Claim Missing Document
Check
Articles

Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani Melalui Budidaya Perikanan Teknik Bioflok Di Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu Helvi Yanfika; Abdul Mutolib; Dame Trully Gultom; Dio Rheza Rivandi
Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara Vol 3 No 2 (2020): Volume 3 Nomor 2 Tahun 2020
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/ja.v3i2.13787

Abstract

Kegiatan pengabdian bertujuan meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) KWT Bunda Jaya Bunda Jaya Pekon Enggalrejo, Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu dalam mengoptimalkan usaha perikanan air tawar sebagai sumber pendapatan alternatif. Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat akan dilakuakan pelatihan dan pendampingan udidaya ikan lele menggunakan teknik bioflok. Target pemberdayaan yang akan dilakukan adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan anggota KWT Bunda Jaya tentang budiaya perikanan air tawar melalui teknik bioflok, meningatkan kapasitas SDM KWT Bunda Jaya dalam berwirausaha dan terciptanya sumber pendapatan alternatif anggota dan pengurus KWT Bunda Jaya dalam jangka panjang. Program pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan budidaya ikan lele dengan teknologi bioflok di Pekon KWT Bunda Jaya Pekon Enggalrejo Kecamatan Adiluwih Pringsewu dilakukan melalui pemberian bantuan 1 kolam terpal berdiameter 2 meter, bibit ikan lele, pakan, obat-obatan, prebiotic dan kebutuhan lain untuk budidaya ikan lele dengan sistem bioflok selama satu siklus budidaya. Terjadi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan anggota KWT Bunda Jaya pasca pengabdian/penyuluhan yang berkaitan dengan pengetahuan mengenai ikan lele dengan teknologi bioflok yang meningkat dari 18,79% menjadi 90,30%. Tingkat pengetahuan anggota KWT mengenai kualitas air budidaya dengan teknologi bioflok meningkat signifikan dari 21,43% ke 92,00%. Tingkat pengetahuan anggota KWT mengenai pemberian pakan, pakan alternative, dan penyakit meningkat dari 16,30% menjadi 87,69%. Saat ini budidaya ikan melalui kolam bioflok terus berjalan dan usia ikan lele adalah 1 (satu) bulan setelah tebar bibit lele.
Tingkat Kesetaraan Gender Pada Rumah Tangga Petani Sawi di Pekon Campang Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus Indah Nurmayasari; Abdul Mutolib; Agus Hudoyo; Nama Helvi Yanfika; Amirul Khoirunnisa; Ragil Ayu Mangesti; Risa Rahmadanti
JSHP : Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol 4, No 1 (2020): JSHP (JURNAL SOSIAL HUMANIORA DAN PENDIDIKAN)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Balikpapan.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jshp.v4i1.783

