Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search
Journal : JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains)

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS STRATEGI BELAJAR PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA Pratama, Aditya; Yuanita, Leny; Susantini, Endang
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v5n2.p1023-1031

Abstract

The purpose of this research is produce chemistry teaching material using concept map strategy that valid, practical, and effective to improve understanding of concept and critical thingking ability of student in senior high school. The development of teaching material used to four D Models and was tested to 2 classes in class X of SMAN 1 Muara Bengkal second semester in academic year 2014/2015. Teaching material tested to One-Group Pretest-Posttest Design. Tested of teaching material used to one group pretest and posttest design. The data collection used observation method, test, and quetionnaires. The data analysis techniques used descriptive analysis of quantitative, qualitative and statistic non parametric. The results of this research are: 1) Teaching material developed has a valid category; 2) The practicality of teaching material in terms of a good category in feasibility of lesson plans and the students activities in accordance with steps of direct instruction using concept map strategy; and 3) The teaching material effectiveness in terms of: (a) Improving understanding of concept and critical thingking ability of student by getting the n-gain score from students and  the result of non parametric analysis (b) The students? responds toward material and implementation of teaching are very positive. It?s conclusion that the teaching material through concept map strategy are valid, practical, and effective to improve understanding of concept and critical thingking ability of student in senior high school. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran Kimia yang berbasis strategi belajar peta konsep yang valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa SMA. Pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan model 4-D dan diujicobakan pada 2 kelas di kelas X SMA Negeri 1 Muara Bengkal pada semester genap tahun ajaran 2014/2015. Ujicoba perangkat pembelajaran menggunakan rancangan One-Group Pretest-Posttest Design. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, tes, dan angket. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif, kualitatif dan uji statistik nonparametrik. Temuan hasil penelitian, yaitu: 1) Perangkat pembelajaran yang dikembangkan berkategori valid; 2) Kepraktisan perangkat pembelajaran ditinjau dari keterlaksanaan RPP berkategori baik dan aktivitas siswa sesuai dengan tahapan-tahapan pada model pembelajaran langsung yang menerapkan strategi belajar peta konsep; dan 3) Keefektifan perangkat pembelajaran ditinjau dari: (a) Peningkatan Hasil belajar pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa yang  terlihat dari nilai n-gain masing-masing siswa serta hasil analisis data nonparametrik yang telah dilakukan; (b) Respon siswa terhadap perangkat dan pelaksanaan pembelajaran sangat positif. Disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran kimia berbasis strategi belajar peta konsep yang dikembangkan valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa SMA.
PERBEDAAN PENGGUNAAN LABORATORIUM REAL DAN LABORATORIUM VIRTUAL PADA KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI TITRASI ASAM BASA Sulistiowati, Nanik; Yuanita, Leny; Wasis, Wasis
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v2n2.p191-197

