Eva Arifi
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 71 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 66 Documents
Search
Journal : Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BAMBU DAN PELAPISAN BATU APUNG TERHADAP KUAT LENTUR BETON RINGAN Alista, Fenty Putri; Dewi, Sri Murni; Arifi, Eva
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.564 KB)

Abstract

Penelitian tentang beton terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi. Salah satunya adalah penelitian tentang beton ringan. Beton ringan sangat banyak dikembangkan karena manfaatnya yang dapat mengurangi berat sendiri suatu bangunan, sehingga efek gempa terhadap bangunan dapat diminimalisir. Salah satu cara membuat beton ringan adalah dengan mengganti agregat kasar dengan batu apung. Pada penelitian ini digunakan dua variabel bebas yaitu variasi penambahan serat bambu dan pelapisan batu apung. Variasi penambahan serat bambu yang digunakan yaitu 0%, 1%, 1.2%, dan 1.4% terhadap berat semen sedangkan batu apung yang digunakan adalah batu apung tanpa pelapisan dan batu apung dengan pelapisan. Benda uji yang digunakan memiliki dimensi 15 x 15 x 60 cm untuk selanjutnya dilakukan pengujian lentur dengan beban dua titik di 1/3 bentang tengah. Berdasarkan hasil analisis varian satu arah, didapatkan Fhitung 0.490 dan Ftabel 3.24 untuk pengaruh variasi penambahan serat pada beton tanpa pelapisan. Sedangkan pada pengaruh variasi penambahan serat dengan pelapisan didapatkan Fhitung sebesar 2.492 dan Ftabel 3.24. Pada pengujian t yang berguna untuk mengetahui pengaruh pelapisan batu apung pada beton ringan didapatkan nilai Thitung sebesar -0.479 untuk variasi serat bambu 0%, 1.121 untuk variasi serat bambu sebesar 1%, -2.05 untuk variasi serat bambu sebesar 1.2%, dan -0.957 untuk variasi serat bambu sebesar 1.4% dengan Ttabel sebesar +/-2.306. Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil analisis varian dan uji t, penambahan serat bambu dan dan pelapisan batu apung masih belum memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kuat lentur beton ringan. Namun jika dilihat dari kuat lentur rata-rata, kuat lentur pada beton ringan baik tanpa pelapisan maupun dengan pelapisan mengalami kenaikan sairing dengan penambahan serat.   Kata kunci: beton ringan, batu apung, pelapisan, serat bambu, kuat lentur
PENGARUH RASIO TULANGAN TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BERTULANGAN BAMBU DENGAN KAIT Setiawan, Ronny; Dewi, Sri Murni; Arifi, Eva
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (984.335 KB)

Abstract

Penggunaan bambu sebagai pengganti tulangan baja pada balok beton bertulang telah banyak digunakan pada saat ini. Bambu memiliki kekuatan tarik yang tinggi mendekati kekuatan tarik baja, namun bambu juga memiliki kelemahan yaitu bambu memiliki sifat higroskopis yang tinggi sehingga berpengaruh pada lemahnya kuat lekat bambu dengan beton. Berdasarkan kelemahan bambu tersebut maka pada penelitian ini dilakukan perbaikan pada kuat lekat bambu dengan cara pemberian cat dan juga penambahan kait pada tulangan bambu.Pada Penelitian ini benda uji berupa balok beton dengan ukuran panjang 160 cm, lebar 18 cm, dan tinggi 28 cm. Benda uji balok diuji untuk mendapatkan kuat lentur, sedangkan untuk mendapatkan tegangan lekat, dilakukan pengujian pull out terhadap tulangan bambu. Variasi pada penelitian ini yaitu mutu beton 20 Mpa dan 30 Mpa, Jarak kait 6 cm dan 12 cm, rasio tulangan 0,8 % dan 1,6 %, sedangkan jenis kait menggunakan bambu petung dan kayu kamper. Hasil dari percobaan ini yang dilakukan dengan menggunakan metode analisa varian (anova) diperoleh nilai F tabel= F0,005; 1; 23= 4,3. Karena nilai F hitung > F tabel (44,415> 4,3), maka H0 ditolak. Sehingga terdapat pengaruh signifikan variasi rasio tulangan terhadap kuat lentur balok bertulangan bambu dengan kait.Berdasarkan uji hipotesis menggunakan metode analisa regresi, persamaan yang didapatkan yaitu Y = 2671,875 X + 3391,6667. Nilai koefisien regresi yang positif menunjukkan bahwa rasio tulangan 1,6 % menghasilkan Pmaks yang lebih besar dibandingkan dengan rasio tulangan 0,8 %. Rasio tulangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kuat lentur balok beton bertulangan bambu dengan kait.   Kata kunci: beton, bambu, kait, rasio tulangan, pull out, kuat lentur
PENGARUH MUTU BETON TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU DENGAN KAIT AmbarPratiwi, Isma Arum; Dewi, Sri Murni; Arifi, Eva
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1526.134 KB)

