Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan

KERAGAAN TEKNIS DAN ASPEK BIOLOGI PENANGKAPAN MADIDIHANG MENGGUNAKAN RUMPON DI PERAIRAN KAUR, BENGKULU Ali Muqsit; Roza Yusfiandayani; Mulyono S Baskoro
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 7 No 1 (2016): MEI 2016
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (12739.377 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.7.55-66

Abstract

Pengembangan suatu perikanan tangkap di suatu daerah terdiri dari berbagai aspek, salah satunya dilihat dari aspek biologi. Adanya aspek biologi memiliki arti penting sebagai upaya untuk pengembangan perikanan suatu daerah. Dalam penelitian ini aspek biologi berguna untuk mengetahui komposisi isi lambung ikan tuna sirip kuning yang didaratkan di Pasar Lama. Sebanyak 30 ekor sampel lambung ikan tuna sirip kuning yang diambil pada bulan September 2015 – Januari 2016 dari pengepul tuna di pasar lama untuk selanjutnya dilakukan pengukuran panjang total, berat tubuh, analisis hubungan panjang berat, serta analisis isi lambung dengan metode frekuensi kejadian, metode volumetrik, dan index prepoderance. Data yang telah dihitung antara hubungan panjang total ikan dengan berat tubuh semua ikan tuna sirip kuning bersifat allometrik positif dengan nilai b sebesar 4,227. Hasil yang didapatkan dari dari semua perhitungan indeks preponderance organisme cumi-cumi sebesar 81,77%. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan, cumi-cumi merupakan makanan utama bagi ikan tuna sirip kuning di wilayah Pasar Lama Kaur dan berdasarkan hubungan panjang berat didapatkan hasil bersifat allometrik positif dimana pertumbuhan bobot ikan tuna sirip kuning lebih cepat dibanding pertumbuhan panjang.
STATUS TEKNOLOGI PENANGKAPAN TOGO DI SUNGAI DAN TAMBAK DALAM PERSPEKTIF PERIKANAN BERTANGGUNG JAWAB DI DESA CEMARA LABAT Febrina Berlianti; Roza Yusfiandayani; M Fedi Sondita; Bambang Murdiyanto
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 7 No 1 (2016): MEI 2016
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3615.559 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.7.85-98

Abstract

Kegiatan perikanan togo di Desa Cemara Labat terdiri dari penangkapan di sungai dan tambak. Penilaian status teknologi penangkapan ikan merupakan salah upaya untuk mendukung pengelolaan perikanan togo yang lebih baik. Penilaian tentang tingkat tanggung jawab dua jenis togo dilakukan dengan menerapkan multi criteria analysis yang menggunakan 13 kriteria unit penangkapan ikan yang bertanggung jawab. Penelitian ini bertujuan menentukan status teknologi penangkapan togo dan menentukan strategi perbaikan perikanan tangkap di Desa Cemara Labat. Berdasarkan status teknologi penangkapan ikan, kedua jenis togo tergolong baik dengan memiliki skor yang sama yaitu 33 dengan masing-masing satu indikator bernilai buruk (skor 1) dan empat indikator bernilai cukup baik (skor 2). Kedua togo tergolong buruk (skor 1) pada indikator menjamin survival dari ikan dan biota perairan yang dikembalikan di sungai (X10) dan cukup baik (skor 2) pada indikator kompetensi nelayan (X1). Indikator yang berstatus cukup baik (skor 2) lainnya pada unit penangkapan togo yang dioperasikan di sungai yaitu keselamatan di sungai (X2), kepatuhan terhadap peraturan (X3) dan konsumsi bahan bakar kapal (X4), sedangkan untuk togo yang dioperasikan di tambak yaitu indikator proporsi hasil tangkapan yang dimanfaatkan(X9), potensi terjadi kerusakan lingkungan perairan dan habitat (X12) dan kejadian atau potensi konflik (X13). Strategi perbaikan perikanan tangkap antara lain melalui penekanan pada karakteristik dan perilaku sosial ekonomi nelayan melalui sosialisasi dan pengembangan silvofishery pada perikanan tangkap togo di tambak.
REKONSTRUKSI PINTU MASUK BUBU LIPAT LOBSTER DAN PENGARUH PENGGUNAAN TUTUPAN TERHADAP HASIL TANGKAPAN Edy Miswar; Gondo Puspito; Roza Yusfiandayani; Zulkarnain Zulkarnain
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 7 No 1 (2016): MEI 2016
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (10141.955 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.7.99-106

