Keswara, Umi Romayati
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Malahayati

Published : 46 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERNIKAHAN DINI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNUNG LABUHAN KABUPATEN WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG Umi Romayati Keswara
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 11, No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.98 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v11i1.210

Abstract

Kesepian merupakan suatu perubahan yang secara tidak langsung dialami oleh setiap orang. Pada beberapa individu, kesepian merupakan bentuk yang persistent dalam hidupmereka. Berdasarkan data pra survey Di UPT Panti Sosial Lanjut Usia Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan, 3 lansia (30%) mengatakan memiliki hubungan yang tidak dekat dan tidak berarti dengan orang lain, 3 lansia (30%) mengatakan sedih karena merasa tersisih dan tidak disukai oleh teman-temannya dan 4 lansia (40%) mengatakan merasa bersalah sehingga dijauhi oleh teman-temannya. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan interaksi sosial lansia dengan kesepian pada lansia Di UPT Panti Sosial Usia Lanjut Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2015. Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian survey analitik dan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia Di UPT Panti Sosial Lanjut Usia Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan yang berjumlah 100 responden dan jumlah sampel berjumlah 100 responden dengan menggunakan tehknik sampel total populasi dan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian diperoleh p-value < 0,05 yang artinya terdapat hubungan antara interaksi sosial dengan kesepian pada lansia Di UPTD Panti Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2015 dengan p-value 0,020, dan didapatkan nilai OR sebesar 0,318 termasuk dalam kategori 0,20 – 0,399 yang artinya kekuatan korelasi antara interaksi sosial lansia dengan kesepian masuk dalam kategori lemah. Diharapkan kepada petugas kesehatan agar dapat melakukan konseling kepada lansia yang mengalami kesepian, sehingga petugas kesehatan dapat membantu menurunkan angka kejadian kesepian.
PENGARUH PEMBERIAN TABLET Fe TERHADAP PENINGKATAN KADAR Hb PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS RAWAT INAP KEMILING BANDAR LAMPUNG TAHUN 2016 Umi Romayati Keswara; Wahid Tri Wahyudi
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 10, No 3 (2016)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.711 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v10i3.260

Abstract

Anemia kehamilan disebut ―potential danger to mother and child‖ (potensi membahayakan bagi ibu dan anak), karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan.Kota Bandar Lampung tahun 2015 angka anemia sebesar 39,8% sedangkan Puskesmas Rawat Inap Kemiling angka anemia sebesar 44,6% Tujuan dari penelitian ini diketahui pengaruh pemberian tablet Fe terhadap peningkatan kadar Hb pada ibu hamil di Puskesmas Rawat Inap Kemiling Bandar Lampung Tahun 2016 Jenis penelitian kuantitatif, rancangan one group pretest-posttest design.Populasi adalah seluruh ibu hamil yaitu 102 ibu hamil yang memeriksakan kehamilan nya di Puskesmas Rawat Inap Kemiling Bandar Lampung bulan bulan April sampai Mei Tahun 2016.Sampel penelitian sebanyak 31 yang diambil dengan teknik purposive sampling.Analisis data dengan menggunakan uji statistik uji T dependen sample. Hasil penelitian menunjukan bahwa Ada pengaruh pemberian tablet Fe terhadap peningkatan kakar Hb pada ibu hamil di Puskesmas Rawat Inap Kemiling Bandar Lampung Tahun 2016 dengan p-value=0,000 (p-value<0,05). Sehingga disarankan kepada petugas kesehatan agar dapat meningkatakan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil khusus nya dalam pemberian tablet Fe dengan membuat kartu kontrol kepatuhan konsumsi tablet Fe dan menjelaskan faktor –faktor yang mempengaruhi penyerapan besi agar kadar Hb selama kehamilan dapat meningkat sehingga upaya pencegahan anemia pada ibu hamil dapat berjalan secara maksimal.
Perilaku penggunaan gadget dengan kualitas tidur pada remaja Umi Romayati Keswara; Novrita Syuhada; Wahid Tri Wahyudi
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 13, No 3 (2019)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.409 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v13i3.1599

