R Siti Rukayah
Architecture And Urban Planning PhD Program, Architecture Department, Faculty Of Enginering, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Published : 66 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Tesa Arsitektur

PERUBAHAN LINGKUNGAN DAN TATA RUANG RUMAH TINGGAL DI DESA WISATA KANDRI Loretta Ernadia; Titin Woro Murtini; R. Siti Rukayah
Tesa Arsitektur Vol 15, No 1 (2017)
Publisher : Unika Soegijapranata Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v15i1.1006

Abstract

Alih fungsi lahan akan mempengaruhi unsur lain pada permukiman, dalam lingkungan maupun dalam skala yang yang lebih kecil yaitu rumah tinggal. Waduk Jatibarang dibangun sebagai upaya Pemerintah untuk mengatasi banjir di Kota Semarang, persediaan air baku, pembangkit listrik, dan manfaat lainnya. Setelah selesai dibangun, Waduk Jatibarang dan Goa Kreo menjadi destinasi wisata yang diminati. Pada tahun 2013 Desa Kandri ditetapkan sebagai desa wisata oleh Pemerintah.Sebagai respon masyarakat terhadap perubahan ini, pada desa wisata ini muncul rumah usaha sebagai fasilitas pendukung wisata, ada yang menyediakan sarana akomodasi, home industry yang memproduksi olahan kuliner tradisional, atau pun warung makan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan apa saja yang terjadi dengan adanya alih fungsi lahan menjadi destinasi wisata pada lingkungan dan rumah tinggal di Desa Wisata Kandri dan apa saja faktor yang menyebabkan hal itu terjadi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pemilihan unit amatan secara purposive. Pada penelitian ini disimpulkan bahwa alih fungsi suatu lahan akan mempengaruhi dibangunnya kelengkapan guna lahan tersebut di sekitarnya untuk meningkatkan nilai kawasan secara umum dan rumah usaha di Desa Wisata Kandri memiliki tipe yang berbeda bergantung pada luas lahan, ketersediaan dana, serta jenis usahanya.
The Use of Space on Living House as ‘Batik Tulis’ Business in Tourist Village of Batik Tulis Lasem Arief Satya Wijaya; Titien Woro Murtini; R. Siti Rukayah
Tesa Arsitektur Vol 17, No 1: Juni 2019
Publisher : Unika Soegijapranata Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v17i1.1255

Abstract

Batik workers in Babagan Village work in the room used in together with household activities. Working on batik does not require special space and can use any space. The utilization of space is analyzed by theory of the basic form of space, the nature of space, type of space and productive house. The method used in this research is qualitative method. There are 9 batik workers who become observation units to obtain information needed in the research. There is some space that is used for batik these are kitchen, yard, terrace, dining room, and living room, so batik can be done in public space, semi public and service room but not done in private space because pollution, lighting and natural air still less. Determination of space utilization based on its location close to kitchen, toilet, and tool or materials storage room, no pollution, no exposed to rain splashes, there is space that can use while taking care of children, has enough room. There is no batik space at batik workers' house, which is a place to make batik. Space has sufficient the extent of space required for the process of batik (nyanting). While the type of business space is a combination of mixed types and separate types.
The Conservation in Local Wisdom Valuesof ‘Huma Hai’ Djaga Bahen Layout Pattern Case Study: ‘Huma Hai’ Djaga Bahen at Bahu Palawa Village, Central Kalimantan Fristy Sulistiani; R. Siti Rukayah; Suzanna Ratih Sari
Tesa Arsitektur Vol 16, No 2: 2018
Publisher : Unika Soegijapranata Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v16i2.517

Abstract

Huma Hai (the big house) Djaga Bahen is located on Bahu Palawa village, Kecamatan Kahayan Tengah, Pulang Pisau, Central of Borneo, build in 1933 by Djaga Bahen. This house become the historical witness of the third Serikat Kaharingan Dayak Indonesia (SKDI) III at 1953. In this house is four changes experience at layout pattern the since 1938-1995. Although had experienced such change but there are spaces are still survive and don’t have alteration. It is because of the values of eterily that still hold and maintained by the occupant.In the layout Huma Hai Djaga Bahen than used methods descriftive cualitative. The did occupant about local wisdom values at layout pattern of Huma Hai Djaga Bahen. This based analysis the layout, space organitation, characteristic and space fungtion.The local wisdom values of layout pattern Huma Hai Djaga Bahen is the arrangement or religious advice ancestor of good and bad placement space based on the flow of the river (upstream and downstream) and the sun (east-west). The conservation effort that is by passing arrangement or religious advice ancestor to the next generation hereditary (hereditary Djaga Bahen), without the interference of other parties. By bequeathing it to his descendants, then this historic home can stick either with originality arrangement or religious advice ancestor.
POLA TATA RUANG KAMPUNG INDUSTRI RUMAH TANGGA STUDI KASUS : SENTRA TENUN ATBM DESA WANAREJAN UTARA DAN DESA TROSO, JEPARA Frisca Ajengtirani Ardiniken; Titien Woro Murtini; Siti Rukayah
Tesa Arsitektur Vol 14, No 1 (2016)
Publisher : Unika Soegijapranata Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v14i1.639

