Abstrak Pemasungan pada penderita gangguan jiwa sebagian besar dilakukan oleh keluarga. Keluarga dengan penderita gangguan jiwa merasakan beban, takut, dan faktor lainnya yang dialami keluarga selama merawat penderita. Selain beban dan perilaku penderita, terdapat faktor pada keluarga yang menimbulkan intensi untuk mengambil keputusan pasung pada keluarga dengan gangguan jiwa. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan karakteristik keluarga terhadap intensi pasung penderita gangguan jiwa. Metode penelitian adalah deskriptif korelasi pada keluarga dengan gangguan jiwa sebanyak 72 keluarga. Pengukuran intensi menggunakan kuesioner keputusan pasung daulima (KPPD). Hasil dari penelitian ini karakteristik usia, jenis kelamin, dan hubungan keluarga dengan penderita tidak memiliki hubungan terhadap intensi keputusan pasung, sedangkan pendidikan dan pendapatan memiliki hubungan terhadap intensi keputusan pasung pada keluarga dengan gangguan jiwa (p value < 0,05). Karakteristik keluarga dapat menjadi faktor dalam meningkatkan intensi keluarga dalam mengambil keputusan pasung pada penderita gangguan jiwa. Memperhatikan karakteristik keluarga dapat menjadi upaya preventif dalam mengatasi masalah pemasungan pada penderita gangguan jiwa.