Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

EKSFRESI GEN SUPEROXIDE DISMUTASE 1 SERTA I{UBUNGANNYA DENGAN FUNGSI TIMUS PENDERITA SINDROMA DOWN Siti Nurhajjah; Rinang Mariko; Raysa Ramayumi
Majalah Kedokteran Andalas Vol 37 (2014): Supplement 2 | Published in December 2014
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3403.28 KB)

Abstract

lnfeksi merupakan masalah kesehatan pada penderita sindroma Down (SD), sehingga tinggiangka kesakitan dan kematian. Peningkatan ekspresi SOD1 1,5 kali pada penderita SDyang berefek terhadap peningkatan peroksidasi (Hr0r), sehingga diperkirakan sebagai faktorpenyebab apoptosis timus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ekspresi gen SOD1 danhubungannya dengan sel timus pada penderita SD. Penelitian ini nnengunakan desain crosssectionalcomparative sfudydengan jumlah sampelsebanyak 50 orang (25 orang penderita SDdan 25 orang kontrol). Darah vena diambil sebanyak 5 cc setiap sampel untuk isolasi RNAdanDNA, ekspresi gen SODl dengan teknik Real Time PCR, sedangkan fungsi timus dilihat dariprensentas TREC. Analisis statistik untuk ekspresi gen dan hubungan antar variabel denganmengunakan uji t. Penelitian ini ditemukan log copy nurnber SOD 1 pada kelompok penderita$D adalah 11,10T t0,44lng cDNA, sedangkan pada kontrol 10,501 t 0,48/ng cDNA,secarastatistik terdapat perbedaan bermakna (P=0,000). Presentase TREC adalah 44,7 + 7,4o/opada kelompok penderita SD dan 57,9t5,4% pada kelompok kontrol. secara st-atistik terdapatperbedaan bermakna p<0,05. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatanekspresi gen SOD 1 pada penderita SD dibandingkan kontrol dan rendahnya prensentasiTREC pada penderita SD dibandingkan kontrol, hal ini mungkin disebabkan terjadi penurunanfungsi timus akibat peningkatan ekspresi gen SOD1.Kata Kunci: sindrom Down, ekspresi gen SOD 1, prensentasi TREC
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ASCARIASIS PADA MURID SEKOLAH DASAR Atikah Mardhika Ihsan; Selfi Renita Rusjdi; Siti Nurhajjah
Majalah Kedokteran Andalas Vol 38, No 2 (2015): Published in September 2015
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.683 KB) | DOI: 10.22338/mka.v38.i2.p80-88.2015

Abstract

AbstrakKejadian Ascariasis masih tinggi di Kota Padang, terutama pada anak usia sekolah dasar. Banyak faktor yang mempengaruhi tingginya kejadian Ascariasis ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Ascariasis pada murid Sekolah Dasar. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan metode cross sectional study yang dilakukan pada 122 murid SDN 25 dan 28 Purus, Kota Padang pada bulan Desember 2013. Faktor-faktor yang diteliti antara lain higienitas perorangan, tingkat pengetahuan ibu, sanitasi lingkungan, tempat tinggal, dan tingkat penghasilan orang tua. Hubungan antar variabel dianalisis dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa murid yang positif Ascariasis sebesar 34,4%. Kejadian Ascariasis ditemukan pada murid yang higienitas perorangan kurang baik sebesar 52%, tingkat pengetahuan ibu yang rendah sebesar 34,9%, sanitasi lingkungan yang kurang baik sebesar 29,3%, dan tingkat penghasilan orang tua yang rendah sebesar 37%. Analisis statistik menunjukkan tidak terdapat hubungan bermakna antara higienitas perorangan (p=0.06), pengetahuan ibu (p=1), sanitasi lingkungan (p=0,35), dan tingkat penghasilan orang tua (p=0,59) dengan kejadian Ascariasis. Kesimpulan: Kejadian Ascariasis pada pada murid SDN 25 dan 28 Purus, Kota Padang tahun 2013 tidak berkaitan dengan higienitas perorangan, pengetahuan ibu, sanitasi lingkungan, dan tingkat penghasilan orang tua.AbstractThe prevalence of Ascariasis is still high in Padang, especially at primary school age children. There are many factors contribute to the high incidence of this Ascariasis. The purpose of this study was to know the factors that associated with the incidence of Ascariasis in primary school. This study uses an analytical design method of cross -sectional study on 122 students in 25 and 28 primary school Purus, Padang in December 2013. The factors studied include personal hygiene, level of maternal knowledge, sanitary living environment, and the level of parental income. The relationship between all variables was analyzed by Chi-Square test. The results showed that students were positive Ascariasis was 34.4%. Ascariasis incidence in poor individual hygiene students was 52%, a low level of maternal knowledge was 34,9%, poor environmental sanitation was 29,3%, and a low level of parental income was 37%. Statistical analysis showed there was not significant relationship between the individual hygiene (p=0.06), the level of maternal knowledge (p=1), environmental sanitation (p=0,35), and the parental income (p=0,59) with Ascariasis. Conclusion: Ascariasis incidence in 25 and 28 primary school Purus, Padang in 2013 was not associated with individual hygiene, the level of maternal knowledge, environmental sanitation, and the parental income.
Hubungan Status Gizi, Umur, dan Jenis Kelamin dengan Derajat Pneumonia pada Balita di RSUP Dr. M. Djamil Padang Periode Januari 2018 – Desember 2018 Faris Saadi Firdaus; Eva Chundrayetti; Siti Nurhajjah
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 2 No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1416.744 KB) | DOI: 10.25077/jikesi.v2i1.418

Abstract

Background. Pneumonia is an acute infection of lower respiratory tract. Pneumonia in under 5-year-old children is a health problem in developing countries, including Indonesia. Nutritional status, age, and sex are risk factors that increase the severity of pneumonia. Objective.The study aims to determine the relationship of nutritional status, age, and sex to severity of pneumonia in under 5-year-old children at Dr. M. Djamil General Hospital Padang in the period from January to December 2018. Methods.The study is of analytical cross-sectional design.The data is collected from the hospitals’s medical records department. The sample is 57 under 5-year-old children diagnosed with pneumonia at Dr. M. Djamil General Hospital Padang in the period from January to December 2018. Simple random sampling is used to select the sample. Chi-square tests are applied in data analysis. Results.The highest incidence of pneumonia is found in the category of severe pneumonia (64,9%), the age group of 2-24 months (73,7%), among males (52,6%), and nutritional status of normal and overnutrition (64,9%). The results of the chi-square test used to determine the relationship of nutritional status, age, and sex to severity of pneumonia are respectively p = 0,015, p = 0,033 and p = 0,532. Conclusion.There are relationships of nutritional status and age to severity of pneumonia, but no relationship of sex to severity of pneumonia