Abstract

Beton bertulangmerupakan material konstruksi yang digunakan dalam hampir semua bangunan. Tulangan yang digunakanpadabetonberfungsiuntukmenahantegangantarik.Satu alternatif tulangan untuk beton yang jumlahnya akan selalu terbaharui adalah bambu. Meskipun bambu memilliki tegangan tarik yang tinggi namun tegangan lekat antara beton dan tulangan bambu masih rendah sehingga kapasitas beban yang dapat ditahan oleh beton bertulangan bambu masih rendah. Maka padapenelitianinitulangan bambu diberikaituntuk meningkatkan kapasitas beban maksimum. Penelitian ini membahas tentang pengaruh mutu beton terhadap kuat lentur balok beton bertulangan bambu dengan kait.Variasimutubeton yang dibuatadalah 20 MPadan 30 MPa. Benda uji pull out berukuran  cmsebanyak 16 buahuntuk menguji kuat lekat tulangan bambu dengan kait dan balok berukuran  cmsebanyak 24 buah untuk menguji kuat lentur balok. penelitian ini menggunakan metode analisis varian multi ragam (anova) rancangan setengah faktorial untuk menghemat tenaga, biaya dan waktu.Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata kuat lekat beton bertulangan bambu dengan kait untuk mutu beton rendah sebesar 0,383 MPa, sedangkan untuk mutu beton tinggi sebesar 0,379 MPa. Uji statistik dengan metode anova menunjukkan pengaruh mutu beton terhadap kuat lekat belum dapat terlihat. Beban maksimum rata-rata balok untuk mutu beton rendah sebesar 7016,67 kg dan untuk mutu beton tinggi adalah 6187,5 kg. Uji statistik dengan metode anova rancangan setengah faktorial menunjukkan terdapat pengaruh antara mutu beton dan kuat lentur.   Kata kunci: Tulangan bambu dengan kait, mutu beton, kuat lekat, kuat lentur, analisis varian multi ragam (anova) rancangan setengah faktorial
PERENCANAAN ALTERNATIF GEDUNG KAMPUS FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG DENGAN MENGGUNAKAN PROFIL CASTELLATED BEAM NON KOMPOSIT Raharjo, Edy Sulistyanto; Hidayat, M. Taufik; Arifi, Eva
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (677.925 KB)

