Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH SUPLEMENTASI STARBIO DALAM PAKAN DENGAN 40% DEDAK PADI TERHADAP PENAMPILAN BABI LANDRACE Sumadi I. K.; Gede Wijaya I. M.; Puger A. W.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 18 No 1 (2015): Vol 18, No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.829 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2015.v18.i01.p07

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui penampilan babi landrace yang diberi pakan mengandung 40% dedak padi dengan suplementasi Starbio. Penelitian ini menggunakan babi landrace sebanyak 12 ekor dengan berat badan antara 20-30 kg. Pakan terdiri dari konsentrat Guyofeed, dedak padi dan jagung kuning. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK); 4 kelompok berat badan yang diberi 3 macam pakan perlakuan. Pakan yang diberi dengan 40% dedak padi tanpa suplementasi Starbio sebagai kontrol (perlakuan A); pakan dengan 40% dedak padi dan disuplementasi 0,2% Starbio (perlakuan B); dan pakan dengan 40% dedak padi dan disuplementasi 0,4% Starbio (perlakuan C) selama 6 minggu. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis sidik ragam dan bila terdapat perbedaan yang nyata diantara perlakuan (P<0,05) dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan (Steel dan Torrie, 1989). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa suplementasi Starbio dalam pakan dengan 40% dedak padi mampu memperbaiki penampilan (konsumsi pakan, pertambahan berat badan, energi tercerna, dan profil kotoran) babi landrace.
KARAKTERISTIK GELATIN DARI KULIT KAKI TERNAK DAN POTENSINYA SEBAGAI EDIBLE FILM I. N. S. Miwada; I. N. Simpen; M. Hartawan; A. W. Puger; N. L. P. Sriyani
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 18 No 3 (2015): Vol 18, No 3 (2015)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.268 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2015.v18.i03.p06

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan potensi protein kolagen yang terdapat pada kulit kaki ternak(kulit kaki ayam broiler/kka, kulit kaki kambing/kkk dan kulit kaki sapi/kks) menjadi produk gelatin dan mengkajipotensinya sebagai edible film. Ekstraksi protein pada kka, kks, dan kkk dalam water bath yang sebelumnyadicuring dengan asam asetat (1,5%) selama 3 hari. Dilanjutkan produksi edible film dalam 100 ml aquades denganperlakuan formulasi gelatin dan gliserol (1:0); (5:1); (10:1); (15:1) dan (20:1). Hasil penelitian menunjukkan bahwagelatin kks paling tinggi (P<0,05) kandungan proteinnya (85,17%) diikuti gelatin kkk (80,38%) dan kka (79,43%).Namun secara viskositas gelatin kkk (5,70 poise) paling tinggi (P<0,05) diikuti oleh kks (5,27 poise) dan kka (4,93poise). Hasil analisis FTIR menunjukkan bahwa gelatin jenis kks, kkk, dan kka terbukti sebagai gelatin melaluikarakterisasi serapan gugus fungsi. Karakterisasi tersebut terbagi dalam 4 bagian puncak serapan khas gelatinyaitu serapan amida A, amida I, amida II dan amida III. Kajian penggunaan jenis gelatin-gliserol dengan rasioberbeda menghasilkan viskositas edible film yang cenderung meningkat (P<0,05) dengan rentang rata-rata 1,89-3,77 poise. Sementara kandungan proteinnya nyata berbeda dengan nilai tertinggi pada rasio 10:1. Kandunganprotein edible dari gelatin kkk tertinggi (P<0,05) diikuti kka dan kks dengan nilai berturut-turut (0,38%; 0,27%dan 0,25%). Kesimpulan penelitian bahwa gelatin kks nilainya lebih tinggi diikuti kkk dan kka. Penggunaan ketigajenis gelatin ini sebagai edible film menghasilkan formula terbaik pada rasio 10:1 yaitu 10 g gelatin dan 1 ml gliseroldalam 100 ml aquades.
PEMANFAATAN AMPAS TAHU TERFERMENTASI DALAM RANSUM UNTUK TURUNKAN AKUMULASI LEMAK DAN KOLESTEROL TUBUH ITIK A. A. A. S. Trisnadewi; I. G. N. G. Bidura; A. T. Umiarti; A. W. Puger
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 18 No 2 (2015): Vol 18, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.252 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2015.v18.i02.p05