Abstract

This study determine the role of women and the factors that influence gender equality in mustard vegetable farm households.  The research method uses a quantitative approach with a survey method with research locations in Pekon Campang, Gisting District, Tanggamus Regency. The site selection was done purposively, with the consideration that the location was the center of vegetables in Tanggamus Regency. The number of respondents were 30 samples. The data used are primary data and secondary data. Data analysis uses the Harvard gender equality approach.The level of gender equality in mustard farmer households is measured through an activity profile approach which includes 1) the division of reproductive work, 2) the division of productive work, and 3) the division of social work and the profile of access and control of resources and benefits which include: 1) the level of equality in access to resources, 2) level of equality in access to benefits, 3) level of equality in control of resources, and 4) level of equality in control of benefits. The study was conducted in August to September 2019. The results of the study illustrate that in general women in mustard farmer families in Pekon Campang already have equality with men in domestic, farming, public / social activities with gender responsive classification. This can be seen from the participation of women in various activities both domestic, farming, and the public even though the Pekon Campang community adheres to a patriarchal culture but still pays attention to the role of women in various activities carried out both domestic, farming, and the public. Factors affecting gender equality in mustard farmer households include socio-cultural factors, beliefs, economic needs and community perceptions of the division of labor in the household and farming. Keywords: gender, mustard farming, trust, patriarchy, and farm household ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran perempuan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesetaraan genderdalam rumah tangga petani sawi.   Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan dengan metode survey dengan lokasi penelitian di Pekon Campang Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus.Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive), dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut merupakan sentra sayuran di Kabupaten Tanggamus.Jumlah responden sebanyak 30 sampel.  Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.Analisis data menggunakan pendekatan kesetaraan gender model Harvard.  Tingkat kesetaraan gender dalam rumah tangga petani sawi diukur melalui pendekatan profil aktifitas yang meliputi: 1) pembagian kerja reproduktif, 2)  pembagian kerja produktif, dan 3)  pembagian kerja sosial serta profil akses dan kontrol terhadap sumberdaya dan manfaat yang meliputi : 1) tingkat kesetaraan dalam akses terhadap sumberdaya, 2) tingkat kesetaraan dalam akses terhadap manfaat, 3) tingkat kesetaraan dalam kontrol terhadap sumberdaya, dan 4) tingkat kesetaraan dalam kontrol terhadap manfaat.Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus hingga September 2019.  Hasil penelitian memberikan gambaran bahwasecara umum perempuan pada keluarga petani sawi di Pekon Campang telah memiliki kesetaraan dengan laki-laki dalam aktivitas domestik, usahatani,publik/sosial dengan klasifikasi responsif gender. Hal ini dapat dilihat dari partisipasi perempuan dalam berbagai kegiatan baik domestik, usahatani, dan publik meskipun masyarakat Pekon Campang menganut budaya patriarki tetapi tetap memperhatikan peran perempuan dalam berbagai kegiatan yang dilakukan baik yang bersifat domestik, usahatani, dan publik.  Faktor-faktor yang memperngaruhi kesetaraan gender dalam rumah tangga petani sawi meliputi faktor sosial budaya, kepercayaan, kebutuhan ekonomi dan persepsi masyarakat terhadap pembagian kerja dalam rumah tangga dan usahatani. Kata kunci :gender, usahatani sawi, kepercayaan, patriarki, dan rumah tangga 
Kinerja Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Di Kota Bandar Lampung Isti Putri Utami; Kordiyana K Rangga; Helvi Yanfika; Abdul Mutolib
JSHP : Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol 5, No 1 (2021): JSHP (JURNAL SOSIAL HUMANIORA DAN PENDIDIKAN)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Balikpapan.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jshp.v5i1.901

Abstract

This study aims to determine the level of performance of the Family Hope Program (PKH) assistant in Bandar Lampung City and analyze the factors that influence it. The study was conducted in February-March 2020 with 104 PKH assistants in Bandar Lampung. The analysis method used descriptive and quantitative analysis. Data analysis was performed by multiple linear regression. The results show that the performance level of PKH assistants in Bandar Lamping City is in the moderate classification. This is shown from the results of the work achievements of the assistants in carrying out their duties. In the implementation of participation validation, distribution of assistance, updating data, and reporting of activities, it is known that the assistant has succeeded in carrying out his duties according to the procedure. In the implementation of P2K2, assistants have used learning media and have delivered all the materials, but there are some assistants who have not delivered the entire materials. In the implementation of verification of KPM PKH commitments, there are still assistants who do not monitor the visits of KPM PKH assisted in the education component. The results also show that there is an influence between the level of non-formal education, motivation, work discipline, work environment, and perceptions of assistant incentives on the level of performance of assistants. This means that the higher the level of non-formal education, motivation, work discipline, work environment, and perceptions of companion incentives, the higher the level of performance of PKH assistants in Bandar Lampung City.Keywords : assistant performance, performance factors, PKH  AbstrakPenelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat kinerja pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Kota Bandar Lampung serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Maret 2020 dengan responden sebanyak 104 pendamping PKH di Kota Bandar Lampung. Metode analisis menggunakan analisis deskriptif dan kuantitatif. Analisis data dilakukan dengan regresi linear berganda. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa tingkat kinerja pendamping PKH di Kota Bandar Lamping berada pada klasifikasi sedang. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil capaian kerja pendamping dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendamping PKH. Pada pelaksanaan validasi kepesertaan, penyaluran bantuan, pemutakhiran data, dan pelaporan kegiatan diketahui bahwa pendamping telah berhasil melakukan tugasnya sesuai dengan prosedur. Pada pelaksanaan P2K2, pendamping telah menggunakan media pembelajaran untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan dan telah menyampaikan keseluruhan materi, namun masih dapat dijumpai beberapa pendamping yang belum menyampaikan keseluruhan materi tersebut. Pada pelaksanaan verifikasi komitmen KPM PKH, masih terdapat pendamping yang tidak memantau kunjungan KPM PKH dampingannya pada komponen pendidikan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara tingkat pendidikan non formal, motivasi, disiplin kerja, lingkungan kerja, serta persepsi insentif pendamping terhadap tingkat kinerja pendamping. Hal tersebut memiliki makna bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan non formal, motivasi, disiplin kerja, lingkungan kerja, dan persepsi terhadap insentif pendamping maka semakin tinggi tingkat kinerja pendamping PKH di Kota Bandar Lampung.Kata kunci :  faktor-faktor kinerja, kinerja pendamping, PKH
Kemandirian Anggota Kelompok Wanita Sawargi dalam Keberlanjutan Usaha Pengolahan Hasil Pertanian Di Kelurahan Situ Gede Kota Bogor Helvi Yanfika; Siti Amanah; Prabowo Tjitropranoto; Anna Fatchiya; Sri Harijati
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 12 No 2 (2017)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.958 KB) | DOI: 10.51852/jpp.v12i2.352