Abstract

Castellated Beam adalah profil baja yang kekuatan komponen strukturnya bertambah dengan cara memperpanjang profil kearah satu sama lain dan di las sepanjang pola. Profil ini juga biasa disebut sarang lebah karena memiliki bentuk lubang segi enam menyerupai sarang. Castellated Beam ini mempunyai tinggi (h) hampir 50% lebih tinggi dari profil awal sehingga meningkatkan nilai lentur axial, momen inersia (Ix), dan modulus section (Sx). Badan profil dibuat dicetakan hot - rolled (molding panas) dengan bentuk I, H, U dan memotong zig – zag. Setengah hasil pemotongan digeser atau dibalik dimana ujung atas kanan dilas dengan ujung bawah kiri, dan sebaliknya. Sehingga lubang yang dihasilkan berbentuk segi enam (hexagonal). Dalam perenacanaan ini akan dilakukan analisis struktur gedung dengan material baja Wide Flange yang dipotong menjadi baja Castellated Beam dengan mutu baja BJ 41. Analisis yang akan dilakukan pada studi ini yaitu dengan menggunakan bantuan software SAP 2000. Dalam analisisnya menggunakan 3 dimensi dengan memasukkan beban-beban yang bekerja pada stuktur, dengan bentang balok induk sebesar 7,2 meter . Dari hasil analisis program SAP 2000 digunakan baja baja Castellated Beam 918 x 202 x 13 x 23 yang berasal dari baja Wide Flange 612 x 202 x 13 x 23 karena menenuhi kategori penampang kompak, dan harus memenuhi syarat Mn ≥ Mu serta perhitungan kuat geser memenuhi syarat Vn ≥Vu Kata kunci : castellated beam; momen inersia; modulus section; wide flange
ANALISIS STRUKTUR LIVING QUARTER SAAT KONDISI TRANSPORTASI PADA FLOATING PRODUCTION SYSTEM DI PERAIRAN LEPAS PANTAI INDONESIA Surya Pramana, Dewa Ketut; Budio, Sugeng P.; Arifi, Eva
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (953.448 KB)

Abstract

Offshore Unit merupakan salah satu infrastruktur vital dalam memproduksi minyak mentah dan gas alam tersebut. Berbagai macam struktur offshore yang digunakan dikalangan industri perminyakan dan gas, salah satunya adalah Floating Production System. Floating Production System adalah suatu sistem dari sebuah kapal terapung yang digunakan oleh industri minyak dan gas lepas pantai untuk produksi dan pengolahan hidrokarbon, gas alam, dan minyak mentah. Secara teknis FPS merupakan kapal tanker yang memproduksi minya mentah dan gas alam namum tidak dapat menyimpan langsung hasil produksi tersebut, maka dari itu terdapat kapal penyimpanan lainnya saat produksi tersebut berjalan. Pada analisis struktur living quarter ini merupakan analisis pada struktur saat kondisi transportasi. Dalam analisis struktur living quarterini menggunakan software SAP2000 V.19 yang menghasilkan output berupa momen, gaya geser, dan aksial yang terbesar dari 8 kondisi arah gelombang ombak yang diterima lambung kapal. Output analisis software dan analisis manual baja menunjukan struktur baja utama living quarter mampu menahan beban – beban yang bekerja, baik itu beban berat sendiri struktur, beban mati dan hidup, beban angin, dan beban akibat pergerakan kapal.Kata kunci:analisis struktur, living quarter, floating production system, kondisi transportasi.
PENGARUH PENGENCANGAN BAUT TERHADAP LENDUTAN PADA MODEL JEMBATAN RANGKA BAJA Suharto, Stefanus; Budio, Sugeng P.; Arifi, Eva
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (908.912 KB)

Abstract

Pada pelaksanaan sesungguhnya, lendutanpadajembatanrangkabajatidakboleh melebihilendutanizinuntuk dapatmemenuhiaspekkeamanandankenyamanan.Pengencangansambunganbautpadajembatanrangkabaja menjadisalahsatufaktor yang mempengaruhilendutan yang terjadipadajembatan.Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian lendutan terhadap model jembatan rangka baja dengan variasi nilai pengencangan baut. Pengencangan baut dilakukan menggunakan kunci torsi dari nilai pengencangan tinggi ke rendah (2,0 kgfm - 1,2 kgfm - 0,2 kgfm) dan dari rendah ke tinggi (0,2 kgfm - 1,2 kgfm – 2,0 kgfm). Hasil pengujian beban 500 kg di tengah bentang menunjukan bahwa pada pengencangan baut dari tinggi ke rendah, didapatkan hasil lendutan rata-rata di tengah bentang mengalami pertambahan seiring dengan pengurangan kuat kencang baut. Sedangkan pengencangan baut dari rendah ke tinggi menunjukan bahwa lendutan mengalami pengurangan seiring dengan penambahan kuat kencang baut. Sehingga dapat disimpulkan pada pengujian beban elastis semakin besar kuat kencang baut, maka semakin kecil nilai lendutan yang dihasilkan jembatan. Hal tersebut juga berpengaruh terhadap kekakuan struktur, dimana semakin besar kuat kencang baut maka semakin besar nilai kekakuan struktur yang dimiliki jembatan. Kata kunci :jembatanrangkabaja, sambunganbaut, lendutan, kekakuan, kunci torsi.
PENGARUH GEMPA TERHADAP PERILAKU JEMBATAN PELENGKUNG SULTAN MUHAMMAD ALI ABDUL JALIL MUAZZAMYAH RIAU DENGAN TIME HISTORY ANALYSIS Nur Rizqi, Mohammad Radja; Setyowulan, Desy; Arifi, Eva
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1312.146 KB)