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan konstruksi bubu lipat yang memberikan jumlah tangkapan lobster terbanyak dan membuktikan bahwa tutupan dapat meningkatkan jumlah tangkapan lobster. Penelitian dilakukan di laboratorium menggunakan metode percobaan. Satu bubu lipat nelayan atau bubu lipat standar (BS) dan 2 konstruksi bubu yang dimodifikasi dibandingkan. Bubu modifikasi terdiri atas bubu lipat modifikasi 1 (BM-1) dan bubu lipat modifikasi 2 (BM-2). Ketiga bubu berbentuk balok dengan dimensi 50 × 33 × 18 (p × l × t) (cm). Celah masuk BS berbentuk celah sempit, sedangkan BM-1 dan BM-2 adalah 4 persegi panjang dengan ukuran 33 × 6 (p × t) (cm) yang dilengkapi dengan deretan jeruji besi. Dalam penelitian ini, ketiga bubu dan 20 lobster dimasukkan ke dalam tangki air. Bubu diangkat setelah direndam selama 30 menit. Aktivitas lobster diamati dan jumlah lobster yang terperangkap dihitung. Ujicoba penangkapan lobster dilakukan sebanyak 20 ulangan. Pengaruh tutupan pada bubu yang menghasilkan tangkapan terbanyak juga diujicoba. Hasilnya menunjukkan bahwa BM-2 menangkap 470 individu, atau lebih banyak dibandingkan dengan BM-1 (221 individu), dan BS (109 individu). Penggunaan tutupan menghasilkan jumlah tangkapan sebanyak 227 individu, sedangkan tanpa tutupan hanya 123 individu.
PRODUKTIVITAS UMPAN TIRUAN DARI KAYU BERLAPIS ALUMUNIUM FOIL PADA PANCING ULUR Rachmad Caesario; Roza Yusfiandayani; Diniah Diniah
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 7 No 2 (2016): NOVEMBER 2016
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.51 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.7.125-136

Abstract

Salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesuksesan operasi penangkapan pancing ulur adalah umpan. Nelayan biasanya menggunakan umpan alami, tembang dan kembung, untuk menangkap layur. Namun, ikan tersebut memiliki harga yang cukup tinggi dan ketersediaannya tidak kontinyu. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis komposisi hasil tangkapan pancing ulur, 2) menganalisis sebaran panjang-berat, 3) mengukur produktivitas hasil tangkapan pancing ulur berdasarkan jenis umpan yang digunakan. Penelitian dilakukan dengan metode experimental fishing di perairan Teluk Palabuhanratu pada bulan Desember 2015 – Januari 2016. Hasil tangkapan yang diperoleh adalah layur sirip kuning (Lepturacanthus savala) sebanyak 1.148 ekor, dengan berat 235,58 kg. Persamaan hubungan panjang – berat layur (Lepturacanthus savala) adalah y=0.0008x3.0113 yang berarti allometrik positif. Produktivitas pancing ulur menggunakan umpan alami sebesar 5,95 kg/trip, lebih besar dibandingkan produktivitas umpan tiruan sebesar 5.26 kg/trip, namun umpan tiruan dapat digunakan sebagai alternatif substitusi umpan alami untuk menangkap layur ketika umpan alami sedang tidak tersedia atau saat musim paceklik.
UJI COBA PENANGKAPAN PADA RUMPON PORTABLE DI PERAIRAN PALABUHANRATU Roza Yusfiandayani; Indra Jaya; Mulyono S. Baskoro
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 4 No 1 (2013): MEI 2013
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (754.86 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.4.89-98

Abstract

Fish Aggregating Device (FAD) usually used by small scale and large scale fishermen in Indonesia are FAD shallow and deep sea water which fix in the water. Efectivities and eficiency research activity about portable FAD in the water to catch thunnus spp. and skipjack have never been done in Indonesia. Need the research about portable FAD to catch thunnus spp. and skipjack in the water. This research can strong National Inovation System with portable FAD to help the fishermen in fishing operation methods. Catching trial around portable FAD by using experimental fishing used troll lines and hand lines. The purpose of this research are to know the number and composition of fish around portable FAD and to know stomacthcontent and plankton in the water.
PRODUKTIVITAS HASIL TANGKAPAN BUBU PADA TERUMBU KARANG BUATAN DI PULAU PRAMUKA, KEPULAUAN SERIBU, DKI JAKARTA Mulyono S. Baskoro; Roza Yusfiandayani; Nur Lina Maratana Nabiu
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 4 No 1 (2013): MEI 2013
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (779.478 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.4.99-110