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mempelajari pengaruh penggunaan ampas tahu terfermentasi dengan Saccharomyces cerevisiae dalam ransum terhadap akumulasi lemak dan kadar kolesterol dalam tubuh itik bali umur 6-12 minggu. Rancangan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat macam perlakuan dan enam kali ulangan. Tiap ulangan (unit percobaan) menggunakan tiga ekor itik bali jantan umur 6 minggu dengan berat badan homogen. Ransum yang diberikan pada itik selama periode penelitian disusun isoprotein (CP:16%) dan isoenergi (2900 kkal ME/kg). Keempat perlakuan yang dicobakan, yaitu itik yang diberi ransum basal tanpa penggunaan ampas tahu sebagai kontrol (A); ransum dengan penggunaan 10% ampas tahu terfermentasi (B); ransum dengan penggunaan 20% ampas tahu terfermentasi (C), dan ransum dengan penggunaan 30% ampas tahu terfermentasi (D) dengan Saccharomyces cereviseae. Ransum dan air minum diberikan ad libitum. Variabel yang diamati, yaitu konsumsi ransum, berat badan akhir, pertambahan berat badan, feed conversion ratio (FCR), berat karkas, persentase karkas, lemak abdominal, dan kadar kolesterol darah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan 10-30% ampas tahu terfermentasi dengan Saccharomyces cerevisiae dalam ransum ternyata tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum tetapi secara nyata (P<0,05) meningkatkan pertambahan berat badan, karkas, dan efisiensi penggunaan ransum, serta secara nyata (P<0,05) menurunkan jumlah lemak abdomen dan kadar kolesterol serum darah itik. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan 10-30% ampas tahu terfermentasi dengan Saccharomyces cerevisiae dalam ransum dapat meningkatkan penampilan itik bali jantan umur 6-12 minggu, serta menurunkan jumlah lemak abdomen dan kadar kolesterol serum darah itik.
PERFORMANCE OF BALI PIGS RAISED IN BAPUK AND CONCRETE FLOOR BUDAARSA K; A. W. PUGER; T. I. PUTRI; I D. G. A. UDAYANA; I.W. SUDIASTRA
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 21 No 1 (2018): Vol 21, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.743 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2018.v21.i01.p08

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa babi bali antara yang dipelihara dalam kandang lantaibapuk (deep litter) dengan lantai beton. Masing-masing kelompok terdiri dari 10 ekor babi bali dengan berat 10-12kg. Pakan yang diberikan sama untuk kedua kelompok. Data dianalisis dan diuji dengan Two Independent SampleT test. Variabel yang diukur adalah konsumsi pakan, pertambahan bobot, konversi pakan dan kecernaan ransum.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertambahan bobot badan harian pada kandang bapuk dibandingkandengan kandang lantai beton 0,3540 ± 0,0084 vs 0,3680 ± 0,0103 kg (P<0,05), konversi pakan 3,2106 ± 0,0796vs 3,1108 ± 0,0895 (P<0,05), konsumsi pakan harian 1,1360 ± 0.0117 vs 1,1440 ± 0,0117kg (P>0,05). Kecernaanbahan kering 79,1840 ± 0,5700 vs 82,0800 ± 1,2518%, bahan organik 80,6620 ± 0,7633 vs 82,5340 ± 0,5046%,protein kasar 81,5730 ± 0,8219 vs 83,7310 ± 1,6578%, serat kasar 81,5730 ± 0,8219 vs 83,7310 ± 1,6578%, lemakkasar 87,6820 ± 0,8633 vs 89,1800 ± 0,8202% dan energi 80,7200 ± 1,0696 vs 81,0620 ± 1,0892% dan semuavariabel kecernaan pada kandang beton nyata lebih tinggi (P<0,05). Dapat disimpulkan bahwa pemeliharaan babilokal (babi bali) dengan kandang beton menunjukkan performa yang lebih baik ditinjau dari aspek pertambahanbobot, konversi pakan dan kecernaan ransum.
CARCASS OF NATIVE CHICKEN DUE TO FEEDING CONTAINS EXPIRED MILK NURIYASA I M.; M. E. D. PERTIWI; A. W. PUGER; E. PUSPANI
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 23 No 3 (2020): Vol. 23 No. 3 (2020)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MIP.2020.v23.i03.p03

