Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

SIKAP PETANI TERHADAP PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI PADI SAWAH DALAM RANGKA SWASEMBADA BERAS (Kasus: Desa Bah Jambi II, Kec. Tanah Jawa, Kab. Simalungun) Anggun Septiana Nasution; Thomson Sebayang; Sinar Indra Kesuma
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 8, No 4 (2017): Volume 8. No. 4 Oktober 2017
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan program dan kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Simalungun dalam meningkatkan produksi padi sawah dalam rangka Swasembada Beras, untuk mengukur sikap petani terhadap program dan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan produksi padi sawah, serta menganalisis hubungan antara sikap petani dengan produktivitas dan pendapatan usahatani padi sawah. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purvosive yakni Kabupaten Simalungun. Penentuan kecamatan dan desa penelitian sebagai daerah penelitian digunakan metode cluster sampling dengan kriteria daerah yang dianggap sebagai sentra produksi. Besar sampel digunakan metode Slovin, sedangkan teknik sampling digunakan metode sampel acak sederhana (Simple random sampling). Hasil penelitian menunjukan bahwa program - program yang dijalankan pemerintah Kabupaten Simalungun adalah Program Penyuluhan Pertanian, Program Pemberian Bantuan Sarana Produksi Padi, Program Perbaikan Infrastruktur dan Program Kelembagaan Usaha Pelayanan Petani berupa Asuransi Usahatani Padi (AUTP). Dari 83 petani padi sawah yang diminta keterangan tentang sikap petani terhadap program-program pemerintah dalam meningkatkan produksi padi sawah, 38 orang (45,78%) responden menyatakan sikap positif dan 45 orang (54,22%) responden menyatakan sikap negatif, maka dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa sikap petani terhadap program peningkatan produksi padi sawah dalam rangka swasembada beras adalah Negatif. Hubungan antara Sikap Petani dengan Produktivitas dan Pendapatan usahatani padi sawah adalah lemah dan tidak nyata. Kata Kunci : Curahan Tenaga Kerja, Biaya Produksi, Produktivitas dan Pendapatan.
KONSTRUKSI HARGA BERAS DI TINGKAT KONSUMEN DI PASAR TRADISIONAL DAN PASAR MODERN Yovi Triswandy Saragih; Luhut Sihombing; Thomson Sebayang
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 8, No 4 (2017): Volume 8. No. 4 Oktober 2017
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian untuk mengetahui berapa biaya  produksi on-farm dan off- farm gabah, menganalisis bagaimana tahapan pengolahan gabah menjadi beras, mengetahui berapa biaya pengolahan gabah menjadi beras, mengetahui berapa harga beras di tingkat pengolahan, mengetahui berapa margin harga beras  pada setiap pedagang perantara dan mengetahui berapa harga beras sampai ke tingkat konsumen di pasar Tradisional dan pasar Modern.Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive(sengaja). Penentuan sampel menggunakan metode Sampling menggunakan angka tabel acak, dengan sampel petani menggunakan metode Slovin, jumlah sampel petani padi sebanyak 87 petani dan penentuan sampel pengolah gabah, pedagang pengumpul dan pedagang pengecer dilakukan dengan metode snowball sampling, yaitu penarikan sampel dimana sampel ditentukan dengan mengikuti arus pergerakan komoditi tersebut mulai dari petani sampai ke pedagang pengecer. Metode analisis yang digunakanadalah analisis total biaya dan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukan biaya produksi pada tingkat gabah on-farm padi Rp.1.706,03,-/Kg gabah sama dengan biaya produksi pada tingkat gabah off-farm beras sebesar Rp.1.703/ Kg beras. Tahapan pengolahan gabah mulai pembelian gabah kering panen,pengeringan,gabah kering giling, proses penggilingan menghasilkan beras. Harga beli gabah sebesar Rp.4.196,-/Kg gabah biaya pengolahan sebesar Rp.1.703,-/Kg beras di tingkat penggiling. Biaya pengolahan 1 Kg beras dari petani sampai ke konsumen Rp.5.058,-/Kg beras sedangkan total marjin keuntungan dari petani sampai ke konsumen  Rp.5.942,-/Kg beras.Margin pemasaran saluran I sebesar Rp.4.203,-/Kg beras, Margin pemasaran saluran IIA sebesar Rp.4.203,-/Kg beras dan Margin pemasaran saluran IIB sebesar Rp.6.203,-/Kg beras.Harga jual beras di tingkat pedagang pengecer  pasar Sei Sikambing sebesar Rp.11.000.,-/Kg sedangkan untuk Berastagi Supermarket harga jual beras sebesar Rp.13.000.,-/Kg. Kata Kunci : Gabah on-farm dan off-farm, Margin pemasaran
ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI PADI SAWAH ANTARA SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO DAN SISTEM TANAM TEGEL (Kasus: Desa Sei Bamban, Kec. Sei Bamban, Kab. Serdang Bedagai) Lilis Suriyani; Salmiah Salmiah; Thomson Sebayang
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 8, No 6 (2017): Volume 8. No. 6 Desember 2017
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan curahan tenaga kerja, biaya produksi, produktivitas dan pendapatan usahatani padi sawah antara sistem tanam jajar legowo yaitu jajar legowo 2:1 serta jajar legowo 4:1 dan sistem tanam tegel yang diperoleh petani di Desa Sei Bamban, Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai. Penentuan daerah penelitian secara purvosive (sengaja). Penentuan jenis sampel dengan metode Disproporsionate random sampling sebanyak 37 sampel. Masing-masing petani yang melakukan usahatani dengan sistem tanam jajar legowo 2:1 sebanyak 10 sampel, sistem tanam jajar legowo 4:1 sebanyak 10 sampel  dan sistem tanam tegel sebanyak 17 sampel. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis uji beda dengan menggunakan uji ANOVA. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada perbedaan curahan tenaga kerja dan biaya produksi antara sistem tanam jajar legowo 2:1, sistem tanam jajar legowo 4:1 dan sistem tanam tegel, ada perbedaan produktivitas antara sistem tanam jajar legowo 2:1, sistem tanam jajar legowo 4:1, dan  sistem tanam tegel dan produktivitas tertinggi adalah sistem tanam jajar legowo 2:1, ada perbedaan pendapatan antara sistem tanam jajar legowo 2:1, sistem tanam jajar legowo 4:1, dan  sistem tanam tegel dan pendapatan tertinggi adalah sistem tanam jajar legowo 2:1. Kata Kunci : Curahan Tenaga Kerja, Biaya Produksi, Produktivitas dan Pendapatan.
SIKAP PELAKU USAHA INDUSTRI KECIL MENENGAH (IKM) HASIL PERTANIAN TERHADAP PROGRAM PEMBERDAYAAN USAHA (Kasus : Desa Bengkel, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai) Widiya Arimbi Siregar; Thomson Sebayang; M. Jufri
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 8, No 4 (2017): Volume 8. No. 4 Oktober 2017
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Widiya Arimbi Siregar (130304025) dengan judul skripsi Sikap Pelaku Usaha Industri Kecil Menengah (IKM) Hasil Pertanian Terhadap Program Pemberdayaan Usaha di Desa Bengkel, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai. Dibimbing oleh Bapak Ir. Thomson Sebayang, MT dan Bapak Ir. M. Jufri, M.Si. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sikap pelaku usaha IKM hasil pertanian atas upaya pemberdayaan usaha serta menganalisis hubungan antara sikap pelaku usaha IKM hasil pertanian atas program pemberdayaan usaha dengan kinerja usaha di Desa Bengkel, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai. Penentuan daerah penelitian secara purvosive (sengaja). Penentuan jumlah sampel digunakan metode Slovin diperoleh sebanyak 51 usaha IKM. Untuk pengambilan sampel digunakan metode Sample Random Sampling. Sampel adalah pelaku usaha IKM hasil pertanian yang telah mengikuti program pemberdayaan usaha. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode skoring dengan skala Likert dan analisis Korelasi Rank Spearmen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan nyata dan positif antara sikap pelaku usaha IKM hasil pertanian terhadap program pemberdayaan usaha dengan kinerja usaha (jumlah hasil produksi, jumlah omset, dan jumlah pendapatan Usaha) Kata Kunci : Pemberdayaan Usaha, Industri Kecil Menengah (IKM), Kinerja Pelaku Usaha IKM.