Abstract

Electronic gadgets, psychological behavior and quality of sleep among adolescent Background: In the development stage, adolescents are faced with problems of health problems including poor sleep quality. Globally, the prevalence of sleep quality disorders in the world varies from 15.3% to 39.2%. Data in Indonesia shows that most of the quality of sleep in adolescents is less than 63%. Poor quality of sleep can harm health. Factors that can cause poor sleep quality include the use of gadgets, where 80% say using gadgets> 4 hours 17 minutes a day.Purpose: Known the electronic gadgets, psychological behavior and quality of sleep among adolescent.Methods: The type of research used in this study was quantitative. The design of this study used analytics. The research subjects were class X and XI students at SMKN 1 Terbanggi Besar, Central Lampung, totaling 119 people. Collect data with the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire and Smartphone Addiction Scale (SAS). The statistical test uses the chi-square test.Results: Univariate analysis was obtained by the majority of respondents who had bad behavior in using gadgets, as many as 68 people (57.1%) and most respondents had poor sleep quality, as many as 77 people (64.7%). Analysis data resulted p-value = 0,000 and OR = 4,696.Conclusion: There were the electronic gadgets, psychological behavior and quality of sleep among adolescent. The advice is to increase health promotion counseling about sleep patterns and the excessive use of gadgets, and for schools to set regulations on the ban on the use of gadgets in-class hours. Keywords  : Quality of Sleep, Gadgets, Adolescent; Psychological; BehaviorPendahuluan: Dalam tahap perkembangannya, remaja dihadapkan pada masalah-masalah kesehatan diantaranya kualitas tidur yang buruk. Secara global menunjukkkan prevalensi gangguan kualitas tidur di dunia bervariasi mulai 15,3% - 39,2%. Data di Indonesia menunjukan sebagian besar kualitas tidur pada remaja kurang terpenuhi yaitu sebanyak 63%. Buruknya kualitas tidur dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. Faktor yang dapat menyebabkan kualitas tidur yang buruk diantaranya adalah penggunaan gadget, dimana 80% menyatakan meggunakan gadget > 4 jam 17 menit dalam sehari.Tujuan: Diketahui hubungan perilaku penggunaan gadget dengan kualitas tidur pada remaja.Metode: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan menggunakan analitik. Subyek penelitian yaitu siswa kelas X dan XI di SMKN 1 Terbanggi Besar Lampung Tengah, yang berjumlah 119 responden. Cara pengambilan data dengan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Indeks (PSQI) dan Smartphone Addiction Scale (SAS). Uji stastistik menggunakan uji chi-square.Hasil: Sebagian besar responden memiliki perilaku penggunaan gadget yang tidak baik, yaitu sebanyak 68 orang (57,1%) dan sebagian besar responden memiliki kualitas tidur yang buruk, yaitu sebanyak 77 orang (64,7%). Hasil uji statistik diperoleh p-value = 0,000 dan OR= 4,696.Simpulan: Ada hubungan perilaku penggunaan gadget dengan kualitas tidur pada remaja. Perlu lebih ditingkatkannya promosi kesehatan konseling tentang pola tidur dan dampak penggunaan gadget secara berlebihan, serta bagi pihak sekolah dapat menetapkan peraturan tentang larangan penggunaan gadget di jam pelajaran.  
Program promosi kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap dalam pencegahan stunting Ari Yunita; Umi Romayati Keswara; Linawati Novikasari
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 16, No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v16i1.5019

