Kawasan Kedungsepur merupakan kawasan dengan kontribusi PDRB tertinggi di Provinsi Jawa Tengah, dengan kondisi yang strategis tersebut sangat berpotensi mendorong terjadinya proses interaksi spasial yang tinggi di Kawasan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis interaksi spasial ekonomi Kabupaten/Kota dan menganalisis keterkaitan sektor ekonomi masing-masing Kabupaten/Kota dalam Kawasan Kedungsepur. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah analisis gravitasi dan indeks moran’s. Hasil perhitungan dari analisis gravitasi Kota semarang memiliki nilai kekuatan yang paling tinggi disusul dengan Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang, Kabupaten Demak, Kabupaten Grobogan dan yang terakhir Kota Salatiga. Selanjutnya pada metode indeks moran’s diperoleh hasil bahwa dalam sektor premier, Kabupaten Demak dan kabupaten Grobogan masuk dalam kategori high-high, Kabupaten Semarang dan Kabupaten Kendal masuk dalam kategori high-low, dan Kota Semarang dan Kota Salatiga masuk dalam kategori low-high. Sedangkan dalam sektor sekunder dan tersier, Kota Semarang menjadi satu-satunya wilayah yang masuk dalam kategori high-low, Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal dan Kabupaten Demak masuk dalam kategori low-high, sedangkan Kota Salatiga dan Kabupaten Grobogan masuk dalam kategori low-low