalam bidang pemberdayaan yakni menfasilitasi kegiatan musrenbang kecamatan untuk menampung aspirasi program dari desa untuk disampaikan ke tingkat kabupaten, dan camat berperan sentral dalam kegiatan tersebut. Sejauh ini dari pengamatan peneliti dilapangan mengenai peran camat dalam pemberdayaan masyarakat di Kecamatan Pusomaen Kabupaten Minahasa Tenggara berjalan sebagaimana yang diharapkan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Informan yang digunakan pada penelitian ini adalah Camat, sampel 3 orang masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat di Kecamatan Pusomaen Kabupaten Minahasa Tenggara tersebut selama ini berjalan dengan baik.Kata Kunci: Camat, Pemberdayaan, Masyarakat.
KOORDINASI CAMAT DAN KEPOLISIAN SEKTOR DALAM MENJAGA KEAMANAN DAN KETERTIBAN MASYARAKAT DI KECAMATAN PINOLOSIAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN Lintong, Klinsmann; Pangemanan, Sofia; Kairupan, Josef
JURNAL EKSEKUTIF Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemerintah pada dasarnya dibentuk untuk melayani masyarakat, terutama untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Keamanan dan ketertiban masyarakat merupan salah satu kebutuhan dasar yang senangtiasa diharapkan masyarakat dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Adanya rasa aman dan tertib dalam kehidupan bermasyarakat akan dapat meningkatakan taraf kesejateraan masyarakat, sebaliknya apabila masyarakat dihadapkan pada kondisi tidak aman maka akan mengganggu tatanan kehidupan bermasyarakat yang pada gilirannya pemenuhan taraf hidup akan terganggu pula. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Koordinasi Camat Dan Kepolisian Sektor Dalam Menjaga Keamanan Dan Ketertiban Masyarakat Di Kecamatan Pinolosian. Dengan menggunkan metode deskriptif kualitatif, diharpkan dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan. Hasil peneliti menyimpulkan bahwa koordinasi yang dilakukan oleh pemerintah kecamatan pinolosian dan kepolisian sektor pinolosian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dilakukan melalui usaha kerja sama antar lembaga dalama pelaksanaan tugas-tugas tertentu yaitu melaksanakan rapat koordinasi disetiap awal bulan untuk menyusun rencana kerja dan di akhir bulan untuk mengevaluasi kegiatan yang telah disusun sebeumnya.Kata Kunci : Koordinasi, Keamanan, Ketertiban.
KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT UMUM RATATOTOK BUYAT KECAMATAN RATATOTOK KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Kasenda, Patricia N.F.; Gosal, Ronny; Pangemanan, Sofia
JURNAL EKSEKUTIF Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada dasarnya kesehatan adalah salah satu kebutuhan paling mendasar dalam kehidupan umat manusia, sehingga kesehatan pada suatu negara merupakan bagian dari hak dasar warga masyarakatnya. Bahwasanya pemenuhan akan pelayanan kesehatan kepada warga masyarakat menjadi begitu penting dan selanjutnya akan mengakibatkan kepada kemajuan suatu bangsa. Tubuh dan jiwa yang sehat merupakan kunci berjalanya roda kehidupan manusia oleh karnanya negara, dalam hal ini pemerintah daerah, provinsi maupun kabupaten/kota berkewajiban memenuhi tuntutan masyarakat dengan menyelenggarakan pelayanan publik dibidang kesehatan. Kewajiban tersebut ditegaskan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 28 H, ayat (1) yang menyatakan bahwa “setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan”, Pasal 34 ayat (3) yang menyatakan “negara bertanggung jawab penuh atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dalam fasilitas pelayanan umum yang layak”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana kualitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Ratatotok Buyat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan yang ada di Runah Sakit Umum Ratatotok Buyat meliputi beberapa dimensi dalam pelayanan yaitu, Bukti fisik, kehandalan, daya tangkap, jaminan dan empati.Kata kunci: Kualitas, Pelayanan, Kesehatan Masyarakat.