Abstract

Background: Stunting is a nutritional status that occurs when a child has a height or length of <-20 standard deviation. Based on 2018 basic health research, 30.8% of children under five are stunted. The health profile of the Lampung Province service in 2018 27.28 children were stunted, stunting was caused by several factors, one of which was a lack of knowledge of mothers about health and nutrition so that mothers could not take a stand in preventing stunting.Purpose: To Knowing the effect of stunting prevention health education on knowledge and attitudes of the mothers Method: This type of quantitative research is pre-experimental one-group pre-post test. The population in this study were mothers who had babies aged 0-24 months with a total of 20 people. Data analysis used the Wilcoxon test. Results: statistical tests using the Wilcoxon test for maternal knowledge, obtained a p-value of 0,000 so that the p-value <α (0,000 <0.05) then H0 is rejected and the attitude statistics using Wilcoxon is obtained p-value 0,000 so that the p-value <α (0,000 <0 , 05) then H0 is rejected.Conclusion: There is an effect of stunting prevention health education on the knowledge and attitudes of mothersKeywords: Prevention; Stunting; Knowledge; AttitudePendahuluan: Stunting merupakan status gizi yang terjadi apabila seorang anak memiliki tinggi atau panjang badan ±20 standart deviasi. Berdasarkan riset kesehatan dasar 2018 30,8% balita mengalami stunting. Profil kesehatan dinas Provinsi Lampung Tahun 2018 27,28 anak mengalami stunting, stunting disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sehingga ibu tidak dapat mengambil sikap dalam mencegah terjadinya stunting.Tujuan: Diketahui pengaruh pendidikan kesehatan penceghan stuntiing terhadap pengetahuan dan sikap ibu Metode: Rancangan penelitian pre-experiment dengan pendekatan one-group pre-post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi usia 0-24 bulan dengan jumlah sampel 20 partisipan. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon.Hasil: Didapatkan pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dengan p-value 0,000 <0,05 sedangkan terhadap  sikap didapat p-value 0,000 <0,05Simpulan: Ada pengaruh pendidikan kesehatan pencegahan stunting terhadap pengetahuan dan sikap ibu
Tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dalam pemberian imunisasi MR (Measles Rubella) pada anak usia 9 bulan–5 tahun Umi Romayati Keswara; Eriyani Eriyani; Super Adinata
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 14, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.923 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v14i1.1615

Abstract

Measles Rubella vaccine in children ages 6 to 60 months related knowledge, attitudes and practices of mothers in Lampung-IndonesiaBackground: Rubella is an acute and minor disease that often infects vulnerable children and young adults. High coverage and evenly at least 95% will create herd immunity and break the chain of rubella's spreading. Achievement of immunization obtained by UPTD in Puskesmas Margodadi was still low at 94.3%.Purpose: Knowing Measles Rubella vaccine in children ages 6 to 60 months related knowledge, attitudes and practices of mothers in Lampung-Indonesia.Method: This study was quantitative with a case-control design with populations in this study were mothers who had children aged 9-60 months  who were targeted in the implementation of mass MR immunization with a sample of 80 from 4 integrated service post or posyandu taken by Propositional Sampling. The instrument used was a questionnaire to determine the knowledge, attitudes, and behaviors of mothers in the provision of MR immunization. Data analysis used Chi-Square.Results: Distribution frequency of characteristics of mothers who didn’t give MR immunization with good knowledge were 18 respondents (45%) and not so good knowledge were 22 respondents (55%), distribution frequency of mothers with a positive attitude but not giving MR immunization were 17 respondents (42 , 5%) and negative attitude mothers were 23 respondents (57.5%). Chi-Square analysis showed that there was correlation between knowledge and mother's behavior with p value0.012 and there was correlation between attitudes and mother's with p value of 0.025.Conclusion: There were correlation of Measles Rubella vaccine in children ages 6 to 60 months related knowledge, attitudes and practices of mothers in Lampung-Indonesia. Suggestions for further research are to pay attention to predisposing factors, enabling factors, and reinforcing factors in their research.Keywords: Measles Rubella vaccine; Children; Mothers; Knowledge; Attitude; PracticesPendahuluan: Rubella merupakan penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan dewasa muda yang rentan. Cakupan yang tinggi dan merata minimal 95% akan membentuk herd immunity dan memutus rantai penularan penyakit rubella. Capaian imunisasi didapatkan UPTD Peskesmas Margodadi belum mencapai cakupan minimal sebesar 94,3%.Tujuan: Diketahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap terhadap perilaku ibu dalam pemberian imunisasi MR (Measles Rubella).Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan desain case-control, populasinya ibu yang memiliki anak usia 9 bulan–5 tahun yang menjadi sasaran dalam pelaksanaan imunisasi MR massal, dengan sampel 80 dari 4 posyandu yang diambil dengan cara proposional sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuisioner untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan Perilaku ibu dalam pemberian imunisasi MR. Analisis data menggunakan Chi-Square. Hasil: Distribusi frekuensi karakteristik ibu yang tidak memberikan imunisasi MR dengan pengetahuan baik sebesar 18 responden (45 %) dan yang buruk sebesar 22 responden (55%), Distribusi frekuensi ibu dengan sikap positif namun tidak memberikan imunisasi MR sebesar 17 responden (42,5 %) dan ibu yang bersikap negatif sebesar 23 responden (57,5%). Uji analisis Chi-Square terdapat hubungan pengetahuan dengan perilaku ibu dengan ρ-value sebesar 0,012 dan terdapat hubungan sikap dengan perilaku ibu dengan ρ-value sebesar 0,025.Simpulan: Ada hubungan tingkat pengetahuan dan sikap dengan perilaku ibu dalam pemberian imunisasi MR. Saran peneliti selanjutnya agar tetap memperhatikan factor predisposisi, factor pemungkin, dan factor penguat dalam penelitiannya. 
PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN BORAKS DENGAN DOSIS BERTINGKAT TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI ORGAN GINJAL TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus Norvegicus) GALUR WISTAR Stevian Ahmad Yuliansyah; Eka Trismiana; Umi Romayati Keswara
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 9, No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.543 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v9i2.241