Abstract

Jembatan Pelengkung Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzamyah atau biasa di sebut Jembatan Siak III merupakan jembatan pelengkung yang berada di Indonesia. Indonesia merupakan negara yang rawan terjadinya gempa bumi. Dengan adanya gempa, Analisis riwayat waktu dapat di jadikan pedoman untuk mengetahui perilaku struktur jembatan. Hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan melakukan pemodelan pada struktur jembatan. Akan tetapi besar dimensi dan material struktur jembatan yang tidak diketahui akan ditentukan sendiri oleh peneliti dimana panjang dan lebar mengikuti jembatan Siak III. Setelah pemodelan struktur jembatan selesai, input data time history pada struktur jembatan. Data gempa yang digunakan adalah gempa bumi Hyogo-Ken Nanbu di Jepang. Lalu dilakukan analisis terhadap struktur jembatan akibat gempa berupa mode shapes, displacement, dan tegangan yang terjadi. Hasil analisis yang dihasilkan yaitu mode shapes terbesar terlihat pada arah sumbu Y jembatan. Untuk displacement terbesar terjadi pada bentang tengah jembatan dimana besar displacement lebih besar dari lendutan maksimum jembatan yang diijinkan. Lalu pada tegangan setiap batang memiliki tahanan yang di antaranya lebih besar dari pada tahanan nominal penampang, dimana tegangan terbesar terjadi pada struktur utama jembatan yaitu gelagar pelengkung. Kata kunci: Jembatan, jembatan pelengkung, mode shapes, displacement, tegangan, time history analysis
PENGARUH KOMPOSISI FLY ASH TERHADAP KUAT TARIK BELAH BETON POROUS DENGAN VARIASI KOMPOSISI AGREGAT KASAR DAUR ULANG (RCA) Maulana, Akbar; Arifi, Eva; Remayanti, Christin
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (724.805 KB)

Abstract

Beton Porous merupakan beton khusus yang didesain memiliki porositas yang tinggi sehingga rongga pada beton mampu dilewati oleh air. Untuk mendapatkan porositas yang tinggi maka bahan penyusun beton porous terdiri dari campuran semen, air, agregat kasar, dan sedikit agregat halus atau sama sekali tanpa agregat halus.  Namun beton porous memiliki kelemahan yaitu kuat tarik belah lebih kecil dari pada beton normal. Pemanfaatan RCA diharapkan mampu menjadi inovasi ramah lingkungan dan pemanfaatan fly ash diharapkan mampu meningkatkan kualitas beton porous sehingga mampu memberikan inovasi penerapan konsep 5R.Kemampuan beton porous cocok digunakan pada perkerasan yang tidak menerima beban berat. Kelebihan beton porous dengan porositas yang tinggi adalah mampu mengalirkan air dengan mudah. Pada penelitian ini dilaksanakan pengujian kuat tarik belah terhadap beton  porous dengan kombinasi campuran fly ash sebesar 0%, 15%, 25% dan agregat kasar daur ulang sebesar 0%, 25%, 50%, 75%, 100%. Pengujian beton porous menggunakan alat uji compression testing machine yang bertujuan mengetahui hubungan serta komposisi optimal kombinasi campuran fly ash dan RCA terhadap kuat tarik belah beton porous Hasil penelitian dari pengujian kuat tarik belah terhadap beton porous adalah kuat tarik belah tertinggi didapatkan pada komposisi fly ash 25% dan agregat kasar daur ulang (RCA) 75% dengan kuat tarik belah sebesar 1,5312 MPa untuk memenuhi persyaratan mutu beton perkerasan masih harus ditingkatkan. Hubungan antara komposisi fly ash dan RCA terhadap kuat tarik belah menunjukkan hasil yang beragam dikarenakan nilai penyerapan NA yang lebih tinggi daripada RCA. Kata kunci: beton porous,fly ash, agregat kasar daur ulang, tarik belah, komposisi
PENGARUH METODE TWO STAGE MIXING APPROACH (TSMA) TERHADAP KUAT TARIK BELAH BETON POROUS DENGAN VARIASI KOMPOSISI AGREGAT KASAR DAUR ULANG (RCA) Simarmata, Iwan Fernando; Arifi, Eva; Nuralinah, Devi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.95 KB)