REKRUTMEN TENAGA HARIAN LEPAS DI KABUPATEN MINAHASA TENGGARA (STUDI DI SEKRETARIAT DAERAH) Tampongangoy, Gabriel Ch.; Pangemanan, Sofia; Kimbal, Alfon
JURNAL EKSEKUTIF Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberhasilan aparatur sipil negara dan tenaga harian lepas dalam suatu instansi pemerintah baik nasional maupun daerah memiliki posisi yang sangat vital dalam keberhasilan organisasi. Keberhasilan organisasi sangat ditentukan oleh kualitas orang-orang yang bekerja di dalamnya. Perubahan lingkungan yang begitu cepat menuntut kemampuan mereka dalam menangkap fenomena perubahan tersebut, menganalisis dampaknya terhadap organisasi dan menyiapkan langkah-langkah guna menghadapi kondisi tersebut. Langkah awal yang diperlukan untuk tercapainya hal tersebut adalah dengan melakukan proses rekrutmen untuk merekrut tenaga kerja atau pegawai yang sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan dalam sebuah organisasi atau instansi pemerintah. Dengan adanya proses rekrutmen maka akan mempermudah suatu organisasi atau instansi pemerintah untuk mencari atau merekrut tenaga kerja atau pegawai yang dibutuhkan untuk mempermudah kegiatan-kegiatan yang ada dan yang pasti akan mempermudah suatu instansi atau organisasi untuk mencapai tujuannya. Untuk mendapatkan tenaga kerja atau pegawai yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan maka proses rekrutmen harus dilaksanakan atau dilakukan dengan sangat baik dan tidak ada intervensi dari pihak manapun juga agar benar-benar dalam proses rekrutmen yang dilakukan untuk mencari  tenaga kerja atau pegawai yang dibutuhkan sesuai dengan apa yang dinginkan dan tidak ada kesalahan dalam penempatan pegawai atau tenaga kerja berdasarkan kemampuan yang dimiliki. Di  dalam UUK,  kita  mengenal  dua  bentuk  perjanjian  kerja, yaitu  pertama  Perjanjian  Kerja  Waktu  Tidak  Tertentu  (PKWTT)  dan  kedua,  Perjanjian  Kerja  Waktu  Tertentu (PKWT). Saat ini banyak instansi pemerintah yang menggunakan perjanjian kerja waktu tertentu, atau disebut sebagai pegawai honorer atau pekerja harian lepas. Di Kabupaten Minahasa Tenggara terdapat pekerja honorer atau pekerja harian lepas yang diangkat dalam Peraturan Bupati Kabupaten Minahasa Tenggara merupakan salah satu SKPD yang ada di Pemerintahan Kabupaten Minahasa Tenggara yang membantu Bupati dalam penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat. Tujuan Penelitian ini adalah : Untuk mengetahui Bagaimana Rekrutmen Tenaga Harian Lepas di Kabupaten Minahasa Tenggara dalam Pelaksanaan Tugas.Kata Kunci : Rekrutmen, Aparatur Sipil Negara, Tenaga Kerja atau Pegawai
PERAN CAMAT DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN KERJA APARATUR PEMERINTAH DI KECAMATAN SIAU TIMUR KABUPATEN SIAU TAGULANDANG BIARO Harilama, Pratomo; Pangemanan, Sofia; Kasenda, Ventje
JURNAL EKSEKUTIF Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Disiplin merupakan suatu hal yang sangat penting bagi suatu organisasi terlebihkhusus bagi organisasi pemerintahan,karena hanya dengan disiplin yang tinggi suatu organisasi dapat berprestasi tinggi, dan mencapai kinerja yang baik,dengan kata lain disiplin adalah unsur yang penting yang mempengaruhi prestasi dalam organisasi. Untuk mencapai hasil yang baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, perlu adanya disiplin kerja yang baik dari setiap anggota aparatur pemerintahan. Kedisiplinan harus ditegakkan dalam suatu organisasi karena tanpa dukungan disiplin personil yang baik, maka organisasi