Abstract

Anemia gizi besi pada ibu hamil masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia dimana angka kematian ibu hamil yang cukup tinggi. Anemia dalam kehamilan memberi pengaruh kurang baik, baik bagi ibu maupun janin. Berdasarkan survei pendahuluan di Puskesmas Sukajaya Kecamatan Gunung Agung Tulang Bawang Barat pada bulan September 2014 ditemukan sebanyak 39 orang (30.5%) mengalami anemia dari 127 ibu hamil. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahui hubungan pendapatan dan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kecamatan Gunung Agung Tulang Bawang Barat Tahun 2014. Jenis penelitian kuantitatif menggunakan rancangan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah semua ibu hamil trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kecamatan Gunung Agung Tulang Bawang Barat sebanyak 68  ibu hamil. Sampel sejumlah 68 responden. Alat pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner dan lembar observasi. Analisa data yang digunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan Distribusi frekuensi responden yang mengalami anemia yaitu sebanyak 41 responden (60.3%). Distribusi frekuensi responden dengan pendapatan rendah yaitu sebanyak 58 responden (85.3%). Distribusi frekuensi responden dengan konsumsi tablet Fe tidak sesuai yaitu sebanyak 41 responden (60.3%). Ada hubungan yang signifikan antara pendapatan keluarga dengan kejadian anemia pada ibu hamil (p value 0,011). Ada hubungan yang signifikan antara konsumsi tablet fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kecamatan Gunung Agung Tulang Bawang Barat Tahun 2014 (p value 0,000). Saran bagi petugas kesehatan, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kepatuhan Ibu hamil untuk minum tablet zat besi dengan memberikan penyuluhan pada Ibu hamil..
ANALISIS FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PERSENTASE PENCAPAIAN LAPORAN KESEHATAN IBU DI KABUPATAN TULANG BAWANG TAHUN 2012 Ibnu Hasyim; Umi Romayati Keswara; Ricko Gunawan; Rilyani Rilyani
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 9, No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.725 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v9i2.186

Abstract

Keberhasilan tugas para kader posyandu, sering didasarkan pada motivasi individual tanpa memulai  sistem  pendidikan  yang  tersistem  dan  berkelanjutan. Berdasarkan studi pendahuluan di 6 buah Posyandu diwilayah kerja UPT Puskesmas Tanjung Bintang Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan adalah kader yang tidak aktif sebagai kader posyandu sebanyak 13 orang. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja Kader Posyandu di Wilayah kerja UPT Puskesmas Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan tahun 2014. Jenis penelitian kuantitatif menggunakan rancangan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah semua kader Posyandu di Wilayah kerja UPT Puskesmas Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan yaitu sebanyak 325 orang dari 65 Posyandu. Sampel sejumlah 180 responden. Alat pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner. Analisa data yang digunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pendidikan (p value 0,016), pelatihan (p value 0,009), insentif  (p value 0,000) dengan Kinerja Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2014. Saran bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan memberikan penghargaan atau mengalokasikan dana untuk memberikan insentif kepada petugas Posyandu. Mengadakan pelatihan kepada kader posyandu minimal satu kali dalam setahun.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI SUAMI DALAM MENJAGA KESEHATAN KEHAMILAN ISTRI DI PUSKESMAS KOTA BANDARLAMPUNG 2012 Umi Romayati Keswara; Wahyu Karhiwikarta; Anita Bustami
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 2, No 2 (2013): Volume 2 Nomor 2
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v2i2.359