Abstract

Sejak tahun 2001 kelompok wanita di kelurahan Situ Gede, Kota Bogor telah melakukan pengolahan produk pertanian (talas), kegiatan ini dilakukan cukup lama tapi masih jauh dari kriteria wanita petani mandiri. Seperti, penyediaan bahan baku (talas), bahan baku alternatif, kegiatan pengolahan juga masih terbatas hanya sesuai dengan pesanan serta pemasaran yang masih terbatas.. Kemudian, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kemampuan kemandirian wanit dan apa faktor yang terkait dengan tingkat kemandirian petani perempuan dalam pengambilan keputusan untuk kelangsungan usaha. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa kemandirian wanita masih rendah dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kemandirian anggota wanita tani adalah keterlibatan wanita tani dalam kelompok tani, interaksi dengan penyuluh, dan keaktifan mencari informasi hasil, sedangkan umur, pendidikan, dan pengalaman tidak berhubungan dengan kemandirian anggota kelompok wanita tani dalam keberlanjutan usaha pengolahan hasil pertanian di Kelurahan Situ Gede Kota Bogor. Hal yang perlu dipertimbangkan untuk meningkatkan kegiatan pengolahan hasil talas peran penyuluh sehingga keterlibatan perempuan dalam semua kegiatan dalam kelompok dapat ditingkatkan juga. Hal ini juga mengatakan bahwa ada kebutuhan untuk meningkatkan interaksi antara anggota kelompok, antara kelompok dan organisasi lainnya, serta seluruh elemen kelompok kedua administrator dan anggota untuk lebih aktif dalam pemasaran produk olahan seperti dodol talas , coklat, kecimpring dan kerupuk untuk kelangsungan usaha.
Farmers’ Adaptability to Climate Change in Lampung Province Helvi Yanfika; Indah Nurmayasari; Indah Listiana; R.A. Diana Widyastuti; Maya Riantini; Puspita Yuliandari; Adia Nugraha
Agriecobis : Journal of Agricultural Socioeconomics and Business Vol. 5 No. 02 (2022): October
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/agriecobis.v5i02.18843

Abstract

This research aims to analyze the impact of climate change on the productivity of rice farming businesses, know the knowledge, attitudes, and adaptability to climate change, and present a review and criticism analysis for product updates related to climate change. The study respondents numbered 100 rice farmers in Lampung Province. The processed data is analyzed by using descriptive statistics, using Crosstabs analysis to calculate the frequency and percentage of two or more variables at once while to see the influence of farmer behavior is using path analysis. The results of this study showed that the impact of climate change greatly affects rice farming businesses which leads to a decrease in the productivity of farmers' rice farming businesses. The lack of knowledge of farmers about climate change and the attitude of farmers in dealing with climate change are great concern, but in the follow-up to curiosity and problem solving tends to be less, this is due to farmers less enthusiastic in determining the attitude of climate change. The level of adaptation of farmers to climate change only occurs when determining planting time, so it needs to increase the power due to climate change. Recommendations from these results, among others, related to regulations that require renewal. This update obtained two perspectives, namely the legal perspective and the perspective of the development of the climate issue itself.
Dukungan Lembaga dan Tingkat Partisipasi Petani dalam Keberlanjutan Usahatani Padi Sehat di Desa Rejo Asri Helvi Yanfika; Indah Nurmayasari; Kordiyana K. Rangga; Fifi Silviana
Jurnal Penyuluhan Vol. 19 No. 01 (2023): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluhan Pembangunan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25015/19202343094