Abstract

Terumbu karang buatan yang terbuat dari tempurung kelapa merupakan habitat buatan yang menyerupai karakteristik terumbu karang alami yang dapat menjadi alternatif untuk memperbaiki degradasi terumbu karang alami. Peluang pemanfaatan terumbu karang buatan diteliti melalui penelitian lapang dan penelitian laboratorium. Penelitian lapang digunakan untuk melakukan proses penangkapan ikan di sekitar terumbu karang buatan. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2013. Penelitian laboratorium dilakukan pada bulan September 2013 dengan meneliti sampel usus ikan untuk mendapatkan data kelimpahan plankton yang ada dalam perut ikan. Hasil penelitian lapang menunjukkan Ikan yang tertangkap dengan bubu selama penelitian di terumbu karang buatan sebanyak 64 ekor dengan 12 spesies. Spesies yang paling mendominasi adalah ikan Nori Merah (Cheilinus fasciatus) dari famili Labridae. Komposisi plankton yang terdapat pada isi perut ikan hasil tangkapan di tiga terumbu didominasi oleh Genus Rhizosolenia dan Leptocylindricus yang merupakan indikasi baik dari suatu kondisi perairan. Nilai indeks keanekaragaman (H’), nilai keseragaman (E) dan indeks dominansi (C) pada hasil tangkapan terumbu karang buatan secara berturut adalah 0,52-0,66, 0,17-0,21 dan 0,27-0,45.
DAMPAK PENANGKAPAN TERHADAP STRUKTUR DAN TINGKAT TROFIK HASIL TANGKAPAN IKAN DI PERAIRAN MALUKU TENGGARA Erna Almohdar; Mulyono S. Baskoro; Roza Yusfiandayani; Am Azbas Taurusman
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 4 No 2 (2013): NOVEMBER 2013
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.595 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.4.131-138

Abstract

Penangkapan ikan memberikan dampak langsung dan tidak langsung terhadap ekosistem perairan. Penangkapan ikan yang dilakukan nelayan di perairan Maluku Tenggara terhadap ikan cukup intensif. Nelayan umumnya menangkap ikan menggunakan jaring insang (gillnet), bagan dan pancing. Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak penangkapan terhadap ekosistem, yakni struktur komunitas dan tingkat trofik hasil tangkapan berdasarkan alat tangkap. Pengambilan sampel ikan dilakukan dengan metode experimental fishing, yaitu berupa operasi penangkapan ikan menggunakan alat tangkap jaring insang (gillnet), bagan dan pancing di lokasi studi. Analisis data meliputi parameter kebiasaan makan hubungan panjang berat ikan, dan tingkat trofik hasil tangkapan. Hasil penelitian menunjukan tingkat trofik ikan pada alat tangkap bagan dan jaring berkisar 2,9 – 3,7 dan berada pada pengelompokan tingkat trofik (TL3) yakni didominasi oleh jenis omnivora yang cenderung pemakan hewan (zooplankton). Alat tangkap pancing berkisar 4,0 – 4,5 berada pada TL5 dan didominasi oleh jenis karnivora yang cenderung pemakan ikan dan cephalopoda. Ukuran rata-rata panjang total jenis ikan hasil tangkapan yang dominan menurut alat tangkap adalah ikan layang (18,2±12,5 cm), ikan lemuru (19,8±13,3 cm), ikan selar (21,9±14,2 cm), ikan lencam (20,1±13,3cm) dan ikan biji nangka (21,9±14,2 cm). Berat rata-rata hasil tangkapan utama adalah ikan layang (90 ±35gr), ikan lemuru (81 ± 28 gr), ikan selar (89 ± 40 gr), ikan lencam (92±28 gr) dan ikan biji nangka (90±30 gr). Hasil tangkapan oleh bagan, jaring insang dan pancing mengindikasikan bahwa terjadi eksploitasi yang tidak seimbang pada rantai makanan. Kelompok TL 3 dan 5 lebih dominan dieksploitasi. Hal ini secara teoritis berpotensi merusak keseimbangan ekologis sumberdaya ikan di habitat tersebut. Alat tangkap bagan dan jaring mempunyai dampak lebih besar terhadap keberlanjutan sumberdaya ikan dibandingkan dengan alat tangkap pancing (TL5), karena kedua alat tangkap tersebut cenderung lebih eksploitatif pada ukuran ikan yang belum layak tangkap.
MODEL PENGEMBANGAN PERIKANAN TANGKAP BERBASIS MINAPOLITAN DI KABUPATEN GORONTALO UTARA Alfi Sahri R. Baruadi; Domu Simbolon; Ari Purbayanto; Roza Yusfiandayani
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 3 No 1 (2012): MEI 2012
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.181 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.3.1-9

