Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : BIOEDUSCIENCE

Pencemaran Pestisida pada Sungai Batang Gadis, Mandailing Natal, Sumatera Utara Yusni Atifah; Mutiara Lubis; Laila Tussifah Lubis; Amsar Maulana
BIOEDUSCIENCE Vol 3 No 2 (2019): BIOEDUSCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.408 KB) | DOI: 10.29405/j.bes/32100-1053729

Abstract

Sungai Batang Gadis merupakan sungai yang sangat penting sebagai penyedia air untuk mendukung kelangsungan hidup dan kegiatan perekonomian utama masyarakat, yaitu pertanian. Disepanjang pinggiran sungai Batang Gadis banyak ditemukan daerah pertanian masyarakat yang memanfaatkan irigasi dari aliran sungai Batang Gadis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan tingkat pencemaran pestisida di Sungai Batang Gadis Mandailing Natal. Metode : Metode survey digunakan dalam penelitian ini dengan mengambil dua titik sampling yaitu Muara Mais dan Tamiang. Penentuan titik sampling menggunakan Purposive sampling method. Pengambilan sampel air, tanah dan ikan yang diambil dianalisis menggunakan Gas Kromatografi. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan residu pestisida hanya ditemukan pada stasiun II (Muara Mais). Residu pestisida yang ditemukan pada air, sedimen tanah dan ikan dari golongan organofosfat yang terdeteksi adalah diazinon, malation, dan klorfirifos sedangkan dari golongan organoklorin aldrin, dieldrin dan endosulfan. Selain residu pestisida juga ditemukan residu pupuk yaitu fosfat, amonia, nitrat, nitrit dan sulfida. Kesimpulan : Residu pestisida pada Sungai Batang Gadis yang ditemukan hannya pada titik lokasi yang ditemukan daerah pertanian disepanjang pinggiran sungai tersebut. Kadar residu pestisida dan juga residu pupuk yang ditemukan masih berada di bawah Batas Maksimal Residu (BMR) pestisida. Konsentrasi residu pestisida organofosfat tersebut yang terbesar terdapat pada tanah, lalu ikan dan terakhir air, sedangkan organoklorin terbesar pada ikan, air kemudian tanah.
Pencemaran Pestisida pada Sungai Batang Gadis, Mandailing Natal, Sumatera Utara Yusni Atifah; Mutiara Lubis; Laila Tussifah Lubis; Amsar Maulana
BIOEDUSCIENCE Vol 3 No 2 (2019): BIOEDUSCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29405/j.bes/32100-1053729

Abstract

Sungai Batang Gadis merupakan sungai yang sangat penting sebagai penyedia air untuk mendukung kelangsungan hidup dan kegiatan perekonomian utama masyarakat, yaitu pertanian. Disepanjang pinggiran sungai Batang Gadis banyak ditemukan daerah pertanian masyarakat yang memanfaatkan irigasi dari aliran sungai Batang Gadis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan tingkat pencemaran pestisida di Sungai Batang Gadis Mandailing Natal. Metode : Metode survey digunakan dalam penelitian ini dengan mengambil dua titik sampling yaitu Muara Mais dan Tamiang. Penentuan titik sampling menggunakan Purposive sampling method. Pengambilan sampel air, tanah dan ikan yang diambil dianalisis menggunakan Gas Kromatografi. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan residu pestisida hanya ditemukan pada stasiun II (Muara Mais). Residu pestisida yang ditemukan pada air, sedimen tanah dan ikan dari golongan organofosfat yang terdeteksi adalah diazinon, malation, dan klorfirifos sedangkan dari golongan organoklorin aldrin, dieldrin dan endosulfan. Selain residu pestisida juga ditemukan residu pupuk yaitu fosfat, amonia, nitrat, nitrit dan sulfida. Kesimpulan : Residu pestisida pada Sungai Batang Gadis yang ditemukan hannya pada titik lokasi yang ditemukan daerah pertanian disepanjang pinggiran sungai tersebut. Kadar residu pestisida dan juga residu pupuk yang ditemukan masih berada di bawah Batas Maksimal Residu (BMR) pestisida. Konsentrasi residu pestisida organofosfat tersebut yang terbesar terdapat pada tanah, lalu ikan dan terakhir air, sedangkan organoklorin terbesar pada ikan, air kemudian tanah.
Co-Authors Abdul Razak Abdul Razak Abubakar Abubakar Adinda Rizky Maulina Afifatul Achyar Afifatul Achyar Afifatul Achyar Amsar Maulana Annisa Khaira Ardelia Febriana Ardi Ardi Azizah Mutmainah Cantika Riski Febiola Dadang Mulyadi Saleh Della Trya Monica Des M Dilla Wirmaningsih Divia Yuda Meisya Dwi Hilda Putri Dwi Hilda Putri Elsa Badriyya Elsa Yuniarti Elwidani Siregar Fadika Hayyuni Fathimah Azzahra Feby Djumaita Sari Ferix Riskierdi Fitra Arya Dwi Nugraha Fitra Nugraha Fitri Agustina Lubis Fitri Arsih Foarota Harefa Fuadiyah, Sa’diyatul Fuji Zahara Zahara Gilang Amanda Gilang Amanda Hafizh Alza Afra Hafizh Alza Afra Harahap, Fatma Suryani Heffi Alberida Helendra Helendra . Helendra Helendra Helka Yuliati Helsa Rahmatika Hendro Pramono Irma Leilani Eka Putri Iskandar Safri Hasibuan Iskandar Safri Hasibuan Isna Aryunita Putri Putri Jalilah Azizah Jumatul Hafsah Keiko Kasy Billah Keiko Kasy Billah Khairunisa Khairunisa LAILA TUSSIFAH LUBIS Linda Advinda Lufri Lufri Marten, Threo Wanda Mayang Anazalia Meilani Syaiful Melvariani Syari Batubara, Melvariani Syari Miftahul Jannah Mita Ariani Mutiara Ghina Mutiara Lubis Nabila Latu Fany Nella Fauziah Nurmaini Ginting Nurul Hiza Putri Nurul Ilma Septiani Okta Diana Pasaribu, Surya Elita Putri, Nurul Hiza Rahmadhani Fitri Rahmawati Darussyamsu Rahmi Suci Nadira Relsas Yogica Relsas Yogica Resti Fevria Reza Sapitri Rijal Satria Riri Putri Arianti Ristiono Ristiono Ristiono Ristiono S. Syamsurizal Sa'diatul Fuadiyah Sa’diyatul Fuadiyah Sahlan Tuah, Sahlan Samsiah Samsiah Sa’diatul Fuadiyah Silvira Ilhami Suci Fajrina Surya Elita Pasaribu Syamsurizal, S. Titisna Gumarni Vauzia, Vauzia Violita Violita Violita Violita Violita Violita Violita Widya Gusti Rahmawati D. Wulandari Wulandari Yogi Saputra Yulia Sistina Yuni Ahda Yuni Ahda Zulfahmi Zulfahmi Zulhandri Zulhandri Zulyusri Zulyusri Zulyusri, Zulyusri Zulzusri Zulzusri