Abstract

The research was an experimental study to identify differences on process skills and student?s achievement by using real and virtual laboratories in acid base titration. The subject was students of 11st science class at Wachid Hasyim 2 Taman Sidoarjo High School. The research used 4 classes with real laboratory learning class as a control class while 3 classes given by the virtual laboratory as an experimental classes. Design of research was Control Group pre-test-post-test design. The result was a feasibility lesson plans on using real laboratory showed similar results with learning using virtual laboratory were categorized very wel l, student activity during the learning process using real and virtual  laboratory showed the same result were an increase in inquiry activities. The average value of the process skills of students used real laboratory on control class is 79,12 and virtual laboratory on experiment class 1, 2, and 3 were 80,18; 79,88; and 81,16 respectively.  The average value the results of student?s  achievement  used real laboratory on control class is 78,25 and virtual laboratory on experiment class 1, 2, and 3 were 79,48; 79,63; and 80,26 respectively. Process skills showed correlation with student?s achievement in use real and virtual laboratories. The conclusion was there are no differences in the skills process and student?s achievement by using real and virtual laboratories in acid base titration therefore virtual laboratory could be used as simulation media in schools with computing facilities before students learn using real laboratory. The virtual laboratory were not a competitor and didn?t function to replace the real laboratory.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan proses dan hasil belajar siswa dengan menggunakan laboratorium real dan laboratorium virtual materi titrasi asam basa. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPA di SMA Wachid Hasyim 2 Taman Sidoarjo. Uji coba penelitian menggunakan 4 kelas dengan pembagian 1 kelas diberikan pembelajaran dengan laboratorium real sebagai kelas kontrol sedangkan 3 kelas diberikan pembelajaran dengan laboratorium virtual sebagai kelas eksperimen. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Control Group pre-test-post-test Design. Hasil dari penelitian ini adalah keterlaksanaan RPP pada pembelajaran menggunakan laboratorium real menunjukkan hasil yang sama dengan pembelajaran menggunakan laboratorium virtual yaitu berkategori sangat baik, aktivitas siswa selama pros es pembelajaran menggunakan laboratorium real dan laboratorium virtual menunjukkan hasil yang sama yaitu mengalami peningkatan dalam kegiatan inkuiri. Nilai rata-rata keterampilan proses siswa yang menggunakan laboratorium real pada kelas kontrol sebesar 79,12 dan menggunakan laboratorium virtual pada kelas eksperimen 1, 2, dan 3 berturut-turut sebesar 80,18; 79,88; dan 81,16. Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan laboratorium real pada kontrol sebesar 78,25 dan menggunakan laboratorium virtual pada kelas eksperimen 1, 2, dan 3 berturut-turut sebesar 79,48; 79,63; dan 80,26. Keterampilan proses menunjukkan adanya korelasi dengan hasil belajar produk pada pembelajaran yang menggunakan laboratorium real dan laboratorium virtual. Simpulan dari penelitian ini adalah tidak ada perbedaan pada keterampilan proses dan hasil belajar siswa dengan menggunakan laboratorium real dan laboratorium virtual materi titrasi asam basa sehingga laboratorium virtual dapat digunakan sebagai media simulasi pada sekolah yang memiliki fasilitas komputasi sebelum siswa belajar menggunakan laboratorium real. Laboratorium virtual bukanlah kompetitor dan tidak difungsikan untuk menggantikan laboratorium real.
MODEL MENTAL MAHASIWA BARU DALAM MEMAHAMI KONSEP STRUKTUR ATOM DITINJAU DARI PENGETAHUAN AWAL Sunyono, Sunyono; Yuanita, Leny; Ibrahim, Muslimin
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v3n2.p346-353

Abstract

Several studies have shown that mental models can affect a student's ability to perform reasoning on external representation faced. Student mental models are generally used to thinking in order to solve the problem. This study aims to look at the characteristics of mental models beginning of students in understand the concept of atomic structure. Samples were taken at random from the students of Department of Mathematics and Natural Sciences, class of 2012 with the grouping based on students' prior knowledge. The number of samples involved as many as 72 people consisting of students with the prior knowledge of high, medium, and low. Diagnostic tests are used to see the essays shaped the emergence of mental models.  The results showed that for all groups of prior knowledge, mental models beginning of students in understand the concept of atomic structure is still dominated by verbal mental model with the category of "very bad" and "bad" or the characteristics of mental model "formless/not clear" and mental model "intermediates_1." These results imply that the mental models of students can be used as a reference in setting learning to help students in solving problems related to the three levels of chemical phenomenon. To build a mental models of students towards a better, should be designed study involving interconnected between the third-levels of chemical phenomenon (macro, sub-micro, and symbolic).
MENCEGAH MISKONSEPSI SISWA PADA KESETIMBANGAN KIMIA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI TERBUKA DAN REMEDIASI MENGGUNAKAN STRATEGI CONCEPTUAL CHANGE Muallifah, Muallifah; Suyono, Suyono; Yuanita, Leny
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol 3, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v3n1.p306-313