ANALISIS PERBEDAAN PRODUKTIVITAS DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI LADANG DAN PADI SAWAH DI KABUPATEN ASAHAN Sri Rahayu; Thomson Sebayang; Lily Fauzia
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 9, No 2 (2018): Volume 9 No. 2 Februari 2018
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK SRI RAHAYU : Analisis Perbedaan Produktivitas dan Pendapatan Usahatani Padi Ladang dan Padi Sawah di Kabupaten Asahan dibimbing oleh Bapak Ir.Thomson Sebayang, M.T dan Ibu Ir. Lily Fauzia, M.Si. Tujuan penelitian adalah untuk menjelaskan perbedaan teknis budidaya usahatani padi ladang dan padi sawah, menganalisis perbedaan produktivitas dan pendapatan usahatani padi ladang dan padi sawah, menganalisis pengaruh sarana produksi benih, pupuk, dan pestisida terhadap produksi usahatani padi ladang dan padi sawah, serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani padi ladang dan padi sawah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, metode analisis uji beda rata-rata dua sampel saling bebas (Independent sample test), analisis fungsi produksi Cobb-Douglas dan analisis regresi linear berganda. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa teknik budidaya usahatani padi ladang dan padi sawah umumnya berbeda. Produktivitas dan pendapatan usahatani padi sawah lebih tinggi dari usahatani padi ladang. Pada usahatani padi ladang, sarana produksi benih, pupuk dan pestisida secara serempak berpengaruh nyata terhadap produksi, sedang secara parsial hanya pupuk yang berpengaruh nyata. Pada usahatani padi sawah, sarana produksi benih, pupuk dan pestisida secara serempak berpengaruh nyata terhadap produksi, sedang secara parsial hanya benih dan pupuk yang berpengaruh nyata. Pada usahatani padi ladang, faktor yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan  usahatani adalah biaya pupuk. Pada usahatani padi sawah, faktor yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani adalah biaya pupuk dan biaya sewa/pajak lahan. Kata Kunci: produksi, pendapatan, padi sawah, padi ladang
SIKAP PETANI TERHADAP BANTUAN SARANA PRODUKSI PERTANIAN DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI PADI SAWAH (Kasus: Desa Rawang Baru, Kecamatan Rawang Panca Arga, Kabupaten Asahan) Nurhandayani Fatimah Silaen; Thomson Sebayang; Yusak Maryunianta
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 8, No 4 (2017): Volume 8. No. 4 Oktober 2017
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menjelaskan sikap petani terhadap bantuan sarana  produksi pertanian dalam upaya peningkatan produksi padi sawah, menjelaskan hubungan antara karakteristik sosial ekonomi dengan sikap petani terhadap bantuan sarana produksi pertanian serta menjelaskan hubungan antara sikap petani terhadap bantuan sarana produksi pertanian dengan  produktivitas dan pendapatan usahatani. Daerah penelitian ini ditentukan secara Purposive yaitu di Desa Rawang Baru, Kecamatan Rawang Panca Arga, Kabupaten Asahan, dengan pertimbangan bahwa  daerah penelitian tersebut merupakan wilayah pertanian yang menerima bantuan sarana produksi pertanian dari pemerintah. Metode analisis yang digunakan untuk mengukur sikap petani adalah teknik penskalaan Likert yaitu dengan pemberian skor pada setiap pilihan jawaban. Analisis yang digunakan untuk menjelaskan  hubungan antara karakteristik sosial ekonomi dengan sikap petani  serta  hubungan antara produktivitas dan pendapatan usahatani dengan sikap petani adalah analisis korelasi rank Spearman. Hasil dari analisis menyimpulkan bahwa secara umum sikap petani