Abstract

Penggunaanpaving dari beton porous semakin banyak digunakan untuk mengurangi adanya gendangan air di permukaan jalan. Banyaknya limbah dari beton bangunan yang sudah dihancurkan menjadi masalah tersendiri sehingga muncul gagasan menggunakan agregat dari beton limbah sebagai pengganti agregat alam. Penggunaan agregatt dari beton limbah pada umumnya menghasilkan beton dengan mutu rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode Two Stage Mixing Approach (TSMA) terhadap kuat tarik belah beton porous, dan menggunakan variasi komposisi agregat kasar daur ulang (RCA) terhadap agregat kasar alam (NCA). Pada penelitian ini digunakan benda uji tarik belah berupa silinder beton porous dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi silinder 30 cm. Metode yang digunakan untuk pengecoran adalah metodenormal mixing approach (NMA) dan metode two stage mixing approach (TSMA) dengan variasi komposisi RCA 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%. Untuk pembuatan beton porous campuran yang digunakan antara semen : agregat kasar : air adalah 1 : 4 : 0,3. Dan mutu parent concrete penghasil RCA adalah beton mutu K-175 – K-225. Variasi komposisi RCA yang digunakan berpengaruh signifikan terhadap kuat tarik beton porous. RCA dengan kadar 50% dan menggunakan metode NMA menghasilkan kuat tarik belah tertinggi sebesar 1,4675 Mpa. Pada kadar RCA 25%, 75%, dan 100% benda uji metode TSMA memiliki kuat tarik belah lebih tinggi, dan kuat tarik belah tertinggi beton porousyang menggunakan metode TSMA adalah 1,3664 Mpa dengan kadar RCA 100%. Kata kunci : beton porous, agregat kasar daur ulang, metode two stage mixing approach
PENGARUH KOMPOSISI FLY ASH TERHADAP KUAT LENTUR BETON POROUS DENGAN VARIASI KOMPOSISI AGREGAT KASAR DAUR ULANG (RCA) Sari, Rika Amenetya; Arifi, Eva; Nainggolan, Christin Remayanti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton porous adalah jenis beton yang memiliki porositas yang tinggi sehingga rongga pada beton mampu dilewati oleh air.Pemanfaatan fly ash dalam beton porous diharapkan dapat meningkatkan kualitas beton porous dan pemanfaatan RCA dalam pembuatan beton porous diharapkan mampu memberikan inovasi penerapan konsep material yang ramah lingkungan.Kelebihan beton porous dengan porositas yang tinggi adalah mampu mengalirkan air dengan mudah sehingga mengurangi genangan air permukaan yang sering menyebabkan kerusakan jalan dan kecelakaan.Tetapi dengan menggunakan beton porous kuat lentur yang dihasilkan tidak lebih besar daripada beton normal.Hal ini disebabkan oleh rongga yang lebih banyak pada beton porous sehingga kekuatan lentur beton porous lebih kecil dibandingkan beton normal. Pada penelitian ini dilaksanakan pengujian kuat lentur terhadap beton porousdengan vaariasi penggantian semen oleh fly ash  fly