Abstract

WHO memperkirakan lebih dari 585 ibu meninggal tiap tahun saat hamil ataubersalin. AKI di Indonesia menurut SDKI tahun 2007 sebanyak 228 per 100.000kelahiran hidup. Dukungan suami merupakan andil yang besar dalam menentukanstatus kesehatan ibu saat hamil dan dapat mengurangi kesulitan atau masalah selamaproses kehamilan dan persalinan. Hasil penelitian Munandar (2010), Ishak, Wiludjengdan Maimunah (2005) dan Suryawati (2007) menunjukkan bahwa ada hubunganbermakna antara pengetahuan , pendidikan, sikap, peran petugas dengan partisipasisuami dalam ANC. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik melakukan penelitiandengan judul faktor-faktor yang berhubungan dengan partisipasi suami dalam menjagakesehatan kehamilan istri di Puskesmas Kota Bandar lampung Tahun 2012.Rancangan penelitian survey analitik, pendekatan cross sectional. Jumlah sampel111 responden. Analisa menggunakan uji chi-squrae dan uji multiple regersion logistic.Hasil penelitian diperoleh terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan (p =0,000, OR 5,5), sikap (p = 0,000, OR 5,77), tingkat pendidikan (p = 0,020,OR 2,7),pendapatan (p = 0,001, OR 4,1), budaya (p = 0,000, OR 4,17), dukungan keluarga(p = value 0,007, OR 6,4), dukungan petugas kesehatan (p = 0,004, OR 3,5) denganpartisipasi suami dalam menjaga kesehatan kehamilan istri dan tidak ada hubunganantara pekerjaan (p = value 0,128), jumlah anak (p = 0,277) dengan partisipasi suamidalam menjaga kesehatan kehamilan istri. Saran yang bisa diberikan adalah pemberianinformasi melalui penyuluhan langsung dan media massa.Kata kunci : Partisipasi suami, kesehatan kehamilan
EFEKTIFITAS PEMBERIAN TABLET Fe TERHADAP PENINGKATAN KADAR Hb PADA IBU HAMIL Umi Romayati Keswara; Yuni Hastuti
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 Nomor 1
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v6i1.474

Abstract

Anemia kehamilan disebut “potential danger to mother and child” (potensi membahayakan bagi ibu dan anak), karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan.Kota Bandar Lampung 2015 kejadian anemia sebesar 39,8%, sedangkan di Puskesmas Rawat Inap Kemiling kejadian anemia sebesar 44,6%. Tujuan penelitian diketahui pengaruh pemberian tablet Fe terhadap peningkatan kadar Hb pada ibu hamil di Puskesmas Rawat Inap Kemiling Bandar Lampung 2016 Penelitian analitik, dengan pendekatan quasi eksperimen menggunakan one group pretest-posttest design.Populasi adalah seluruh ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Rawat Inap Kemiling Bandar Lampung April sampai Mei 2016 berjumlah 102, dengan sampel 31 yang diambil dengan purposive sampling.Analisis data dengan menggunakan uji uji T dependen, dengan alpha 0,05.Hasil penelitian menunjukan rata-rata kadar ibu hamil sebelum pemberian tablet Fe 10.530, standar deviasi : 1.1298, kadar Hb tertinggi : 12,2 dan terendah : 8,0. Rata-rata kadar Hb ibu hamil setelah diberikan tablet Fe selama 1 bulan diperoleh rata-rata kadar ibu hamil adalah 12.145, standar deviasi 0,6591, kadar Hb tertinggi : 13,6 dan terendah : 10,8. Ada perbedaan kadar Hb pada ibu hamil setelah mengkonsumsi tablet Fe selama 1 bulan dengan dosis 60 mg/hari dengan p=<0,001. Disarankan kepada petugas kesehatan agar dapat meningkatkan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil khususnya dalam pemberian tablet Fe dengan membuat kartu kontrol untuk mengontrol kepatuhan konsumsi tablet Fe.Kata kunci : Tablet Fe, Kadar Hb, Ibu hamil
PERBEDAAN KUALITAS HIDUP LANSIA ANTARA LANSIA YANG TINGGAL DI PANTI TRESNA WERDA DENGAN YANG TINGGAL BERSAMA KELUARGA DI KECAMATAN NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN 2018 Dhiny Easter Yanti; Umi Romayati Keswara; Resna Mahdewi Puteri
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 8, No 4 (2019): Volume 8 Nomor 4
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v8i4.2179