terhadap bantuan sarana produksi pertanian  adalah negatif. Secara spesifik, sikap  petani terhadap bantuan benih padi adalah negatif, sikap petani terhadap bantuan perbaikan jaringan irigasi dengan pembuatan lining dan sikap petani terhadap bantuan alat mesin tani adalah positif. Karakteristik sosial ekonomi petani tidak berhubungan nyata dengan sikap petani terhadap bantuan sarana produksi pertanian. Sikap petani terhadap bantuan sarana produksi pertanian tidak berhubungan nyata dengan produktivitas dan pendapatan usahatani . Kata Kunci: Sikap, Karakteristik Sosial Ekonomi, Produktivitas dan  Pendapatan
DAMPAK KREDIT USAHA PEMBIBITAN SAPI (KUPS) TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA TERNAK SAPI DI KABUPATEN ASAHAN Adi Adma Arif Harahap; Thomson Sebayang; Tavi Supriana
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 8, No 4 (2017): Volume 8. No. 4 Oktober 2017
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Sub sektor peternakan dalam mewujudkan program pembangunan peternakan secara operasional diawali dengan pembentukan atau penataan kawasan melalui pendekatan sistem dan usaha agribisnis. Sektor peternakan sapi merupakan bagian dari sub sektor peternakan yang menghasilkan komoditas susu dan daging dalam memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Keberhasilan pembangunan peternakan yang dilaksanakan, ditandai dengan membaiknya pendapatan para peternak dan meningkatnya daya beli peternak terhadap produk-produk perternakan maupun produk-produk lain untuk pemenuhan kebutuhan kehidupannya. Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :Bagaimana penggunaan KUPS (Kredit Usaha Peternakan Usaha) pada kelompok ternak di Kabupaten Asahan dan Bagaimana dampak KUPS (Kredit Usaha Peternakan Usaha) terhadap peningkatan pendapatan usaha ternak sapi di Kabupaten Asahan menganalisis penggunaan kredit pada usaha ternak sapi dan menganalisis dampak kredit terhadap peningkatan pendapatan  usaha ternak sapi di Kabupaten Asahan. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2017 di Kabupaten Asahan dengan jumlah sampel sebanyak 69 sampel. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kredit usaha pembibitan sapi di Kabupaten Asahan digunakan untuk pembelian bibit sapi, biaya pemeliharaan seperti pakan, obat-obatan, sarana dan prasarana ternak, tenaga kerja dan penyusutan kandang. Dan ada dampak dari pemanfaatan KUPS di Kabupaten Asahan yaitu terjadi perubahan jumlah ternak setelah memanfaatkan KUPS, ada peningkatan biaya karena peningkatan jumlah sapid an tentunya pendapatan pengusaha sapi semakin tinggi.   Kata kunci: Kredit Usaha Pembibitan Sapi, Pendapatan, Kabupaten Asahan
ANALISIS PERBEDAAN USAHA PENANGKAPAN IKAN ANTAR KAPASITAS PERAHU MOTOR DAN STRATEGI PENGEMBANGANNYA (Kasus : Desa Sialang Buah, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai David Ricardo Pardosi; Thomson Sebayang; Tavi Supriana
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 8, No 4 (2017): Volume 8. No. 4 Oktober 2017
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK DAVID RICARDO PARDOSI : Analisis Perbedaan Usaha Penangkapan Ikan Antar Kapasitas Perahu Motor Dan Strategi Pengembangannya dibimbing oleh Bapak Ir. Thomson Sebayang, M.T dan                                                       Ibu Dr. Ir. Tavi Supriana, M.S. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis perbedaan jumlah hasil tangkapan antar perahu motor kapasitas < 3 GT, 3 – 5 GT, dan > 5 GT, menganalisis hubungan jarak tempuh dengan jumlah hasil tangkapan pada perahu motor kapasitas < 3 GT, 3 – 5 GT dan > 5 GT, menganalisis perbedaan biaya operasional antar perahu motor kapasitas < 3 GT, 3 – 5 GT dan   > 5 GT, menganalisis perbedaan penerimaan dan pendapatan antar perahu motor kapasitas < 3 GT, 3 – 5 GT dan > 5 GT serta menjelaskan strategi pengembangan usaha penangkapan ikan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode uji beda ANOVA, metode korelasi Pearson, dan metode SWOT. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa jumlah hasil tangkapan paling sedikit ada pada perahu motor kapasitas < 3 GT, dan jumlah hasil tangkapan paling besar ada pada perahu motor kapasitas > 5 GT. Semakin jauh jarak tempuh perahu motor maka semakin tinggi jumlah hasil tangkapan nelayan. Biaya operasional paling kecil ada pada perahu motor kapasitas < 3 GT, dan biaya operasional paling besar ada pada perahu motor kapasitas > 5 GT. Pendapatan paling kecil ada pada perahu motor kapasitas < 3 GT, dan pendapatan paling besar ada pada perahu motor > 5 GT. Strategi pengembangan usaha penangkapan ikan yang dianjurkan adalah strategi pengembangan diversifikasi yaitu menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang. Kata Kunci:  produksi, jarak tempuh, pendapatan, strategi pengembangan, perahu motor < 3 GT, perahu motor 3 – 5 GT, perahu motor > 5 GT
ANALISIS TINGKAT ADOPSI PETANI TERHADAP TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG DAN HUBUNGANNYA DENGAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI (Kasus: Desa Palding Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi) Rani Crystian Purba; Salmiah Salmiah; Thomson Sebayang
JOURNAL ON SOCIAL ECONOMIC OF AGRICULTURE AND AGRIBUSINESS Vol 9, No 2 (2018): Volume 9 No. 2 Februari 2018
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK RANI CRYSTIAN PURBA (100304046/AGRIBISNIS) dengan judul skripsi ”Analisis Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Budidaya Jagung dan Hubungannya Dengan Faktor Sosial Ekonomi” Kasus penelitian di Desa Palding, Kecamatan Tigalingga, Kabupaten Dairi. Ketua Komisi Pembimbing dalam penelitian ini adalah Dr. Ir. Salmiah, MS dan Anggota Komisi Pembimbing adalah Ir. Thomson Sebayang, MT. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis tingkat adopsi petani terhadap teknologi budidaya jagung yang dianjurkan, serta menganalisis hubungan tingkat adopsi petani dengan produktivitasnya, dan juga hubungannya dengan faktor-faktor sosial ekonomi yang meliputi umur petani, tingkat pendidikan, pengalaman bertani, luas lahan, jumlah tanggungan keluarga, sumber modal usahatani dan partisipasi petani dalam kegiatan penyuluhan. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive sampling (sengaja), sementara penentuan sample dilakukan dengan metode simple random sampling dan penentuan jumlah sampel dilakukan dengan metode perhitungan Slovin. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode scoring untuk menentukan tingkat adopsi petani, dan metode analisis korelasi Chi-Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat adopsi petani terhadap teknologi budidaya jagung di daera penelitian termasuk dalam kategori”Sedang”. Tingkat adopsi tidak brhubungan nyata dengan tingkat produktivitas. Tingkat pendidikan memiliki hubungan yang nyata dengan tingkat adopsi petani, sementara umur petani, pengalaman bertani, luas lahan, jumlah tanggungan keluarga, sumber modal dan partisipasi petani dalam kegiatan penyuluhan tidak memiliki hubungan yang nyata dengan tingkat adopsi petani dalam teknologi budidaya jagung. Kata Kunci: Jagung, Produktivitas, Tingkat Adopsi