Abstract

The main research goals are: (1) to prevent students?misconception on chemical equilibri um using open inquiry models and (2) imple mentting conceptual change remedial strategy on students who?s have misconceptions. The other goals of this research are tested the influence of open inquiry learning models to increase the students creative thinking skills. The research followed the preexperiment with one-group pretest- posttest design which applied to both of prevention and reduction of misconception. Students preconception before learning, students conception after prevention of misconception learning and student conception after reduction of misconception, they are measured by the test of concept learning result that have been validated and the concept profile is determined by CRI (Certainty of Response Index) method. The skill of student creative thinking is measured after and before the steps of prevention of misconception by using creative thinking skills test sheet. Descriptive analysis are used to analyse of data that is used in prevention learning and reduction, student?s  preconception and conception, also the dominant factor that influence student misconception. Inferensial analysis is using: (1) to test the significancy of decreasing of students misconception before and after remedial teaching by conceptual change strategy and (2) to test the significancy of increasing of students creative thnking skills. The inferensial analysis is Wilcoxon signed rank test. The main result of this research are: (1) the prevency step which had been done is still left a big number of student that have misconception load (mean= 38,2%) and (2) reduction step (by conceptual change remedial strategy) that had been done is success to reduce the number of students who have  misconception load. The other result is the chemical concept learning by using opened inquiry learning model has a significant impact to the improvement of students creative thinking skills.Tujuan penelitian adalah: (1) mencegah miskonsepsi siswa pada kesetimbangan kimia menggunakan model pembelajaran inkuiri  terbuka  dan  (2)  melakukan  remediasi  siswa  yang  miskonsepsi  menggunakan strategi  belajar conceptual change. Di samping dua tujuan utama itu, penelitian juga bertujuan menguji dampak model pembelajaran inkuiri terbuka terhadap peningkatan keterampilan berpikir kreatif siswa. Penelitian dilaksanakan mengikuti rancangan praeksperimen one-group pretest-posttest design yang dijalankan secara berurutan. Data prakonsepsi sebelum pembelajaran, konsepsi setelah pembelajaran menggunakan model inkuiri terbuka, dan konsepsi siswa setelah remediasi diperoleh dengan metode tes menggunakan tes pemahaman konsep kesetimbangan kimia yang disertai indeks keyakinan siswa dalam memberikan jawaban. Data keterampilan berpikir kreatif siswa sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan model inkuiri terbuka diperoleh dengan metode tes juga menggunakan tes keterampilan berpikir kreatif. Analisis deskriptif untuk menetapkan status konsepsi siswa dan jumlah siswa miskonsepsi sebelum dan setelah pembelajaran prevensi, serta setelah pembelajaran remediasi. Analisis inferensial untuk: (1) menguji signifikansi penurunan jumlah siswa miskonsepsi sebelum dan sesudah pembelajaran remediasi menggunakan strategi belajar conceptual change dan (2) menguji signifikansi peningkatan skor keterampilan berpikir kreatif siswa. Analisis inferensial menggunakan uji jenjang-bertanda Wilcoxon. Hasil penelitian: (1) tindakan pencegahan yang dilakukan masih menyisakan dalam jumlah besar siswa yang memiliki beban miskonsepsi, rata-rata 38,2% dan (2) ) tindakan remediasi yang dilakukan telah berhasil mengurangi secara signifikan jumlah siswa yang memiliki beban miskonsepsi. Di samping itu diperoleh pula simpulan bahwa pembelajaran konsep kimia dengan model inkuiri berdampak signifikan terhadap perkembangan keterampilan berpikir kreatif siswa.
PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7E UNTUK MEMPREVENSI TERJADINYA MISKONSEPSI SISWA PADA KONSEP REAKSI REDOKS Hono, Agus Sri; Yuanita, Leny; Suyono, Suyono
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v3n2.p354-360

Abstract

Implementation a model of solution using 7E Learning Cycle to prevent student?s misconceptions in grade X of Senior High School particularly on Redox Reaction concept. Research samples were grade X-2, X-3 and X-4 students of Integrated Model Senior High School in Bojonegoro. This study was pre-experiment study using One Group Pretest-Postest design. It was prevention learning of misconception by implementing 7E Learning Cycle Model (Elicit, Engage, Explore, Explain, Elaborate, Evaluation, Extend). Identification of misconceptions used three-tier diagnostic test.  Respon variables in this research were conception and student?s achievement on Redox Reaction concept. Data analysis technique were descriptive and inferential analysis. Findings of this study show that prevention learning of misconception by implementing 7E Learning Cycle Model increased student?s proportion of ?knowing concept? and successfully student?s achievement of Redox Reaction concept. Implementasi sebuah model solutif dengan model belajar Learning Cycle 7E bertujuan untuk memprevensi (mencegah) terjadinya miskonsepsi siswa kelas X SMA khususnya pada konsep reaksi redoks. Subjek penelitian siswa kelas X-2, X-3, dan X-4 SMAN Model Terpadu Bojonegoro. Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimen dengan one group pretest-postest design dengan tindakan pembelajaran prevensi miskonsepsi dengan menerapkan model Learning Cycle 7E (Elicit, Engage, Explore, Explain, Elaborate, Evaluation, Extend). Identifikasi miskonsepsi menggunakan three tier diagnostic test. Variabel respon dalam penelitian ini adalah konsepsi dan hasil belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran prevensi terjadinya miskonsepsi siswa dalam pembelajaran konsep redoks dengan menerapkan model Learning Cycle 7E.  Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial. Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran prevensi miskonsepsi dengan menerapkan model Learning Cycle 7E berhasil menambah proporsi siswa tahu konsep dan meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep reaksi redoks.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KIMIA MODEL INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA Saputra, Zaiful Anam Hadi; Yuanita, Leny; Ibrahim, Muslimin
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol 6, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v6n1.p1218-1223