Abstract

ABSTRAK Kualitas hidup yang dipengaruhi oleh aspek sosial dan lingkungan berkaitan erat dengan lingkungan tempat tinggal lansia. Lansia pada umumnya tinggal bersama dengan keluarga, namun tidak sedikit lansia yang tinggal di panti Tresna Werdha.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas hidup lansia yang tinggal di Panti Tresna Werdha dengan yang tinggal di keluarga Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2018.Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan observasioal analitik. Populasi  adalah seluruh lansia yang berada di Panti Tresna Werdha sebanyak 80 lansia dan lansia yang tinggal bersama keluarga yang ikut kegiatan di panti 112. Sampel dipilih dengan teknik Accidental sampling, dengan perbandingan sampel 1:1 dengan 34 lansia yang tinggal di panti dan 34 lansia tinggal bersama keluarga. Analisis data T-Independet dan multivariat (regresilinier sederhana).HasilUjiT-Independent terdapat perbedaan aspek psikologis (p-value = 0.011) ,sosial (p-value=0.000) dan lingkungan lansia (p-value=0.000), dan tidak terdapat perbedaan kesehatan fisik (p=0.798). Aspek lingkungan merupakan aspek yang paling berbeda (p-value = 0.000) terhadap kualitas hidup lansia yang tinggal  di panti Tresna Werdha dengan yang tinggal di keluarga di Desa Muara Putih Kecamatan Natar Lampung Selatan Tahun 2018.Disarankan untuk pihak panti dan keluarga untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada lansia seperti kebersihan lingkungan dan melakukan aktifitas yang menyegarkan.Kata Kunci     : KualitasHidup, Lansia, Panti Tresna Werdha, KeluargaKepustakaan  : 8 (1996-2017) ABSTRACTQuality of life that is influenced by social and environmental aspects is closely related to the environment where the elderly live. Elderly people generally live with their families, but not a few elderly people live in nursing homes. This study aims to determine the differences in the quality of life of elderly people who live in TresnaWerdha Nursing Home with those who live in the family of Natar, South Lampung Regency in 2018..This study uses a type of quantitative research with an analytical observational approach. The population in this study were all elderly who were in the TresnaWerdha Nursing Home as many as 80 elderly and elderly who lived with families participating in the orphanage 112. Samples were selected by accidental sampling technique, with a ratio of 1: 1 with 34 elderly living in the orphanage and 34 elderly living with family. Analysis of T-Independent and multivariate data (simple linear regression). T-Independent Test Results have differences in psychological aspects (p-value = 0.011), social (p-value = 0.000) and elderly environment (p-value = 0.000), and there is no difference in physical health (p = 0.798). Environmental aspects are the most different aspects (p-value = 0,000) to the quality of life of elderly people living in TresnaWerdha nursing homes with those living in families in MuaraPutih Village, Natar District, South Lampung in 2018. It is recommended for the orphanage and family to give a taste safe and comfortable for the elderly such as environmental cleanliness and refreshing activities. Keywords: Quality of Life, Elderly People, Nursing Home, FamilyLiterature: 8 (1996-2017)