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggantian tepung ikan dengan susu kadaluarsa dalam ransum terhadap karkas ayam buras. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan lima perlakuan dan lima ulangan, setiap unit percobaan terdiri dari empat ekor ayam buras jantan. Perlakuan adalah ransum tanpa penggantian tepung ikan (R0); ransum pengantian 25% tepung ikan dengan susu kadaluarsa (R1); ransum pengantian 50% tepung ikan dengan susu kadaluarsa (R2); ransum pengantian 75% tepung ikan dengan susu kadaluarsa (R3) dan ransum pengantian 100% tepung ikan dengan susu kadaluarsa (R4). Ransum dan air minum diberikan secara ad libitum. Variabel yang diamati adalah karkas dan komposisi fisik karkas. Hasil penelitian mendapatkan berat karkas dan berat daging perlakuan R3 lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan R4, R2, R1 dan R0. Semua perlakuan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap potongan komersial karkas. Penelitian menyimpulkan bahwa penggantian tepung ikan dengan susu kadaluarsa pada aras 75% menghasilkan karkas lebih tinggi dibandingkan perlakuan lain.
PENGARUH ME/CP RATIO RANSUM TERHADAP PERFORMANS BABI BALI Sumadi I K; Suasta I M; Ari Astawa I P; Puger A W
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 19 No 2 (2016): Vol 19, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.888 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2016.v19.i02.p06

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai imbangan energi-protein ransum (ME/CP ratio, ME (kkal/kg) danCP(%) pada babi bali. Tingkat imbangan sebagai perlakuan adalah ME/CP ratio: 2805kkal/16,08% (perlakuanA); 2955kkal/17,96% (perlakuan B); 3120kkal/19,84% (perlakuan C) dan 3242kkal/22,28% (perlakuan D) yangdiberikan kepada babi bali jantan lepas sapih dengan berat badan awal 9,5 – 12 kg selama 8 minggu. Penelitiandirancang dengan rancangan acak kelompok (RAK) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan sehingga anak babibali jantan yang diperlukan sebanyak 12 ekor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa babi-babi yang mendapatperlakuan B (ME/CP ratio = 2955kkal/17,96%) memiliki BB akhir, PBB dan konsumsi ransum paling tinggidibandingkan yang mendapat perlakuan A, C dan D (P<05), sedangkan nilai FCR yang paling rendah terdapatpada babi-babi yang mendapat perlakuan A (ME/CP = 2805 kkal/16,08 %) dibandingkan dengan yang mendapatperlakuan B, C dan D (P<0,05). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa babi-babi yang mendapat imbanganME/CP ratio : 2805kkal/16,08% menggunakan pakan paling efisien, memberikan pertambahan bobot tertinggipada imbangan ME/CP 2955kkal/17,96% .
PEMETAAN BUDIDAYA BABI BALI DI BALI Putri T. I.; N. P. Mariani; A. W. Puger
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 21 No 3 (2018): Vol 21, No 3 (2018)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.139 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2018.v21.i03.p06

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pemetaan budidaya babi bali di Bali. Penelitian dilaksanakan selamalima bulan mulai bulan Mei sampai dengan September 2016. Data ini sangat diperlukan untuk mengetahuipemetaan budidaya babi bali seperti pemberian pakan dan recording reproduksi ternak babi meliputi: umurawal pemeliharaan, umur pubertas, lama kebuntingan, bobot lahir, bobot sapih/umur sapih, calving interval danjumlah anak per kelahiran di Kabupaten Tabanan, Gianyar, dan Bangli. Penelitian menggunakan metode surveydan penentuan responden menggunakan teknik purposive sampling dengan pertimbangan populasi babi bali tidakmerata di semua kabupaten. Dari masing-masing kabupaten diambil 20 peternak sebagai responden. Data yangdiperoleh dianalisis secara deskriptif sehingga mampu memberi gambaran yang akurat tentang budidaya babi balidi tiga kabupaten tersebut. Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa tujuan pemeliharaan di KabupatenGianyar untuk bibit, Bangli dan Tabanan untuk bibit dan penggemukan. Sistem pemeliharaannya sama yaitusecara semi intensif, demikian juga jenis pakan yang diberikan yaitu limbah dapur, limbah kebun dan dedak padi.Data reproduksi di Kabupaten Gianyar, jumlah anak setiap kelahiran 9-12 ekor, bobot lahir 1-1,5 kg, disapih umur60-90 hari, umur pubertas 6-8 bulan, jarak beranak (calving interval) 7 bulan.
PENGARUH SUPLEMENTASI MULTI NUTRIENT BLOCK TERHADAP STATUS HEMATOLOGI KELINCI LOKAL Puger A. W.; I M. Nuriyasa; I M. Mastika; I M. Suasta
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 20 No 1 (2017): Vol 20, N0 1 (2017)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.999 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2017.v20.i01.p05