Abstract

The success of rice farming which has high productivity and is able to meet people's food needs is largely determined by farmers as business actors. The behavior of farmers in farming is not only related to cultivation efforts, but also includes the contribution of farmers in group institutions which hopefully provide a lot of support for rice farming activities. The aims of this study are: 1) analyzing the institutional support for farmer participation. 2) analyzing the participation of healthy rice farmers. 3) analyzing the sustainability of healthy rice farming. 4) analyzing the institutional support for the level of farmer participation. 5) analyzing the effect of farmer participation level on the sustainability of healthy rice farming in Rejo Asri Village, Seputih Raman District, Central Lampung Regency. This study uses survey method with the respondents in this study amounted to 50 healthy rice farmers. The research location was chosen purposively and used quantitative descriptive analysis methods with Multiple Linear Regression Test and Simple Linear Regression Test. The results showed that the role of the extension agent affected farmer participation, while the indicators of the leadership of the farmer group leader and access to information did not affect the participation of healthy rice farmers. The second objective shows that the level of farmer participation at the planning stage is included in the moderately participating category, at the implementation, benefit-taking, and evaluation stages are included in the very participating category. The third objective of the sustainability of healthy rice farming in this study is included in the very sustainable category. The fourth objective shows that the role of the extension worker affects the level of farmer participation, while the indicators of the leadership of farmer group leaders and access to information do not affect the level of participation of healthy rice farmers. The fifth objective is the influence of the level of farmer participation on the sustainability of healthy rice farming in Rejo Asri Village, Seputih Raman District, Central Lampung Regency with an r-square value of 0.553.
Pelayanan & Manfaat Koperasi serta Pengaruhnya terhadap Partisipasi Anggota (Studi Kasus Pada Koperasi Jurai Siwo Ragem Kota Metro Indah Listiana; Ktut Murniati; Abdul Mutolib; Helvi Yanfika
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2021.005.01.16