Abstract

Research development of chemistry teaching materials inquiry model with scientific approach has been done by using 4-D model which aims to increase the student concept mastery and critical thinking skills on coloid topic at senior high school. The research subject of teaching materials which tested on student of science class 11th grade in senior high school 6 Surabaya with one-group pretest-posttest design, the results from the research show that the lesson implementation plan, the student’s book and student’s worksheet were feasible, then the validation instrument were valid.  Implementation of lesson plan was good, the activity of student in learning process has increased highly, students gave the positive response to learning process, as well as concept mastery and practicing critical thinking has been achieved. The conclusion of this research, show that the chemistry teaching materials of inquiry model with scientific approach is feasible and able to increase concept mastering and practicing critical thinking of students in Senior High School. Telah dilakukan penelitian pengembangan perangkat pembelajaran model inkuiri dengan pendekatan scientific yang menggunakan 4-D model dan bertujuan untuk meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis pada materi koloid di SMA. Subyek penelitian perangkat pembelajaran yang diujicobakan pada siswa kelas XI IPA SMAN 6 Surabaya dengan rancangan one group pretest-posttest, sedangkan data hasil penelitian yang diperoleh sebagai berikut: validasi RPP, buku siswa dan LKS berkategori layak, tes penguasaan konsep dan tes berpikir kritis berkategori valid. Keterlaksanaan RPP berkategori baik. Aktivitas siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan yang tinggi, Siswa memberikan respon positif terhadap proses pembelajaran, serta ketuntasan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis telah tercapai. Simpulan penelitian ini, bahwa perangkat pembelajaran kimia model inkuiri dengan pendekatan scientific layak dan dapat meningkatkan penguasaan konsep dan melatih berpikir kritis siswa SMA.
PERBEDAAN PENGGUNAAN LABORATORIUM REAL DAN LABORATORIUM VIRTUAL PADA KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI TITRASI ASAM BASA Sulistiowati, Nanik; Yuanita, Leny; Wasis, Wasis
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v2n2.p191-197