Abstract

Fishery resources at NorhGorontalo disrict was huge. The potential of Fishery Management Area from Laut Sulawesi to Pasicific Ocean includes around 590.970 ton of pelagicdivided into175.260 ton large pelagic, 384.750 ton small pelagic and the other kind of fish around 30.960 ton. On the other hand, the utilization of fishery resources still minimun that was only 46%. Government at North Gorontalo made capture fisheris as a main program to improve society welfare to minimize the lack of fishery resources utilization. The government should be aware of this situation to formulate and decide each policy. Policy that has been applied in this recent year in NorthGorontalo district was Minapolitan and it was held by the Indonesia Ministry of Marine and Fishery joined with Local Government. So, research of development fishery capture based minapolitan model was needed to designed a policy model as a guide to decide a capture fisheries policy. Methodology that using in this research was surplus production analysis to analyze the fish resource, proper tools to capture fish analysis, and SEM (Structure Equation Modeling) analysis. The result of this research showed that the utilization of fishery resources still lack under MSY (Maximum Sustainable Yield). Some of programs that should be developed were purse seine, hand line tuna,liftnet, hand line, and payang. The objective of minapolitan policy was creating local economic growth and increasing capture fisheries production and guarantee the quality of capture fisheries.
PENANGKAPAN IKAN KAKAP (Lutjanus sp.) DI SEKITAR PULAU TIMOR M. Fedi A. Sondita; Roza Yusfiandayani; Esther Afania Ataupah
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 2 No 2 (2011): NOVEMBER 2011
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.382 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.2.51-60

Abstract

Information about fishing as a whole is still very minimal due to limited fisheries statistics issued by the Regional Government as on the island of Timor. Fishing activities on the island of Timor is still implementing a simple system, especially when seen from the specifications of fishing units that have not been using equipment that is complex in its operation and ability of fishermen. In general, fishing activities are not only determined by the fishing units, but also is influenced also by natural factors is seasonal. Changes in oceanographic conditions causing changes to the abundance of fish in one place due to the migration of fish, fish behavior and so forth. This, in turn result in changes in the fishing ground for fishermen activity is strongly influenced by sea and wind conditions so that the fishing areas are not fixed throughout the year. The purpose of this research activity are: 1). Knowing the specifications of fishing units used to catch snapper in Kupang district, 2). Knowing snapper fishing area (Lutjanus sp.) In Kupang district, and 3). Analyzing catch snapper (Lutjanus sp.) from the type of fishing gear used to catch snapper in the district. The study was conducted in January-April 2010. Field data collection was done during the month of February 2010 to take a place at Harbor Beach Fishing Tenau-Kupang, East Nusa Tenggara Province. Data on fishing areas and fishing units are acquired, classified and analyzed descriptively by tabulation and display map images, whereas analysis of variance test (ANOVA) one-way classification is used to determine the monthly productivity of snapper fishing gear that is used to catch snapper. The main types of fishing gear used to catch snapper (Lutjanus sp.) in waters off Kupang district is the basic tow, fishing yield, and bubu. Fishermen fishing snapper (Lutjanus sp.) based in the PPP Tenau, Kupang district generally operate in waters that coral reefs.That location is an area not far from the base, the city of Kupang (1 mile) and about Kera Island (4 miles), and enough of the base area, ie around Semau Island (12 miles), District Papela (25 miles), Sub Landu (40 miles) and the District of Lole (60 miles). The size of snapper caught by tow basis greater than snapper caught with rod stretching and bubu. Monthly catches snapper ever obtained from the basic tow operation, ie 57% of all snapper obtained during 14 months; fishing yield and bubu each producing snapper as much as 37% and 6%.
ASPEK BIOTEKNIK DALAM PEMANFAATAN SUMBERDAYA RAJUNGAN DI PERAIRAN TELUK BANTEN Roza Yusfiandayani; M.P. Sobari
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 2 No 1 (2011): MEI 2011
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (725.465 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.2.71-80