Abstract

Penelitian telah dilakukan untuk mengetahui status hematologi kelinci diberi pakan rumput yang disuplementasiMulti Nutrient Block (MNB). Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok, dengan lima kali ulangan.Perlakuan terdiri dari kelinci diberi rumput lapangan sebagai kontrol (R0), ransum kontrol yang disuplementasiMNB 5 g/ekor/h (R1), ransum kontrol yang disuplementasi MNB 10 g/ekor/h (R2), ransum kontrol yang disuplementasiMNB 15 g/ekor/h (R3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan eritrosit, leukosit, hematokrit, glukosadan trigiserida darah kelinci tidak dipengaruhi oleh tingkat suplementasi MNB (P<0,05), namun kandungan haemoglobindarah kelinci semakin meningkat dengan meningkatnya suplementasi MNB (P>0,05). Dapat disimpulkanbahwa suplementasi MNB berpengaruh positif terhadap status haemoglobin darah kelinci. Kata kunci; MNB, status hematologi, Lepus negricollis
KECERNAAN RANSUM PADA KELINCI BETINA LOKAL YANG DIBERI RANSUM MENGGUNAKAN AMPAS TAHU TERFERMENTASI DENGAN ARAS BERBEDA Nuriyasa I M.; A. W. Puger
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 22 No 2 (2019): Vol. 22 No.2 (2019)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.966 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2019.v22.i02.p07

Abstract

This study aims to determine the digestibility of local female rabbit fed diet containing different levels offermented tofu waste. The study used a randomized block design (RBD), with five treatments and five blocks.The treatment was rabbits fed rations without using tofu waste or control fed (R0), rabbit fed rations containing10% tofu waste (R1), rabbit fed containing 15% tofu waste (R2), rabbit fed rations containing 10% fermented tofuwaste (R3) and rabbit fed rations containing 15% fermented tofu waste (R4). Variables observed were dry matterdigestibility, protein digestibility and efficiency of changes GE to DE. The results showed that rabbits fed ration R3and R4 caused dry matter digestibility, protein digestibility and efficiency of changes GE to DE were higher thantreatments R2, R1 and R0. It can be concluded that diets containing 10% up to 15% fermented tofu waste in rabbitrations can increase the digestibility of rations for local female rabbits.
PROFIL ASAM LEMAK DAGING BABI BALI ASLI DAN BABI LANDRACE Sriyani N. L. P; M. A. Rasna; I N. T. Ariana; A. W. Puger
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 20 No 1 (2017): Vol 20, N0 1 (2017)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.887 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2017.v20.i01.p03

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan profil lemak hewani dari dua jenis daging babi daribangsa (breed) yang berbeda yaitu babi bali asli (babi lokal) dan babi landrace (babi ras). Penelitian ini dilaksanakandengan mengambil beberapa sampel daging babi bali dan babi Landrace. Daging yang diambil bersumber daridaging yang dijual di Rumah Potong Hewan Tradisional yang berlokasi di Banjar Pegending, Desa Dalung KutaUtara. Selanjutnya sampel daging dianalisis profil asam lemaknya dengan metode Gas Cromatografi di LaboratoriumTerpadu IPB Bogor. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa profil asam lemak penyusun daging babi bali aslimaupun daging babi landrace terdiri dari 10 asam lemak jenuh (Saturated Fatty Acids/SFA) yaitu asam caprik,asam laurat, asam miristat, asam pentadecanoat, asam palmitat, asam heptadecanoat, asam stearat, asam arachidat,asam behenik, asam caprilic, empat jenis asam lemak tidak jenuh tunggal (Mono Unsatured Fatty Acids/MUFA)yaitu asam palmitoleat, asam oleat, asam erucic, asam eiucosenoic dan 2 jenis asam lemak tak jenuh ganda (PollyAnsatured Fatty Acids/PUFA) yaitu asam linoleat, asam eicosedienoic. Kata kunci: profil asam lemak, daging babi bali, dan babi landrace