Abstract

The research was an experimental study to identify differences on process skills and student’s achievement by using real and virtual laboratories in acid base titration. The subject was students of 11st science class at Wachid Hasyim 2 Taman Sidoarjo High School. The research used 4 classes with real laboratory learning class as a control class while 3 classes given by the virtual laboratory as an experimental classes. Design of research was Control Group pre-test-post-test design. The result was a feasibility lesson plans on using real laboratory showed similar results with learning using virtual laboratory were categorized very wel l, student activity during the learning process using real and virtual  laboratory showed the same result were an increase in inquiry activities. The average value of the process skills of students used real laboratory on control class is 79,12 and virtual laboratory on experiment class 1, 2, and 3 were 80,18; 79,88; and 81,16 respectively.  The average value the results of student’s  achievement  used real laboratory on control class is 78,25 and virtual laboratory on experiment class 1, 2, and 3 were 79,48; 79,63; and 80,26 respectively. Process skills showed correlation with student’s achievement in use real and virtual laboratories. The conclusion was there are no differences in the skills process and student’s achievement by using real and virtual laboratories in acid base titration therefore virtual laboratory could be used as simulation media in schools with computing facilities before students learn using real laboratory. The virtual laboratory were not a competitor and didn’t function to replace the real laboratory.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan proses dan hasil belajar siswa dengan menggunakan laboratorium real dan laboratorium virtual materi titrasi asam basa. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPA di SMA Wachid Hasyim 2 Taman Sidoarjo. Uji coba penelitian menggunakan 4 kelas dengan pembagian 1 kelas diberikan pembelajaran dengan laboratorium real sebagai kelas kontrol sedangkan 3 kelas diberikan pembelajaran dengan laboratorium virtual sebagai kelas eksperimen. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Control Group pre-test-post-test Design. Hasil dari penelitian ini adalah keterlaksanaan RPP pada pembelajaran menggunakan laboratorium real menunjukkan hasil yang sama dengan pembelajaran menggunakan laboratorium virtual yaitu berkategori sangat baik, aktivitas siswa selama pros es pembelajaran menggunakan laboratorium real dan laboratorium virtual menunjukkan hasil yang sama yaitu mengalami peningkatan dalam kegiatan inkuiri. Nilai rata-rata keterampilan proses siswa yang menggunakan laboratorium real pada kelas kontrol sebesar 79,12 dan menggunakan laboratorium virtual pada kelas eksperimen 1, 2, dan 3 berturut-turut sebesar 80,18; 79,88; dan 81,16. Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan laboratorium real pada kontrol sebesar 78,25 dan menggunakan laboratorium virtual pada kelas eksperimen 1, 2, dan 3 berturut-turut sebesar 79,48; 79,63; dan 80,26. Keterampilan proses menunjukkan adanya korelasi dengan hasil belajar produk pada pembelajaran yang menggunakan laboratorium real dan laboratorium virtual. Simpulan dari penelitian ini adalah tidak ada perbedaan pada keterampilan proses dan hasil belajar siswa dengan menggunakan laboratorium real dan laboratorium virtual materi titrasi asam basa sehingga laboratorium virtual dapat digunakan sebagai media simulasi pada sekolah yang memiliki fasilitas komputasi sebelum siswa belajar menggunakan laboratorium real. Laboratorium virtual bukanlah kompetitor dan tidak difungsikan untuk menggantikan laboratorium real.
Evaluation of the Effectiveness of Authentic Assessment on Students’ Attitudes Sabtiawan, Sabtiawan; Yuanita, Leny; Rahayu, Yuni Sri
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol 3, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v3n1.p282-285

Abstract

This study aimed to evaluate the effectiveness of using the authentic assessment on students’ attitudes involving interest and enjoyment when they learned Atomic Absorption Spectroscopy Topic. Selected sample of this research was 37 students of chemistry who enrolled in the Spectroscopic Methods of Analysis Subject, Mathematics and Natural Sciences Faculty, The State University of Surabaya. This research was conducted by using case study research. The data were gained through two techniques, namely, observation and interview, and were analyzed using descriptive qualitative. The findings informed that the students showed positive feelings toward the topic after and during learning constructed by using authentic assessment dimensions with embedded cooperative learning syntax, especially student’s interest and enjoyment. They felt interested to the topic because of three reasons, that are, learning the theory through practice, discussion intensively, and activity like the real workplace. Moreover, they enjoyed during the learning because of four reasons also, that are, discussion without reluctance, no forcing all concept at once, synchronizing between  theory  and  practice  occurring  well,  and  learning  in  a  team.  In  conclusion,  the  learning constructed through the authentic assessment dimensions was effective to foster students’ attitudes.belajar mahasiswa meliputi aspek student’s interest dan enjoyment pada Mata Kuliah Metode Spektroskopi Analisis (Analitik III). Subjek penelitian ini adalah 37 mahasiswa kimia yang memprogram Mata Kuliah Analitik III di FMIPA-UNESA. Penelitian  ini  dilakukan  menggunakan desain  studi  kasus  yang  mana  teknik  pengambilan data dilakukan melalui observasi dan interview. Data yang diperoleh menunjukkan respon positif selama pembelajaran (pembelajaran yang dirancang menggunakan dimensi-dimensi penilaian otentik) pada mata kuliah ini. Mereka merasa tertarik (student’s interest) belajar pada topik yang mereka pelajari karena tiga alasan yaitu belajar teori melalui praktik, diskusi secara intensif dan aktifitas seperti seorang profesional. Kesenangan belajar (student’s enjoyment) timbul karena empat hal, antara lain adanya diskusi, tidak dipaksa memahami semua konsep pada satu kali pertemuan, adanya integrasi yang baik antara teori dan praktek dan belajar dalam kelompok. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penilaian otentik efektif untuk menimbulkan dan mendorong sikap belajar mahasiwa.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS STRATEGI BELAJAR PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA Pratama, Aditya; Yuanita, Leny; Susantini, Endang
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v5n2.p1023-1031