akan sulit dalam mewujudkan tujuannya, disiplin itu mutlak dimiliki oleh setiap aparatur pemerintah, baik pemerintah yang berada di tingkat atas, maupun pemerintah yang berada di tingkat bawah. Seorang camat harus mampu menunjukkan kemampuannya dalam memimpin serta membina pegawai agar mempunyai disiplin kerja baik guna kelancaran jalannya pemerintah kecamatan. Disamping itu, faktor disiplin dari para penyelenggara pemerintahan kecamatan, terutama disiplin kerja perangkat kerja juga memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan. Dengan disiplin kerja yang baik berakibat terhadap peningkatan produktifitas kerja. Salah satu faktor dalam menerapkan disiplin kerja tersebut adalah dengan memberikan hukuman/sanksi dan hal ini sangat diperlukan dalam meningkatkan kedisiplinan kerja. disiplin kerja tidak lepas kaitannya dengan bagaimana pimpinan dalam hal ini camat menjalankan perannya sebagai kepala organisasi di tingkat kecamatan. Camat dinilai memegang peranan yang penting dan strategis dalam meningkatkan disiplin kerja pegawai sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Kata Kunci : Peran Camat Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja
Co-Authors Agustinus B Pati, Agustinus B Anis, Jessica Arisandi, Mardiansyah Bahihi, Reza Ricard Bahudin, Rezky Betah, Meilin Burung, Faris Dapla, Nalis Daud Liando, Daud Daud, Ardhiansya Dumaili, Alexandrite Edam, Nia Septiani Frans Singkoh, Frans Gosal, Vinny Sara Harilama, Pratomo Josef Kairupan, Josef Josef Kurniawan Kairupan, Josef Kurniawan Kaawoan, Johannis Kaawoan, Johannis Kaawoan, Johannis E Kandouw, Chrisye Kantohe, Yohana F. Karundeng, Afrilia Bella Kasenda, Patricia N.F. Kasenda, Ventje Kasenda, Ventje Kimbal, Alfon Kindangen, Ronaldo Ruland Komaling, Candy Pingky Lalu, Cendy Lidya Lambuaso, Dani H. Lapian, Marlien Lauma, Rahmat Lawere, Vicky Lengkong, Johny Lepa, Oktavia Limbat, Fricky Linelejan, Failen Lintong, Klinsmann Lumahu, Anna Plouna Lumowa, Fabyola Makatumpias, Steffany Mamesah, Prisillia Manarat, Randi Romario Mandalika, Enrico Stepano Manis, Priskila Esdayanti Manongga, Alman Mantiri, Michael Mantiri, Michael Markus Kaunang, Markus Marthen Kimbal, Marthen Masengi, Steren O. Mawara, Hendra Jonatan Maxi Egeten Mba’u, Adrian Sakti Mondong, Feronika Monintja, Donald Monintja, Donald K Nayoan, Herman Neni Kumayas, Neni Nesia, Aprilia Okem, Kezia Betania Paat, Refendy Pagaya, Nofensi Pananginan, Vianita Sutriani Pangemanan, Fanley Pangumpia, Parlan Pantow, Indra A. Pantungan, Marlin Pijetsti Paslima, Marciano Franklin Pasuhuk, Demaris Deisy Pati, Agustinus Pesik, Clark Karno Polla, Ava Irene Ponggohong, Kinly Porajow, Ronaldo C Pramana, Phutut Eka Punu, Christian Rachman, Ismail Ratulangi, Axelia Caroline Rengkung, Franky Repi, Jeklin F. Reynaldi, Muhammad Rompas, Arnolfo Ruata, Ferlando Salles, Ogtavianus F. Saluman, Virginia Patrisia Sarah Sambiran, Sarah Sasauw, Regina Celine Sembel, Tesyalom Sendow, Yurnie Sidiki , Safira Sondakh, Effendy Stefanus Sampe, Stefanus Sumampouw, Ismail Sumampow, Ismail Sumolang, Gabrila Stivani T. A. M. Ronny Gosal Tamar, Meity Asmita Tampongangoy, Gabriel Ch. Tempo, Berty Loronusa Timbawa, Engelbert Timbongol, Varen C. Timmerman, Martha Inka Tjakradiningrat, Kurniawan Tobing, Melvin Tompodung, Jones Trisno, Andhika Tumiwa, Rendy Undap, Gustaf Walangitan, Clara Semaya Wangania, Ericksen W. Watania, Chynthia Regina Waworundeng, Welly Wayuni, Sasela Astri Wenda, Yepilu Wilade, Jessica Intansari Wilar, Meisita Mar