Abstract

Indonesia has the potential fishery resources of large marine fish. One of the potential of marine fisheries is small crab (Portunus pelagicus). Small crab is one Crustracea and its existence almost spread all over the waters of Indonesia. This study aimed to: 1) Describe the swimming crab net consists of construction of fishing gear, methods of operation, and productivity of swimming crab net, 2) Determining the influence of resource utilization activities of small crab on the level of biomass, production and sustainable levels in Banten Bay waters. Data collected in this study consisted of primary data and secondary data. Primary data was obtained directly by researchers with direct interviews using a questionnaire to fishermen in Banten Bay. Secondary data obtained from Fishery Port Beach (PPP) and the Marine Fisheries Department in Karangantu. Research using time series data of 2000-2008 are processed using Microsoft Office Excel. Swimming crab net construction consists of corporate nets, rope line, float, float line, lead sinker, sinker line, float marking, float marking line, stone sinker, and stone sinker line. Productivity of swimming crab net in 2008 was 209.37 kg per unit, while in 2010 was 320 kg per unit. Productivity of swimming crab net in 2008 of 10.72 kg per trip and in 2010 of 5.33 kg per trip. Productivity swimming crab net operating costs in 2010 with 0.0000676 kg/rupiah. The number of optimum swimming crab net to operate in Banten Bay waters is 178 units.
Co-Authors Alan Frendy Koropitan Alfi Sahri R. Baruadi Ali Muqsit Am Azbas Taurusman Am Azbaz Taurusman Ari Purbayanto Arif Baswantara Asadatun Abdullah Asep Ma'mun Bambang - Riyanto Bambang Murdiyanto Bambang Murdiyanto Benny Jeujanan Budy Wiryawan Dandi Rahmad Putra Daniel Monintja Danu Sudrajat Desi Rezki Amelia Diniah Diniah Domu Simbolon Edy Miswar Eko Sri Wiyono Endratno Endratno Erfind Nurdin Erfind Nurdin Erfind Nurdin Erlangga Erlangga Erna Almohdar Erwin Tanjaya Esther Afania Ataupah Fahmi Shidiq Febrina Berlianti Febrina Berlianti Fitriyana, Mas Fariz Ganang Dwi Prasetyo Gondo Puspito Hafinuddin Hafinuddin Hanifah Husein Hizbullah Heriyanto Syafutra Ibrahim Kholilullah Ibrahim Kholilullah Imam Shadiqin Imamshadiqin Imamshadiqin Imanullah Imanullah Indra Ambalika Syari Indra Jaya Indra Jaya Indra Jaya Intan Roihatul Jannah Hasly Intan Roihatul jannah Hasly Irwan Limbong Ismiati, Izza Mahdiana Apriliani Jaliadi - John Haluan Luh Putu Ratna Sundari M Fedi Sondita M. Fedi A. Sondita M. Fedi A. Sondita M. Fedi A. Sondita M. Fedi A. Sondita M. Fedi A. Sondita M.P. Sobari Mahiswara Mahiswara Mala Nurilmala Mario Limbong Mas Fariz Fitriyana Misbah Sururi Mochammad Riyanto Mohamad Rafi Mohammad Imron Muhamad Fedi Alfandi Sondita Muhamad Fedi Alfiadi Sondita Muhamad Fedi Alfiadi Sondita Muhamad RE Prayitno Muhammad Agam Thahir Muhammad Agam Thahir Muhammad Fedi Alfiadi Sondita Muhammad Ihsan Muhammad Irsyad Tawaqal Muhammad Sulaiman Mulyono Baskoro Mulyono Baskoro Mulyono S. Baskoro Mulyono S. Baskoro Mulyono Sumitro Baskoro Mustaruddin . Novia Nanda Saputri Nur Lina M Nabiu Nur Lina Maratana Nabiu Nurjanah Nurjanah Nurjanah Prihatin Ika Wahyuningrum Rachmad Caesario Rama Agus Mulyadi Ridwan Sala Rizsa Mustika Pertiwi Ronny I. Wahju Rosalinda, Salmarika Salmarika Septian Eka Satriawan Sulaeman Martasuganda Supriono Ahmad Sutia Yuningsih Tanjov, Yulia Estmirar Tety Mulyati Arofi Tri Wiji Nurani Vemilia Vicentius Marco Matutina Wahida Kartika Sari Wazir Mawardi Weni Damayanti Win Kartini Yudho Andika Zerli Selvika Zulkarnain Zulkarnain Zulkarnain ZULKARNAIN ZULKARNAIN