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas pelayanan pada Koperasi Jurai Siwo Ragem, menganalisis manfaat Koperasi dan menganalisis pengaruh kualitas pelayanan dan manfaat koperasi terhadap partisipasi anggota Koperas yang dilaksanakan di Koperasi Jurai Siwo Ragem. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2019. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatifi dengan informan dan responden penelitian sebanyak 12 orang yang merupakan pengurus dan anggota koperasi. Data yang digunakan terdiri atas data primer dan data sekunder. Data dianalisis dengan pendekatan deskriptif kualitatif dengan menggunakan tabulasi.Pelayanan Koperasi Jurai Siwo Ragem Metro dinilai berdasarkan persepsi anggota koperasi.  Penilaian didasarkan pada 5 (lima) aspek yang meliputi (1) aspek tampilan fisik (tangibles), (2) aspek keterandalan (realibilities), (3) aspek daya tanggap (esponsiveness), (4) kemampuan dalam memberikan jaminan (assurance), dan (5) aspek kemampuan memberikan perhatian personal (emphaty). Secara umum pelayanan Koperasi dinilai cukup memuaskan hingga sangat memuaskan.  Anggota koperasi Jurai Siwo Ragem memperoleh manfaat ekonomi dan non-ekonomi. Bentuk manfaat yang dirasakan anggota diantaranya anggota memiliki tempat untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan memiliki lembaga simpan pinjam untuk memenuhi kebutuhannya.  Anggota Koperasi Jurai Siwo Ragem Metro menilai manfaat pada kategori memuaskan dan sangat.  Patisipasi anggota Koperasi Jurai Siwo Ragem Kota Metro terbagi atas 3 (tiga) hal yaitu: 1) Hadir dalam Rapat Anggota Tahunan, 2) Pembayaran simpanan yang meliputi simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan lain, 3) Pemanfaatan pelayanan pada unit usaha simpan pinjam dan pengadaan barang serta jasa.  Partisipasi anggota koperasi dipengaruhi kualitas layanan dan manfaatan yang diterima anggota koperasi.
Pengaruh Tingkat Penerapan Teknologi Pengendalian Hama Terpadu (Pht) Terhadap Petani Padi Sawah Noviza Fitri; Helvi Yanfika; Indah Istiana; Serly Silviyanti Soepratikno
Journal of Food System & Agribusiness Volume 6 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed to analyze the effect of application level of Integrated Pest Management (IPM) technology on Paddy Rice Farmers. The research was carried out in October - November 2021 in Metro City. The sample was 25 farmers selected by purposive technique. Data analysis were descriptive statistics and correlation. Inferential statistical analysis obtained by Spearman Rank correlation test. The results of the analysis showed that the relationship between individual characteristics and the level of application of IPM technology was obtained by sig. 0.000 (99% confidence level). The conclusion was that there was a strong relationship between individual characteristics and the level of application of IPM technology. The results of the analysis of the relationship between the application of the basic principles of IPM with the level of application of IPM technology obtained a sig value. 0.083 (90% confidence level). The conclusion was that there was a sufficient relationship between the application of the basic principles of IPM and the level of application of IPM technology.
Forest Cover Change and Legal Pluralism in Forest Management: A Review and Evidence from West Sumatra, Indonesia R. Rudy; Y. Yonariza; Helvi Yanfika; Ali Rahmat; Winih Sekaringtyas Ramadhani; Abdul Mutolib
Indonesian Journal of Science and Technology Vol 6, No 2 (2021): IJOST: VOLUME 6, ISSUE 2, September 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ijost.v6i2.34190

Abstract

This study analyzed the functions of shifting (phenomenon of legal pluralism) and identified forest conversion at Production Forest Management Unit of Dharmasraya (PFMU Dharmasraya), West Sumatra, Indonesia from March 2018 to December 2019 using a qualitative research design with a case study approach. The identification of changes in forest cover analyzed by satellite images using the NDVI method to obtain the distribution of forest cover. Discussion on legal pluralism were examined using a non-ethnographic qualitative research approach through interviews with local communities, companies/permit holders, and related institutions (government). From 2000 to 2019, the PFMU Dharmasraya forest area reduced from 86 to 12%, and plantations increased from 10 to 81% of the total area of 33,539 ha. The legal pluralism of forest ownership occurs because local communities use traditional law, claiming the PFMU Dharmasraya area as Ulayat land. In contrast, the government claims the forest belongs to the state. The motives for the conversion of forest functions are the expansion of oil palm and rubber plantations, forest clearing to mark forest ownership rights, and illegal logging.
Pelatihan Pembuatan Mikroorganisme Lokal untuk Mendukung Rumah Pangan Lestari di Desa Sidodadi-Wates, Kabupaten Pringsewu Raden Ajeng Diana Widyastuti; Kus Hendarto; Hayane A. Warganegara; Purba Sanjaya; Indah Listiana; Helvi Yanfika
Open Community Service Journal Vol. 1 No. 1 (2022): Open Community Service Journal
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.708 KB) | DOI: 10.33292/ocsj.v1i1.2