Abstract

The purpose of this research is produce chemistry teaching material using concept map strategy that valid, practical, and effective to improve understanding of concept and critical thingking ability of student in senior high school. The development of teaching material used to four D Models and was tested to 2 classes in class X of SMAN 1 Muara Bengkal second semester in academic year 2014/2015. Teaching material tested to One-Group Pretest-Posttest Design. Tested of teaching material used to one group pretest and posttest design. The data collection used observation method, test, and quetionnaires. The data analysis techniques used descriptive analysis of quantitative, qualitative and statistic non parametric. The results of this research are: 1) Teaching material developed has a valid category; 2) The practicality of teaching material in terms of a good category in feasibility of lesson plans and the students activities in accordance with steps of direct instruction using concept map strategy; and 3) The teaching material effectiveness in terms of: (a) Improving understanding of concept and critical thingking ability of student by getting the n-gain score from students and  the result of non parametric analysis (b) The students’ responds toward material and implementation of teaching are very positive. It’s conclusion that the teaching material through concept map strategy are valid, practical, and effective to improve understanding of concept and critical thingking ability of student in senior high school. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran Kimia yang berbasis strategi belajar peta konsep yang valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa SMA. Pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan model 4-D dan diujicobakan pada 2 kelas di kelas X SMA Negeri 1 Muara Bengkal pada semester genap tahun ajaran 2014/2015. Ujicoba perangkat pembelajaran menggunakan rancangan One-Group Pretest-Posttest Design. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, tes, dan angket. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif, kualitatif dan uji statistik nonparametrik. Temuan hasil penelitian, yaitu: 1) Perangkat pembelajaran yang dikembangkan berkategori valid; 2) Kepraktisan perangkat pembelajaran ditinjau dari keterlaksanaan RPP berkategori baik dan aktivitas siswa sesuai dengan tahapan-tahapan pada model pembelajaran langsung yang menerapkan strategi belajar peta konsep; dan 3) Keefektifan perangkat pembelajaran ditinjau dari: (a) Peningkatan Hasil belajar pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa yang  terlihat dari nilai n-gain masing-masing siswa serta hasil analisis data nonparametrik yang telah dilakukan; (b) Respon siswa terhadap perangkat dan pelaksanaan pembelajaran sangat positif. Disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran kimia berbasis strategi belajar peta konsep yang dikembangkan valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa SMA.
IMPLEMENTASI PETA KONSEP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPS SEBAGAI COGNITIVE DIAGNOSTIC ASSESSMENT (CDA) Widiastuti, Sussi; Yuanita, Leny; Wasis, Wasis
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v2n2.p218-223

Abstract

The objective this research is to implement a concept maps as a learning strategy and Cognitive Diagnostic Assessment (CDA) using TPS’ Cooperative Learning Model. The subject of this research were X TITL 1, X TKJ 2, and X TKR 4 of SMK 1 Kediri on the subject of chemical reactions with One Group Pretest-Posttest design. The implementation of lesson plan is well categorized, the most dominant student activity is working in pairs, there is the changing of students’ concept understanding level. The value of the correlation between the score of concept maps and learning outcomes is 0.7, it can be interpreted that the higher score in the concept map, the higher of learning outcomes. It can be concluded that concept maps can implement  using  TPS’ cooperative learning model as a learning strategies and  Cognitive Diagnostic Assessment (CDA).Penelitian ini bertujuan   mengimplementasikan peta konsep menggunakan model pembelajaran kooperatif TPS sebagai strategi belajar dan Cognitive Diagnostic Assessment (CDA). Subyek penelitian ini adalah kelas X TITL 1, X TKJ 2, dan X TKR 4 SMKN 1 Kediri  pokok  bahasan  Reaksi  Kimia  dengan  rancangan  penelitian  One Group  Pretest-Posttest  design.  Temuan hasil penelitian yakni keterlaksanaan RPP berkategori baik, aktivitas siswa yang dominan ad alah bekerja berpasangan, adanya perubahan tingkat pemahaman konsep siswa. Nilai korelasi antara skor peta konsep dan nilai hasil belajar lebih dari 0,7, dapat  disimpulkan semakin tinggi skor peta konsep semakin tinggi pula nilai hasil belajar.   Disimpulan bahwa peta konsep dapat diimplementasikan menggunakan model pembelajaran kooperatif TPS Cognitive Diagnostic Assessment (CDA).