ash sebesar 0%, 15%, 25% dan penggantian agregat kasar alami (NCA) oleh agregat kasar daur ulang (RCA) sebesar 0%, 25%, 50%, 75%, 100%. Fly ash tipe C dan Semen PPC yang memiliki lebih banyak pozzolan digunakan pada penelitian ini. Hasil penelitian kuat lentur terhadap beton porous adalah kuat lentur tertinggi didapatkan pada komposisi fly ash 0% dan agregat kasar daur ulang (RCA) 0% dengan kuat lentur sebesar 2,332 MPa.Hasil tersebut belum memenuhi persyaratan mutu beton perkerasan. Hubungan antara komposisi fly ash dan agregat kasar daur ulang (RCA) terhadap kuat lentur  menunjukkan hasil yang belum signifikan dikarenakan kualitas NCA lebih rendah akibat penyerapan air yang besar. Kata kunci: beton porous,fly ash, agregat kasar daur ulang, kuat lentur, komposisi
Co-Authors Adikasih, Prima Aditya, Brillyan Al Raes, Sulaiman Alangnabil, Muhammad Aldhico Satria Firmansyah Alista, Fenty Putri AmbarPratiwi, Isma Arum Anugerah Nurtjahja, Edwardo Pradana Aprianti, Kartini Ari Wibowo Bayu B.K, Bhondana BAYU B.K., BHONDANA Bayu, Bondhana Brahmana Kridaningrat, Bhondana Bayu Brahmana Budiawati, Desi Christin Remayanti Christin Remayanti N Christin Remayanti Nainggolan Coritsa, Agatha Leonie Dessanda, Ryan Radya Desy Setyowulan Devi Nuralinah Devi Nuralinah Dicky Aditya Candra Dobonsolo, Angga Januar Dufanti Ayu W Dwi Argo Ervando Dian Prakosa Evi Nur Cahya Farhan Aditya Farid, Muhammad Firdausy, Ananda Insan Fitri, Fatimah Azzahra FITRIA, WIKHA Gde Agung Oka Widyastana, Anak Agung Giovanni, Christoper Houston Hafidz Emirudin Grahadika Hasymi A.Q, Muhammad Ali Hendro Suseno Indra Waluyohadi Indra Waluyohadi, Indra irfan mustafa Irfan Mustafa Irfanto, Luthfi Rinda Iswoyo Jong, Edwin Putra Jelian, Adven Jeremi Cevin Silitonga Juniko, Kanza Syahdi K, N V K., Lyutasya. K Kamilah, Fauziyah Karina Cahyaning Cahyaning Rosita Kistanti, Ida Fitri Kurniawati, Agustin Dian Lufti Akbar M, N M. Taufik Hidayat M. Taufik Hidayat Marsoli, Ayuning Fitriani Maulana, Akbar Maulidianto, Mohammad Irvan Mauzudah, Ma’rifatul Mauzudah Ming Narto Wijaya Morrida, Adam Akbar Mufika, Neyla Rohmah Muhammad F, Dito Muhammad Rizky Ananda Nur Rizqi, Mohammad Radja Nurreza, Aditya Bagus Oktavianto Dwi Wicaksono Pawitrama, Nyoman Iswarya Permana, Muhamad Hilman Prasetyo, Faishal Dwi Prihanto, Aris Dwi Putri Dewanti Putri Patricia Raharjo, Edy Sulistyanto Redianto, Mukhamad Rivo Arrohman Fauzi Roland Martin S Sari, Rika Amenetya Setiawan, Ronny Shella Amalia Ramadhani Simarmata, Iwan Fernando Siregar, Julius Siti Nurlina Siti Nurlina Sri Murni Dewi Sri Murni Dewi, Hendro Suseno, Tatang Fendy Harianto, Sucipto, Nugroho Adi Sugeng P. Budio Sugeng P. Budio Sugiarto, Najmi Nabila Suharto, Stefanus Sulistomo, Jourdan Tri Surya Pramana, Dewa Ketut Suseno, Kartika Candra Tanawa, Yanssen Toruan, Andre Wirakusuma