Abstract

Kegiatan Rumah Pangan Lestari merupakan suatu upaya menuju ketahanan pangan yang perlu digalakkan mulai dari rumah tangga. Pemanfaaatan lahan pekarangan yang dilakukan di daerah pedesaan sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga serta memberikan pangan bergizi untuk keluarga. Bahan makanan yang diperoleh dari lahan pekarangan juga harus sehat dan bergizi. Pertanian yang sehat dapat diwujudkan dengan penerapan pertanian organik. Sisa tanaman dari lahan pekarangan merupakan alternatif yang dapat digunakan untuk menunjang kegiatan pertanian organik. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan adalah pembuatan pupuk mikroorganisme lokal sebagai media tanam yang berasal dari bonggol pisang dan rebung bambu. Pembuatan pupuk Mikroorganisme Lokal (MOL) merupakan langkah pengaplikasian teknologi tepat guna yang diharapkan dapat menjadi solusi bagi Kelompok Wanita Tani Berkah Mandiri Desa Sidodadi Wates, Kabupaten Pringsewu. Kegiatan pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan tahapan sosialisasi, pelatihan dan pendampingan hingga tahap akhir dalam pembuatan pupuk Mikroorganisme Lokal. Peserta pelatihan merupakan bagian dari Kelompok Wanita Tani Berkah Mandiri Desa Sidodadi Wates, Kabupaten Pringsewu. Adanya program Rumah Pangan Lestari dan pembuatan pupuk Mikroorganisme Lokal adalah upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam mewujudkan pertanian organik dengan bahan yang mudah didapatkan. Masyarakat berharap kegiatan pemberdayaan ini dapat berkelanjutan.
Co-Authors Abdul Mutolib Ade Lia Delita Ade Yulistiani Adela Priantika Adia Nugraha Adipaty, Arsendi Rifki Agus Hudoyo Ali Rahmat Ali Rahmat Ali Rahmat Ali Rahmat Alimudin Alimudin, Alimudin Amirul Khoirunnisa Amril Ma’ruf Siregar Andini Fitria Hadi Anggun Safitri Anma Hari Kusuma Anna Fatchiya Anna Fatchiya Anna Fatchiya Anna Fatchiya Anna Gustina Zainal Aprilia Rahmawati Ariansah Saputra Dinata Aviati S., Yuniar Ayu Nirmala Lutfie Syarief Azhari Maliki AZWAR ARDIANSYAH Bagus Denta Permana Begem Viantimala Begem Viantimala Begem Viantimala Damayanti, Elok Damayanti, Nur Alfi Laila Dame Trully Gultom Dame Trully Gultom Dewangga Nikmatullah Dewangga Nikmatullah Dewangga Nikmatullah, Dewangga Dewangga Nikmatulloh Dewi Puspita Widiarini Dio Rheza Rivandi Dwi Arianti Dwintasari, Natasya Eko Handayanto Enggal Parikesit Santoso Eny Ivans Erdi Suroso Erika Dwi Alviana Erisa Widyanti Evi Nurjannah Fembriarti Erry Prasmatiwi Fifi Silviana Gusti Putu Dano Putra Hayane A. Warganegara Herman Yulianto Hutagalung, Andreas Dolar Inara Angsi Prastisi Indah Istiana Indah Listiana Indah Nurmayasari Irwan Effendi Irwan Effendi Isti Putri Utami Januar Arifin Ruslan juwita sari Kiki Ambarwati Kordiyana K Rangga Kordiyana K Rangga Kordiyana K Rangga Kordiyana K Rangga Kordiyana K Rangga, Kordiyana K Kordiyana K. Rangga Kordiyana K. Rangga Ktut Murniati Kus Hendarto Lestari, Dyah Aring Hepiana Lusmeilia Afriani Mangesti, Ragil Ayu Maya Riantini, Maya Moch Afandi Suprayitno Muhammad Havis Muhammad Ibnu Muher Sukmayanto Naida Putri Shafira Nanda Pardani Noviza Fitri Nurul Farida Oktora Susanti Pang S Asngari Pang S. Asngari Pang S. Asngari Pardani, Nanda Pinem, Andrius M Prabowo Tjitropranoto Puspita Yuliandari R Hanung Ismono R. Rudy RA Diana Widyastuti Raden Ajeng Diana Widyastuti Ragil Ayu Mangesti Ramadhani, Winih Sekaringtyas Rendi Robiyan Risa Rahmadanti Rudy Rudy Rudy Rudy Sahrul Ari Irawan Sanjaya, Purba Serly Silviyanti Serly Silviyanti Serly Silviyanti S Serly Silviyanti S Serly Silviyanti Soepratikno Sherly Silviyanti S Shinta Tantriadisti Sri Harijati Sumaryo Gitosaputro Sumaryo Gitosaputror Tati Purnamawati Tri Pujiana Tubagus Hasanuddin Wan Abbas Zakaria Welly Nurul Apreliani Yonariza Yonariza Yul Martin Yulia Nuraini Yuni Sadikin Yunika Hutami Manik