Abstract

Desa memiliki ciri khas akan sebuah kegiatan dan menghasilkan satu produk yang sama. Salah satunya pada desa sentra industri tenun ATBM yang kegiatannya masih tradisional dan dalam kegiatannya melibatkan anggota keluarga serta warga sekitarnya. Metode yang digunakan metode kualitatif yang mengungkapkan fenomena yang terjadi di lokasi dan di deskripsikan. Pengumpulan data dilakukan melalui tahapan observasi lapangan dan wawancara pada narasumber. Penelitian ini mengambil lokasi di Desa Wanarejan Utara, Pemalang dan Desa Troso, Jepara merupakan desa yang ditetapkan menjadi sentra tenun ATBM. Kegiatan menenun ini merupakan kegiatan yang diwariskan secara turun menurun di dalam keluarga dan berkembang menjadi kegiatan ekonomi dan mempengaruhi pada bentuk pola tata ruang yang ada. Kegiatan dimulai dari dalam rumah yang kemudian berkembang dengan adanya gandok sebagai tempat menenun dan menggunakan ruang terbuka untuk menjemur. Pola yang terbentuk dari permukiman sentra tenun ATBM di dua lokasi penelitian mengarah pada ruang terbuka yang diperlukan pada proses kegiatan menenun dan membentuk pola antara rumah tinggal, gandok, dan ruang terbuka menjadi satu keterikatan. Warga memerlukan ruang terbuka untuk menjemur benang dan kain sehingga mereka menggunakan ruang terbuka yang ada untuk menjemur, sehingga terlihat pola-pola yang terbentuk pada permukiman. Kata kunci : industri rumah tangga, kampung, pola ruang, tata ruang, tenun ATBM
Co-Authors Abdullah Ali Abdurrahman Ibnu Auf, Abdurrahman Ibnu Abdurrohman Ibnu Auf, Abdurrohman Ibnu Agung Budi Sardjono Agung Nugroho Ajeng Sarinastiti, Ajeng Ali Alsharef Khlil Khalifah, Ali Alsharef Khlil Alin Pradita Agustin Andi Asrul Sani, Andi Asrul Annica Etenia Annica Etenia Annica Etenia Arief Satya Wijaya Arief Satya Wijaya Arieska Avianda Rachmayanie Ashri Amalia Hadi, Ashri Amalia Atiek Suprapti Atiek Suprapti Budiarto atik suprapti Bagus Wahono, Bagus Bambang Setioko Bambang Supriadi Bambang Supriadi Bambang Suprijadi Bambang Supriyadi berliana narimala Budi Sudarwanto Deni Wahyu Setiawan deni wibawanto Dewanggo Haryo Paramtopo Dewi Astuti Diana Susilowati disa ceria Djoko Indrasaptono Edward E. Pandelaki, Edward E. Edward Endrianto Pandelaki Fahmi Syarif Hidayat Fahmi Syarif Hidayat fathulia fatmatina Frisca Ajengtirani Ardiniken Fristy Sulistiani Gagoek Hardiman Giovano, Fariz Addo Glandisepa Chahyanita Dargayana Harsritanto, Bangun Indrakusumo Radityo Heru Wibowo Huda Muhammad Basalamah Iin Maryati, Iin Iskandar, Iskandar Iskandar Iskandar, Iskandar Iskandar Joesron Alisyahbana, Joesron Kristiani Budi Lestari Lia Rosmala Schiffer Lia Rosmala Schiffer Loretta Ernadia luthfan alfarizi, luthfan Mira Fitriana Mohammad Sahid Indraswara Mudhofar Muffid Muhammad Abdullah Muhammad Abdullah Muhammad Abdullah Muhammad Haramain Muhammad Qadaruddin Naufal Kresna Diwangkara Nunuk Juli Sufiati nurul kusumaningrum Pancawati Dewi Permata Widianingrum Puteri Iskandar Rany, Azhar Hasna Reangga Perkasa, Reangga Rohman Eko Santoso Septana Bagus Pribadi Sigit Ashar Setyoaji, Sigit Ashar Stella Prita Anugeraheni Sudarmawan Juwono Sudarmawan Juwono Sugiono Sutomo, Sugiono Suhargo Tri H. Suzana Ratih Sari Suzanna Ratih Sari Suzzana Ratih Sari titien murtini Titien Woro Murtini Titien Woro Murtini Titien Woro Murtini Titien Woro Murtini Titien Woro Murtini, Titien titin murtini, titin Titin Woro Murtini Untung Mujiono Wijayanti . Yudi Nugraha Bahar YUUSHIINA DINI HAPSARI, YUUSHIINA DINI